Kota Bandung

ibu kota Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Kesehatan

Balai Kota Bandung
Kantor Wali kota Bandung
Bendera Kota Bandung, berdasarkan Surat Keputusan DPRD Sementara Kota Besar Bandung nomor 9938/53 tanggal 8 Juni 1953

Sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat, kota Bandung memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini. Sampai tahun 2007, kota Bandung telah memiliki 30 unit rumah sakit dan 70 unit puskesmas yang tersebar di kota ini,[1] di mana dari 17 unit rumah sakit tersebut diantaranya telah memiliki 4 pelayanan kesehatan dasar sedangkan selebihnya merupakan rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan dasar tersebut meliputi pelayanan spesialis bedah, pelayanan spesialis penyakit dalam, pelayanan spesialis anak serta pelayanan spesialis kebidanan dan kandungan.

Dari jumlah tenaga medis yang tercatat di kota Bandung dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah 86 orang tenaga medis untuk melayani 100.000 penduduk.

Perhubungan

Sampai pada tahun 2004, kondisi transportasi jalan di kota Bandung masih buruk dengan tingginya tingkat kemacetan serta ruas jalan yang tidak memadai, termasuk masalah parkir dan tingginya polusi udara.[2] Permasalahan ini muncul karena beberapa faktor diantaranya pengelolaan transportasi oleh pemerintah setempat yang tidak maksimal seperti rendahnya koordinasi antara instansi yang terkait, ketidakjelasan wewenang setiap instansi, dan kurangnya sumber daya manusia, serta ditambah tidak lengkapnya peraturan pendukung.

Infrastruktur

Sampai tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20 %.[3] Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka. Pada 25 Juni 2005, jembatan Pasupati resmi dibuka,[4] untuk mengurangi kemacetan di pusat kota,[5] dan menjadi landmark baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubungkan poros barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.

Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta melalui Cianjur, Puncak dan Bogor,[3] saat ini dapat dicapai melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) yang hanya berjarak sekitar 150 km dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.

Angkutan Kota dan Bus Kota

Untuk transportasi di dalam kota, masyarakat Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot[6]. Selain itu, bus kota dan taksi juga menjadi alat transportasi di kota ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini adalah terminal Leuwipanjang untuk rute barat dan terminal Cicaheum untuk rute timur. Travel point to point antara Bandung-Jakarta memiliki poolnya sendiri-sendiri, tetapi semua travel memiliki juga pool di Terusan Pasteur, jalan menuju tol Bandung-Jakarta.

Pada 24 September 2009, TMB (Trans Metro Bandung) resmi beroperasi, walaupun sempat diprotes oleh sopir angkot setempat.[7] TMB ini merupakan proyek pemerintah kota Bandung dalam memberikan layanan transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang terjamin serta tepat waktu ke tujuan.[8]

Pesawat

Kota Bandung memiliki sebuah pelabuhan udara yang bernama Bandar Udara Husein Sastranegara untuk menghubungkan kota ini dengan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Menado, Yogyakarta, Batam, Mataram, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Pangkalpinang, Semarang, dan Medan. Sedangkan untuk rute luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.

Kapasitas Terminal Airport yang semula hanya dapat menampung 600.000 penumpang pertahun,kini dapat menampung hingga 3,4 juta penumpang pertahun yang terdiri dari terminal domestik dan terminal internasional.Sebelum terminal bandara ini dikembangkan,layanan penumpang keberangkatan maupun kedatangan domestik dan internasional dilayani dalam satu terminal.

Kereta Api

Kota Bandung juga mempunyai stasiun kereta api utama, yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong

Selain 2 buah stasiun tersebut, terdapat 5 stasiun KA lain, seperti Gedebage (khusus peti kemas), Cimindi, Andir, Ciroyom dan Cikudapateuh.

