Universitas Katolik Parahyangan
Universitas Katolik Parahyangan atau dikenal dengan singkatan Unpar adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Kampus utamanya terletak di Jalan Ciumbuleuit, dan kampus lainnya terletak di Jalan Merdeka, Jalan Aceh, dan Jalan Nias. Sebelum memiliki gedung sendiri di Jalan Merdeka, kegiatan akademis juga sempat menggunakan gedung "Panti Budaya" (sekarang menjadi Gedung Bank Indonesia yang baru). Unpar memiliki semboyan Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti "Berdasarkan Ke Tuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat".
Universitas Katolik Parahyangan ᮅᮔᮤᮗᮨᮁᮞᮤᮒᮞ᮪ ᮊᮒᮧᮜᮤᮊ᮪ ᮕᮛᮠᮡᮍᮔ᮪ | |
---|---|
bahasa Latin: Universitas Catholicae Parahyanganensis
Lambang Universitas Katolik Parahyangan
Informasi | |
Moto | Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti |
Moto dalam bahasa Indonesia | Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan Kepada Masyarakat |
Jenis | Perguruan Tinggi Swasta, Perguruan Tinggi Katolik Indonesia |
Didirikan | 17 Januari 1955[1] |
Afiliasi | Katolik, Ordo Salib Suci |
Ketua | Prof. Ignatius Bambang Sugiharto Ph.D |
Rektor | Mangadar Situmorang, Ph.D.[2] |
Staf akademik | 465 (2021)[3]
|
Staf administrasi | 342 (2021) |
Jumlah mahasiswa | 9.879 (2019)[1] |
Sarjana | 9.511[1] |
Magister | 293[1] |
Doktor | 75[1] |
Lokasi | , , 6°52′30″S 107°36′20″E / 6.87500°S 107.60556°E |
Kampus | Urban, 7.6 Ha[4] |
Warna | Khaki dan Hijau |
Nama julukan | Unpar, Kampus Jingga |
Afiliasi | APTISI, APTIK, GEM, ACUCA, ASEACCU, INU, IFCU, TEFLIN, ACICIS, READI |
Situs web | unpar |
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tahun 1955 oleh pimpinan Gereja Katolik di Jawa Barat, yakni Uskup Bandung Pierre Marin Arntz, O.S.C. dan Uskup Bogor Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Hal ini sebagai jawaban atas kurangnya ahli berpendidikan tinggi untuk membangun Indonesia pasca Perang Kemerdekaan.[5]
Sejarah
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tanggal 17 Januari 1955, dengan nama Akademi Perniagaan, sebagai buah kerjasama antara Uskup Bandung, Pierre Marin Arntz, O.S.C. dengan Uskup Bogor Prof. Dr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Status akademi ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Sosio-Ekonomi Parahyangan, yang kelak menjadi Fakultas Ekonomi. Pada 15 September 1958, Fakultas Hukum mulai dibuka dan sekaligus mengubah nama institusi menjadi Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan. Yayayasan badan penyelenggara Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan didirikan pada 31 Oktober.
Fakultas Teknik menjadi fakultas ketiga yang didirikan, setelah dibuka pada tahun 1960 dengan jurusan teknik sipil dan teknik arsitektur. Setahun kemudian, Fakultas Sosial Politik dibuka. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, nama institusi kembali mengalami perubahan dan menjadi Universitas Katolik Parahyangan. Statusnya kemudian menjadi disamakan dengan perguruan tinggi negeri, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 50 tahun 1962. Lembaga Penyelidikan Ilmiah Unpar didirikan pada tahun 1963 untuk mendukung peningkatan sarana dan prasarana ilmiah.
Setelah berlakunya peraturan baru tentang akreditasi dan umur akreditasi di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1981, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan menjadi perguruan tinggi swasta yang disamakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 027/0/1981. Pada awal tahun 1983, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi resmi bergabung ke dalam universitas dengan pengukuhan Surat Keputusan Kopertis Wilayah IV nomor 515/KOP/IV/Q/82 tertanggal 20 November 1982. Hal ini disusul dengan pengesahan Fakultas Filsafat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 19 Oktober berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 0446/0/1983. Fakultas Filsafat memiliki jurusan Agama dengan status terdaftar sampai tingkat sarjana.
Pada 20 Januari 1985, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan kembali sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang disamakan untuk jangka waktu lima tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 040/0/1985. Selaras dengan isi surat keputusan tersebut, Fakultas Sosial Politik disesuaikan namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Demikian pula nama Lembaga Penyelidikan Ilmiah diubah menjadi Lembaga Penelitian, agar selaras dengan istilah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1980. Karena perubahan dalam hal sistem penyelenggaraan pendidikan secara nasional, pada 19 Mei 1986, status disamakan ditetapkan hanya untuk jangka waktu tiga tahun, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 380/0/1986. Tiga tahun kemudian pada 1 September 1989, status disamakan ditetapkan kembali untuk jangka waktu tiga tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0527/0/1989, diikuti dengan Surat Keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor 0560/0/1989 tertanggal 6 September, di mana Fakultas Filsafat ditingkatkan menjadi diakui untuk jangka waktu 4 tahun.
