Gunung Raung

gunung di Indonesia
Revisi sejak 15 Februari 2021 04.34 oleh Damaalfitra (bicara | kontrib)

Gunung Raung (puncak tertinggi: 3.344 mdpl)[2] adalah gunung berapi kerucut yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia. Secara administratif, kawasan gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

Gunung Raung
Gunung Raung
Gunung Raung dilihat dari pesawat tahun 2013
Aktivitas gunung raung terus meningkat
Titik tertinggi
Ketinggian3.260 m (10.700 ft)[1]
Koordinat8°07′30″S 114°02′30″E / 8.12500°S 114.04167°E / -8.12500; 114.04167[1]
Geografi
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/Indonesia Banyuwangi Regency" maupun "Templat:Location map Indonesia Banyuwangi Regency" tidak ada.
LetakJawa Timur, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir21 januari 2021 - sekarang
Pendakian
Rute termudahSumberwaringin
Rute normalKalibaru
Glenmore

Secara geografis, lokasi gunung ini berada dalam kawasan kompleks Pegunungan Ijen dan menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut. Dihitung dari titik tertinggi, Gunung Raung merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno, serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Kaldera Gunung Raung juga merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat[3]. Terdapat empat titik puncak, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17/Puncak Bendera (3159 mdpl), Puncak Tusuk Gigi,(3300 mdpl) dan, yang tertinggi, adalah Puncak Sejati (3.344 mdpl).[4]

Dilihat dari vegetasinya, Gunung Raung memunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Letusan

Tipe Letusan

Letusan Gunung Raung bertipe letusan Strombolian, yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar.[5] Gunung Raung juga memiliki sistem kawah yang terbuka, yang menyebabkan lava pijar yang dihasilkan akan kembali ke dalam kawah dan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.

Sejarah Letusan

Tanggal Keterangan Foto
1586 (?) Catatan paling awal letusan Gunung Raung.[6]
1593-1903 Terdapat 20 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1593-1903, yaitu letusan pada tahun 1593, 1597, 1638, 1730, sekitar tahun 1804, 1812-1814, sekitar tahun 1815, 1817, 1838, 1849, 1859, 1860, 1864, 1881, 1885, 1890, 1896, 1897, 1902, dan 1903.[7]
1913  
1915-1924 Terdapat 6 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1915-1924, yaitu letusan pada tahun 1915, 1916, 1917, 1921, 1924, dan 1924.[7]
1927-1928 Foto letusan Gunung Raung pada tahun 1927 diambil dari Kalibaru dan Glenmore    
1928-1999 Terdapat 31 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1928-1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995(?), 1997, dan 1999.[7]
Juli 2000
Juni-Agustus 2002
April-Oktober 2004
Juli-Agustus 2005
Agustus 2007
19 Oktober 2012 Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya satu lubang magma.[8]
Juli 2015 Aktivitas vulkanis Gunung Raung meningkat sejak tanggal 21 Juni 2015.  
Juli-oktober 2020 Aktivitas gunung raung mengalami peningkatan. Letusan dengan skala kecil terjadi di gunung raung. Bahkan letusan terjadi 100 kali dalam sehari setelah status dinaikkan dari normal ke level waspada.
Januari 2021 Aktivitas vulkanis gunung raung kembali meningkat. Ditandai oleh keluarnya asap setinggi 200 meter dari puncak. Pada 21 januari 2021, status gunung raung kembali naik menjadi waspada. Pasca dinaikkan statusnya, gempa tremor dan hembusan naik signifikan, asap letusan membumbung setinggi 700 meter berwarna kelabu. Puncak erupsi gunung raung terjadi mulai tanggal 03-13 februari 2021. pada malam hari tanggal 03 februari, langit diatas gunung raung berwarna merah disertai dentuman dan asap setinggi 1000 meter, letusan terus berlanjut di hari hari berikutnya, ketinggian asap abu vulkanik terus meningkat hingga 2500 meter, akibatnya, bandara internasional banyuwangi ditutup selama 5 hari. Hingga saat ini gunung raung masih erupsi meski intensitasnya terus menurun sejak 13 februari.
 
Gunung raung erupsi
 
Aktivitas gunung raung terus meningkat
 
Gunung raung erupsi pada malam hari
 
Erupsi gunung raung 2021

Letusan 2015

Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor[9]. Rangkaian letusan ternyata terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, akibat dikeluarkannya notice to airmen dari regulator penerbangan udara (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia), lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember[10]. Pada tanggal 16 Juli 2015, tiga bandar udara utama Jawa Timur yaitu Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo; Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang[11]; serta Bandara Trunojoyo, Sumenep juga ditutup[12]. Pada hari-hari berikutnya, secara tidak tetap bandar-bandar udara tersebut ditutup untuk sementara kemudian dibuka kembali. Bandara paling terdampak adalah Bandara Notohadinegoro (Jember) dan Bandara Blimbingsari (Banyuwangi). Sampai tanggal 5 Agustus 2015, Bandara Blimbingsari adalah satu-satunya bandara yang masih ditutup[13].

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Global Volcanism Program.Raung. Ditinjau 15 Jan 2019.
  2. ^ Baseline kegunungapian Indonesia. hlm. 68. 
  3. ^ Gunung Raung, Kaldera Yang Megah Di Ujung Timur Pulau Jawa
  4. ^ Bisinglasi, Dicky (2019-09-07). "Perjalanan Extreme Mendaki Gunung Raung". Cultura Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-19. 
  5. ^ Letusan Gunung Raung Tipe Strombolian Lemah Tapi Lama
  6. ^ McClelland, Lindsay (1989). Global Volcanism, 1975-1985. Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-13-357203-X. 
  7. ^ a b c Raung Volcano.
  8. ^ Ika Ningtyas. 4 Juli 2015. Satelit Amerika Deteksi Dua Lubang Magma di Gunung Raung.
  9. ^ Zumrotun Solichah. 4 Juli 2015. Letusan kecil keluar dari Gunung Raung.
  10. ^ Abu Gunung Raung Sebabkan 5 Bandara Ditutup. Jum'at, 10 Juli 2015 | 06:57 WIB. Diakses tanggal 11 Juli 2015.
  11. ^ Bandara Juanda & Malang Ditutup Hingga Malam Karena Abu Raung
  12. ^ Bandara Sumenep Ditutup Akibat Erupsi Gunung Raung
  13. ^ Tweet situs resmi Kementerian Perhubungan tanggal 5 Agustus 2015

Pranala luar