Pelayanan publik

Pada tahun 2008, pemerintah merencanakan pembangunan Pusat Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage[9], namun sempat diprotes warga setempat. Dan baru pada tahun 2010 wacana pembangunan PLTSa ini kembali digulirkan, di mana tendernya akan dilakukan pada November 2010 dan proyek ini akan dimulai pada awal 2011 dan diperkirakan selesai pada akhir 2012.[10]

Sementara untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM kota Bandung saat ini baru mampu memasok air untuk 66 % dari total jumlah penduduknya.[11] Hal ini terjadi karena semakin berkurangnya debit air baku, baik sumber air dalam tanah maupun mata air. Sementara itu penggunaan sumber air dalam tanah di kota ini sudah memainkan penting dalam pemenuhan kebutuhan air minum sejak dimulai pembangunan kota ini di akhir abad ke-19, namun seiring dengan perkembangan kota terutama berkembangnya industri serta ditambah kurangnya regulasi dalam konservasi sumber air sehingga menjadikan masalah air minum semakin rumit dan perlu penangganan khusus.[12]

Saat ini sebagian besar sumur artesis milik PDAM, tidak lagi berfungsi termasuk andalan utama pasokan air baku dari Sungai Cisangkuy yang berasal dari Sungai Cilaki melalui Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.[13] Selain itu pendistribusian air pada masyarakat kadang kala dilakukan secara bergilir dan juga air yang didistribusikan kotor dan keruh pada jam-jam tertentu.[14]

Perekonomian

Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.[15]

Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.[16] Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.

Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.

Kelompok Triwulan II 2009 Triwulan III 2009 Triwulan IV 2009 Triwulan I 2010
Bahan makanan 5.30 4.35 4.02 3.96
Makanan jadi 5.93 6.21 5.85 5.39
Perumahan 2.62 0.11 1.74 1.97
Sandang 3.80 3.77 5.09 -1.74
Kesehatan 5.52 5.40 5.32 2.20
Pendidikan 6.88 7.55 3.31 3.71
Transporstasi -9.11 -8.64 -5.98 1.09
Total 2.17 1.53 2.11 2.86
Inflasi tahunan kota Bandung
Sumber:[16]

Pariwisata dan Budaya

Berkas:Asia afrika.jpg
Jalan Asia-Afrika
 
Kota Bandung Dikelilingi oleh Gunung

Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda.

Diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung[17], Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955,[18] Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega,[19] Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Museum Kota Bandung, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat diminati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.[20]

Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java Mall, Cihampelas Walk, Trans Studio Mall, Bandung Trade Center, Plaza Parahyangan, Balubur Town Square, dan Metro Trade Centre. Terdapat juga pusat rekreasi modern dengan berbagai wahana seperti Trans Studio Resort Bandung, Trans Studio Bandung, yang terletak pada lokasi yang sama dengan Trans Studio Mall.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini.[21] Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.

Dalam menggerakan kepariwisataan penghargaan pariwisata yang secara konsisten dilaksanakan diantaranya adalah Sapta Pesona Kota Bandung[22] dan Bandung Awards[23]. Disamping itu, kepariwisataan kota Bandung tidak dapat dipisahkan dengan pemerintah tetangganya yang tergabung di dalam kawasan Metropolitan Bandung Raya, dalam meperkuat pariwisata di kawasan ini para stakeholder pariwisata bersepakat membangun pariwisata di kawasan ini yang mengacu kepada Deklarasi Pariwisata Bandung Raya[24] yang dimotori oleh Indonesian Tourism Journalist Association (ITJA)

Olahraga

 
Salahsatu Pertandingan Kesebelasan Persib Bandung melawan Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat

Masyarakat kota Bandung dan sekitarnya merupakan penggemar fanatik Persib Bandung atau dikenal dengan istilah bobotoh,Persib Bandung yaitu sebuah klub sepak bola yang bermain di kompetisi Liga Super Indonesia yang berdiri sejak tahun 1933 [25], klub ini menggunakan Stadion Siliwangi namun pada musim kompetisi LSI 2009-2010 Stadion Si Jalak Harupat juga digunakan klub ini untuk pertandingan kandang. Rencananya mulai tahun 2015 Persib Bandung menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api di kawasan Gede Bage, Bandung Timur sebagai markas dan tempat untuk laga kandang, Selain itu di kota ini terdapat juga beberapa klub lain seperti Garuda Bandung[26] yang bermain pada kompetisi IBL Indonesia.