Proyek NTA-58 yang merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belgia diresmikan pada 23 November 1990. Pelaksanaan proyek ini melibatkan tiga universitas, yakni Universitas Indonesia, Katholieke Universiteit Leuven, dan Universitas Katolik Parahyangan. Proyek ini bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana (Magister) dalam bidang studi Ilmu Administrasi dan Ekonomi Perencanaan. Pada tahun 1993, dua fakultas baru mulai dibuka pada tahun akademik 1993/1994 yaitu Fakultas Teknologi Industri dengan dua jurusan (jurusan Teknik Industri dan jurusan Teknik Kimia) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dua jurusan (jurusan Matematika dan jurusan Fisika). Status terdaftar untuk kedua fakultas baru ini diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34/D/O/1993 tanggal 20 April 1993. Degan berlakunya peraturan baru sejak 3 Februari 1994 bahwa Fakultas Hukum tidak lagi mengenal jurusan, tetapi lebih pada program kekhususan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62/DIKTI/Kep/1994 ditetapkan kembali status disamakan untuk program studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum UNPAR, yang berlaku untuk jangka waktu 3 tahun.
Pada 12 Mei 1995, Unpar membuka program Diploma III dengan status terdaftar diperoleh melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 120/DIKTI/Kep/1995, dan disusul dengan pembukaan program Magister pada Program Pasca Sarjana di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 312/DIKTI/Kep/1995. Pada 8 Agustus 1996, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No. 420/DIKTI/Kep/1996, dibuka Jurusan/program Studi Ilmu Komputer untuk jenjang S1 di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan dengan status terdaftar. Pada 17 November 1997, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 78/D/O/1997, tentang Hasil Akreditasi Program Studi untuk Program Sarjana di Perguruan Tinggi, maka Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Teknik Arsitektur dan Teknik Sipil mendapat status Terakreditasi.
Atribut dan identitas
Lambang
Lambang Universitas Katolik Parahyangan berupa sebuah padma yang melambangkan ketuhanan yang maha esa dan bertuliskan semboyan "Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti", yang berati berdasarkan Ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat.[6]
Lambang terdiri atas:
- Salib merah putih di atas dasar hitam
- Representasi Keuskupan Bandung sebagai pembina universitas dan dukungan dari Ordo Salib Suci.
- Lingkaran dengan 45 sayap hijau, 8 jari-jari putih dan 17 gerigi putih
- Representasi tahun, bulan, dan tanggal kemerdekaan Indonesia.
- Segitiga kuning melingkar
- Melambangkan konsep tritunggal, yang merupakan ungkapan titik pusat iman kristen pada Tuhan
- Dasar padma berwarna kuning
- Melambangkan semangat ketuhanan
- 5 helai daun bunga kuning
- Lambang filsafat negara Indonesia, Pancasila
- Warna dasar Kuning
- Warna lambang Gereja Katolik.
Hymne
Hymne Universitas Katolik Parahyangan digubah dalam hal lirik oleh A. P. Sugiharto dan dalam hal lagu dan aransemen oleh Frans Haryadi.
Terpujilah Kau Mahamulya serta bijaksana,
Hadirlah di antara kami, Civitas Unika Parahyangan.
Trimalah karya kami, akal budi, tangan dan hati.
Persembahan pada Nusa Pertiwi, ba' amal Pancasila Sakti.
Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti.
Sesanti Alma mater kami.
Dirgahayu Unika Parahyangan,
Dirgahayu, dirgahayu.
Mars
Lirik Mars Unpar ditulis oleh Bambang Sugiharto, sementara lagu dibuat oleh Avip Priatna.
Menggali pengetahuan Mencari Kebenaran
Meningkatkan peradaban itulah yang kita dambakan
Dalam kuasa Tuhanlah Kita meniliti dan mengabdi
Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti
Satukan budi dan hati
bersama mengkaji diri
demi kemuliaan manusia dan s'luruh semesta
Organisasi dan tata kelola
Organisasi dan Pengelola yang ada di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan terdiri dari:[7]
- Yayasan
- Senat Universitas
- Pimpinan Universitas
- Biro/Lembaga/Pusat
Adapun Biro/Lembaga/Pusat yang ada di lingkungan Universitas adalah:[8]
- Lembaga
- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
- Lembaga Penjaminan Mutu
- Lembaga Pengembangan Humaniora
- Pusat
- Pusat Inovasi Pembelajaran
- Pusat Pengembangan Karier
- Kantor Internasional dan Kerjasama
- Biro
- Biro Administrasi Rektorat
- Biro Administrasi Akademik
- Biro Kemahasiswaan dan Alumni
- Biro Teknologi Informasi
- Biro Keuangan
- Biro Pengembangan Modal Insani
- Biro Umum dan Teknik
Akademik
Penerimaan Mahasiswa
Penerimaan mahasiswa baru Universitas Katolik Parahyangan dilakukan dengan mekanisme seleksi yang dilakukan beberapa kali sepanjang tahun. Tingkat kesulitan penerimaan Unpar cukup tinggi dimana untuk tahun 2018 dari 13.716 pendaftar calon mahasiswa, Unpar hanya menerima 2.492 mahasiswa (18.16% penerimaan).[9]
Jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK)
Jalur PMDK adalah Jalur yang disediakan untuk Calon mahasiswa Jenjang studi Diploma dan Sarjana yang memiliki Kemampuan baik akademik maupun bakat diatas rata rata yang memilih Unpar sebagai pilihan universitas satu satunya. Calon Mahasiswa yang mengikuti Jalur PMDK tidak perlu menempuh Ujian Saringan Masuk (USM).
