Sriwijaya Air Penerbangan 182
- Seluruh peristiwa menggunakan acuan Waktu Indonesia Barat (UTC+7)
Sriwijaya Air Penerbangan 182 (SJ182SJY182) adalah penerbangan penumpang domestik berjadwal di Indonesia yang dioperasikan oleh Sriwijaya Air dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dengan 50 penumpang dan 12 awak. Pada 9 Januari 2021, pesawat tersebut jatuh ke perairan Kepulauan Seribu empat menit setelah lepas landas,[1][2] menewaskan seluruh 62 orang di dalamnya.
Ringkasan | |
---|---|
Tanggal | 9 Januari 2021 |
Ringkasan | Kesalahan pilot yang didahului oleh kegagalan autothrottle |
Lokasi | Dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Laut Jawa 5°57′50″S 106°34′28″E / 5.96389°S 106.57444°E |
Penumpang | 50 |
Awak | 12 (termasuk 6 deadheading) |
Tewas | 62 |
Selamat | 0 |
Jenis pesawat | Boeing 737-500 |
Nama pesawat | Citra |
Operator | Sriwijaya Air |
Registrasi | PK-CLC |
Asal | Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Indonesia |
Tujuan | Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia |
Pesawat
suntingPesawat yang dipakai dalam penerbangan ini adalah Boeing 737-500 yang telah berusia 26 tahun dengan kode registrasi PK-CLC (MSN 27323).[3] Pesawat ini dibuat pada tahun 1994 dan mulai digunakan oleh Continental Airlines pada tahun yang sama. Pesawat ini kemudian digunakan oleh United Airlines mulai 1 Oktober 2010 dengan nomor registrasi N27610 sebelum akhirnya bergabung dengan armada Sriwijaya Air pada tahun 2012.[4][5] Sriwijaya Air menamai pesawat ini "Citra".[6]
Penumpang dan awak
suntingPesawat tercatat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 orang penumpang (termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi), 6 orang awak yang bertugas (termasuk 2 pilot dan kopilot dan 4 awak kabin), dan 6 orang awak yang sedang tidak bertugas.[7][8][9] Di antara penumpang tersebut adalah Mulyadi P. Tamsir, mantan Ketum PB HMI dan politikus Partai Hanura.[10] Pesawat dipiloti oleh Kapten Afwan, mantan penerbang di TNI Angkatan Udara.[11][12] Kopiliotnya adalah Diego Mamahit.[13]
Berat bagasi dilaporkan sebesar 500 kilogram.[4]
Detail penerbangan
suntingPesawat dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pukul 13.25 WIB (06.25 UTC) dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat pada pukul 15.00 WIB (08.00 UTC). Meskipun demikian, penerbangan sempat ditunda dan pesawat baru lepas landas pukul 14:36 WIB.[14][15]
Menurut AirNav Radarbox, pesawat mengalami penurunan ketinggian yang cepat selama fase pendakian dari 10.900 kaki menjadi 7.650 kaki pada pukul 14.40 WIB (07.40 UTC).[4] Flightradar24 melaporkan bahwa empat menit setelah lepas landas, pesawat turun 10 ribu kaki dalam satu menit.[16] Kontak terakhirnya dengan pemandu lalu lintas udara adalah pada pukul 14.40 WIB. Pesawat dilaporkan menukik ke Laut Jawa.[4]
Pencarian dan penyelamatan
suntingLaporan pertama kecelakaan pesawat di Kepulauan Seribu dilaporkan pada pukul 14.30 WIB, ketika seorang nelayan melaporkan bahwa sebuah pesawat jatuh dan meledak di laut.[17] Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyebut pesawat jatuh di Pulau Laki.[18] Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan segera mengerahkan personel ke lokasi jatuhnya pesawat, sedangkan Polri mendirikan pusat krisis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.[19][20] Kementerian Perhubungan membuka pusat krisis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.[21]
9 Januari
suntingKepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Bagus Puruhito, melaporkan puing ditemukan 11 mil laut (20 km) dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.[22] Personel dari kapal Kementerian Perhubungan melaporkan penemuan bagian tubuh, serpihan pakaian, barang elektronik, serta puing-puing di perairan Kepulauan Seribu. Bahan bakar pesawat juga dilaporkan di sekitar lokasi.[23] Perairan di dekat tempat kecelakaan diperkirakan memiliki kedalaman 15 hingga 16 meter.[24]
