Kangen Band

grup musik asal Indonesia

Kangen Band adalah grup musik dari Indonesia. Grup musik ini dibentuk pada 4 Juli 2005 di Bandar Lampung, Lampung. Lagu populernya ialah Tentang Aku Kau Dan Dia,dan lagu adaptasi dangdutnya adalah Selingkuh.

Kangen Band
Berkas:Kangen Band Real come back.jpg
Kangen Band Real come back
Informasi latar belakang
AsalIndonesia Bandar Lampung, Indonesia
GenrePop Melayu
Tahun aktif2005–sekarang
LabelWarner Music Indonesia (2006-2015)
TA Pro Music & Publishing (2016–2017)
GP Records (2018-2020)
Wahana Media Entertainment (2020-sekarang)
AnggotaMaesa Andika Setiawan (Andika)
Erna Tri Suryani (Eren)
Dodhy Hardianto (Dodhy)
Rustam Wijaya (Tama)
Novri Azwar (Bebe)
Muhammad Barry Alfarizzy (Izzy)
Mantan anggotaAlvian Erik Wibowo
Rina Avia (Rina)
Enddru
Reyhan Githa Umara (Reyhan)
Deden Hidayat (Raden)
Halim Kurniawan (Baim)
Rezka Chaniago (Rezka)

Pada pertengahan tahun 2021 Kangen Band meluncurkan single terbaru mereka, Yang berjudul "Sesaknya Dada" dan "Sherin"

Riwayat

KANGEN BAND ORGINAL (2005-2012)

Kangen Band dibentuk di Bandar Lampung, Lampung pada tahun 2005 oleh Dodhy (Gitar), Andika (Vocal), Tama (Gitar), Bebe (Bass), Izzy (Keyboard), dan Baim (Drum). Album perdana mereka adalah Tentang Aku, Kau, Dan Dia (2007). Salah satu lagu dalam album ini, Tentang Bintang dan Selingkuh menjadi hit yang populer di masyarakat. Selain itu, Kangen Band juga berhasil masuk sebagai Grup Band Tervaforit pada SCTV Award 2007. Pada tahun yang sama, mereka membintangi sebuah sinetron berjudul Aku Memang Kampungan, yang bercerita tentang perjalanan karier mereka.[1]

Pada tahun 2008, Kangen Band meluncurkan dua album sekaligus: Yang Sempurna—yang merupakan repackage dari album perdana—dan Bintang 14 Hari.[1] Bintang 14 Hari menyajikan warna musik yang berbeda dengan menampilkan unsur Melayu dan mengeksplorasi unsur Jawa. Di album ini, Kangen menggaet arranger Andi Bayou dengan backing vocal Eren.[2][3]

Pada 6 Mei 2009, Kangen Band merilis album ketiga mereka yang diberi judul Pujaan Hati, dengan hit single Terbang Bersamaku dan Pujaan Hati.[1]


SEJARAH AWAL TERBENTUK KANGEN BAND (2004-2005)

Lampung, tahun 2004. Sekelompok anak muda nongkrong di atas jembatan sungai kecil di Jalan Soetomo, Bandar Lampung. Mereka nyanyi-nyanyi diiringi alat musik sekedarnya. Sesekali, dengan siulan, mereka menggoda perempuan yang melintas di depannya.

Mereka bukan geng ’pemalak’ orang lewat. Mereka sedang membangun kreativitas. Dan kreativitas terbentuk ketika mereka memutuskan untuk melahirkan embrio kelompok musik Kangen Band itu. Ada vokalis, pemain gitar, kibod, juga pemain drum. Dua yang disebut terakhir, menggunakan kibod mainan dan drum eks ember cat plastik.

”Kelompok musik” itu biasa berkumpul sore hari, usai beberapa dari mereka pulang sekolah, atau usai mengais rejeki sebagai kuli bangunan atau berdagang sandal jepit. Mereka memang datang dari kelas pancaragam. Ada murid sekolah, ada juga buruh serabutan.

Dengan alat seadanya, mereka membawakan musik dan lagu grup-grup band terkenal Indonesia. Mereka melahap habis lagu-lagu yang biasa dinyanyikan kelompok Padi yang dimotori Piyu dengan vokalis Fadli, dan Peterpan dengan vokalis Ariel. Gaya vokalisnya bahkan mirip dengan dua vokalis grup papan atas itu.

