Pandemi Covid-19 di Argentina
Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang. |
Pandemi COVID-19 di Argentina merupakan bagian dari pandemi yang disebabkan oleh virus Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Pandemi COVID-19 dikonfirmasi menyebar ke Argentina pada 3 Maret 2020[1][2][3][4] Pada tanggal 15 Maret 2021, jumlah kasus telah mencapai 2.201.886 orang yang telak dikonfirmasi dengan korban jiwa sebanyak 53.836 orang.[5] Pada tanggal 7 Maret 2020, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kematian pertama yang merupakan seorang lansia berusia 64 tahun yang telah melakukan perjalanan ke Paris dan juga memiliki gejala penyakit lainnya, Dia baru dikonfirmasi positif setelah dia meninggal. Kasus tersebut juga menandai kematian terdokumentasi pertama dari virus tersebut di Amerika Latin.[6]
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Argentina |
Kasus pertama | Buenos Aires |
Tanggal kemunculan | 3 Maret 2020 (4 tahun, 10 bulan dan 1 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, China |
Kasus terkonfirmasi | 2,201,832[a][b] |
Kasus dirawat | 154,835 |
Kasus sembuh | 1,993,161 |
Kematian | 53,836 |
Tingkat kematian | 2.45% |
Situs web resmi | |
www.argentina.gob.ar/COVID-19 |
Pada 19 Maret, Argentina mengumumkan karantina wilayah nasional.[7][8] Pemerintah Argentina mengumumkan perpanjangan karantina wilayah yang awalnya direncanakan berakhir pada 31 Maret sampai pertengahan April,[9] lalu berlanjut hingga 26 April.[10]Akhirnya pada tanggal 25 April, Presiden Alberto Fernández mengumumkan karantina wilayah akan berlanjut di kota-kota besar hingga 10 Mei.[11] Karantina wilayah dihentikan di seluruh negeri, kecuali wilayah perkotaan di Buenos Aires Besar (31.9% penduduk tinggal)[12] pada tanggal 10 Mei. Buenos Aires Besar berhenti mengkarantina wilayahnya hingga 24 Mei[13] yang diperpanjang hingga 7 Juni,[14] lalu diperpanjang kembali sampai tanggal 28 Juni setelah lompatan tinggi jumlah kasus baru di wilayah ini.[15] Pada tanggal 26 Juni Fernández mengumumkan bahwa pembatasan pergerakan di wilayah ini yang sebelumnya dilonggarkan dikencangkan kembali hingga 17 Juli karena lonjakan kasus pada hari sebelumnya.[16] Akhirnya, pada 17 Juli, karantina wilayah berangsur dilonggarkan dalam beberapa tahap untuk kembali normal, meskipun pembatasan beberapa kali diperpanjanh sampai 8 November 2020. [17]
Catatan
- ^ Menurut data yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan Argentina.
- ^ Kecuali data dari kasus terkonfirmasi di wilayah yang diklaim dari Kepulauan Falkland. Sejak 11 April 2020, Kementerian Kesehatan memasukkan data dari mereka .
Referensi
- ^ Galinsky, Paula (3 Maret 2020). "Confirmaron el primer caso de coronavirus en Argentina: trasladaron el paciente a otra clínica". www.clarin.com (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Confirmaron el primer caso de coronavirus en la Argentina". Infobae (dalam bahasa Spanyol). 3 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Farrer, Martin; Rawlinson, Kevin; Marsh, Sarah; Quinn, Ben; Campbell, Lucy; Rourke, Alison; Tondo, Lorenzo; Tondo, Lorenzo; Marsh, Sarah (4 Maret 2020). "Iran to mobilise 300,000 soldiers and volunteers as 23 MPs infected - as it happened". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Se confirmó el segundo caso de coronavirus en Argentina: es un hombre de 23 años que vino de Italia". infobae (dalam bahasa Spanyol). 5 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Reporte Diario Vespertino" (PDF). Argentina.gob.ar (dalam bahasa Spanyol). Ministerio de Salud Argentina. 15 Maret 2021. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Primera muerte por coronavirus en Argentina: era un hombre que había viajado a Francia y estaba internado en el Argerich". infobae (dalam bahasa Spanyol). 7 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Argentina announces mandatory quarantine to curb coronavirus". Reuters. 19 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Do Rosario, Jorgelina; Gillespie, Patrick (20 Maret 2020). "Argentina Orders 'Exceptional' Lockdown in Bid to Stem Virus". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Argentina extends coronavirus quarantine until mid April". Reuters. 30 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Raszewski, , Eliana; Bronstein, Hugh (11 April 2020). "Argentina's Fernandez extends coronavirus lockdown through April 26". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Nessi, Hernan (26 April 2020). "Argentina extends coronavirus quarantine until May 10". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Población | Instituto Geográfico Nacional". Institut Geografi Nasional (dalam bahasa Spanyol). Kementerian Pertahanan(Argentina). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Argentina extends quarantine for capital Buenos Aires, relaxes elsewhere - President". Reuters (dalam bahasa Inggris). 9 Mei 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Garrison, Cassandra; Eliana Raszewski,, Eliana Raszewski, (24 Mei 2020). "Buenos Aires lockdown extended until June 7 after rise in coronavirus cases". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ Garrison, Cassandra; Misculin,, Nicolás (6 Mei 2020). "Argentina extends lockdown in Buenos Aires as coronavirus cases surpass 20,000". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Argentina tightens Buenos Aires lockdown as coronavirus cases surge". Reuters (dalam bahasa Inggris). 26 Juni 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.
- ^ "Buenos Aires Times | AMBA moves from 'isolation' to 'distancing'; Fernández talks up vaccine hopes". www.batimes.com.ar. 11 Juni 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2021.