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan bahwa mereka mengirimkan kapal MV Baruna Jaya untuk membantu operasi pencarian. Kapal tersebut sebelumnya pernah digunakan untuk beberapa operasi pencarian dan penyelamatan kecelakaan pesawat di Indonesia, termasuk kecelakaan Lion Air Penerbangan 610 dan Indonesia AirAsia Penerbangan 8501.[25] Sementara itu, TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh kapal, dua Sea Rider, dua kapal tunda, dan para penyelam dari Koarmada I dan Lantamal III menuju lokasi jatuhnya pesawat untuk membantu proses pencarian bangkai pesawat.[26]
BASARNAS belum menemukan sinyal dari pemancar Emergency Locator Transmitter pada pesawat yang jatuh.[27] Mereka tetap melanjutkan pencarian pada malam hari untuk menemukan lokasi pasti jatuhnya pesawat.[28] Setelah titik jatuh pesawat diketahui, KNKT kemudian melakukan pengamatan kondisi laut di lokasi tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.[29]
Palang Merah Indonesia menugaskan 50 relawan dan menyiapkan sekitar 100 kantong jenazah untuk korban kecelakaan.[30] Dilakukan pula pengambilan sampel DNA dan informasi ante mortem dari keluarga korban supaya nantinya dapat segera dianalisis oleh tim Disaster Victims Identification di Rumah Sakit Kramat Jati.[31] Biaya akomodasi untuk keluarga korban ditanggung oleh Sriwijaya Air.[32]
Pada sabtu malam, personel pencarian menemukan seluncur darurat pesawat di perairan dekat Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.[33] Personel pencarian juga terus menemukan puing-puing kecil pesawat di sekitar titik jatuhnya pesawat. BASARNAS menyatakan bahwa kendala yang dialami oleh tim pencari adalah rendahnya visibilitas di lokasi pencarian.[34]
10 Januari
suntingPada 10 Januari 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI Hadi Tjahtanto mengawasi jalannya pencarian dari atas KRI John Lie 358.[35] Pada hari itu, Hadi Tjahtanto mengumumkan bahwa TNI berhasil mendeteksi sinyal keberadaan pesawat.[36] TNI Angkatan Laut juga mengumumkan koordinat titik jatuhnya pesawat.[37] Komando Pasukan Katak (Kopaska) akan menerjunkan empat tim penyelam,[38] sementara TNI Angkatan Laut akan mengerahkan 150 personel dan helikopter menuju lokasi pencarian.[39] Pihak kepolisian turut membantu pencarian dengan mengirimkan 4 helikopter, 8 perahu, dan 50 penyelam menuju lokasi pencarian. Sebuah pesawat yang dilengkapi dengan perangkat Vinger Locater, pelacak kotak hitam pesawat, juga dikerahkan ke lokasi. Total terdapat 192 personel dari kepolisian yang membantu operasi pencarian.[40] Hingga 10 Januari, lebih dari sepuluh kapal telah ditugaskan untuk mencari pesawat yang jatuh.[41]
Pukul 03.00 WIB, tim penyelam dari Kopaska mulai menyelam di laut untuk mencari puing-puing pesawat.[42] Pukul 08:00 WIB, polisi mulai menerima kantong jenazah berisi bagian tubuh untuk dikirim menuju Rumah Sakit Kramat Jati. Selain bagian tubuh, tim pencarian juga menemukan jaket pelampung dari pesawat yang jatuh.[42] Pada siang harinya, kantong-kantong jenazah berisi bagian tubuh dan puing pesawat terus ditemukan dan dibawa dari lokasi pencarian.[43] Tim pencarian juga berhasil menemukan puing dari badan, velg roda, sistem hidraulik, nomor kursi, dan nomor registrasi pesawat Boeing 737 yang jatuh.[44] Sebagian besar puing ditemukan pada kedalaman 17-23 meter di bawah permukaan laut.[45]
TNI Angkatan Laut mengumumkan bahwa mereka menggunakan tiga metode yang berbeda dalam operasi pencarian ini.[46] Mereka kemudian melaporkan bahwa menurut pengamatan kontras air laut, beberapa puing terdeteksi berada dekat Pulau Laju Selatan. Kontras air laut juga menunjukkan bukti kuat tentang keberadaan bahan bakar pesawat di lokasi.[47] Fokus TNI saat ini adalah mencari badan utama pesawat.[48]