Media

Radio

Kota Bandung juga memiliki beberapa terdiri dari 78-stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Signal Nama Badan usaha Stasiun
540-KHz AM Radio Programma 4 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
702-KHz Radio Bravo Medika
810-KHz Radio Kandaga
828-KHz Radio Kharisma
918-KHz Radio Debora
936-KHz Radio Budaya Sari
1116-KHz Radio Barani
1170-KHz Radio Dios
1215-KHz Radio Programma 3 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
1224-KHz Radio Sonata
1277-KHz Radio Trios
1314-KHz Radio Mutiara
1458-KHz Radio Fajri
1476-KHz Radio Rodja
87.7-MHz FM Hard Rock FM Bandung PT Radio Ekacita Swara Buana MRA Media
88.1-MHz Studio East Radio PT Radio Swara Emas Swaragama Group Yogyakarta
88.5-MHz Radio Mora (off air) PT Radio Mora Parna Karsa
88.9-MHz Auto Radio PT Radio Swara Auto Graha
89.3-MHz Radio Elshinta Bandung PT Radio Cipta Swara Global Elshinta Media
89.7-MHz Global Radio Bandung PT Radio Mediawisata Sariasih MNC Radio Networks
90.1-MHz Radio Zora (off air) PT Radio Karang Tumaritis
90.5-MHz Radio Cakra PT Radio Suara Buana Bandung Ardan Group
90.9-MHz X-Channel Bandung PT Radio Lita Sari
91.3-MHz MNC Trijaya FM Bandung PT Radio Mancasuara MNC Radio Networks
91.7-MHz INB Radio PT Radio Citra Bahana Limbangan
92.1-MHz Radio Suara Indah PT Radio Bandung Suara Indah
92.5-MHz Maestro FM PT Radio Madah Ekaristi Swaratronika
92.9-MHz Mix Radio PT Radio Arus Rizki
93.3-MHz Sonora FM Bandung PT Radio Siaran Ganesha Nada KG Radio Network
93.7-MHz Radio Paramuda PT Radio Paramuda Rama Grup
94.0-MHz Radio Sonata LPP Lokal Radio Kota Bandung
94.4-MHz Delta FM Bandung PT Radio Bandung Cipta Perdana Masima Radionet
94.8-MHz Fit Radio Bandung PT Radio Galang Gema Wahana Raya Elshinta Media
95.2-MHz Bandung Radio PT Radio Swara Pandawa Lima Shakti Etnikom
95.6-MHz Radio B PT Radio Swara Burinyay Ardan Group
96.0-MHz Radio Programma 2 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
96.4-MHz Bobotoh FM PT Radio Swaratama Cicalengka
96.8-MHz Eight Radio PT Radio Nada Kencana Agung
97.2-MHz Radio Thomson NewShinta PT Radio Shinta Buana Thomson Radio Network
97.6-MHz Radio Programma 1 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
98.0-MHz Maya FM PT Radio Swara Mayanada
98.4-MHz Prambors Bandung PT Radio Suara Sembilan Delapan Lima Masima Radionet
98.8-MHz Raka FM PT Radio Candrika Widya Swara KG Radio Network
99.2-MHz Mom And Kids Radio PT Radio Manggala Gemini Bandung
99.6-MHz Radio Unasko PT Radio Utamanada Suarakota
100.0-MHz Play 99ERS Bandung PT Radio Swara Milliard Artha
100.4-MHz KLCBS PT Radio Ilnafir Karanglayung Citrabudaya Suara
100.7-MHz Radio Zenith Bandung
101.1-MHz MGT FM PT Radio Swakarsa Megantara
101.5-MHz Dahlia FM PT Radio Dahlia Flora Dahlia Group
101.9-MHz Cosmo FM PT Radio Putramas Mulia Rahayu
102.3-MHz Rase FM PT Radio Tiara Rase Perdana
102.7-MHz MQFM PT Radio Madinatussalam Manajemen Qolbu
103.1-MHz OZ Radio Bandung PT Radio Mitragama Swara
103.5-MHz Radio Chevy PT Radio Citrahutama Eltravidya
103.9-MHz Hits Unikom Radio PT Radio Antassalam Bagja Universitas Komputer Indonesia
104.3-MHz Radio Rodja PT Radio Generasi Muda
104.7-MHz Rama FM Bandung PT Radio Salam Rama Dwihasta Rama Grup
105.1-MHz I Radio Bandung PT Radio Gema Dwipa Inti Nada MRA Media
105.5-MHz Garuda Radio Visual PT Radio Garuda Tunggal Angkasa
105.9-MHz Ardan Radio PT Radio Ardan Swaratama Ardan Group
106.3-MHz Urban Radio Bandung PT Radio Bhakti Musik Wastu Kencana
106.7-MHz Mara FM PT Radio Mara Ghita
106.9-MHz Radio Bahana
107.1-MHz K-Lite FM PT Radio Lintas Kontinental
107.5-MHz PR FM News Channel PT Radio Mustika Parahiyangan Pikiran Rakyat
107.7-MHz Radio Kampus ITB
107.8-MHz Rakita FM

