Kereta api Argo Cheribon

Kereta api Argo Cheribon merupakan layanan kereta api penumpang kelas luxury, eksekutif, dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menghubungkan Pemalang, Tegal, dan Cirebon dengan Jakarta.

Kereta api Argo Cheribon

KA ARGO CHERIBON CIREBON/TEGAL - GAMBIR (PP)
Berkas:Argo Cheribon CKR.jpg Kereta api Argo Cheribon sedang berhenti di Stasiun Cikarang
Kereta api Argo Cheribon Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
Informasi umum
Jenis layanan	Kereta api antarkota
Status	Beroperasi
Pendahulu	Argo Jati Cirebon Ekspres Tegal Bahari
Mulai beroperasi	16 Agustus 2019
Operator saat ini	PT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awal	Tegal Cirebon Pemalang
Jumlah pemberhentian	Lihatlah di bawah
Stasiun akhir	Gambir
Jarak tempuh	219 km
Waktu tempuh rerata	rata-rata 3-4 jam
Jenis rel	Rel berat
Pelayanan penumpang
Kelas	Luxury, eksekutif, dan ekonomi plus
Pengaturan tempat duduk	50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif) kursi dapat direbahkan dan diputar 26 tempat duduk disusun 1-2 (luxury) kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 180° 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (ekonomi plus) kursi tidak dapat direbahkan
Fasilitas restorasi	Ada
Fasilitas observasi	Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas lain	Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur	1.067 mm
Kecepatan operasional	60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalur	Ditjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal	15-16/25-26 (reguler) 17F-24F/27F-34F (fakultatif)
Peta rute Templat:TG-CN-GMR

Nama "Cheribon" berasal dari penamaan Kota Cirebon pada masa Hindia Belanda.

Sejarah

Kereta api Argo Cheribon mulai beroperasi pada 16 Agustus 2019—merupakan penggabungan dari tiga layanan kereta api, yaitu Argo Jati, Cirebon Ekspres, dan Tegal Bahari.

Kereta api Argo Jati

Awal pengoperasian kereta api

Kereta api Argo Jati memasuki Stasiun Gambir, 2009

Sebelum kereta api Argo Jati diluncurkan pada 12 April 2007, terdapat tiga layanan kereta api yang beroperasi untuk menghubungkan Jakarta dan Cirebon, yaitu Kereta Api Ekspres Gunung Jati (1973–1993), Kereta Api Cirebon Ekspres (1989-2019) dan Kereta Api Cirebon Ekspres Utama (2005–2007). Peluncuran kereta api Argo di lintas ini direncanakan karena adanya permintaan pelanggan serta menurunnya peminat terhadap layanan kereta api Cirebon Ekspres Utama. Kereta api ini beroperasi menggunakan bekas rangkaian Kereta Api Argo Gede keluaran 1995.

Peluncuran ulang

Peluncuran ulang kereta api Argo Jati dilaksanakan pada 3 November 2010 dengan nama New Argo Jati sebagai pengganti layanan lama. Peminat terhadap layanan kereta api kelas eksekutif semakin meningkat sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif Argo relasi Gambir–Cirebon.

Kereta api ini sempat beroperasi menggunakan kereta eksekutif buatan PT INKA keluaran 2010, sedangkan kereta kelas eksekutif keluaran 1995 sempat digunakan untuk pengoperasian kereta api Cirebon Ekspres dan Argo Jati.

Selain itu, ia sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan INKA keluaran 2018, sedangkan rangkaian lama kereta api Argo Jati buatan 2010 digunakan untuk pengoperasian kereta api Ranggajati.

Kereta api Cirebon Ekspres

Kereta api Cirebon Ekspres pertama kali dioperasikan pada 29 November 1989 dengan layanan kelas bisnis—beroperasi menggunakan armada KRD seri MCW 302 (KD2). Setelah beberapa tahun beroperasi, rangkaian kereta tersebut diganti dengan rangkaian kereta kelas bisnis serta ditarik lokomotif karena sering mengalami gangguan. Kemudian, dilakukan penambahan layanan kelas sehingga ia melayani kelas eksekutif.

Pada 2005, PT KA menambah layanan baru sebagai turunan dari kereta api Cirebon Ekspres, yaitu Cirebon Ekspres Utama—kereta api dengan layanan kelas eksekutif satwa yang hanya bertahan dua tahun karena layanan kereta api tersebut digantikan oleh kereta api Argo Jati sejak 12 April 2007.

Sejak 25 Juli 2007, lintas pelayanan pada salah satu perjalanan kereta api Cirebon Ekspres diperpanjang hingga Tegal—layanan kereta api ini pada kemudian hari diberi nama Tegal Bahari—serta jumlah perjalanan ditambah menjadi dua kali dalam sehari mulai tahun 2009.

Mulai 18 Oktober 2016, kereta api Cirebon Ekspres melayani kelas ekonomi plus—menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA keluaran 2016—dengan mengubah layanan kelas bisnis.

Kereta api Tegal Bahari

Kereta api Tegal Bahari saat melintas di Cikampek, Karawang (2019)

Kereta api Tegal Bahari merupakan sempalan (spin-off) dari rumpun layanan kereta api Cirebon Ekspres setelah dilakukan perpanjangan lintas pelayanan menuju Stasiun Tegal sejak 2007. Peluncuran kereta api Tegal Bahari juga diiringi dengan peluncuran kereta makan bercorak batik tegalan.