Hingga minggu malam, BASARNAS telah mengumpulkan setidaknya 16 puing besar pesawat, termasuk sebuah turbin mesin, dari lokasi pencarian. Setidaknya 10 bagian tubuh juga telah ditemukan. BASARNAS kemudian melaporkan bahwa KRI Rigel telah mendeteksi sinyal yang diduga berasal dari kotak hitam.[49] Dua sinyal "ping" yang terdeteksi berjarak 200 meter antara satu dengan yang lain.[50] Pada hari yang sama, KNKT mengonfirmasi bahwa beberapa puing telah teridentifikasi, termasuk puing dari pintu pesawat, GPWS, radio altimeter, dan bagian dari ekor pesawat.[51]
11 Januari
suntingPada tanggal 11 Januari, BASARNAS menyatakan bahwa fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan telah bergeser untuk mengambil perekam penerbangan pesawat dari dasar laut.[52] Kedua perekam penerbangan tersebut diduga terkubur di bawah reruntuhan pesawat dan beberapa lumpur.[53] BMKG meramalkan bahwa cuaca di pagi hari akan cukup baik untuk pencarian dan operasi dilanjutkan, namun diperkirakan akan memburuk nanti pada sore dan malam hari, dengan kecepatan angin diperkirakan 8-15 knot ke barat daya.[54][55]
Pada 11 Januari, sekitar 2.600 personel terlibat dalam operasi pencarian, dengan lebih dari 50 kapal dan 13 pesawat sedang mencari reruntuhan.[56][57] Hujan badai yang deras menghambat pekerjaan penyelam.[58] Tim menggunakan "Metode Segitiga" (area pencarian dipersempit menjadi segitiga). Empat kapal kelas Garuda Jaya yang dilengkapi dengan alat khusus untuk memudahkan pencarian, rencananya akan digunakan keesokan harinya bila perlu.[59] Area pencarian juga diperlebar. Sementara itu, BASARNAS menemukan tambahan 27 jasad manusia, yang dipastikan berasal dari korban penerbangan.
Setidaknya 40 sampel DNA telah diambil oleh Unit Identifikasi Korban Bencana.[60]
Identifikasi pertama bagian tubuh dilakukan oleh polisi menggunakan Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS).[61] Pada penghujung hari, total 74 bagian tubuh telah ditemukan dari lokasi kecelakaan.[62] BASARNAS mengumumkan bahwa ROV akan dikerahkan ke lokasi kecelakaan untuk mencari perekam penerbangan Penerbangan 182.[63]
12 Januari
suntingPada 12 Januari, pemerintah Indonesia meminta bantuan dari Pemerintah Korea Selatan untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Korea Selatan, melalui Pusat Penelitian Kerjasama Teknologi Kelautan Korea-Indonesia (MTCRC), mengumumkan akan mengerahkan kapal penelitian dan detektor bawah air, serta akan bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan.[64]
Karena dikhawatirkan ada puing-puing yang terbawa arus laut, BASARNAS mengumumkan bahwa area pencarian akan diperluas menjadi 9 sektor.[65] pencari lokasi pinger yang disediakan oleh Pemerintah Singapura akan dibawa ke kapal pencari NTSC.[66]
Pukul 16.00 WIB, perekam data penerbangan diambil oleh KOPASKA dan tim Armada 1 (Armada 1) TNI AL. Ini akan dikirim ke JICT 2 di Tanjung Priok, di mana akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.[67][68] Sedangkan pada tanggal 10 Januari 2021 diumumkan bahwa posisi kedua penerbangan tersebut perekam telah ditemukan,[69] Panglima TNI mengatakan pada 12 Januari bahwa dua beacon pencari lokasi bawah air telah ditemukan tetapi perekam suara kokpit perlu ditemukan tanpa bantuan dari sinyal pemandu bawah air.[70] Beacon di kedua perekam penerbangan copot sebagai akibatnya.[71]
Hingga 12 Januari, total 58 sampel DNA telah dikumpulkan dari kerabat,[72] dan total 26 buah puing dari pesawat telah ditemukan; jenazah sedikitnya empat orang telah teridentifikasi, termasuk deadheading first officer.[73][74]
13 Januari
suntingBASARNAS melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan.[75] Namun dihentikan karena cuaca buruk terlalu berbahaya bagi penyelam.[76][77] Penyelam hanya dapat menemukan dua puing.[78] BASARNAS menyatakan area pencarian akan diperluas lagi.[79] Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan pencarian CVR akan dilakukan hingga 18 Januari.[80]
14 Januari
suntingPada 14 Januari, BASARNAS menyatakan bahwa lebih banyak sektor akan ditambahkan ke area pencarian. Area pencarian permukaan akan dibagi menjadi 6 sektor, sedangkan area pencarian bawah air akan dibagi menjadi 4 sektor utama.[81] BPPT mengumumkan bahwa 34 lokasi bangkai pesawat telah ditentukan dan pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan.[82]