Kota Bandung juga memiliki beberapa tediri dari 14-surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:

Nama Jenis Jaringan Perusahaan Bahasa
Koran SINDO Edisi Jawa Barat Nasional Koran SINDO SINDOMedia (Media Nusantara Citra) Indonesia
Suara Pembaruan Edisi Jawa Barat Suara Pembaruan BeritaSatu Media Holdings
Republika Edisi Jawa Barat Republika Mahaka Media
Kompas Edisi Jawa Barat Kompas Kompas Gramedia
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Barat Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika
Media Indonesia Edisi Jawa Barat Media Indonesia Media Group
Koran Tempo Edisi Jawa Barat Koran Tempo Tempo Media
The Jakarta Post Bandung Edition The Jakarta Post Kompas Gramedia Inggris
Jawa Pos Edisi Jawa Barat Jawa Pos Grup Jawa Pos Bahasa Indonesia
Pikiran Rakyat Lokal Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat Indonesia
Galamedia
Radar Bandung Jawa Pos Grup Jawa Pos
Bandung Ekspres
Tribun Bandung Kompas Kompas Gramedia
Bisnis Bandung Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika

Televisi

Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Pemilik Status
Analog (PAL, hingga 17 Agustus 2022[27])
21 471.25 MHz UHF BCTV (off air) PT Bandung Cahaya Televisi CTV Network Lokal
22 479.25 MHz iNews PT Indonesia Musik Televisi Media Nusantara Citra Nasional
24 495.25 MHz Garuda Vision TV PT Garuda Bintang Anggada Lokal
26 511.25 MHz I Channel PT Bandung Media Visual GeoMedia Group
27 519.25 MHz HDAS TV Perkumpulan HDAS Sabilulungan Lokal komunitas
28 527.25 MHz PJTV (JPM) PT Esa Visual Padjadjaran Tivi Jawa Pos Group Lokal
30 543.25 MHz NET. PT Televisi Anak Bandung Net Visi Media Nasional
34 575.25 MHz Kompas TV PT Pasundan Utama Televisi KG Media
36 591.25 MHz RTV PT Visual Insan Persada Rajawali Corpora
38 607.25 MHz Bandung TV (Indonesia Network) PT Bandung Media Televisi Indonesia Kelompok Media Bali Post Lokal
40 623.25 MHz TVRI Nasional Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional
TVRI Jawa Barat Pemerintah Jawa Barat Lokal
42 639.25 MHz Trans TV PT Trans TV Yogyakarta Bandung Trans Media Nasional
43 647.25 MHz AKTV PT Akwan Media Utama Lokal
44 655.25 MHz Trans7 PT Trans7 Yogyakarta Bandung Trans Media Nasional
46 671.25 MHz GTV PT GTV Satu Media Nusantara Citra
48 687.25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Bandung Visi Media Asia
50 703.25 MHz RCTI PT RCTI Satu Media Nusantara Citra
52 719.25 MHz SCTV PT Surya Citra Mediatama Surya Citra Media
54 735.25 MHz Indosiar PT Indosiar Bandung Televisi