Jalur Ujian Saringan Masuk (USM)
Ujian Saringan Masuk adalah ujian yang diadakan di beberapa Lokasi yang telah ditentukan seperti di Kampus Ciumbuleuit dan SMA Mitra. USM dilakukan 3 Kali selama 1 tahun dimana biasanya dilakukan di bulan November, April dan Juni. Jenis dan jumlah mata pelajaran yang diujikan pada calon mahasiswa di USM berbeda beda tergantung dari Pilihan program studi masing masing Calon Mahasiswa. Calon mahasiswa yang memilih Program Studi Arsitektur wajib mengikuti tes Menggambar, bagi yang memilih Program Studi Teknik Elektro Mekatronika wajib mengikuti tes Fisika Elektro dan yang memilih Program Studi Filsafat wajib mengikuti tes wawancara.
Jalur Penerimaan Khusus Nilai UTBK
Mulai tahun penerimaan Mahasiswa baru tahun 2019, Unpar membuka jalur penerimaan baru yaitu Jalur nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Proses Pembelajaran
Unpar adalah Perguruan tinggi Swasta yang sudah diakui oleh pemerintah dari Tahun 1962 (Status disamakan dengan Perguruan Tinggi Negeri). Unpar Menawarkan 1 program studi jenjang diploma, 1 program profesi, 16 program sarjana, 10 program magister dan 4 program doktor. Program sarjana ditempuh dalam 4 tahun dengan lulus satuan kredit minimal 144, menyelesaikan Skripsi dan mendapat nilai Tes TOEFL 500 untuk mendapat gelar sarjana, sementara untuk Program pascasarjana bervariasi sesuai dengan program studi yang ditempuh.
Unpar menjalankan sistem kalender akademik Semester dimana dalam 1 tahun terdapat 2 semester. Semester Ganjil dimulai di Agustus dan berakhir di Desember sementara Semester Genap dimulai di Januari dan berakhir di Mei. Setiap Semester memiliki 2 Ujian (Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester) di mana rooster akademik per semester berjalan dengan pola 7-2-7-2 (7 minggu masa kuliah dan 2 minggu masa ujian).[10]
Program studi
Tujuh fakultas dalam Universitas Katolik Parahyangan membuka program studi untuk tingkat sarjana dan satu buah program studi diploma dalam Fakultas Ekonomi sementara program studi Magister dan Doktor pada awalnya bernaung di bawah Sekolah Pascasarjana.[11] Pada tahun 2018, Program Magister dan Doktor yang ada di Sekolah Pascasarjana diintegrasikan ke dalam Fakultas yang ada di lingkungan Unpar.[12]
Nomor | Nama Fakultas/Sekolah | Warna Fakultas | Tahun Pendirian | Jurusan | Program Studi |
---|---|---|---|---|---|
1 | Fakultas Ekonomi | Kuning | 1955 | Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan |
|
Jurusan Ilmu Manajemen |
| ||||
Jurusan Akuntasi |
| ||||
2 | Fakultas Hukum | Merah Marun | 1958 | Jurusan Ilmu Hukum |
|
3 | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | Putih | 1961 | Jurusan Ilmu Administrasi Publik |
|
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis | Program Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis (S.AB.)
Program Magister Administrasi Bisnis (M.AB.) | ||||
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional |
| ||||
4 | Fakultas Teknik | Biru Dongker | 1960 | Jurusan Teknik Sipil |
|
Jurusan Arsitektur |
| ||||
5 | Fakultas Filsafat | Abu-abu | 1983 | Jurusan Filsafat | Program Sarjana Ilmu Filsafat (S.Fil.)
Program Magister Ilmu Teologi (M.Hum.) |
6 | Fakultas Teknologi Industri | Jingga | 1993 | Jurusan Teknik Industri |
|
Jurusan Teknik Kimia | Program Sarjana Teknik Kimia (S.T.)
Program Magister Teknik Kimia (M.T.) | ||||
Jurusan Teknik Mekatronika | Program Sarjana Teknik Mekatronika (S.T.) | ||||
7 | Fakultas Teknologi Informasi dan Sains | Biru Langit | 1993 | Jurusan Matematika | Program Sarjana Matematika (S.Si.)
|
Jurusan Fisika | Program Sarjana Fisika (S.Si.) | ||||
Jurusan Teknik Informatika | Program Sarjana Teknik Informatika (S.T.)