Sore harinya, BASARNAS melaporkan bahwa beberapa personel SAR telah dites "reaktif" COVID-19, meski tidak diberikan angka pastinya.[83]
Selama operasi pencarian dan penyelamatan, tiga nelayan dilaporkan jatuh ke laut karena diterjang ombak tinggi yang membuat perahu mereka terbalik. Sedikitnya satu orang tewas dan dua lainnya dievakuasi.[84]
15 Januari
suntingBASARNAS menyatakan bahwa, mulai 15 Januari, operasi pencarian dan penyelamatan tambahan akan dilakukan di garis pantai. Ditambahkan, berdasarkan data cuaca yang didapat dari BMKG, puing-puing tersebut akan terbawa arus ke selatan, khususnya di dekat Tanjung Kait. Area pencarian akan terkonsentrasi di Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, dan Pulau Bokor.[85]
Sore harinya, personel Denjaka menemukan salah satu mesin pembangkit pesawat. Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh jarak pandang yang rendah di bawah air.[86] BASARNAS kemudian mengumumkan bahwa pencarian dan penyelamatan operasi akan diperpanjang selama tiga hari lagi.[87]
TCasing perekam suara kokpit ditemukan, tetapi modul memori di dalamnya hilang.[88] Dua komponen dari mesin pesawat ditemukan.[89]
16 Januari
suntingHingga 16 Januari, total 96 item puing dari pesawat telah ditemukan.[90] BPPT mengumumkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan terakhir dengan ROV akan dilakukan pada malam hari, ROV akan disebarkan ke area selatan dan barat lokasi di mana FDR ditemukan.[91]
17 Januari
suntingPada tanggal 17 Januari area pencarian bawah air akan dikurangi dari enam sektor menjadi empat sektor dan terkonsentrasi di dekat tempat ditemukannya FDR.[92] BPPT menyatakan bahwa modul memori CVR diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan pesawat.[93] Di sore hari komponen CVR dan casingnya diserahkan ke KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.[94]
18 Januari
suntingPencarian dilanjutkan, terhambat cuaca buruk.[95]
Investigasi
suntingPersonel dari KNKT, dibantu oleh BASARNAS, akan mulai mencari rekaman penerbangan pada 10 Januari 2021.[96]
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, melaporkan bahwa pesawat sempat mengalami sebuah kondisi tidak normal selama penerbangan. Pesawat tersebut meninggalkan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sesuai prosedur. Pesawat kemudian diizinkan untuk terbang pada ketinggian 29,000 ft. Selama fase pendakian, jalur Penerbangan 182 melenceng menuju arah barat laut. Pemandu lalu lintas udara kemudian menanyakan kondisi tersebut kepada para awak, tetapi pesawat tersebut hilang dari pantauan radar beberapa detik kemudian.[97][98]
Direktur utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, menyatakan bahwa pesawat yang terlibat berstatus laik terbang, meskipun usianya cukup tua.[99] Ia juga menyatakan bahwa penundaan selama 30 menit yang terjadi pada penerbangan tersebut disebabkan oleh cuaca buruk, khususnya hujan lebat, dan bukan kerusakan mekanis. Menanggapi hal tersebut, KNKT menyatakan akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca di wilayah Jakarta.[100]
Pada 10 Februari 2021, preliminary report dirilis oleh KNKT. Dalam laporan tersebut, tenaga mesin throttle bagian kiri berkurang di saat pesawat di ketinggian 8150 kaki. sedangkan bagian kanan tetap.[101] Pada pukul 14:39:47, di ketinggian 10,600 kaki, pengatur tenaga mesin throttle bagian kiri kembali mundur, sedangkan yang kanan masih tetap. Pesawat kemudian mulai berbelok kiri. Pada pukul 14:40:05, di ketinggian 10,900 kaki, pesawat mulai turun, dan autopilot tidak aktif. Pesawat mulai pitch up dan miring ke kiri. Pengatur tenaga mesin bagian kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap. Lima detik kemudian, FDR mencatat autothrottle tidak berfungsi dan pesawat menunduk 10° derajat kebawah.[102] FDR berhenti merekam 20 detik kemudian.[101]