Data teknis

Lintas pelayanan	Cirebon–Gambir pp. Tegal–Gambir pp. Tegal–Pemalang dan Pemalang–Gambir
Lokomotif	CC206
Susunan rangkaian kereta	1 kereta pembangkit (P CN) + 5 kereta kelas eksekutif (K1 CN) + 1 kereta makan (KM1/M1 CN) + 4/5 kereta kelas ekonomi plus (K3 2016 CN) 1 kereta kelas luxury (K1 2019 ML)* + 1 kereta pembangkit (P ML) + 5 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) + 1 kereta makan (M1 2016/2017 ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) Catatan : Susunan rangkaian kereta ini dapat berubah sewaktu-waktu.

Tarif

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp115.000,00–Rp130.000,00 untuk kelas ekonomi, dan Rp130.000,00–Rp200.000,00 untuk kelas eksekutif, tergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Adapun tarif kereta api untuk lintas Tegal–Pemalang ditetapkan sebesar Rp50.000,00 (eksekutif) dan Rp40.000,00 (ekonomi). Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan dua jam sebelum keberangkatan.

• Tegal–Haurgeulis maupun sebaliknya: Rp65.000,00 (eksekutif) dan Rp45.000,00 (ekonomi plus)
• Cirebon–Haurgeulis maupun sebaliknya: Rp 50.000,00 (eksekutif) dan Rp35.000,00 (ekonomi plus)
• Tegal–Cirebon dan Bekasi–Jakarta maupun sebaliknya: Rp30.000,00 (eksekutif) dan Rp20.000,00 (ekonomi plus)

Jadwal perjalanan

Berikut adalah jadwal perjalanan kereta api Argo Cheribon per 10 Februari 2021 (berdasarkan Gapeka 2021).

Argo Cheribon (Pemalang/Tegal–Cirebon-Gambir)
Stasiun	KA 15		KA 17F		KA 19F		KA 21F		KA 23F		KA 25		KA 27F		KA 29F		KA 31F
	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat
Pemalang							-	06.25
Tegal							06.49	06.55			-	14.45			-	17.10
Brebes							07.07	07.09			14.57	14.59			17.22	17.24
Tanjung							07.25	07.27			Ls	Ls			Ls	Ls
Losari							07.34	07.36			15.22	15.24			Ls	Ls
Babakan							07.46	07.48			Ls	Ls			17.55	17.57
Cirebon	-	06.00	-	05.00	-	07.25	08.10	08.20	-	13.45	15.54	16.05	-	16.55	18.20	18.30	-	21.00
Arjawinangun	Ls	Ls	Ls	Ls	07.40	07.42	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls
Jatibarang	06.30	06.33	05.30	05.32	07.59	08.01	08.50	08.52	14.15	14.17	16.35	16.37	17.26	17.28	19.00	19.02	21.30	21.32
Terisi	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	09.08	09.10	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls
Haurgeulis	07.07	07.09	Ls	Ls	Ls	Ls	09.29	09.31	14.50	14.52	17.10	17.12	18.01	18.03	Ls	Ls	Ls	Ls
Pegaden Baru	Ls	Ls	Ls	Ls	08.43	08.45	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls
Bekasi	08.37	08.39	07.23	07.25	10.02	10.04	10.59	11.01	16.16	16.18	18.38	18.40	19.31	19.33	21.02	21.04	23.27	23.29
Jatinegara	08.56	08.58	07.40	07.42	10.21	10.23	11.16	11.18	16.35	16.38	18.57	18.59	19.50	19.52	21.20	21.22	23.45	23.47
Gambir	09.14	-	07.58	-	10.39	-	11.34	-	16.55	-	19.15	-	20.08	-	21.38	-	00.02	-

Argo Cheribon (Gambir–Cirebon-Tegal/Pemalang)
Stasiun	KA 16		KA 18F		KA 20F		KA 22F		KA 24F		KA 26		KA 28F		KA 30F		KA 32F		KA 34F
	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat	Tiba	Berangkat
Gambir	-	17.20	-	08.20	-	09.40	-	11.10	-	12.10	-	19.40	-	20.40	-	22.15	-	00.45
Bekasi	17.52	17.54	Ls	Ls	10.12	10.14	11.42	11.44	12.42	12.44	20.12	20.14	21.12	21.14	22.47	22.49	01.16	01.18
Haurgeulis	Ls	Ls	Ls	Ls	11.40	11.42	13.10	13.12	14.10	14.12	Ls	Ls	22.38	22.40	00.16	00.18	Ls	Ls
Terisi	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	13.31	13.33	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls
Jatibarang	19.45	19.47	10.37	10.39	12.14	12.16	13.48	13.50	14.45	14.47	22.08	22.10	Ls	Ls	00.50	00.52	03.11	03.13
Arjawinangun	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	15.05	15.07	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls	Ls
Cirebon	20.18	-	11.10	-	12.45	12.55	14.23	14.41	15.24	-	22.40	22.47	23.39	-	01.24	-	03.45	-
Babakan					13.18	13.20	15.06	15.08			23.09	23.11
Losari					13.30	13.32	15.18	15.20			Ls	Ls
Tanjung					13.40	13.42	15.28	15.30			Ls	Ls
Brebes					13.59	14.02	15.47	15.51			23.40	00.01
Tegal					14.15	-	16.04	-			00.12	-							-	05.20
Pemalang																			05.35	-

Kontroversi

Penyatuan tiga menjadi satu layanan dengan nama "Argo Cheribon" dinilai telah menuai kontroversi, terutama kalangan budayawan Cirebon, karena mengusung kata "Cheribon" yang dianggap "mencederai" kearifan lokal, termasuk keberadaan buah ceri untuk logo promosi Argo Cheribon (GoCher). Walaupun demikian, iklan resmi kereta api Argo Cheribon pada situs resmi KAI tidak mengusung logo promosi tersebut, melainkan motif batik megamendung.