Bosan dengan permainan alat sekedarnya, mereka akhirnya memikirkan untuk bermusik dengan alat sesungguhnya. Mereka meluncur ke studio musik sewaan Sulva, yang berada di Jalan Ratulangi, Bandar Lampung. Lagu-lagu yang dimainkan masih karya-karya Peterpan dan Padi. Saat itu mereka belum menyematkan nama band.

Mulanya Iim yang agak kagok menyesuaikan diri dengan drum. Ia yang biasanya main drum pakai penampung cat, kali ini memegang stik dan drum sebenarnya. Yang lain tidak bermasalah dengan alat musiknya masing-masing.

Untuk membayar sewa studio musik, dananya patungan. Namun tanpa ada kocek di kantong pun mereka tetap nekad masuk studio. Soal bayar sewa, dipikirkan belakangan. Yang penting bermain musik dulu. Kalau malu karena utang belum dibayar, mereka pindah ke studio Rifan yang jaraknya tak jauh dari studio Sulfa.

Padahal uang sewa studio musik di sana tidak terlalu mahal. Rp20 ribu setiap jam. Tapi bagi mereka, uang segitu termasuk besar. “Sampe gua yang jadi korbannya,” kisah Bebe yang berbadan paling kecil dan dikenal juga sebagai Novri.

Bebe dijadikan jaminan kepada pemilik studio. Alasan teman-temannya, mereka lupa membawa uang. Padahal mereka meluncur ke rumah Doddy untuk makan. Saat mana Bebe hanya celingak-celinguk di dalam studio.

Bak anak tahanan yang berada di rumah penjara, dia mendapat pengawasan dari penjaga studio. Dua jam kemudian, pemilik studio melihat mimik Bebe. Kasihan. Dia disuruh pulang. Dengan rasa jengkel, Bebe berjalan kaki ke rumah Dodi.

Baru saja mereka akan berangkat untuk menebusnya, Bebe sudah ada di dekat rumah dengan wajah sayu. Mereka semua tertawa dan meminta maaf. “Eh, Bebe kan kita titipin di studio,” Izzi teringat kawan paling kecilnya itu. Izzi dan Bebe satu sekolah di SMA Bina Mulia, Bandar Lampung. Bebe menggerutu dengan perut kelaparan. Dia langsung menyantap makanan yang masih tersisa sambil terus mengoceh tak karuan. Yang lainnya hanya mesem-mesem.

Hampir setahun, mereka keluar masuk studio musik. Iim sudah tidak kagok lagi main meiankan drum sungguhan. Suatu hari mereka berangan-angan untuk bisa nyanyi di kafe-kafe. Semakin serius di dunia musik, akhirnya membuat mereka mulai terpikir untuk mengantongi nama band. Persisnya 4 Juli 2005, nama Kangen Band dicetuskan oleh Dodi, gitarisnya.

Personil tidak berubah sejak mereka kongkow-kongkow di atas jembatan. Dodi pada gitar dan vokal, Andika (vokal), Thama (gitar), Bebe (bas), Iim (drum), dan Izzy (keyboards). Filosofi nama Kangen Band, sederhana. Di saat sendirian atau tidak berkumpul sehari saja, Doddy kangen bertemu dengan teman musiknya itu.

Namun cerita lain, Kangen Band diambil dari julukan panggilan untuk Dodi. Dia dikenal sering berganti nama jika berkenalan dengan perempuan yang ditaksirnya. Kadang ia menyebutkan nama panggilan Genta, sesekali Tesar, dan seringkali dia mengaku bernama Kangen. “Dodi banyak ceweknya,” ucap Bebe dan Izzi.

“Kalo aku sih, belum punya pacar,” kata Bebe sambil mengusap rambutnya. Izzi menyambungnya, “Sama, aku juga belum punya.” Bebe langsung nyeletuk membalas, “Boong, pacarnya ada di Lampung.” Izzi tak kalah membalas, “Maksudnya cewek di Jakarta.” Izzi tertawa. “Dasar Playboy,” celetuk Bebe.