56 751.25 MHz Metro TV PT Media Televisi Bandung Media Group
58 767.25 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu Visi Media Asia
60 783.25 MHz MQTV PT Manajemen Qolbu Televisi Manajemen Qolbu Lokal
62 799.25 MHz MNCTV PT TPI Satu Media Nusantara Citra Nasional
Digital (DVB-T2)
31 554 MHz UHF RCTI PT RCTI Satu Media Nusantara Citra Nasional
MNCTV PT TPI Satu
GTV PT GTV Satu
iNews PT Indonesia Musik Televisi
32 562 MHz MetroTV PT Media Televisi Bandung Media Group
Magna Channel PT Mitra Media Digital Dua
BNTV PT Mitra Siaran Digital Dua
35 586 MHz TVRI Nasional Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
TVRI Jawa Barat Lokal
TVRI Kanal 3/TVRI World Nasional
TVRI Sport HD
Nusantara TV PT Nusantara Media Mandiri Parahyangan NT Corp
Inspira TV PT Inspira Televisi Indonesia Global Garda Media Lokal berjaringan
E Channel PT Selaras Kreatif Bandung Lokal
Persada TV PT Bandung Persada Tivi Digital
Asmaya TV PT Asmaya Televisi Digital Asmaya Media
AKTV PT Akwan Media Utama
NET. PT Televisi Anak Bandung Net Visi Media Nasional
39 618 MHz SCTV PT Surya Citra Mediatama Surya Citra Media
Indosiar PT Indosiar Bandung Televisi
O Channel PT Omni Parahyangan
Mentari TV
45 666 MHz Trans TV PT Trans TV Yogyakarta Bandung Trans Media
Trans7 PT Trans7 Yogyakarta Bandung
CNN Indonesia
CNBC Indonesia PT Trans Berita Bisnis Satu
Kompas TV PT Pasundan Utama Televisi KG Media
47 682 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu Visi Media Asia
tvOne PT Lativi Media Karya Bandung

Kota Bandung juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

Musik dan Hiburan

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional masyarakat Sunda di kota ini dan Jawa Barat pada umumnya, alat musik ini terbuat dari bahan bambu.

Bandung banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Bandung antara lain Noah, The Groove, Gigi, Burgerkill, /rif, Kahitna, The Rollies, Cokelat, Pas Band, Mocca, T-Five, P-Project serta banyak band indie lainya salah satunya yang go internasional yaitu The Sigit. Bandung juga memiliki sebuah orkestra yang bernama Bandung Philharmonic.

Penyanyi dari Bandung antara lain: Nazril Irham, Muhammad Tulus, Melody Nurramdhani Laksani, Devi Kinal Putri, Beby Chaesara Anadila, Frieska Anastasia Laksani, Lala Karmela, Dira Sugandi, Cita Citata, Rieka Roslan, Tamara Bleszynski, Salman Aditya, Hedi Yunus, Yovie Widianto, Sammy Simorangkir, Tata Janeeta, Sherina Munaf, Nita Thalia, Meriam Bellina, Shinta Dewi, Ruth Sahanaya, Isyana Sarasvati, Dewi Lestari, Novia Kolopaking, Nicky Astria dan Nike Ardilla.

