Jalan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang

ruas jalan tol di Indonesia
(Dialihkan dari Jalan Tol Cipularang)

Jalan Tol Cipularang, singkatan dari Jalan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang, adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan Kecamatan Cikampek di Kabupaten Karawang dan Kecamatan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat. Jalan Tol ini melintasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat. Jalan tol ini selesai dibangun pada akhir April 2005.

Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang
Jalan Tol Cipularang
PetaKoordinat: 6°25′58.78″S 107°25′29.25″E / 6.4329944°S 107.4247917°E / -6.4329944; 107.4247917
Informasi rute
Bagian dari Jalan Tol Trans Jawa
Dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Panjang:54 km (34 mi)
Berdiri:2005 – sekarang
Sejarah:Dibangun pada 2002-2003 (KM 67-76, 116-112), dan 2004-2005 (KM 76-116)
Persimpangan besar
Ujung utara:Tol Jakarta-Cikampek Jalan Tol Jakarta-Cikampek
 Junction Kalihurip
Simpang Susun Babakancikao
Simpang Susun Jatiluhur
Ramp Ciburuy
Simpang Susun Padalarang
Ujung selatan:Tol Padalarang-Cileunyi Jalan Tol Padalarang-Cileunyi
Letak
Kota besar:Karawang
Purwakarta
Bandung Barat
Sistem jalan bebas hambatan
AH 2

Sejarah

sunting

Cikal bakal pembangunan Tol ini dimulai sejak tahun 1990an kala itu pemerintah pada awalnya berencana akan membuat jalan tol penghubung antara Jakarta dengan Bandung yang akan bercabang dari Tambun atau Cikarang Barat kemudian berbelok ke selatan menuju Jonggol, lalu Cianjur (Mande/Ciranjang) hingga Padalarang yang terhubung dengan Tol Padaleunyi. Rencana proyek ini sempat dinamakan Plan Tol Cigolarang (Cikarang, Jonggol, Cianjur, dan Padalarang).[1] Jarak antara Jakarta dengan Bandung dengan trayek tol via Jonggol atau Cigolarang lebih singkat dari Tol yang saat ini. Namun, akhirnya proyek ini gagal bersamaan dengan gagalnya rencana memindahkan Ibukota Indonesia ke Kawasan Jonggol.[2] Akhirnya tol ini dibuat melintasi pegunungan timur Jatiluhur yang jalannya sebenarnya lebih curam dan diharuskan membangun banyak jembatan yang panjang dan tinggi untuk menyebrangi sungai dan jurang di trayek tersebut.
Pembangunannya dibagi 2, yaitu:

  • Tahap 1: Cikampek-Sadang (dibuka pada 1 Agustus 2003) dan Padalarang-Cikamuning (dibuka pada 21 September 2003) (17,5 km)
  • Tahap 2: Sadang-Cikamuning (dibuka pada 26 April 2005) (41 km)

Melalui tol ini, jarak Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit (jika tidak macet) dan dihitung dari Cawang. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Purbaleunyi (90 km).

Amblas dan Kecelakaan

sunting

Sejak dibuka pada 26 April 2005, telah 2 kali terjadi peristiwa amblasnya jalan. Setelah kejadian ini, truk dan trailer tidak boleh masuk Jalan Tol Cipularang.

Tanggal Kilometer Wilayah Kejadian
28 November 2005 91,6 Pasir Honje, Purwakarta Amblasnya jalan tol terutama di KM 24,6 [3]
29 Januari 2006 96,8 Kampung Lebak Ater, Kecamatan Darangdan, Purwakarta Ruas jalan tol Cipularang di Kilometer 29,8 dari arah Jakarta menuju Bandung amblas di KM 29,8 [4]

Gerbang tol

sunting

Ruas Kalihurip-Padalarang (Dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk.)

Gerbang tol/simpang susun

KM

Lokasi

Destinasi

  JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
  JALAN TOL CIKAMPEK-PURWAKARTA-PADALARANG
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
 
Jalan Tol di Jawa Barat Rute 4
Jalan Tol Berawal/Berakhir
Kalihurip Junction 67 Cikampek BARAT
  Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Karawang
Jakarta
TIMUR
  Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Kalihurip
Cikampek
Cirebon
Gerbang Tol Kalihurip Utama 1-4 1. Gerbang akhir:
Arah:
  Jalan Tol Jakarta-Cikampek
  Jalan Tol Cikopo-Palimanan
Karawang
Jakarta
Bogor
Cirebon
Semarang
Surabaya
2. Gerbang awal:
Arah:
  Jalan Tol Padalarang-Cileunyi
  Jalan Tol Soreang-Pasirkoja
 
