Emilia Contessa

pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 1 September 2021 07.49 oleh DennyRG (bicara | kontrib) (Suntingan Borneo Andalas (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Denny eR Ge)

Hj. Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau yang lebih dikenal dengan Emilia Contessa (lahir 27 September 1957) adalah seorang model, pemeran, penyanyi dan politikus Indonesia keturunan Jawa, Madura dan Pakistan. Ia merupakan ibu dari pemeran dan penyanyi Indonesia, Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan.

Emilia Contessa
Hj. Emilia Contessa sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia utusan Provinsi Jawa Timur masa bakti 2014 - 2019
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Ketua DPD RIOesman Sapta Odang
Daerah pemilihanJawa Timur
Informasi pribadi
Lahir
Nur Indah Citra Sukma Munsyi

27 September 1957 (umur 67)
Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
Partai politik
Suami/istri
Rio Tambunan
(m. 1976; c. 1983)
Abdullah Sidik Sukarty
(m. 1988; c. 1992)
Ussama Bin Muhammad Al-Hadar
(m. 1994)
AnakPernikahan dengan Rio Tambunan:

Pernikahan dengan Abdullah Sidik Sukarty:

  • Muhammad Abdullah Surkaty

Pernikahan dengan Ussama Bin Muhammad Al-Hadar:

  • Kaisar Hadi Haggy Al-Hadar
Orang tuaHasan Ali (ayah)
Anna Suriani (ibu)
KerabatShakira Aurum (cucu)
Pekerjaan
Karier musik
Genre
Instrumen
Label
Artis terkait
IMDB: nm3446116 Instagram: senator_emiliacontessa Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier

Nama aslinya adalah Nur Indah Citra Sukma Hati, Emilia adalah putri sulung dari tiga anak dari Hasan Ali yang berdarah Pakistan-Madura dan RA Susiani yang berdarah Jawa-Banyuwangi. Ia suka menyanyi sejak kecil. Ibunya melakukan berbagai usaha agar Emil dapat tampil menyanyi di berbagai acara. Pada tahun 1969, Emil berhasil meraih juara umum penyanyi pop ketika Surabaya menyelenggarakan PON VII di Surabaya yang berlangsung Tanggal 26 Agustus – 6 September 1969 dengan juara umum DKI Jakarta. Ajang tersebut membuka jalan Emil menjadi penyanyi profesional.

Emil yang saat itu masih menggunakan nama Emilia Hasan diajak oleh pencari bakat Lee Kuan Yew dari Philips Singapura yang mengajak Emil untuk rekaman di Singapura pada tahun 1970.

Satu tahun di Singapura, Emil yang kala itu ditemani ibunya, kembali ke Indonesia. Emil kemudian diperkenalkan pertama kali lewat TV oleh Chris Pattikawa, yang memimpin acara hiburan di TVRI. Dengan nama baru Emilia Contessa, Emil pun langsung menanjak. Emil merupakan salah seorang dari sedikit penyanyi wanita negeri ini yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang. Emil juga memiliki performance atau stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Bahkan kala itu ia dijuluki sebagai Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975). dan Majalah New York Time menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vocal di Amerika, tetapi karena sudah teken kontrak dengan Club Malam Tropicana, maka beasiswa tersebut tidak diambil. Tetapi kariernya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show kecuali Afrika yang belum disinggahinya. Masa emas Emil adalah di pertengahan tahun 1970-an. Lagu-lagu Emil yang menuai sukses antara lain "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Bunga Mawar, "Melati", "Rindu", "Bunga Anggrek", "Penasaran", "Kehancuran", "Layu Sebelum Berkembang", "Angin Malam", "Mungkinkah", dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto lainnya. Sampai sekarang telah belasan album dihasilkannya termasuk album Islami Samudera Shalawat (2000).

Tak hanya menyanyi, Emil juga menjajal dunia akting. Telah belasan film dibintanginya, antara lain Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari. Emil juga pernah dinobatkan jadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972 (dan memang cuma sekali itu saja pengangkatan Ratu Foto Model)

Nama Emilia Contessa mencuat dalam pilkada Kabupaten Banyuwangi 2010, ia mencalonkan diri sebagai calon bupati berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Tapi sayangnya pasangan Emilia - AZA kalah di pilkada tersebut dengan hanya mendapatkan 130.792 suara atau 17,62 % suara.[1]

Saat ini Emilia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Jawa Timur untuk periode 2014–2019. Ia maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014–2019 dengan perolehan suara 1.660.542 suara.[2]

Kehidupan pribadi

Pada tahun 1976, Emilia menikah dengan Rio Tambunan, seorang pejabat Pemda DKI, dan dikaruniai 2 orang anak; penyanyi Denada Elizabeth Anggia Ayu dan Enrico Whenry Rizky yang akrab dipanggil Rico Tambunan. Pernikahan ini berakhir dengan perceraian.

Emil kemudian menikah dengan Abdullah Surkaty dan dikaruniai seorang anak, Muhammad Abdullah Surkaty. Nasib pernikahan keduanya sama seperti sebelumnya. Emilia kemudian menikah dengan pria keturunan arab seorang duda beranak dua, Ussama Muhammad Al Hadar. Dari pernikahan ini, Emil mendapat seorang anak laki-laki Kaisar Hadi Haggy Al-Hadar.[3]

Filmografi

Tahun Judul Peran
1971 Brandal-Brandal Metropolitan Tanti
Tanah Gersang Dewi
1972 Dalam Sinar Matanya Sriyuni
Pelangi di Langit Singosari Ken Dedes
Perkawinan
Takkan Kulepaskan Nana
1973 Dosa di Atas Dosa Hanny
Akhir Sebuah Impian Yanti
Tokoh
Perempuan
Ratapan Anak Tiri
1974 Aku Mau Hidup Susy
Calon Sarjana Mini
Pilih Menantu Romlah
Tangisan Ibu Tiri Lia
Tetesan Air Mata Ibu
1975 Benyamin Raja Lenong
Senja di Pantai Losari Nursiah
1986 Memble Tapi Kece Ayuningsih

Diskografi

  • YATIM PIATU. (Fontana.6418-028)
  • Sudah Kucoba. (Remaco. RLL-019)
  • MASA DEPAN. (Pop. 6418-034)
  • Burung Sangkar
  • Katakanlah
  • Untuk Apa
  • Malam Yang Dingin
  • Pak Ketipak Ketipung
  • Mimpi Sedih
  • Sio Mama
  • Hitam Manis
  • Penasaran
  • Bimbi
  • Kegagalan Cinta
  • Main Tali
  • Penghibur Hati (duet dengan Benyamin Sueb)
  • Setangkai Bunga Anggrek (duet dengan Broery Marantika)
  • Nasib Pengembara (duet dengan Broery Marantika)
  • Layu Sebelum Berkembang (duet dengan Broery Marantika)
  • Samudera Shalawat (2000)

Referensi

Pranala luar