Kuliner

Cuaca Kota Bandung

Data iklim Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 32
(90)
31
(88)
32
(90)
30
(86)
31
(88)
30
(86)
30
(86)
31
(88)
32
(90)
34
(93)
33
(91)
31
(88)
34
(93)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 27.1
(80.8)
27.3
(81.1)
27.9
(82.2)
28.3
(82.9)
28.4
(83.1)
28
(82)
28
(82)
28.6
(83.5)
29.2
(84.6)
29.2
(84.6)
28.3
(82.9)
27.9
(82.2)
28.18
(82.66)
Rata-rata harian °C (°F) 23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
23.5
(74.3)
23.7
(74.7)
23.7
(74.7)
22.7
(72.9)
22.5
(72.5)
22.8
(73)
23.3
(73.9)
23.7
(74.7)
23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.29
(73.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 19.5
(67.1)
19.2
(66.6)
19.2
(66.6)
19.2
(66.6)
19
(66)
17.5
(63.5)
17
(63)
17
(63)
17.4
(63.3)
18.3
(64.9)
18.8
(65.8)
19.3
(66.7)
18.45
(65.26)
Rekor terendah °C (°F) 15
(59)
15
(59)
15
(59)
13
(55)
13
(55)
11
(52)
11
(52)
11
(52)
11
(52)
13
(55)
12
(54)
15
(59)
11
(52)
Presipitasi mm (inci) 224
(8.82)
208
(8.19)
260
(10.24)
240
(9.45)
168
(6.61)
89
(3.5)
64
(2.52)
49
(1.93)
94
(3.7)
163
(6.42)
258
(10.16)
241
(9.49)
2.058
(81,03)
Rata-rata hari hujan 17 16 18 17 11 8 6 4 9 12 18 19 155
% kelembapan 83 82 82 83 82 78 76 73 74 76 80 81 79.2
Rata-rata sinar matahari bulanan 155 168 186 210 217 240 248 248 210 217 180 186 2.465
Sumber #1: Climate-Data.org (altitude: 692m)[28]
Sumber #2: BMKG[29] & Weather Atlas[30]