Jalan Tol Cisumdawu
Purwakarta
Bandung
Cileunyi
Sumedang
 
Batas Wilayah Kabupaten Karawang

 
Batas Wilayah Kabupaten Purwakarta
  JALAN TOL CIKAMPEK-PURWAKARTA-PADALARANG
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
  JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK 2
  Batas Operasional PT Jasamarga Japek Selatan (JJS)

Jalan Tol Berawal/Berakhir
Simpang Susun Sadang 76 Babakancikao   Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2
Gerbang Tol

Sadang

BARAT
Kutanegara
Sukabungah
Jatiasih
Ramp Simpang Susun Sadang
  Sadang
  Purwakarta
Subang
  JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK 2
  Batas Operasional PT Jasamarga Japek Selatan (JJS)

Jalan Tol Berawal/Berakhir
  JALAN TOL CIKAMPEK-PURWAKARTA-PADALARANG
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
Simpang Susun Jatiluhur 84 Jatiluhur   Jatiluhur
  Ciganea
  Purwakarta
Gerbang Tol Jatiluhur
Ramp Darangdan 99 Darangdan Keluar dan Masuk dari dan ke arah Jakarta
  Darangdan
  Cikalong Wetan
  Plered
Gerbang Tol Darangdan
 
Batas Wilayah Kabupaten Purwakarta

 
Batas Wilayah Kabupaten Bandung Barat
Ramp Ciburuy 116 Ciburuy <hanya pintu keluar dari arah Bandung>
  Cikamuning
  Cikalong Wetan
  Purwakarta
Gerbang Tol Ciburuy
Simpang Susun Padalarang 121 Padalarang   Jalan Tol Padalarang-Cileunyi
Gerbang Tol Padalarang Timur   Padalarang
  Cikalong
  Cianjur
 
Jalan Tol di Jawa Barat Rute 4
  JALAN TOL CIKAMPEK-PURWAKARTA-PADALARANG
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
  JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI
  Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir

Rest Area

sunting

Jalan tol Cipularang mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 5 tempat istirahat yaitu:

Lokasi (KM) Arah Tipe Parkir SPBU Masjid/Musholla Restoran Toilet Bengkel Keterangan
72A Selatan A            
72B Utara A            
88A Selatan A            
88B Utara A            
97B Utara A            

Jembatan

sunting
Nama Panjang Kilometer
Cikao 92 meter 81
Ciujung 500 meter 95
Cisomang 252 meter 101
Cikubang 520 meter 110
Cipada 720 meter 112
Cimeta 400 meter 117

Daerah Rawan Kecelakaan

sunting

Daerah di ruas tol Cipularang yang rawan kecelakaan adalah sepanjang kilometer 90 sampai dengan kilometer 100, dimana sepanjang 10 kilometer tersebut, arus dari arah Jakarta mengalami tanjakan panjang dan arus sebaliknya mengalami turunan panjang. Di dalam 10 kilometer tersebut, setiap tanjakan panjang dan curam biasanya terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lambat.

Rute Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V
Padalarang - Cikamuning 3.500 5.000 6.500 8.500 10.000
Sadang - Jatiluhur 5.500 8.000 11.000 13.500 16.500
Dawuan - Sadang 6.500 10.000 13.500 16.500 20.000
Dawuan - Jatiluhur 12.500 18.000 24.500 30.500 36.500
Jatiluhur - Padalarang 25.500 38.000 50.500 63.000 76.000
Sadang - Padalarang 30.500 46.000 61.500 77.000 92.000
Dawuan - Padalarang 37.500 56.000 75.000 93.500 112.000
  • Tarif di atas juga berlaku untuk arah kebalikannya (reversibel), kecuali dari arah Jatiluhur ke Dawuan untuk Golongan I, yaitu Rp 12.000,00
  • Berlaku sejak tanggal 1 November 2015 pukul 00:00 WIB.
  • Dengan penundaan atas kebijakan redenominasi rupiah, tarif di atas dinyatakan dalam unit rupiah normal.