|
Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Universitas Katolik Parahyangan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)[13] yang menaungi beberapa pusat Studi tingkat universitas seperti:
- Pusat Studi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (CoE-SMED)
- Pusat Studi Adaptasi dan Resiliensi Desain Lingkungan (CAREDs)
- Center for Human Development and Social Justice (CHuDS)
- Pusat Studi Pengembangan Infrastruktur Kota (CUID)
- Pusat Studi Pancasila (PSP)
Sementara itu untuk Pusat studi tingkat Fakultas dan Jurusan adalah:[14]
- Center for Economics Studies (CES)
- Pusat Studi Manajemen
- Pusat Studi Akuntansi
- Center for Policy and Management Studies
- Center for Business Studies
- Parahyangan Center for International Studies (PACIS)
- Parahyangan Center for European Studies (PACES)
- Center for Cultural and Religious Studies
- Geotechnical Engineering Center
- Center for Infrastructure, Water and Environment Management Studies
- Center for Transportation Studies
- Supply Chain Center
- Pusat Studi Konversi Energi Terbarukan
- Pusat Studi Rekayasa Proses dan Produk Pangan
- Pusat Studi Teknologi Air dan Pengoalahan Limbah
- Pusat Studi Pengembangan Produk dan Material Maju
- Center for Theoretical Physics
Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan terletak di beberapa tempat dimana Perpustakaan di Gedung 9 lantai 2 dan lantai 3 Kampus Ciumbuleuit sebagai perpustakaan utama. Selain itu koleksi pustaka juga tersedia di beberapa lokasi seperti Laboratorium Hukum di Gedung 2, Kampus Ciumbuleuit; Perpustakaan Pascasarjana, Jl. Merdeka 30; Perpustakaan Filsafat, Jl. Nias 2; dan Perpustakaan Diploma, Jl. Aceh 53, Bandung.[15]
Saat ini, Perpustakaan Unpar memiliki 59.455 judul koleksi buku tercetak dengan jumlah eksemplar sebanyak 76.418 eksemplar. Koleksi buku ini ada yang dapat dipinjam dan tidak dapat dipinjam (seperti misalnya buku referensi).[16]
Peringkat
Peringkat Web Dunia
Publikasi | Peringkat | ||
---|---|---|---|
Webometrics Ranking of World Universities - World (2019) | 3715[17] | ||
Webometrics Ranking of World Universities - Indonesia (2019) | 33[17] |
Publikasi | Peringkat |
---|---|
4ICU University Web Ranking - World (2019) | 4900[18] |
4ICU University Web Ranking - Country (2019) | 92[18] |
Peringkat Regional
Publikasi | Peringkat |
---|---|
QS: Asian University Ranking (2019) | 451-500[19] |
QS: Asian University Ranking (2020) | 451-500[20] |
Peringkat Nasional
Publikasi | Peringkat |
---|---|
Peringkat Perguruan Tinggi Non-Vokasi Kemenristekdikti (2018) | 35[21] |
Peringkat Perguruan Tinggi Non-Vokasi Kemenristekdikti (2019) | 26[22] |
Reputasi
Menurut survey lokal HukumOnline.com pada tahun 2018, kampus hukum terfavorit berdasarkan survey 34 firma hukum di Indonesia, Fakultas Hukum Unpar menjadi Fakultas Hukum terfavorit ke-tiga di Indonesia setelah Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran[23]. Unpar juga dipercaya oleh Pemerintah Indonesia melalui Kerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum untuk menyelenggarakan satu satunya Program Magister Hukum Konstruksi di Indonesia yang ditujukan untuk Karyawan Kementerian PUPR.[24]
Menurut survey yang dilakukan Tempo pada tahun 2010, untuk Jurusan Arsitektur, Program Studi Arsitektur adalah jurusan Arsitektur terbaik di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan prestasi civitas akademi di berbagai sayembara nasional maupun internasional seperti Juara 1 Futurach 2018, Sayembara SinarMas Land dan Archprix International 2016.[25]
Sementara itu pada Program studi Hubungan Internasional Unpar adalah salah satu pionir di Indonesia untuk Model United Nations, Sebuah simulasi sidang PBB untuk Pelajar dan Mahasiswa. Unpar adalah satu satunya Universitas dari Indonesia yang pernah memperoleh gelar Outstanding Delegation di acara Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2009, sebuah prestasi yang belum bisa disamai oleh Universitas lainnya dari Indonesia.[26]
Kampus dan fasilitas
Berdiri pada lahan dengan total luas 7.6 Hektar, Universitas Katolik Parahyangan memiliki 4 Lokasi kampus yang tersebar di kota bandung yaitu kampus Merdeka, Kampus Ciumbuleuit, Kampus Nias dan Kampus Aceh.[27]
Merdeka
Kampus Merdeka awalnya dibangun di area seluas 3000 m2 pada tahun 1961, untuk memfasilitasi proses belajar mengajar untuk Fakultas ISIP dan Fakultas Teknik yang baru dibentuk. Kampus ini juga digunakan untuk memfasilitasi Fakultas Ekonomi dan Hukum yang proses belajar mengajarnya dipindahkan dari gedung Panti Budaya. Setelah gedung gedung baru dibangun di kampus Ciumbuleuit, semua proses Pembelajaran dipindahkan ke kampus Ciumbuleuit.
Berlokasi di tengah kota bandung (Jalan Merdeka), Kampus Merdeka berada di depan Kantor Wali kota Bandung. Saat ini Kampus Merdeka digunakan untuk proses belajar mengajar program pascasarjana (10 program magister dan 4 program doktor) yang dilakukan di dalam Gedung 1, Gedung bertingkat 3 yang dilengkapi dengan Aula yang sering digunakan sebagai lokasi ujian, seminar atau konferensi oleh mahasiswa Pascasarjana maupun mahasiswa sarjana.
Aceh
Gedung 11 mulai digunakan pada tahun 1968 ketika Fakultas Ekonomi dipindahkan dari Kampus Merdeka. Semenjak Gedung 9 di Kampus CIumbuleuit pada tahun 2000 selesai dibangun, semua proses perkuliahan dan administrasi untuk jenjang pendidikan S1. Saat ini Kampus Aceh hanya digunakan oleh Program Diploma 3 Manajemen Perusahaan.
Berlokasi di tengah kota, Kampus Aceh dekat dengan banyak fasilitas seperti pusat perbelanjaan, toko buku, dan Gereja Katedral Bandung. Jarak ke Kampus Merdeka pun tidak jauh.
Nias
Gedung 6 di jalan Nias awalnya merupakan gedung Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi. Semenjak penggabungan kedalam Unpar, gedung ini menjadi lokasi perkuliahan Fakultas Filsafat Unpar. Gedung ini memiliki perpustakaan Khusus filsafat dengan koleksi 19.942 buku dan 2 Jurnal terakreditasi. Di Gedung ini juga memiliki ruang audio visual yang disebut Sinesofia yang dipakai mahasiswa Fakultas Filsafat untuk mereview dan diskusi film.