Kota kembar

Kota-kota lain yang menjadi bagian dari proyek kota kembar dari kota Bandung adalah:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ http://www.depkes.go.id Diarsipkan 2010-07-20 di Wayback Machine. Profil kesehatan kota Bandung Diarsipkan 2011-09-02 di Wayback Machine. (diakses pada 15 Juli 2010)
  2. ^ Sihombing, J., (2004), Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kinerja pelaksanaan administratif Badan Koordinasi Transportasi Jalan (Bakortrans Jalan) kota Bandung Diarsipkan 2016-01-17 di Wayback Machine., Skripsi, Departemen Teknik Planologi, ITB.
  3. ^ a b Kartajaya, Hermawan, (2005), Attracting tourists, traders, investors: strategi memasarkan daerah di era otonomi, Gramedia Pustaka Utama, ISBN 978-979-22-1284-6.
  4. ^ diskimrum.jabarprov.go.id Jalan Layang Pasupati Belum Atasi Kemacetan[pranala nonaktif permanen] (diakses pada 22 Juli 2010)
  5. ^ pustaka.pu.go.id Jembatan Layang Pasopati Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. (diakses pada 22 Juli 2010)
  6. ^ Berkmoes, R.V., (2010), Lonely Planet Indonesia, Lonely Planet, ISBN 978-1-74104-830-8
  7. ^ metrotvnews.com Trans Metro Bandung Dioperasikan Diarsipkan 2012-01-11 di Wayback Machine. (diakses pada 22 Juli 2010)
  8. ^ Polisi Kawal Operasi Perdana Trans Metro Bandung (diakses pada 22 Juli 2010)
  9. ^ http://www.antaranews.com Menristek Canangkan Pembangunan PLTSa Gedebage (diakses pada 15 Juli 2010)
  10. ^ http://www.apeksi.or.id Diarsipkan 2009-01-23 di Wayback Machine. PLTSa Gedebage Baru Selesai 2012 Diarsipkan 2011-10-19 di Wayback Machine. (diakses pada 15 Juli 2010)
  11. ^ http://www.pambdg.co.id Cakupan Layanan (diakses pada 15 Juli 2010)
  12. ^ Chilton J., (1999), Groundwater in the Urban Environment: Selected city profiles, Taylor & Francis, ISBN 978-90-5410-924-2.
  13. ^ http://www.bandung.go.id PDAM Kota Bandung Upayakan Pelestarian Kawasan Sumber Air Baku (diakses pada 15 Juli 2010)
  14. ^ http://www.pikiran-rakyat.com PDAM Kota Bandung Terkendala Mata Air Diarsipkan 2012-01-19 di Wayback Machine. (diakses pada 15 Juli 2010)
  15. ^ jabar.bps.go.id Tenaga Kerja Diarsipkan 2010-11-13 di Wayback Machine. (diakses pada 16 Juli 2010)
  16. ^ a b http://www.bi.go.id Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Barat Triwulan I-2010 (diakses pada 16 Juli 2010)
  17. ^ http://www.perbendaharaan.go.id Diarsipkan 2010-08-11 di Wayback Machine. Kanwil XII Ditjen PBN Bandung Diarsipkan 2013-01-02 di Wayback Machine. (diakses pada 16 Juli 2010)
  18. ^ http://www.asianafrican-museum.org Gedung Merdeka (The Venue of the Asian African Conference) Diarsipkan 2007-03-25 di Wayback Machine. (diakses pada 16 Juli 2010)
  19. ^ http://www.museum-indonesia.net Diarsipkan 2010-03-16 di Wayback Machine. Museum Sri Baduga Diarsipkan 2009-09-06 di Wayback Machine. (diakses pada 20 Juli 2010)
  20. ^ http://www.bandungtourism.com Yayasan Margasatwa Tamansari (Jubileumpark), Museum & Pendidikan Diarsipkan 2010-12-13 di Wayback Machine. (diakses pada 20 Juli 2010)
  21. ^ http://www.klik-galamedia.com Week-end Frestival Kembangkan Potensi Kuliner Kota Bandung Diarsipkan 2012-01-17 di Wayback Machine. (diakses pada 20 Juli 2010)
  22. ^ sysadmin (2016-08-13). "Anugerah Pesona Pariwisata Bandung Sapta Pesona Jiwa dan Ruh Kepariwisataan Indonesia". Diakses tanggal 2017-02-14. 
  23. ^ "Bandung Awards Bertekad Majukan Pariwisata di Kawasan Bandung". Tribun Jabar. Diakses tanggal 2017-02-14. 
  24. ^ "Deklarasi Bersama Tingkatkan Kualitas Kepariwisataan Bandung Raya". www.faktabandungraya.com. Diakses tanggal 2017-02-14. 
  25. ^ "Sejarah Lengkap PERSIB Bandung". www.persibhistory.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-09. Diakses tanggal 2021-02-25. 
  26. ^ "Statistik Tim Garuda Speedy Bandung". NBLIndonesia.com. Diakses tanggal 17 Juli 2012. 
  27. ^ "Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran". Kemenkominfo. Diakses tanggal 12 Mei 2021. 
  28. ^ "Bandung - Climate graph, Temperature graph, Climate table". Climate-Data.org. Diakses tanggal 2015-11-04. 
  29. ^ "Rerata Curah Hujan Kota Bandung - Zona Musim 83" (PDF). BMKG. hlm. 57. Diakses tanggal 17 Oktober 2021. 
  30. ^ "Bandung, Indonesia - Monthly weather forecast and Climate data". Weather Atlas. Diakses tanggal 25 July 2020. 

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Bandung
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: DUKCAPIL (Per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.