Imperium Jepang
Kekaisaran Jepang (Kyūjitai: 大日本帝國; Shinjitai: 大日本帝国; (pengucapan: Dai Nippon Teikoku) adalah entitas politik pemerintahan Jepang di bawah Konstitusi Kekaisaran Jepang dan Jepang dan daerah-daerah yang di bawah perintahnya sejak zaman Restorasi Meiji hingga diberlakukannya Konstitusi 1947. Kaisar-kaisar yang bertakhta sepanjang zaman Meiji, Taisho, dan Shōwa, kini dikenal dengan nama anumerta sesuai nama zaman masing-masing: Kaisar Meiji (Mutsuhito), Kaisar Taisho (Yoshihito) dan Kaisar Shōwa (Hirohito).
Kekaisaran Jepang 大日本帝國 Dai Nippon Teikoku | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1868–1947 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kekaisaran Jepang pada 1942.
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ibu kota | Tokyo | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Agama | Tidak ada (de jure) [1] Shinto (Ex post facto)[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki absolut (1868-1890) Monarki konstitusional (1890-1940)[3] Negara partai tunggal (1940-1945) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tenno (Kaisar) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Meiji | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Taishō | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Shōwa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Perdana Menteri | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
• 1885-1888 | Itō Hirobumi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
• 1946–1947 | Shigeru Yoshida | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
1868 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
• Reformasi prefektur | 29 Agustus 1871 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
• Konstitusi | 29 November 1890 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
2 September 1945 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
3 Mei 1947 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Luas | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
1942 | 7.400.000 km2 (2.900.000 sq mi) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mata uang | Yen | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode ISO 3166 | JP | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peristiwa terpenting yang terjadi pada zaman ini termasuk pemulihan kekuasaan kaisar (大政奉還 , Tai-sei Hōkan) pada 9 November 1867 , penghapusan sistem han (廃藩置県 , Haihan chiken) pada 14 Juli 1871, industrialisasi dan kemiliteran pesat yang dialami negara di bawah motto Fukoku Kyohei (富国強兵 , "Pengayaan negara, penguatan militer"), yang menyebabkan timbulnya negara ini sebagai kekuatan dunia yang selanjutnya bergabung aliansi Poros dan menawan sebagian besar wilayah Asia-Pasifik.
Kekaisaran Jepang menyerah kepada kekuatan Sekutu pada 2 September 1945, setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menyusul peristiwa seperti kekalahan di Perang Pasifik dan perang Tiongkok-Jepang Kedua terhadap negara-negara Sekutu pada perang Dunia II.
Penyerahan tersebut diikuti oleh pendudukan Sekutu atas Jepang dan konstitusi baru yang dirumuskan dengan keterlibatan Amerika Serikat. Konstitusi baru Jepang mulai berlaku 3 Mei 1947 yang secara resmi merombak bentuk kekaisaran menjadi monarki konstitusional dengan Kaisar sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Pendudukan dan pembangunan kembali Jepang berlanjut hingga tahun 1950-an, dan akhirnya membentuk negara Jepang modern zaman sekarang yang nama resminya adalah "Negara Jepang" (Nippon-koku) atau singkatnya disebut "Jepang" saja.
Terminologi
Meskipun kekaisaran ini sering disebut sebagai "Kekaisaran Jepang", sebenarnya nama resminya adalah Dai Nippon Teikoku, yang berasal dari kata:
- Dai "Agung"
- Nippon "Jepang"
- Teikoku "Kekaisaran"
Makna ini penting dalam aspek geografi, mencakup Jepang dan kawasan di sekitarnya. Nomenklatur Kekaisaran Jepang muncul semenjak daerah-daerah penentang Shogun Tokugawa Ieyasu, yaitu Satsuma dan Chōshū, mendirikan pemerintahan baru semasa Restorasi Meiji dengan tujuan membentuk negara modern untuk menghadang dominasi Barat.
Berdasarkan penulisan huruf Kanji dan benderanya, terminologi ini juga disebut Kekaisaran Matahari.
Referensi
- ^ * Sarah Thal. "A Religion That Was Not a Religion: The Creation of Modern Shinto in Nineteenth-Century Japan". In The Invention of Religion., eds. Peterson and Walhof (New Brunswick, NJ: Rutgers University Press, 2002). pp. 100-114
- Hitoshi Nitta. "Shintō as a ‘Non-Religion’: The Origins and Development of an Idea". In Shintō in History: Ways of the Kami, eds. Breen and Teeuwen (Honolulu: University of Hawai’i, 2000).
- John Breen, “Ideologues, Bureaucrats and Priests”, in Shintō in History: Ways of the Kami.
- Hitoshi Nitta. The Illusion of "Arahitogami" "Kokkashintou". Tokyo: PHP Kenkyūjo, 2003.
- ^ The existence of a religion was determined ex post facto by the Supreme Commander for the Allied Powers. See Shinto Directive.
- ^ "Chronological table 5 1 December 1946 - 23 June 1947". National Diet Library. Diakses tanggal 2010-09-30.