Pada 3 November 2022, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak. KNKT mengungkapkan terdapat enam penyebab dan Suara Kapten Sriwijaya Air SJ182 Tak Terekam CVR.[103][104]. Faktor teknis seperti thrust asymmetry (daya dorong yang berbeda antara mesin kanan dan kiri) dan faktor manusia seperti kepercayaan pada otomatisasi.[105]
Cuaca
suntingAnalisis yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menunjukkan bahwa tidak terjadi cuaca ekstrem di lokasi jatuhnya pesawat saat terjadinya kecelakaan. Citra satelit yang dirilis oleh LAPAN juga tidak menunjukkan adanya kondisi cuaca yang tidak normal. LAPAN menyatakan bahwa sebuah sistem skala meso telah terbentuk di Laut Jawa sejak pukul 11:00 WIB. Meskipun demikian, sistem tersebut telah pecah saat Penerbangan 182 tinggal landas.[106]
Sementara itu, data cuaca dari BMKG mengonfirmasi adanya presipitasi hujan sedang hingga lebat disertai petir (hujan petir). Data tersebut juga menunjukkan adanya awan kumulonimbus di ketinggian 15 km di sekitar Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Visibilitas dilaporkan sejauh 2 km.[107]
Reaksi
suntingSejumlah ucapan belasungkawa disampaikan oleh beberapa perwakilan negara, seperti Singapura,[108] Malaysia,[109] Rusia,[110] Arab Saudi,[111] Uni Emirat Arab,[112] Turki,[113] Bahrain,[114] Yordania,[115] India,[116] Inggris,[117] Iran,[118] Pakistan,[119] Palestina,[120] Mesir,[121] Vietnam,[122] Kazakhstan,[123] Thailand,[124] Tiongkok,[125] Korea Selatan,[126] Ukraina,[127] Kanada,[128] Siprus,[129] Kroasia,[130] Polandia,[131] Vatikan,[132] dan beberapa negara lainnya.[133]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Ramdhani, Jabbar (9 Januari 2021). "Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Hilang Kontak". detikcom. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Menhub Pastikan Sriwijaya Air SJY-182 Jatuh di Dekat Pulau Laki". detikcom. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Sriwijaya Air flight #SJ182 lost more than 10.000 feet of altitude in less than one minute, about 4 minutes after departure from Jakarta". Flightradar24. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ a b c d AIRLIVE (2021-01-09). "BREAKING Sriwijaya Air SJ182 Boeing 737 menghilang dari radar setelah lepas landas". AIRLIVE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ "PK-CLC Sriwijaya Air Boeing 737-524 (WL)". www.planespotters.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ "PK-CLC Sriwijaya Air Boeing 737-524(WL)". Planespotters.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ Rahayu, Juwita Trisna (2021-01-09). Lazuardi, Adi, ed. "Sriwijaya Air SJ 182 bawa 50 penumpang dan 12 awak kabin". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ "Menhub: Sriwijaya Angkut 62 Orang, 50 Penumpang dan 12 Kru". CNN Indonesia. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ Liputan6.com (2021-01-09). Yulika, Nila Chrisna, ed. "Manifest Sriwijaya Air SJ-182: 50 Penumpang, 6 Kru Aktif dan 6 Ekstra Kru". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ "Kader Hanura Turut Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak". Berita Satu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ Ramadhan, Ardito. Erdianto, Kristian, ed. "Pilot Sriwijaya Air yang Hilang Kontak Merupakan Mantan Penerbang TNI AU". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ "Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Berasal dari Sungai Jambu Tanah Datar". Padangkita.com. 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ "Keluarga Syok Diego Mendadak Jadi Kopilot Sriwijaya Air SJ 182". Kompas.com. 2021-01-09. Diakses tanggal 2021-03-23.
- ^ Aliansyah, Muhamad Agil. Aliansyah, Muhamad Agil, ed. "Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak Hilang Kontak Berisi 56 Penumpang". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ "Sriwijaya Air flight 182 crashes near Jakarta". Flightradar24 Blog (dalam bahasa Inggris). 2021-01-09. Diakses tanggal 2021-03-23.
- ^ "FlightRadar24: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak 4 Menit Setelah Lepas Landas". detikcom. 9 Januari 2021.
