Kekristenan di Nusa Tenggara Timur
Kekristenan di Nusa Tenggara Timur merupakan komunitas keagamaan terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, dan juga merupakan provinsi dengan persentasi pemeluk agama Kekristenan terbesar di Indonesia. Pemeluk agama Kristen menjadi mayoritas di semua kabupaten/kota yang ada di Nusa Tenggara Timur.[1] Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, persentasi pemeluk agama Kristen di Nusa Tenggara Timur sebanyak %, di mana mayoritas Katolik yakni % dan Protestan %.[2]
Daerah dan suku
Nusa Tenggara Timur yang biasa dikenal dengan bumi Flobamor yang merupakan singkatan dari nama pulau-pulau besar yang merangkai provinsi tersebut yaitu Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Di samping itu terdapat banyak pulau-pulau lain yang berada di dalamnya. Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa sub-etnis di dalamnya, yang berbeda bahasa maupun adat-istiadatnya. Sub-etnis itu antara lain:[3]
- Suku Dawan, di pulau Timor
- Suku Belu, di bagian selatan dekat perbatasan Timor Leste
- Suku Marae, dekat perbatasan Timor Leste
- Suku Kari, dekat perbatasan Timor Leste
- Suku Kemak dekat perbatasan dengan Timor Leste
- Suku Helong, di sekitar kota Kupang dan pulau Semau
- Suku Rote di pulau Rote
- Suku Sabu di pulau Sabu
- Suku Alor di pulau Alor
- Suku Flores di pulau Flores
- Suku Sumba di pulau Sumba
Masuknya Agama Kristen
Kekristenan di Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah kisah perjalanan panjang oleh para misionaris yang datang ke Nusantara. Orang Belanda mendarat pertama di tanah Timor pada tahun 1613.[4] Raja Kupang pada waktu itu kemudian menjadi pemeluk agama Kristen dan memberikan tanah kepada Belanda. Satu tahun kemudian, datanglah seorang pendeta pertama di Tanah Timor yang bernama Matheos van den Broeck. Pelayanan yang dilakukannya hanya sebatas benteng Kupang dan sekitarnya. Lama kemudian setelah kedatangan pendeta pertama yaitu tahun 1670 datanglah seorang pendeta yang bernama C. Keysero Kind, tetapi tidak lama kemudian ia meninggal dunia.
Pemeluk Kristen Menurut Kabupaten/Kota
Pulau Sumba mayoritas beragama Protestan, sementara di pulau Flores mayoritas Katolik. Beberapa Kabupaten di Nusa Tenggara Timur mayoritas Katolik, dan sebahagian mayoritas Protestan. Sementara di ibukota provinsi, Kota Kupang, mayoritas Protestan. Berikut adalah data pemeluk agama Kristen di provinsi Nusa Tenggara Timur, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri hingga 30 Juni 2021:[2]
Pemeluk agama Kristen di provinsi Nusa Tenggara Timur 2021 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
No | Kabupaten/Kota | Jumlah Penduduk 2021 |
Jumlah Pemeluk Protestan |
Jumlah Pemeluk Katolik |
Total Pemeluk Kristen |
Keterangan |
1 | Kabupaten Malaka | 196.916 | 15.016 (07,63%) | 179.470 (91,14%) | 194.486 (98,77%) | |
2 | Kabupaten Timor Tengah Utara | 267.947 | 21.928 (08,18%) | 240.739 (89,85%) | 262.667 (98,03%) | |
3 | Kabupaten Timor Tengah Selatan | 469.714 | 417.145 (88,81%) | 41.590 (08,85%) | 458.735 (97,66%) | |
4 | Kabupaten Sumba Barat Daya | 317.000 | 135.794 (42,84%) | 172.783 (54,51%) | 308.577 (97,35%) | |
5 | Kabupaten Kupang | 382.402 | 320.852 (83,90%) | 50.392 (13,18%) | 371.244 (97,08%) | |
6 | Kabupaten Manggarai | 325.530 | 2.518 (00,77%) | 310.018 (95,24%) | 312.536 (96,01%) | |
7 | Kabupaten Belu | 227.203 | 16.458 (07,24%) | 200.839 (88,40%) | 217.297 (95,64%) | |
8 | Kabupaten Rote Ndao | 148.862 | 139.699 (93,84%) | 2.634 (01,77%) | 142.333 (95,61%) | |
9 | Kabupaten Ngada | 168.906 | 2.718 (01,61%) | 155.422 (92,02%) | 158.140 (93,63%) | |
10 | Kabupaten Sumba Tengah | 88.478 | 67.749 (76,57%) | 15.096 (17,06%) | 82.845 (93,63%) | |
11 | Kabupaten Manggarai Timur | 276.115 | 1.107 (00,40%) | 255.853 (92,66%) | 256.960 (93,06%) | |
12 | Kabupaten Nagekeo | 165.514 | 1.027 (00,62%) | 148.920 (89,98%) | 149.947 (90,60%) | |
13 | Kabupaten Sikka | 326.992 | 5.381 (01,65%) | 287.508 (87,93%) | 292.889 (89,58%) | |
Kabupaten Sumba Barat | 149.496 | 105.271 (70,42%) | 27.812 (18,60%) | 133.083 (89,02%) | ||
Kabupaten Sumba Timur | 248.455 | 193.820 (77,88%) | 22.635 (9,10%) | 216.455 (86,98%) |
Referensi
- ^ "Suku-Suku Yang Ada di Sulawesi Utara". Diakses tanggal 14 Agustus 2021.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 14 Agustus 2021.
- ^ (Indonesia) Lembaga Penelitian dan Studi Dewan Gereja-Gereja di Indonesia, 1989
- ^ (Indonesia) Sejarah Apostolat di Indonesia, J.L.Ch. Abineno, Gunung Mulia, 1978