Julius Darmaatmadja

Kardinal Katolik Roma
Revisi sejak 11 Agustus 2021 15.24 oleh Fugalingga (bicara | kontrib) (Kardinal)

Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J. (lahir 20 Desember 1934) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma dari Indonesia sejak tahun 1994. Ia menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta dari 11 Januari 1996 sampai dengan 28 Juni 2010.


Julius Riyadi Darmaatmadja,

Kardinal, Uskup Agung Emeritus Jakarta
GerejaGereja Katolik Roma
Keuskupan agung
Jakarta
Provinsi gerejawi
Jakarta
MetropolisJakarta
Penunjukan11 Januari 1996
Masa jabatan berakhir
28 Juni 2010
(14 tahun, 168 hari)
PendahuluLeo Soekoto
PenerusIgnatius Suharyo Kardinal Hardjoatmodjo
Jabatan lainKardinal Imam Sacro Cuore di Maria (Hati Maria yang Tak Bernoda)
Imamat
Tahbisan imam
18 Desember 1969
(54 tahun, 324 hari)
oleh Justinus Kardinal Darmojuwono
Tahbisan uskup
29 Juni 1983
(41 tahun, 130 hari)
oleh Justinus Kardinal Darmojuwono
Pelantikan kardinal
26 November 1994
(29 tahun, 346 hari)
oleh Paus Santo Yohanes Paulus II
PeringkatKardinal-Imam
Informasi pribadi
Nama lahirJulius Riyadi Darmaatmadja
Lahir20 Desember 1934 (umur 89)
Belanda Jagang, Salam, Salam, Magelang, Jawa Tengah
Kewarganegaraan Indonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanWisma Emmaus Girisonta, Semarang
Orang tua
  • Joachim Djasman Darmaatmadja (ayah)
  • Maria Siti Sarpinah (ibu)
Jabatan sebelumnya
SemboyanIn nomine Jesu
(Dalam Nama Yesus)
LambangLambang Julius Riyadi Darmaatmadja,

Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.

Biografi

Ayahnya, Joachim Djasman Darmaatmadja, dan ibunya, Maria Siti Sarpinah, adalah keluarga yang sederhana.

Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Yogyakarta dan Seminari Mertoyudan, lalu masuk Novisiat Serikat Yesus Girisonta tahun 1957.

Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Yustinus Darmojuwono dan bertugas di Yogyakarta. Ia memilih moto tahbisannya saat itu, "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati" (2 Korintus 4:1).[1] Kemudian pada tahun 1978–1981, ia menjabat sebagai Rektor Seminari Menengah Mertoyudan.

Ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang juga oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada tanggal 29 Juni 1983.

Pada 28 April 1984 Julius Darmaatmaja juga diangkat oleh Vatikan Roma sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojuwono. Sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan.

Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojuwono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994.

Setelah wafatnya Leo Soekoto, ia diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996.

25 Mei 1990 diangkat menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.

Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja adalah Uskup Agung kedua dari Indonesia, setelah Uskup Agung Semarang, Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada 1978, yang masuk dalam daftar conclave, pemilihan Paus.

Darmaatmadja menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F. sebagai Uskup Tanjung Selor pada 14 April 2002, di dampingi oleh Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., Uskup Agung Samarinda dan Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap., Uskup Agung Pontianak.

Darmaatmadja menjadi Pentahbis Utama bagi Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. sebagai Uskup Palangkaraya pada 7 Mei 2001, di dampingi oleh Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap., Uskup Agung Pontianak, dan Mgr.Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., Uskup Agung Samarinda.

Darmaatmadja menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Julianus Kema Sunarka, Yesuit sebagai Uskup Purwokerto, di dampingi Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang, dan Mgr. Alexander Soetandio Djajasiswaja, Uskup Bandung pada tanggal 8 Mei 2000.

Darmaatmadja juga menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, sebagai Uskup Surabaya, dengan didampingi oleh Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm., Uskup Malang, dan Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang pada Tanggal 29 Juni 2007.

Darmaatmadja mundur dari jabatannya sebagai Uskup ABRI pada 2 Januari 2006 dan digantikan oleh Uskup Semarang, Ignatius Suharyo.

Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaannya atas surat pengunduran diri yang diajukan oleh Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J., karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.[2][3]

Kardinal Darmaatmadja adalah kardinal imam gereja tituler Santa Cuore di Maria di Piazza Euclide, Roma. Pada Konklaf Kepausan 2013, Kardinal Darmaatmadja memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf tersebut, hal ini dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, terutama dipengaruhi oleh keadaan kesehatan matanya.

Menjelang tahbisan Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang, Kardinal Darmaatmadja memimpin Salve Agung di Gereja Katedral Semarang.

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Justinus Darmojuwono
Uskup Agung Semarang
19 Februari 1983—11 Januari 1996
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Vikaris Militer Indonesia
28 April 1984—21 Juli 1986
Diteruskan oleh:
Dijadikan Ordinariat Militer
Pertama Ordinaris Militer Indonesia
21 Juli 1986—2 Januari 2006
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Didahului oleh:
Leo Soekoto, S.J.
Uskup Agung Jakarta
11 Januari 1996—28 Juni 2010