Kabupaten Deli Serdang

kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia


Kabupaten Deli Serdang (Melayu Jawi: كابوڤاتين دلي سردانڠ) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatra Utara, Indonesia.[3][7] Ibu kota kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Jumlah penduduk kabupaten ini berjumlah 2.195.709 jiwa (2019), dan merupakan jumlah penduduk terbanyak berdasarkan kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Utara.[4]

Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
lambang
Daerah tingkat II
peta
Motto: 
Bhinneka Perkasa Jaya[1]
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ di Indonesia
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
Peta
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ di Indonesia
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ (Indonesia)
Koordinat: 3°33′N 98°51′E / 3.55°N 98.85°E / 3.55; 98.85
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Dasar hukumUndang-Undang RI No. 7/drt Tahun 1956[2]
Hari jadi1 Juli 1946
Ibu kotaLubuk Pakam
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Ashari Tambunan
 • Wakil BupatiAli Yusuf Siregar
Luas
 • Total2.497,72 km2 (964,38 sq mi)
Populasi
 • Total2.195.709
 • Kepadatan879,08/km2 (2,276,8/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 78,16%
Kristen 19,63%
Protestan 16,81%
Katolik 2,82%
Buddha 2,05%
Hindu 0,47%
Konghucu 0,01%[5]
Zona waktu[[UTC]] (UTC+07:00, WIB)
Kode BPS
1212 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon061
Kode Kemendagri12.07 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 1.260.755.135.000.-(2013)[6]
Flora resmiPisang Barangan
Fauna resmiWalet sarang-hitam
Situs webwww.deliserdangkab.go.id

Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di Nusantara. Adapun suku asli penghuni Deli Serdang adalah suku Melayu yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yaitu Melayu Deli serta Melayu Serdang, kemudian Batak Karo, dan Batak Simalungun di wilayah selatan; ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari suku Jawa, Batak, Minang, Tionghoa, India dan lain-lain juga menempati kabupaten ini.

Dahulu, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.

Bandar udara baru untuk Kota Medan yang menggantikan Polonia, Bandara Kuala Namu, sebenarnya terletak di kabupaten ini.

Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Sedang.

Sejarah

Sebelum Kemerdekaan

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan (± 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi).[1]

RIS

Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatra Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatra Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se-Sumatra Timur menentang Kongres Rakyat Sumatra Timur yang dibentuk oleh Front Nasional.[1]

Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan Negara Republik Indonesia (NRI), sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatra Timur (NST) tidak bersedia.

Negara Kesatuan

Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.[1]

Pembagian Sumatra Timur ke dalam 5 Afdeling

Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatra Timur dibagi atas 5 (lima) Afdeling, salah satu di antaranya Deli en Serdang, Afdeling ini dipimpin seorang Asisten Residen beribu kota Medan serta terbagi atas 4 (empat) Onderafdeling yaitu Beneden Deli beribu kota Medan, Bovan Deli beribu kota Pancur Batu, Serdang beribu kota Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribu kota Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpin oleh Kontrolir.[1]

Keresidenan Sumatra Timur

Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatra Timur dibagi menjadi 6 (enam). Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) Kewedanaan yaitu Deli Hulu, Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagai / Kota Tebing Tinggi pada waktu itu ibu kota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibu kota Medan meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang dan Bedagai.[1]

Kabupaten Deli dan Serdang

Pada tanggal 14 November 1956. Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-Undang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasikannya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pewakilan Daerah (DPD).[1]

Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang

Tahun demi tahun berlalu setelah melalui berbagai usaha penelitian dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati dan ditetapkanlah bahwa Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang adalah tanggal 1 Juli 1946.[1]

Perpindahan Ibu kota

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatra Utara tanggal 23 Desember 1986. Demikian pula pergantian pimpinan di daerah ini pun telah terjadi beberapa kali.

Dikelilingi Kabupaten Besar

Daerah ini mengelilingi tiga “Daerah Kota Madya” yaitu Kota Medan yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatra Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa kabupaten yaitu, Serdang Bedagai, Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 km² terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung.

Perubahan Luas Wilayah

Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena Kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai yang berada di daerah perbatasan pada beberapa waktu yang lalu meminta/mengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 km².

Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “Tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir Jalan Lintas Sumatra lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibu kota Kabupaten Deli Serdang.

Pada tahun 2004, Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.394,62 km² terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34% dari luas Sumatra Utara.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Gambar Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Wakil Keterangan
1. Moenar S. Hamidjojo 1946 1947
2.   R. Sampurno Kolopaking 1947 1951
3.   Wan Omaroeddin Baros 1 Februari 1951 1 April 1958
4.   Abdullah Eteng 1 April 1958 11 Januari 1963
5.   Abdul Kadir Kendal Keliat 11 Januari 1963 11 November 1970
6.   Baharoeddin Siregar 11 November 1970 17 April 1978
7.   Abdul Muis Lubis 17 April 1978 3 Maret 1979
8.   Tenteng Ginting 3 Maret 1979 3 Maret 1984
9.   H Wasiman 3 Maret 1984 3 Maret 1989
10.   Ruslan Mansyur 3 Maret 1989 3 Maret 1994
11.   Maymaran NS 3 Maret 1994 3 Maret 1999 Rayo Usman Harahap
12.   Abdul Hafid 3 Maret 1999 7 April 2004
13.   Amri Tambunan 2004 2009 Yusuf Sembiring
Periode Pertama
2009 2014 Zainuddin Mars Periode Kedua
14.   Ashari Tambunan 2014 2019
Periode Pertama
 
2019 2023 Ali Yusuf Siregar Periode Kedua
15.
 
Ali Yusuf Siregar 6 Desember 2023 22 April 2024 Menggantikan Bupati yang mengundurkan diri
 
Wiriya Alrahman

(Pj)

23 April 2024 Menunggu pelantikan bupati terpilih hasil Pemilihan umum Bupati Deli Serdang 2024
 
Kantor Bupati Deli Serdang

Wakil Bupati

Perjalanan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Deli Serdang, tercatat beberapa Bupati didampingi oleh seorang wakil Bupati. Pada pertengahan periode kepemimpinan (1997) H. Maymaran. MS, dia didampingi oleh seorang wakil Bupati Drs. H. Rayo Usman Harahap, sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor 132.22-141 tanggal 24 Februari 1977. Jabatan Wakil Bupati berlanjut dijabat oleh Drs. H. Rayo Usman Harahap pada periode Drs. H. Abdul Hafid, MBA. sampai dengan tahun 2002. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, jabatan Wakil Bupati merupakan satu paket dengan Bupati yang dipilih oleh anggota legislatif. Tahun 2003, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, terpilih Drs. H. Amri Tambunan yang berdampingan dengan Drs. Yusuf Sembiring, MBA., M.M. sebagai Wakil Bupati untuk periode 2004 sampai dengan 2009. Tahun 2009, pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Amri Tambunan terpilih kembali menjadi Bupati berpasangan dengan Zainuddin MARS sebagai Wakil Bupati untuk periode 2009 sampai 2014 .Tahun 2014, pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Ashari Tambunan terpilih menjadi Bupati berpasangan dengan Zainuddin MARS sebagai Wakil Bupati untuk periode 2013 sampai 2018. Pemilihan bupati 2018 dimenangkan oleh Ashari Tambunan dan didampingi oleh wakil bupati Ali Yusuf Siregar.

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[8] 2019–2024[9] 2024–2029
PKB 3   2   3
Gerindra 6   8   7
PDI-P 6   7   7
Golkar 8   7   7
NasDem (baru) 4   6   7
PKS 4   5   5
Hanura 4   1   2
PAN 6   4   3
PBB 0   1   1
Demokrat 5   5   4
Perindo (baru) 1   1
PPP 3   3   3
PKPI 1   0
Jumlah Anggota 50   50   50
Jumlah Partai 11   12   12