Ciumbuleuit
Kampus Ciumbuleuit merupakan kampus utama dimana sebagian besar kegiatan perkuliahan dilakukan. Karena berada di daerah perbukitan Ciumbuleit dan kontur tanah yang tidak rata, sebagian besar bangunan memiliki level lantai dasar yang berbeda. Jalan Ciumbuleuit di sebelah barat kampus memiliki elevasi permukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Jalan Bukit Jarian di sebelah timur kampus.
Gaya Arsitektur sebagian besar gedung memiliki gaya khas yang sama dimana gedung gedung berorientasi utara-selatan dengan dinding berwarna jingga di sisi timur-barat bangunan.
Di sisi depan atau barat kampus terdapat Gedung 0 (Gedung Rektorat) yang menjadi pusat administrasi universitas. Kantor kantor pendukung lainnya seperti Kantor Bank, Kantor Pos juga berlokasi di gedung ini. Gedung Yayasan Universitas berada di sisi kiri akses masuk utama dan bersebelahan dengan kantor Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar (KKBM Unpar).
Lebih ke utara terdapat Pusat kegiatan Mahasiswa seperti Unpar Radio Station, Mahitala dan kantor Lembaga Kepresidenan Mahasiswa. Di Gedung yang sama terdapat Lembaga Kajian Humaniora serta kelas kelas Mata Kuliah Umum dilaksanakan.
Gedung-gedung ilmu sosial dan humaniora berada di sisi utara kampus. Gedung 2 digunakan Fakultas Hukum, Gedung 3 oleh FISIP dan Gedung 9 oleh Fakultas Ekonomi. Taman Fisip di depan Gedung 3 menjadi lokasi yang sering digunakan mahasiswa untuk berbagai kegiatan.
Fakultas Teknologi Industri, menempati Gedung 7 dan Gedung 8 di sisi selatan kampus dimana sebagian besar laboratorium berada di Gedung 7.
Fakultas Teknologi Informasi dan Sains menempati sisi timur Gedung 9 dan lantai 3 Gedung 10. Gedung 10 juga digunakan Oleh Program Studi Mekatronika.
Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG), Bangunan 2 tower masing masing 17 dan 14 lantai yang sedang dibangun di tengah kampus direncanakan akan digunakan program program studi baru bersama dengan Fakultas Teknik. Gedung PPAG didesain oleh Budiman Sumaatmadja, Alumnus Fakultas Teknik tahun 1984 dan dirancang agar menjadi bangunan yang ramah lingkungan dengan banyaknya ruang terbuka hijau. Fakultas Teknik saat ini menempati Gedung tahap 1 PPAG, bangunan 5 lantai di sisi timur Rektorat setelah Gedung 4 dan 5 dirubuhkan. Menara air berwarna jingga yang merupakan ikon Fakultas Teknik tetap dipertahankan dan diintegrasikan kedalam fasad gedung baru.[28]
Di dalam kawasan kampus Ciumbuleuit juga terdapat bangunan Unpar Press, sebuah badan penerbitan dibawah yayasan Unpar. Selain itu juga terdapat Klinik Unpar, sebuah balai pengobatan kerjasama dengan Rumah Sakit Santo Borromeus di jalan Menjangan yang juga dapat diakses dari kampus Ciumbuleuit.
500 meter dari Kampus Ciumbuleuit terdapat Fasilitas Parahyangan Reksa Raga, sebuah fasilitas olahraga yang selesai dibangun pada tahun 2013. Memiliki lapangan futsal, tennis, basket, volly, serta fasilitas untuk jogging dan panjat tebing.
Unpar juga masih memiliki Lahan seluas 85 ha di kawasan Cikamuning Padalarang, Bandung Barat yang akan dipergunakan untuk pengembangan kampus di masa yang akan datang. Universitas juga masih memiliki lahan di Jalan Ciloa, lokasi yang berdekatan dengan area Kampus Ciumbuleuit.
Kemahasiswaan
Persatuan Mahasiswa Unpar memiliki berbagai lembaga kemahasiswaan, termasuk Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) dan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM). LKM adalah organisasi tingkat Universitas yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif tertinggi dalam struktur PM UNPAR, sementara MPM adalah lembaga dengan fungsi legislatif serta yudikatif. Setiap program studi memiliki lembaga kemahasiswaan sendiri, di mana terdapat 17 lembaga/himpunan mahasiswa dalam lingkungan Unpar. Selain, itu terdapat juga 26 unit kegiatan mahasiswa (UKM), di antaranya:
- UKM Wadah Khusus
- Parahyangan English Debate Society (PEDS)
- Korps Tenaga Sukarela (KORGALA)
- Media Parahyangan
- Mahasiswa Pencinta Alam (MAHITALA)
- Resimen Mahasiswa Mahawarman BATALYON III (MENWA/ROTC)
- Air Softgun
- Unpar Radio Station (URS)
- UKM Kesenian
- Potret
- Lingkungan Seni Tradisional (LISTRA)
- Paduan Suara Mahasiswa (PSM)
- Sastra dan Teater
- Seni beladiri
- Aikido
- Tarung derajat
- Karate
- Jujitsu
- Taekwondo
- Wushu
- Capoeira
- Kendo
- Olahraga
- Bola voli
- Tenis lapangan
- Sepak bola
- Baseball
- Bola Basket
- Bulutangkis
- Hoki
Anggota Organisasi dan Kerjasama
Universitas Katolik Parahyangan merupakan anggota dari organisasi nasional dan internasional:
- APTISI: Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia cabang Jawa Barat.
- APTIK: Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia.
