Kereta api Serayu

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 18 Februari 2021 10.11 oleh NFarras (bicara | kontrib)

Kereta api Serayu merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani lintas PurwokertoPasar Senen melalui KroyaKiaracondong dan sebaliknya. Kereta api merupakan satu-satunya layanan kereta api penumpang yang melayani lintas tersebut.

Kereta api Serayu
Berkas:Papan Nama KA Serayu khas Daop 5.jpg
Kereta api Serayu yang ditarik lokomotif CC 203 95 07 PWT melintas di petak CibitungTambun
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
Pendahulu
  • Patas Bandung–Jakarta (mulai 1950-an)
  • Patas Banjar-Manggarai (mulai sekitar 1978)
  • Cepat Sidareja (1980-an–1990-an)
Mulai beroperasi1990-an
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian129.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh460 km
Waktu tempuh reratarata-rata 10 jam 40 menit
Frekuensi perjalananDua kali dalam satu perjalanan pulang pergi
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk disusun 3-2 (kelas ekonomi)
kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanTidak
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional50 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal321-328

Nama "Serayu" berasal dari nama salah satu sungai besar di Jawa Tengah, Kali Serayu.

Sejarah

Kereta api Patas dan Cepat (mulai 1950-an–1990-an)

Sejarah pengoperasian kereta api Serayu berawal dari peluncuran kereta api Patas Bandung–Jakarta pada tahun 1950-an. Berdasarkan jadwal perjalanan kereta api yang diterbitkan pada 1965, kereta api tersebut melayani sebanyak empat kali perjalanan pulang-pergi.[1]

Pada sekitar tahun 1978, PJKA menyusun ulang perjalanan kereta api, salah satunya dengan memperpanjang lintas pelayanan kereta api Patas hingga Banjar yang mengakibatkan terjadinya penyesuaian nama kereta api menjadi Patas Banjar–Manggarai.[2] Dengan membawa tujuh hingga delapan kereta kelas ekonomi dalam pengoperasiannya, kereta api tersebut memiliki tingkat okupansi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat pada saat lebaran.

Pada tahun 1980-an, perjalanan kereta api Patas kemudian kembali dilakukan pemanjangan lintas pelayanan hingga Sidareja, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Cepat Sidareja. Kereta api Patas Banjar–Manggarai dan Cepat Sidareja beroperasi secara bersamaan dengan menerapkan pola v-slag, beroperasi dengan rute Bandung–Jakarta–Sidareja–Jakarta–Bandung.[2]

Kereta api Serayu (1990-an–sekarang)

 
Kereta api Serayu saat melintas di Jembatan Cikubang, Bandung, Jawa Barat, sekitar 2011

Kereta api Cepat Sidareja kemudian dilakukan pemanjangan lintas pelayanan hingga Kroya, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Serayu mulai 1990-an—nama "Serayu" muncul pada grafik perjalanan kereta api tahun 1993 oleh Perumka.[3] Walaupun diberi nama "Serayu", kereta api ini lebih dikenal sebagai Cipuja oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung. Lintas pelayanan kereta api ini sempat diperpanjang hingga Purwokerto sebelum dikembalikan seperti semula. Jadwal kereta api Patas Jakarta–Bandung "menghilang" saat lintas pelayanan kereta api Cepat Sidareja diperpanjang hingga Kroya.[2]

Pada pertengahan 1990-an, Perumka meluncurkan kereta api Serayu yang dioperasikan pada malam hari—dikenal sebagai Citrajaya oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung.

Untuk mengakomodasi penumpang dari Cilacap, Perumka sempat mengoperasikan kereta api pengumpan lintas Kroya/Maos–Cilacap sebelum layanan tersebut dihentikan mulai tahun 2000-an.

Lintas pelayanan kereta api Serayu diperpanjang hingga Purwokerto mulai 1 September 2013, tetapi dioperasikan sebagai kereta api pengumpan di lintas Kroya–Purwokerto.[4][5] Penggabungan layanan dilakukan pada awal 2014.[2]

Data teknis

Lintas pelayanan PurwokertoPasar Senen pp. (melalui KroyaBandung)
Lokomotif CC201, CC203
Susunan rangkaian kereta 1 kereta bagasi (B) + 3 kereta kelas ekonomi (K3 PWT) + 1 kereta makan dan pembangkit (KMP3 PWT) + 3 kereta kelas ekonomi (K3 PWT)

Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu


Insiden

Pada tanggal 2 Oktober 2020, KA 322 Serayu Pagi relasi Purwokerto – Kroya – Kiaracondong – Pasar Senen Anjlok di Ciamis. anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Anjlokan terjadi pada lokomotif kereta sehingga mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang KA Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan KA pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan KA 78 Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon. Hingga berita ini diturunkan proses evakuasi masih berlangsung.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Indra Krishnamurti (2004). 1965 Timetable—Passenger Timetable. Diarsip dari jadwal perjalanan kereta api pada 1965
  2. ^ a b c d "Jalan Panjang Serayu". Roda Sayap. 2019-01-14. 
  3. ^ Jadwal Perjalanan Kereta Api: Dari Jakarta Kota, Pasar Senen, Tanjung Priuk, dan Tanah Abang. (1993). Perumka–Daop I Jakarta
  4. ^ "Rute KA Serayu Diperpanjang". Antara Jateng. 2013-08-31. 
  5. ^ "KAI Perpanjang Rute Perjalanan KA Serayu". Republika. 2013-08-30. 

Pranala luar