Demikian pula halnya di legislatif, pimpinan di lembaga ini pun sudah silih berganti mulai dari Ketua Dewan dijabat oleh Bonar Ginting, H. Mahmud Hasan, T.A. Muhaid Arief, dan Kapten M. Selamat.kemudian pada periode berikutnya terpilih menjadi Ketua Dewan adalah Letkol Gus Masinan, BA (1971 s.d 1982), H.M. Rizan ( 1982 s.d 1987), H.T. Abunawar Sinar (1987 s.d 1992), H. Iping Safei dilanjutkan oleh Usman DS (1992 s.d 1997), Kolonel Drs. H. Nusrin Siregar (1997 s.d 1999), Naik Tarigan, BBA (1999 s.d 2004) Tahun 2004 s.d 2009 H. Wagirin Arman, tahun 2009 sampai saat ini Ketua DPRD Kabupaten Deli Serdang dijabat oleh Hj. Fatmawaty Takrim[butuh rujukan].

Kecamatan

Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan, 14 kelurahan, dan 380 desa dengan luas wilayah mencapai 2.241,68 km² dan jumlah penduduk sekitar 1.791.677 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 800 jiwa/km².[3][7]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Deli Serdang, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.07.03 Sibolangit 30 Desa
12.07.05 Pancur Batu 25 Desa
12.07.04 Kutalimbaru 14 Desa
12.07.23 Sunggal 17 Desa
12.07.24 Hamparan Perak 20 Desa
12.07.25 Labuhan Deli 5 Desa
12.07.26 Percut Sei Tuan 2 18 Desa
Kelurahan
12.07.27 Batang Kuis 11 Desa
12.07.32 Pantai Labu 19 Desa
12.07.33 Beringin 11 Desa
12.07.31 Pagar Merbau 16 Desa
12.07.28 Lubuk Pakam 7 6 Desa
Kelurahan
12.07.19 Galang 1 28 Desa
Kelurahan
12.07.09 Bangun Purba 24 Desa
12.07.01 Gunung Meriah 12 Desa
12.07.20 Sinembah Tanjung Muda Hulu 20 Desa
12.07.08 Sinembah Tanjung Muda Hilir 15 Desa
12.07.02 Tanjung Morawa 1 25 Desa
Kelurahan
12.07.21 Patumbak 8 Desa
12.07.07 Sibiru-biru 17 Desa
12.07.22 Deli Tua 3 3 Desa
Kelurahan
12.07.06 Namorambe 36 Desa
TOTAL 14 380

Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan sebagai berikut:

  1. Bangun Purba
  2. Batang Kuis
  3. Beringin
  4. Biru-Biru
  5. Deli Tua
  6. Galang
  7. Gunung Meriah
  8. Hamparan Perak
  9. Kutalimbaru
  10. Labuhan Deli
  11. Lubuk Pakam (ibu kota kabupaten)
  12. Namo Rambe
  13. Pagar Merbau
  14. Pancur Batu
  15. Pantai Labu
  16. Patumbak
  17. Percut Sei Tuan
  18. Sibolangit
  19. Sinembah Tanjung Muda Hilir
  20. Sinembah Tanjung Muda Hulu
  21. Sunggal
  22. Tanjung Morawa

Penduduk

Penduduk Deli Serdang terdiri dari: Suku Melayu 35,5%, Batak Karo 25,5%, Simalungun 13%, Batak Toba 8%, dan lainnya seperti Jawa, Minang, Tionghoa. Sedangkan agama yang dianut oleh masyarakat Deli Serdang berdasarkan Data Kependudukan 2018 adalah Islam (78,16 %), Kristen (19,63%: Protestan 16,81% dan Katolik 2,82%), kemudian Buddha (2,05%), Hindu (0,47%) dan Konghucu (0,01%).[4]

Seni budaya

  • Tari Serampang 12 (Melayu)
  • Tari Kuala Deli (Melayu)
  • Tari Tanjung Katung/Ronggeng Deli (Melayu)
  • Jamu Laut Pantai Labu dan Percut (Melayu)
  • Tortor (Karo, Batak Toba dan Simalungun)
  • Kerja Tahun (Karo)
  • Gondang (Karo, Batak Toba dan Simalungun)
  • Mengulosi/Upah-upah (Mandailing)

Pariwisata

Wisata alam

  • Hillpark Sibolangit
  • Kebun Bunga Tanjung Morawa
  • Danau Linting
  • Taman Air Percut
  • Pantai Putra Deli
  • Pantai Romance
  • Pantai Muara Indah
  • Desa Wisata Paluh Naga

Wisata religi

  • Masjid Agung Lubuk Pakam
  • Lau simempar gunung meriah

Wisata sejarah dan budaya

Media massa

Televisi

Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang dapat menikmati beberapa stasiun televisi, terdiri dari TV lokal dan nasional (catatan: daftar di bawah ini juga dapat disaksikan di Medan dan sekitarnya).

Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Pemilik Status
Analog (PAL)
23 487.25 MHz UHF Indosiar PT Indosiar Medan Televisi Surya Citra Media Nasional
25 503.25 MHz MNCTV PT TPI Empat Media Nusantara Citra
27 519.25 MHz Trans TV PT Trans TV Medan Palembang Trans Media
29 535.25 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Medan dan Batam Visi Media Asia
31 551.25 MHz GTV PT GTV Empat Media Nusantara Citra
33 567.25 MHz RCTI PT RCTI Empat
35 583.25 MHz SCTV PT Surya Citra Visi Media Surya Citra Media
37 599.25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru Visi Media Asia
39 615.25 MHz Metro TV PT Media Televisi Medan Media Group
41 631.25 MHz Trans7 PT Trans7 Medan Palembang Trans Media
43 647.25 MHz NET. PT Televisi Anak Medan Net Visi Media
45 663.25 MHz iNews PT Deli Media Televisi Media Nusantara Citra
47 679.25 MHz TVRI Nasional Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
TVRI Sumatera Utara Pemerintah Sumatra Utara Lokal
49 695.25 MHz DAAI TV PT Daya Angkasa Andalas Indah Televisi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Lokal berjaringan
53 727.25 MHz RTV PT Cahaya Nusantara Perkasa Televisi Rajawali Corpora Nasional
55 737.25 MHz MYTV PT Waktu Mekar Sari Alam Mayapada Group Lokal berjaringan
57 759.25 MHz Berita TV PT Tayangan Berita Medan Televisi Lokal
59 775.25 MHz Kompas TV PT Kompas TV Media Informasi KG Media Nasional
61 783.25 MHz Toba TV PT Sibolga Medan Bersama CTV Network Lokal
Digital (DVB-T2)
28 530 MHz UHF TVRI Nasional Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional
TVRI Sumatera Utara Lokal
TVRI Kanal 3 Nasional
TVRI Sport HD
Nusantara TV PT Nusantara Media Mandiri Tapanuli
Inspira TV PT Untukmu Indonesia Medan
30 546 MHz Trans TV PT Trans TV Medan Palembang Trans Media
Trans7 PT Trans7 Medan Palembang
CNN Indonesia
CNBC Indonesia
Kompas TV PT Kompas TV Media Informasi KG Media
DAAI TV PT Daya Angkasa Andalas Indah Televisi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Lokal berjaringan
34 578 MHz SCTV PT Surya Citra Visi Media Surya Citra Media Nasional
Indosiar PT Indosiar Medan Televisi
O Channel
Mentari TV
36 594 MHz Metro TV PT Media Televisi Medan Media Group
Magna Channel
BNTV
40 626 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Medan dan Batam Visi Media Asia
tvOne PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru

Objek wisata

Pantai Labu

Pantai Labu terletak di kecamatan Percut Sei Tuan. Objek wisata pantai ini masih butuh perhatian pemerintah setempat karena masih kurang terawat.

Magic Eye 3D Museum

Objek wisata yang baru ada di kabupaten ini terletak di kecamatan Batang Kuis, tepatnya 7,5 KM sebelum menuju Bandara Internasional Kuala Namu. Tempat ini menyajikan banyak gambar gambar 3D yang sangat unik dan menipu mata kita.

Lau Mentar Canyon

Keindahan dan pesona hijau, berpadu dengan keunikan geologi di Lau Mentar Canyon menjadi sebab mengapa para pengunjung berbondong-bondong datang ke tempat wisata yang satu ini. Lokasinya terletak di kecamatan Sibolangit.