- ASEACCU: Asian & South East Asian Catholic Colleges and Universities
- ACUCA: Association of Christian Universities and Colleges in Asia.
- IFCU: International Federation of Catholic Universities.
- TEFLIN: Teaching English as a Foreign Language in Indonesia.
- Pendiri dan Anggota
- INU: International Network Universities.
- Penandatangan dan Anggota
- CKNet-INA: Collaborative Knowledge Network Indonesia.
- PoWer: Partnership for Water Education.
Rektor dan Pimpinan Universitas
No | Nama | Masa Jabatan |
---|---|---|
1 | Prof. Dr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M. | 1955—1978 |
2 | Dr. Aloysius Koesdarminta | 1979—1989 |
3 | Dr. Pande Radja Silalahi | 1990—1993 |
4 | A.P. Sugiarto, S.H | 1994—1998 |
5 | Prof. Dr. B. Suprapto Brotosiswojo | 1998—2002 |
6 | Pius Suratman Kartasasmita, Ph.D | 2002—2006 |
7 | Dr. Cecilia Lauw Giok Swan, Ir.,M.Sc | 2006—2011 |
8 | Prof.Ir. Robertus Wahyudi Triweko, M.Eng., Ph.D. | 2011—2015 |
9 | Mangadar Situmorang, Ph.D | 2015—sekarang |
Alumni
Sejak didirikan tahun 1955 jumlah alumni Unpar sudah mencapai 54.000 Alumnus yang tersebar di seluruh indonesia dan dunia.[29]
-
Duta Besar RI ke-10 untuk Amerika Serikat, Hasnan Habib (S.E. 1957)
-
Walikota Bogor ke-16, Bima Arya Sugiarto (S.Hum. 1996)
-
Ketua Mahkamah Agung RI 2020-2025, M. Syarifuddin (Dr. 2009)
-
Penyanyi, Tulus (S.T. 2005)
-
Jaksa Agung RI 1999-2001, Marzuki Darusman (S.H. 1974)
-
Akademisi Canada Research Center, Merlyna Lim (M.T. 1994)
-
Penyanyi Jazz, Dira Sugandi (S.T., 1997)
Organisasi Alumni
Untuk mengakomodasi para alumnus universitas, alumni membentuk beberapa organisasi alumni seperti
- Ikatan Alumni Unpar (IKA Unpar)
- Ikatan Alumni Fakultas Hukum Unpar (Ilumni FH Unpar)
- Ikatan Alumni Hubungan Internasional Unpar (IAHI Unpar)
- Ikatan Almumni Teknik Sipil Unpar (IATS Unpar)
- Ikatan Alumni Arsitektur Unpar (IAA Unpar)
- Ikatan Alumni Teknik Industri Unpar (IATI Unpar)
- Ikatan Alumni Magister Ilmu Sosial Unpar (IKA-MIS Unpar)
- Ikatan Alumni Doktor Ilmu Hukum Unpar (IKA DIH Unpar)
Daftar Alumni
Fashion dan hiburan
- Addry Danuatmadja, presenter
- Aloysius Riyanto, Komposer dan Penyanyi.
- Alya Nurshabrina, Miss Indonesia 2018
- Anisha Dasuki, Presenter
- Annisa Pagih, Presenter dan Aktris
- Ari Renaldi, Produser Musik pemenang perhargaan
- Ariel Peterpan, Penyanyi dan Vokalis Group Band NOAH
- Asyifa Latief, Miss Indonesia 2010
- Avip Priatna, Konduktor ternama Indonesia, Pendiri Batavia Madrigal Singers dan The Rezonance Children's Choir.
- Banda Neira, (Rara Sekar Larasati, Ananda Badudu), Grup Musik
- Boris Bokir, Komedian
- Carlos Michael Kodoati, Jurnalis BeritaSatu
- Chantal Della Concetta, Pembawa Berita RCTI
- Choky Sitohang, Presenter
- Daned Kumara Gustama, Stand Up Comedian
- D'Cinnamons (Dodo, Bona, Laut), Grup Musik
- Dewi Lestari, Penulis Novel, Penyanyi
- Denny Chandra, Komedian, Presenter
- Didiet Maulana, Perancang Busana dan pendiri IKAT Indonesia
- Dira Sugandi, Penyanyi Jazz
- Felicia Kodiat, Model
- Herman Josis Mokalu, Komedian, Penyanyi
- Indah Sita Nursanti (Sita RSD), Penyanyi, Aktris
- Izhur Muchtar, Komedian, Presenter
- J.A. Verdijantoro (Otong Koil), Musisi
- Marcell Siahaan, Penyanyi
- Marissa Jeffryna, Aktris, Model
- Joice Triatman, Runner-up I Miss Indonesia 2005
- Muhammad Fachroni (Oon), Komedian, Penyanyi, Aktor
- Marius Widyarto, Pendiri Kaos C59
- Wahyu Rudi Astadi (Odie), Komedian, Penyanyi
- Olga Lydia, Aktris
- Iwa K, Penyanyi, Presenter
- Reggy Hasibuan, Stand Up Comedian
- Risa Saraswati, Vokalis Sarasvati, Penulis
- Sella Wangkar, Presenter Liputan 6
- Shareefa Daanish, Aktris, Presenter
- Sophie Navita, Presenter, Aktris
- Tika Panggabean, Presenter, Penyanyi
- Githa Nafeeza, Pembawa Berita MetroTV
- Jikun, Musisi, /rif
- Ge Pamungkas, Stand Up Comedian
- Gilang Bhaskara, Stand Up Comedian
- Tike Priatnakusumah, Komedian
- Tulus, Penyanyi
- Vicky Shu, Penyanyi
Finansial dan perbankan
- Donsuwan Simatupang, Direktur Retail Banking Bank Mandiri
- Felix Istyono Hartadi Tiono, Compliance Director, Bank J Trust
- Hedy Lapian, Direktur SDM Bank CIMB Niaga
- Henry Koenaifi, Direktur Bank BCA