- ^ "Bupati soal Sriwijaya Air Hilang Kontak : Infonya Ada Pesawat Jatuh dan Meledak". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ Nafi'an, Muhammad Ilman (9 Januari 2021). "Bupati soal Sriwijaya Air Hilang Kontak: Infonya Ada Pesawat Jatuh dan Meledak". detikcom. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Basarnas Cari Pesawat Sriwijaya yang Hilang Kontak di Kepulauan Seribu". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Sriwijaya Air Hilang Kontak, Polisi Siapkan Posko Kemanusiaan di JICT II". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak, Kemenhub Buka Posko di Bandara Soekarno-Hatta". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ Velarosdela, Rindi Nuris. "Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak Pukul 14.55, Basarnas: Lokasinya 11 Mil dari Bandara Soetta". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Bagian Tubuh Manusia Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Crash: Sriwijaya B735 at Jakarta on Jan 9th 2021, lost height and impacted Java Sea". The Aviation Herald. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Kapal Khusus Baruna Jaya Disiapkan Cari Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "TNI AL Kerahkan KRI Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Jatuh". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Basarnas : Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pancarkan Sinyal ELT Saat Hilang Kontak". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Basarnas Fokus Cari Lokasi Pastinya". Suara. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "KNKT : Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Diketahui". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "PMI Siapkan 100 Kantong Jenazah Untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182". Liputan6. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Diharap Bawa Data Antemortem ke Posko DVI". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Sriwijaya Air Sediakan Penginapan Untuk Keluarga Penumpang Pesawat SJY 182". Suara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Benda Diduga Seluncur Darurat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh Ditemukan". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Basarnas: Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 yang Diduga Jatuh Terhalang Visibilitas". Liputan6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Naik KRI John Lie, Menhub-Panglima Cek Titik Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "Panglima TNI: Sinyal Diduga dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "TNI AL Temukan Titik Koordinat Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "Kopaska Bagi 4 Tim Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "Ikut Cari Sriwijaya Air SJ182, TNI AU Terjunkan 150 Personel dan Heli Super Puma". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "8 Kapal dan 4 Helikopter Polri Dikerahkan Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182". Kompas. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Indonesia Boeing 737 passenger plane crash site found, navy says". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ a b Merdeka, Tim. Fadillah, Ramadhian, ed. "Kronologi & Update Terkini Pencarian Sriwijaya Air SJ 182". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ Rozie, Ady Anugrahadi, Fachrur. Ayuningtyas, Rita, ed. "Polisi Sebut 1 Kantong Diduga Berisi Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air Ada di RS Polri". Liputan6.com. Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Tim SAR Temukan Serpihan Mesin dan Hidrolik Kabin Pesawat Sriwijaya Air". Kompas. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ Rozie, Fachrur. Ayuningtyas, Rita, ed. "Velg Roda Pesawat Diduga Bagian Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan". Liputan6.com. Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Rozie, Fachrur. Qodar, Nafiysul, ed. "Basarnas Gunakan 3 Metode Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182". Liputan6.com. Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, TNI AU Temukan Barang yang Mencurigakan". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "TNI AU Mulai Cari Potongan Besar Pesawat Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020.
- ^ "Basarnas Kumpulkan 16 Potongan Besar Badan Pesawat Sriwijaya Air SJ182". detikcom. Detik News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Adyatama, Egi. Wibowo, Eko Ari, ed. "Dua Sinyal Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Hanya Terpaut 200 Meter". Tempo.co. Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "KNKT Ungkap Komponen Sriwijaya Air SJ182 yang Sudah Diidentifikasi". detikcom. Detik News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "UPDATE Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182, Hari Ini Tim Penyelamatan Fokus Pengangkatan Kotak Hitam". Tribun News. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Masih Dilakukan, Diduga Tertimbun Puing-puing Pesawat". Kompas. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Hujan dan Gelombang 1,3 Meter Diprediksi Warnai Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 Hari Ini". iNews. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Pencarian Korban Sriwijaya Air Berlanjut, BMKG Prediksi Cuaca Cerah-Berawan". Detik. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Sriwijaya Air crash: Indonesia divers search wreckage as black box hunt resumes". 11 January 2021 – via www.bbc.com.
- ^ Adyatama, Egi (2021-01-11). Amirullah, ed. "Hujan Badai Warnai Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ182". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-01-11.
- ^ "Cari Black Box Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Gunakan Metode Triangle dan Kerahkan 4 KLM Garuda Jaya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-11.
- ^ "Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Hari Ketiga, Sudah 45 Kantong Jenazah Dievakuasi Basarnas". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-11.
- ^ "Tim DVI Dapatkan 40 Sampel DNA untuk Identifikasi Korban Sriwijaya Air Jatuh". Detik. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Pramugara Ocky Bisma Pertama Diidentifikasi Tim DVI, Jasad Tak Utuh Tinggal Lengan Kanan". indozone.id. 11 January 2021.
- ^ "Update Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182: Total 74 Kantong Berisi Bagian Tubuh Korban Didaratkan". Liputan6. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ "Robot Diturunkan Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182". Medcom. Diakses tanggal 12 January 2020.
- ^ Wijaya, Pandasurya. Wijaya, Pandasurya, ed. "Korea Selatan Kirim Kapal Bantu Pencarian Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ-182". Merdeka.com. merdeka. Diakses tanggal 12 January 2021.
- ^ Ramadhan, Azhar Bagas. "Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182". detikcom. Detik News. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ Nufus, Wilda Hayatun. "Pinger Locator dari Singapura Akan Didatangkan Cari Black Box Sriwijaya Air". detikcom. Detik. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ Steinbuch, Yaron (12 January 2021). "Divers retrieve flight data recorder from crashed Indonesian plane".