Sumber Air Panas Negeri Suah

Objek Wisata Negeri Suah mulai ramai dikunjungi sejak tahun 2013, aksesibilitas menuju lokasi masih belum cukup memadai begitu juga dengan sarana serta prasarana pariwisaa. Sensasi air panas dan keberadaan air terjun bertingkat seratus menjadi incaran para adventurer. Terletak di Desa Gugung.

Air Terjun Dwi Warna

Kerap juga disebut Air Terjun Dua Warna, terletak di Desa Gugung Kecamatan Sibolangit. Panorama memukau dari 2 air terjun yang memiliki suhu berbeda adalah sebab mengapa objek wisata alam ini disebut Air Terjun Dua Warna.

Hill Park Sibolangit

Lokasinya yang tidak jauh dari Kota Medan menjadikan tempat wisata yang dikhususkan untuk permainan ini menjadi favorit wisatawan. Terdiri dari 3 konsep, Hill Park Sibolangit menawarkan keceriaan bersama keluarga. Terletak di Desa Suka Makmur, jalan lintas Medan ke Kabanjahe.

Danau Linting

Simpang siur munculnya danau bersuhu panas ini belum dapat dibuktikan, terlepas dari fakta tersebut panorama dan keunikan dari Danau Linting memang benar-benar memukau. Selain Danau Linting terdapat juga beberapa objek wisata di sekitarnya yakni: Kolam Putri dan beberapa Goa Speleologi.

Pulau Siba

Siba Island terletak di semenanjung Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak. Dikembangkan oleh pihak swasta menjadi lokasi wisata bahari. Terdapat beberapa jenis permainan wisata air dan juga penginapan untuk para pengunjung.

Pemandian Alam Sembahe

Pemandian Alam Sembahe letaknya dekat dengan kabupaten Karo yang merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatra Utara. Hal tersebut menyebabkan banyaknya wisatawan yang singgah atau memang sengaja berkunjung. Berbagai kegiatan menarik dapat dilakukan disini.

Selain tempat wisata tersebut diatas, ada lokasi wisata di Kabupaten Deli Serdang lainnya yakni: Pemandian Air Panas Embun Pagi Penen, Frans Betala, Pemandian Alam Kasanova dan Pemandian Alam Sarilaba Biru Indah di Kecamatan Sibiru-Biru. Pantai Pasir Putih dan Pantai Beting Camar di Kecamatan Hamparan Perak. Air Terjun Tarak Enggang, Pemandian Pagar Salju dan Pemandian Pagar Manik di Kecamatan Bangun Purba. Pantai Percut dan Taman Air Percut di Kecamatan Percut Sei Tuan. Taman Rekreasi Bagan Serdang, Pantai Putra Deli, Pantai Serambi Deli, Pantai Muara Indah di Kecamatan Pantai Labu. Lau Jabi Negeri Gugung, Pemandian Alam Elva, Pemandian Alam Rindu, Pemandian Alam Karoja, Taman Hutan Wisata Sibolangit, Air Terjun Tujuh Tingkat, Air Terjun dan Pemandian Alam Loknya, PT Taman Rekreasi Deli, Lorena, Bumi Perkemahan Pramuka, Pemandian Alam Bolbrem dan Retreat Center di Kecamatan Sibolangit. Air Terjun Pelangi Indah dan Air Panas Gunung Manumpak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu. Agro Wisata Kampung Bunga di kecamatan Tanjung Morawa.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h Sejarah Deli Serdang. Situs pemkab Deli Serdang
  2. ^ http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/4200/node//undang-undang-darurat-no-7-tahun-1956-pembentukandaerah-otonom-kabupaten-kabupaten-dalam-lingkungan-daerah-propinsi-sumaterautara
  3. ^ a b c d e "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  4. ^ a b c "Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2020" (pdf). www.deliserdangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 20 Januari 2021. 
  5. ^ "Data Kependudukan Berdasarkan Agama di Kabupaten Deli Serdang 2018". www.disdukcapil.deliserdangkab.go.id. Diakses tanggal 27 Januari 2020. 
  6. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15. 
  7. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Deli Serdang Periode 2014-2019
  9. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Deli Serdang 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-24. Diakses tanggal 2020-05-18. 

Lihat pula

Pranala luar