- Kamsidin Wiradikusumah, Direktur Bank OCBC NISP
- Nelson Tampubolon, Presiden Komisaris Bank Panin dan mantan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan
- Peter Setiono, Komisaris Independen Panin Sekuritas
- Rio Lanasier, Direktur Bank Jabar Banten
- Rino Donny Donosepoetro, CEO Standard Chartered Indonesia
- Tommy Singgih, Direktur MasterCard Indonesia
- Teguh Permana, Direktur Utama Allianz Indonesia
- Yossi Istanto, Direktur Strategic Human Capital Bank BTN
Korporasi dan industri
- Arief Wirawangsadita, Founder Bumbu Desa
- Bey Triadi Machmudin, Komisaris Pertamina Patra Niaga
- Beti Santoso, Komisaris Independen MNC Media
- Budhi Setiadharma, Presiden Komisaris Astra International
- Dedi Syarif Usman, Komisaris Pelindo III
- Denaldy Mulino Mauna, Direktur Utama Perhutani
- Enny Hartati Sampurno, Direktur Customer Development Unilever Indonesia
- F.X. Laksana Kesuma, Presiden Direktur United Tractors
- Doddy Sulasmono, Direktur Keuangan Semen Indonesia
- Halim Wahjana, Direktur Astragraphia
- Hardianto Atmadja Direktur Utama Garudafood
- Ivan P Sidik, CEO Auto2000
- Imam Kusnadi, Founder Ritase.Com
- Johannes Loman, Direktur Astra International dan Presiden International Motorcycle Manufacturers Association (IMMA) 2018-2020
- Jusak Kertowidjoyo, Presiden Direktur Indomobil
- Melvin Mumpuni, Founder Finansialku.Com
- Mutia Nandika, Direktur Indpenden Surya Citra Media
- Neneng Goenadi, Direktur Grab Indonesia
- Ong Mei Sian, Direktur Charoen Phokpand Indonesia
- Pingkan Rarumangkay, Direktur Kreatif J. Walter Thompson Indonesia
- Rex Marindo, Co-Founder Warunk Upnormal
- Rainier Haryanto, Direktur Transformasi Bisnis PT. Pertamina Bina Medika
- Rudianto Wiharso, Head Of Internal Audit HM Sampoerna
- Sandy Sadeli, Pendiri Kalibre
- Sisi Soeratman, General Manager Iris Public Relations
- Sonij, Co-Founder Red Guard Security, Advokat/Pengacara
- Stephanie Kesuma, CEO Astralife
- Teddy Setiawan, Komisaris Independen Ace Hardware
- Titi Maria Rusli, Direktur Independen Elang Mahkota Teknologi (EMTEK)
- Wafa Taftazani, Country Strategic Partneship Manager YouTube-Google dan Co-Founder Modal Rakyat
- Wien Irwanto, Direktur Komersial Perkebunan Nusantara XI
- William Surnata, Direktur J Resources Nusantara
- Yenni Andayani, New and Renewable Energy Director Pertamina
Arsitektur dan konstruksi
- Ahmad Djuhara, Ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) (2018-2021)
- Andra Matin, Arsitek Pemenang Penghargaan
- Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Development
- Atalia Ridwan Kamil, Direktur Keuangan Urbane Architect
- Budi Sumaatmadja, Arsitek, Pendiri Anggara Architeam
- Diaz Moreno, Direktur Jaya Konstruksi
- Davy Sukamta, Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) 2014-2017
- Eko Alvares, Arsitek dan Ketua DPD IAI Sumatra Barat (2004-2007)
- Georgius Budi Yulianto, Ketua IAI Jawa Barat
- Hadian Pramudita, Presiden Direktur Wijaya Karya Beton
- MI Meiko Handoyo Lukmantara, Direktur Ciputra Development
- Sanusi Tanawi, Presiden Direktur Balaputera Intiland
- Tanan Herwandi Antonius, Direktur Ciputra Development
Tokoh Agama
- Antonius Subianto Bunjamin, Uskup Keuskupan Bandung
- Uung Sendana Linggaraja, Tokoh Agama Konghucu Indonesia
- Christophorus Tri Harsono, Uskup Keuskupan Purwokerto
Pendidikan
- Bernardus Arief Sidharta, Ahli Hukum Indonesia dan Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan
- Djisman S. Simandjuntak, Prof. Dr., Rektor Universitas Prasetiya Mulya
- Fabian Hadipriyono Tan, Ahli Teknik Struktur dan Konstruksi,Professor Civil Engineering di Ohio State University, Amerika Serikat
- Fahlino F. Sjuib, Professor bidang Ekonomi Framingham State University, Amerika Serikat
- Hoat Joen Pam, Ir., ME., Ph.D, Associate Professor of Civil Engineering, Teknik Struktur, di University of Hong Kong
- Johannes Widodo, Associate Professor Departemen Arsitektur National University of Singapore
- Merlyna Lim, Professor bidang Komunikasi Carleton University dan Penyandang gelar Canada Research Chair serta anggota Royal Society's College of New Scholars, Artists & Scientists.