- ^ Sembiring, Ira Gita Natalia. Galih, Bayu, ed. "Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan". Kompas.com. Diakses tanggal 12 January 2021.
- ^ "Indonesia crash: Sriwijaya Air plane's black box recorders located". thenationalnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2021. Diakses tanggal 11 January 2021.
- ^ Saputra, Muhammad Genantan. Moerti, Wisnoe, ed. "FDR Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, CVR Masih Proses Pencarian". Merdeka.com. Merdeka. Diakses tanggal 12 January 2021.
- ^ Limited, Bangkok Post Public Company. "Sriwijaya air crash search suspended due to bad weather" – via www.bangkokpost.com.
- ^ Azzahra, Tiara Aliya. "DVI Polri Terima 56 Kantong Jenazah-58 Sampel DNA Keluarga Korban SJ182". detikcom. Detik News. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ Merdeka. Moerti, Wisnoe, ed. "Tiga Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Salah Satunya Co-Pilot Fadly Satrianto". Merdeka.com. Merdeka. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ Putra, Nanda Perdana. Qodar, Nafiysul, ed. "Tim SAR Temukan Total 139 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182". Liputan6.com. Liputan6. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ "Pencarian Sriwijaya Air Hari Kelima, Basarnas Fokus Cari CVR dan Korban". Kompas. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ "Cuaca Belum Bersahabat, Operasi SAR Cari CVR Sriwijaya Air Masih Dihentikan". MSN. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ "Cuaca tak Dukung Pencarian Korban Sriwijaya Air". MSN. Diakses tanggal 13 January 2021.
- ^ "Hari Kelima Evakuasi SJ182: 141 Kantong Jenazah-28 Potongan Besar Pesawat". Detik. Diakses tanggal 14 January 2021.
- ^ "Besok Area Pencarian Korban Sriwijaya Air Diperluas". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "BPPT Targetkan Pencarian CVR Black Box Sriwijaya Air Selesai dalam 8 Hari". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Pencarian Sriwijaya Air SJ182, Basarnas Bagi Wilayah Menjadi 6 Sektor". Kompas. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Robot Bawah Laut BPPT Petakan 34 Titik Puing Pesawat Sriwijaya Air". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Basarnas Ungkap Tim Pencari Sriwijaya Air SJ182 Banyak yang Reaktif COVID-19". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Kopaska Evakuasi 2 Nelayan Terapung di Sela Pencarian Sriwijaya Air, 1 Tewas". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ Dirgantara, Adhyasta. "Hari Ke-7 Evakuasi Sriwijaya Air, Basarnas Juga Susuri Area Arah Pantai". detikcom. Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Denjaka Temukan Mesin Pembangkit Pesawat". Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ Dirgantara, Adhyasta. "Basarnas Perpanjang Proses Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 Selama 3 Hari". detikcom. Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Indonesia divers find casing of crashed jet's 'black box': navy". Reuters. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ Ramadhan, Azhar Bagas. "2 Komponen Mesin Sriwijaya Air SJ182 Seberat 200 kg Ditemukan". detikcom. Detik. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Hasil 7 Hari Evakuasi Sriwijaya Air: 272 Bagian Tubuh-96 Serpihan Pesawat". Detik. Diakses tanggal 16 January 2021.
- ^ "Operasi Robot Bawah Laut BPPT untuk Cari CVR SJ182 Berakhir Malam Ini". Detik. Diakses tanggal 18 January 2021.
- ^ "Hari Ke-9 Evakuasi Sriwijaya Air, Basarnas Persempit Pencari Bawah Air". Detik. Diakses tanggal 18 January 2021.
- ^ "BPPT Menduga CVR Sriwijaya Air SJ182 Tertimbun Puing Pesawat". Detik. Diakses tanggal 18 January 2021.
- ^ "Komponen CVR Sriwijaya Air SJ182 Diserahkan ke KNKT". Detik. Diakses tanggal 18 January 2021.
- ^ Redaksi, Tim (2021-01-18). "Angin Kencang Sulitkan Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Hari Ini" [Strong Winds Difficult Search for Sriwijaya Air SJ-182 Today]. Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2021-01-18.
- ^ "Minggu, KNKT Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh di Kepulauan Seribu". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Keluar Jalur Menuju Arah Barat Laut". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Begini Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182: Sempat Lost Contact". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Direktur Utama: Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang". Medcom. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ Abrar, Al. "Direktur Utama: Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang". Medcom.id. Medcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ a b Putri, Cantika Adinda. "Preliminary Report SJ 182: Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-03-23.
- ^ Beall, Taylor (2021-02-10). "Sriwijaya Air 182 Preliminary Report Released". Airways Magazine (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2021-03-23.
