Kereta api Argo Wilis

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 10 Agustus 2021 08.56 oleh ByaktaELEKTRO Soerjanto (bicara | kontrib) (Perbaikan kesalahan ketik)

Kereta api Argo Wilis merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani rute BandungSurabaya Gubeng melalui TasikmalayaYogyakarta dan sebaliknya. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 43 menit, meninggalkan stasiun awal pada pagi hari dan tiba di stasiun akhir pada sore maupun malam hari.

ARGO WILIS
Berkas:PAPAN KERETA ARGO WILIS
Berkas:ARGO WILIS LEPAS BANDUNG.jpg
KERETA ARGO WILIS SEDANG MENUJU STASIUN SURABAYA GUBENG

ARGO WILIS
Peta
Informasi umum
Jenis layananKERETA API ANTARKOTA
StatusBEROPERASI
Mulai beroperasi8 NOVEMBER 1998
Operator saat iniKAI
Jumlah penumpang harian1,300 PENUMPANG PER HARI[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBANDUNG
Jumlah pemberhentian"LIHATLAH DI BAWAH."
Stasiun akhirSURABAYA GUBENG
Jarak tempuh696 KM
Waktu tempuh rerata10 JAM 43 MENIT
Frekuensi perjalananSEKALI PULANG PERGI SEHARI
Jenis relREL BERAT
Pelayanan penumpang
KelasEKSEKUTIF
Pengaturan tempat duduk50 TEMPAT DUDUK, KURSI DAPAT DIREBAHKAN DAN DIPUTAR
Fasilitas restorasiADA
Fasilitas observasiKACA DENGAN TIRAI
Fasilitas hiburanADA
Fasilitas lainLampu baca, lubang colokan jack 3.5 mm, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1,067 MM
Kecepatan operasional15 KM/J
Pemilik jalurDITJEN KAI, KEMENHUB RI
Nomor pada jadwal5-6

Nama Wilis diambil salah satu pegunungan di Jawa Timur, Gunung Wilis, yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dengan puncak tertingginya berada di kawasan Ngliman, Nganjuk, Jawa Timur.

Sejarah

Awal pengoperasian (1998–2018)

 
Kereta api Argo Wilis melintas di Stasiun Geneng, sekitar tahun 2009

Kereta api Argo Wilis diluncurkan pada 8 November 1998, diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Giri Suseno Hardihardjono di Stasiun Surabaya Gubeng dan Gubernur Jawa Barat, R. Nana Nuriana di Stasiun Bandung.[1] Pada awalnya, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan PT. INKA keluaran 1998 yang dilengkapi bogie NT-60 (K8) dan terdapat satu perjalanan fakultatif yang beroperasi pada malam hari. Pada awal pengoperasian hingga sekitar tahun 2017, kereta api ini sering ditarik menggunakan lokomotif CC203 maupun CC201.[1]

Karena memiliki tingkat keterisian yang rendah pada sekitar tahun 2008, kereta api ini pernah dijalankan sebagai kereta api fakultatif, bahkan sempat muncul wacana adanya penghapusan layanan kereta api Argo Wilis.[1]

Pada tahun 2017, kereta api ini mulai beroperasi dengan membawa delapan atau sembilan kereta kelas eksekutif seiring peningkatan tingkat okupansi yang mengakibatkan lokomotif CC206 dijadikan sebagai lokomotif penarik untuk menggantikan lokomotif CC203/CC201.[1]

Pengoperasian saat ini (2018–sekarang)

 
Kereta api Argo Wilis beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat mulai 2018

Per 8 Juni 2018, kereta api Argo Wilis beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA keluaran 2018 maupun 2019 beserta kereta makan dan kereta pembangkit,[2] sementara rangkaian kereta lamanya (K1 1998) disimpan di Depo Kereta Bandung maupun dilakukan mutasi ke Yogyakarta, Cirebon, Sidotopo, dan Surabaya Pasarturi untuk pengoperasian kereta api penumpang dan Divisi Regional I Sumatra Utara untuk pengoperasian kereta api Sribilah.[3]

 
Papan nama Argo Wilis per tahun 2021

Dengan dikeluarkannya grafik perjalanan kereta api oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan KAI per 1 Desember 2019, rute kereta api Argo Wilis sempat diperpanjang hingga Stasiun Gambir[4] sebelum rute dikembalikan seperti semula sejak adanya pandemi COVID-19 hingga saat ini.

Pada budaya populer

Kereta api Argo Wilis bersama kereta api lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu", yang menyebutkan nama-nama kereta api seperti Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.[5]

Insiden

Pada 4 Februari 2013, kereta api Argo Wilis yang ditarik lokomotif CC201 menabrak mobil Toyota Avanza di Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Satu orang selamat, sedangkan lima orang luka parah.[6]

Pada 20 Desember 2013, terjadi kerusakan rel di km 393+8//9 antara Maos-Sikampuh. Seorang warga berhasil menghentikan kereta api Argo Wilis yang melaju kencang sehingga dapat berhenti sebelum melewati rel tersebut.[7]

Data teknis

Rute BandungSurabaya Gubeng pp. (melalui TasikmalayaYogyakarta)
Susunan rangkaian kereta
Kereta nomor 1 2 3 4 Kereta makan (M1) 5 6 7 8 Kereta pembangkit (P)
Keterangan Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas eksekutif (K1)
Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu

Galeri

Referensi

Pranala luar