Insiden

sunting
  • Tanggal 3 September 2011 Saipul Jamil, istri, dan 8 orang kerabat mengalami kecelakaan tunggal di jalan tol Cipularang Km 97 sekitar pukul 10.00 WIB saat bertolak dari Cimahi menuju Jakarta. Mobil Toyota Avanza yang dikemudikan oleh Saipul sendiri hilang keseimbangan kemudian menabrak pembatas jalan.[5][6] Diduga akibat Saipul mengemudi dalam keadaan mengantuk.[5][7] Saipul mengalami luka ringan sedangkan Virginia meninggal dunia akibat terlempar dari mobil yang mereka tumpangi.[6][8] Pada hari yang sama, jenazah Virginia yang diketahui tengah hamil dua bulan langsung dimakamkan di TPU Baros, Cimahi, Jawa Barat.[9][10]
  • Pada Senin, 11 November 2024 - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat sekitar jam 15.15 WIB pada Senin, 11 November 2024. Tabrakan yang melibatkan puluhan kendaraan itu terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang arah Jakarta dari Bandung. Communication Head Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, menyatakan kecelakaan itu bermula dari truk pengangkut kardus yang kehilangan kendali. “Terjadi kecelakaan melibatkan sebuah truk pengangkut kardus di KM 92 ruas Tol Cipularang arah Jakarta,” kata Panji. Dari sebuah video yang dikirimkan oleh Patroli Jalan Raya (PJR) Induk Cipularang, Komisaris Polisi Joko Prihantono dan beredar di media sosial, terdapat pengendara yang merekam detik-detik kecelakan terjadi. Dalam video tersebut, jalanan tampak basah karena hujan, lalu sebuah truk bermuatan penuh menyalip kendaraan lain dari lajur kanan dengan kecepatan tinggi. Truk tersebut terguling ke arah kiri menubruk sejumlah kendaraan yang ada di depannya. Usai kejadian, terlihat sejumlah mobil saling bertumpuk dan beberapa pecahan bagian mobil berserakan di jalanan. Saat ini, terdapat 21 kendaraan yang terdampak dalam kecelakaan tersebut. Kecelakaan diduga disebabkan karena truk tersebut mengalami rem blong. "Kendaraan kontainer tidak dapat melakukan perlambatan (pengereman), sehingga kendaraan hilang kendali, kemudian terbalik di jalur," tutur Joko melalui aplikasi perpesanan. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar, Jules Abraham Abast mengatakan, belum bisa memastikan apakah kesulitan perlambatan itu disebabkan karena rem blong atau karena jalanan licin dan kendaraan tersebut melaju dengan kencang. "Kita gunakan metode TAA dan Scientific Crime Investigation yang melibatkan tim Polda dan Mabes," kata Jules dalam keterangannya yang dikutip Tempo. Kepolisian bersama dengan petugas lain tengah mengevakuasi dan mendata korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. Sampai saat ini, terdapat 27 korban luka-luka dan 1 orang meninggal. Akibat kejadian tersebut, seluruh lajur tidak dapat dilalui, sehingga pengguna jalan yang hendak menuju Jakarta, dialihkan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116 dan masuk Kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84. [11]

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Adryamarthanino, Verelladevanka (28 Juni 2022). Ningsih, Widya Lestari, ed. "Sejarah Tol Cipularang". Kompas.com. Diakses tanggal 9 Oktober 2022. 
  2. ^ VIVA, PT. VIVA MEDIA BARU - (5 Agustus 2010). "Pakar ITB: Jonggol & Karawang Bukan Jawaban - VIVA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-16. Diakses tanggal 16 Desember 2017. 
  3. ^ "Kronologi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-26. Diakses tanggal 2012-01-05. 
  4. ^ Sutisna, Nanang (29 Januari 2006). "Jalan Tol Cipularang Kembali Longsor". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2016. Diakses tanggal 9 September 2016. 
  5. ^ a b "Ini Dia Kronologis Kecelakaan Maut Saipul Jamil". detikcom. 2011-9-3. 
  6. ^ a b "Kecelakaan, Istri Saiful Jamil Meninggal". Metrotvnews.com. metrotvnews.com. 2011-9-3.  [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Kecelakaan Renggut Istri Saiful Jamil akibat Sopir Ngantuk". berita8.com. 2011-9-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2011-09-04. 
  8. ^ "Kecelakaan di Tol Padalarang, Istri Saipul Jamil Meninggal Dunia". detikcom. 2011-9-3. 
  9. ^ "Kecelakaan Tragis di Tol Cipularang - Meninggal, Istri Saiful Jamil Mengandung Janin Dua Bulan". Merdeka.com. suaramerdeka.com. 2011-9-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-03. Diakses tanggal 2011-09-04. 
  10. ^ Okezone: Ada aura gaib Saiful Jamil, Chef Aiko sulit bersatu, diakses 18 Maret 2015
  11. ^ https://www.tempo.co/arsip/detik-detik-kecelakaan-beruntun-di-tol-cipularang-arah-jakarta-km-92-1166841 - Tempo.co

Pranala luar

sunting
Ruas sebelumnya:
  Jalan Tol Jakarta-Cikampek
  Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:
  Jalan Tol Padalarang–Cileunyi