- ^ Yanwardhana, Emir. "Misteri Sriwijaya Air SJ182 Terungkap, Ini Investigasinya". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-04.
- ^ Pratiwi, Miftha; Musdalifah, Farisha Sestri; Yusa, Muchammad Yustian; Rahmawati, Annisa (2022). "Crisis Management and Communication: Sriwijaya Air Sj182 Crash Flight". Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Paris, France: Atlantis Press. doi:10.2991/assehr.k.220705.007.
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-11-04). "Sriwijaya Air SJ182 Jatuh akibat "Thrust Asymmetry", Ini Analisisnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-11-04.
- ^ "LAPAN: Tak Ada Awan Ekstrem Saat Sriwijaya Air Hilang Kontak". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Dirgantara, Adhyasta. "Seperti Apa Kondisi Cuaca Saat Sriwijaya SJ182 Air Jatuh?". detikcom. Detik News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Asmardika, Rahman (2021-01-11). "Sampaikan Belasungkawa, Singapura Nyatakan Siap Bantu Pencarian Sriwijaya Air SJ-182". Okezone.com.
- ^ Yulianingsih, Tanti (10 Januari 2021). Yulianingsih, Tanti, ed. "Menlu Malaysia: Turut Berdukacita Atas Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh". Liputan6.com. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Putin offers condolences to Indonesian President following jet crash - Kremlin". TASS. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Sriwijaya Air". Tempo.co. 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "UAE Offers Condolences to Indonesia over Victims of Plane Crash". www.mofaic.gov.ae.
- ^ Kazanci, Handan (9 Januari 2021). "Turkey extends condolences over Indonesia plane crash". Anadolu Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-09. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Bahrain condoles with Indonesia over the plane crash victims". Bahrain News Agency. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Jordan expresses condolences over victims of Indonesia plane crash". MENAFN. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "PM Modi extends condolences to families of Indonesian plane crash victims". The Times of India. 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Haryono, Willy (2021-01-11). "Menlu Inggris Berduka atas Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182". Medcom.id.
- ^ "Menlu Iran Sampaikan Belasungkawa atas Kecelakaan Sriwijaya Air". Media Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-12.
- ^ "Pakistan expresses condolences over loss of lives in Indonesian plane crash". The Nation (Pakistan). 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Pizaro Gozali Idrus. "Masyarakat Palestina gelar salat gaib bagi korban kecelakaan Sriwijaya Air". AA - Anadolu Agency.
- ^ "StackPath | Egypt expresses condolences for victims of Indonesian plane crash". dailynewsegypt.com.
- ^ Times, Vietnam (2021-01-11). "Vietnam sends condolences to Indonesia over plane crash". Vietnam Times (dalam bahasa Inggris).
- ^ Kurnia, Tommy (2021-01-10). Yulianingsih, Tanti, ed. "Presiden Kazakhstan Berduka atas Kecelakaan Pesawat Jatuh Sriwijaya Air SJ182". Liputan6.com.
- ^ "Messages of condolences from the Prime Minister and Deputy Prime Minister/ Minister of Foreign Affairs following the incidents regarding Sriwijaya Air Boeing 737-500 and the landslides in West Java on 9 January 2021". กระทรวงการต่างประเทศ.
- ^ Christiastuti, Novi. "Presiden China Terkejut dan Berduka Atas Jatuhnya Sriwijaya Air". detikcom. Diakses tanggal 2021-01-12.
- ^ Yulianingsih, Tanti (2021-01-11). Yulianingsih, Tanti, ed. "Korsel Bantu Pencarian Puing Sriwijaya Air SJ182, Kirim Kapal Pendeteksi Bawah Laut". Liputan6.com.
- ^ "Ukraine expresses condolences over Sriwijaya Air flight SJ182 crash". www.ukrinform.net (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Justin Trudeau expresses sorrow over Indonesia Sriwijaya Air Flight 182 crash". Cult MTL. 2021-01-11. Diakses tanggal 2021-01-11.
- ^ "Nicosia sends deep condolences to Indonesia over Sriwijaya Air plane crash". in-cyprus.philenews.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-12.
- ^ "Croatia PM extends condolences to Indonesia president | Croatia Week". Croatia Week | Croatian news portal in English (dalam bahasa Inggris). 2021-01-11.
- ^ "Polish president sends condolences to Indonesia" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Paus Doakan Korban Gempa di Sulawesi dan Kecelakaan Sriwijaya Air". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-17.
- ^ Puspaningrum, Bernadette Aderi. Puspaningrum, Bernadette Aderi, ed. "Sejumlah Negara Sampaikan Belasungkawa atas Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-12.