- Robert Robianto, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR
- Roesdiman Soegiarso, Prof. Ir., MS., Ph.D, ahli Teknik Struktur dan Rektor Universitas Tarumanagara
- Sandi A Siregar, Prof. Dr. Ir. MAE.,IAI, Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan dan ketua pertama IAI.
Hukum dan Advokasi
- Denny Kailimalang, ketua PERADI 2005-2010
- Dudu Duswara, Hakim Agung Mahkamah Agung RI
- Eri Hertiawan, Court Member Singapore International Arbitration Centre.
- Frans Hendra Winarta, Pengacara
- Hotman Paris Hutapea, Pengacara
- Jaja Ahmad Jayus, Ketua Komisi Yudisial
- Loeke Larasati A, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Negara
- O.C. Kaligis, Pengacara
Politik dan pemerintahan
- Acep Purnama, Bupati Kabupaten Kuningan ke 24
- Ade Sukendar, Konsul Jenderal RI di Mumbai, India
- Andreas Hugo Pariera, Politisi PDI Perjuangan/Anggota DPR RI
- Ano Sutrisno, Wali Kota Cirebon 2013-2015.
- Chalief Akbar, Konsuler Jenderal untuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong
- Cucu Mulyana, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
- Daniel Tumiwa, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Eks CEO OLX
- Dandy Iswara, Deputi Direktur untuk Amerika, Direktorat Negosiasi Bilateral, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
- Dino R Kusnadi, Direktur Eropa I, Kementrian Luar Negeri RI
- Greta Werdaningtyas, Direktur Keamanan International dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
- Hasnan Habib, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand (1978-1981), Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (1982-1985)
- John Kenedy Azis, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019
- Junimart Girsang, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI
- Marco Kusumawijaya, Aktivis, Ketua TGUPP DKI Bidang Pesisir
- Marzuki Darusman, Jaksa Agung RI 1999-2001
- Pius Lustrilanang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaI 2009-2014, Aktivis
- Sandrayati Moniaga, Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 2012-2019
- Sidharto Reza Suryodipuro, Duta Besar RI Untuk India dan Bhutan
- Maruarar Sirait, Politisi, Ketua DPP PDI-P
- Muhammad Syarifuddin, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia 2020-2025
- Bima Arya Sugiarto, Wali kota Kota Kota Bogor
- Ratu Tatu Chasanah, Bupati Serang
- Happy Bone Zulkarnaen, Anggota DPR-RI
- Yunarto Wijaya, Pengamat Politik dan Pendiri Charta Politika
- Airin Rachmi Diany, Wali kota Kota Tangerang Selatan
- Trie Edi Mulyani, Duta Besar RI untuk Kolombia
Referensi
- ^ a b c d e "SRV5 PDDIKTI : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Universitas Katolik Parahyangan". PD DIKTI Kemenristekdikti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-12. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ http://unpar.ac.id/mangadar-situmorang-ph-d-terpilih-sebagai-rektor-unpar-masa-bakti-2015-2019/
- ^ http://unpar.ac.id/kampus-diharapkan-atasi-masalah-jabar/
- ^ https://www.sumber.com/edukasi/pendidikan-tinggi/perguruan-tinggi-indonesia/sumber/universitas-katolik-parahyangan-unpar.html[pranala nonaktif permanen]
- ^ budih (2013-11-29). "Sejarah". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-05-22.
- ^ http://unpar.ac.id/makna-lambang/
- ^ webmaster (2013-12-03). "Pimpinan". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-05-22.
- ^ budih (2013-12-03). "Biro, Lembaga, Pusat". Universitas Katolik Parahyangan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-27. Diakses tanggal 2019-05-22.
- ^ laman (2018-08-06). "Selamat Datang Mahasiswa Baru di Kampus Jingga!". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman. "Jadwal Kegiatan Akademik". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ DIVUSI, Divusi, PT LAPI. "Universitas Katolik Parahyangan | Program Studi". Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman (2018-06-08). "Serah Terima Pengelolaan Program Pascasarjana Unpar". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman. "Struktur Organisasi". Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman. "Research Centre". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman (2015-10-28). "Perpustakaan". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman (2018-08-29). "Selayang Pandang Perpustakaan Unpar: Panduan Bagi Mahasiswa Baru". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ a b "Indonesia | Ranking Web of Universities: More than 28000 institutions ranked". www.webometrics.info. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ a b "Universitas Katolik Parahyangan | Ranking & Review". www.4icu.org. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Terbaru, 22 Universitas Indonesia Masuk QS Rankings Asia, Apa Saja? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ "Parahyangan Catholic University". Top Universities (dalam bahasa Inggris). 2015-07-16. Diakses tanggal 2020-01-29.
- ^ "Kemenristekdikti Umumkan Peringkat 100 Besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Vokasi Tahun 2018". ristekdikti (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-29. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ "Menristekdikti Umumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia 2019, Fokuskan Hasil dari Perguruan Tinggi". ristekdikti (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-11. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ "Ini Dia Kampus Hukum Terfavorit 2018". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2018-05-09. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ "Lawyer Mau Kuliah Magister? Kenali Pilihan dari 6 Kampus Hukum Terfavorit". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2018-09-15. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman (2016-01-07). "Unpar Borong 6 dari 9 Penghargaan Sinar Mas Land Young Architect 2015". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ Fransiscus, Hanky (2009-03-17). "UNPAR Raih Gelar di HNMUN". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ webmaster. "Lokasi". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ "Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Universitas Katolik Parahyangan". Construction Plus Asia. 2017-07-10. Diakses tanggal 2019-11-30.
- ^ laman. "Alumni". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 2019-11-30.