BERAWAL DARI MELEDAKNYA LAGU KANGEN BAND BAJAKAN (2006)

Januari 2006, kapal feri antarpulau meluncur dari Jakarta menyeberangi Lampung. Sudjana, seorang Direktur Positif Art Entertainment (PAE) mendengarkan lagu aneh selama berada di kapal itu. Hampir di tiap dek dan lorong kapal, lagu aneh itu selalu terdengar. Dia hanya mengacuhkan. Dalam pikirannya, kelompok yang menyanyikan lagu itu, tidak terkenal. Positif Art Entertaiment yang disingkat PAE adalah lembaga naungan Rakyat Merdeka Group di bidang manajemen artis sejak tahun 2005. PAE mencari bakal artis baru untuk diorbitkan sekaligus jadi manajer artisnya. Dan Sudjana adalah wartawan Rakyat Merdeka. Sudah 10 tahun lamanya dia bergabung dengan media milik Jawa Pos Group itu. Jabatannya selain di PAE, juga redaktur khusus desk hiburan. Setibanya di Pelabuhan Bakauheni, dia naik mobil travel menuju Bandar Lampung selama 1.5 jam. Lagi-lagi, di dalam mobil dia mendengarkan lagu aneh itu, Sudjana hanya bisa menikmati. “Kok lagu aneh itu lagi,” pikirnya. “Pokoknya sepanjang perjalanan dari Jakarta sampai Bandar Lampung, lagu-lagu Kangen Band terus aku dengar. Yang ada di benak, lagu ini enak tapi aku nggak tahu siapa yang nyanyi,” tuturnya. Tujuan awalnya ke Bandar Lampung bukan untuk mencari kelompok musik yang akan ditenarkan. Dia sedang hunting bersama rekan kerjanya untuk program acara ‘rejeki nomplok’ yang biasa ditayangkan televisi swasta TV7 yang berkantor pusat di Jakarta. Di Bandar Lampung, lagi-lagi lagu aneh itu didengarnya. Yang bikin ia heran, di hampir semua tempat yang dikunjunginya, lagu aneh itu diputar. Di angkutan kota, pedagang CD bajakan, sampai di mal-mal. Sudjana penasaran. “Ini lagunya Kangen Band,” jawab pengunjung mal yang ditanyainya. “Kangen Band!” pikir Sudjana bingung. Sebagai wartawan hiburan, nama grup ini tak tercatat dalam ingatannya. Dia tak memperdulikan nama Kangen Band. Tapi dalam benaknya, dia penasaran ingin tahu tentang kelompok musik itu. Seminggu kemudian, Sudjana kembali ke Jakarta. Di kantor PAE, dia menceritakan kepada rekan kerjanya mengenai lagu aneh Kangen Band. Di Jakarta pun, dia sempat kaget. Lagu aneh yang dinyanyikan Kangen Band, juga terdengar di lapak CD bajakan, Roxy. “Setiap saat, jadi kepikiran lagu mereka,” ujar Sudjana. Seorang rekan kerjanya yang juga pendiri PAE, Susilowati, memberikan informasi keberadaan Kangen Band. Dia dapatkan kontaknya dari keluarganya di Lampung. Sudjana mengantongi nama manajernya, Iit Bahtera dan Budi Pamungkas. Sudjana menghubungi Iit dari Jakarta dan janjian bertemu di Bandar Lampung. Sudjana dan beberapa rekan dari PAE meluncur lagi ke Lampung. Di sana, dikenalkan dengan Budi Pamungkas, manajer baru Kangen Band. Di rumah orang itu, PAE bertemu dengan personil Kangen Band. Sudjana mengutarakan rencananya, membawa Kangen Band ke Jakarta untuk mengisi acara di ulang tahun Rakyat Merdeka yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta. “Om, kami kepengen bisa main musik di Jakarta nih,” ujar Dodi. “Iya Om, kali aja bisa jadi kayak selebritis,” ujar Izzi. Sudjana dipanggil Om oleh mereka. “Saya usahakan. Tapi saya tidak bisa janjikan,” jawab Sudjana. Di pertemuan itu Sudjana belum mengenal Andika. Dia tidak dilibatkan oleh Kangen Band. Andika sedang menjalani masa tahanan akibat terlibat kasus Narkoba. Dia kedapatan membawa lintingan ganja saat razia di Jokker Biliard, Bandar Lampung. Andika digantikan sementara Oleh Dodhy, dan fakta unik sebelumnya Dodhypun mengakui bahwa vokalis kangen band sesungguhnya adalah dirinya sendiri. yang mengclaim bahwa ia vokalis sesungguhnya di kangen band.

Kangen Band akhirnya mengisi acara penutup di ulang tahun Rakyat Merdeka yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta beberapa menteri dan pejabat tinggi lainnya di Jakarta. “Nggak tahu yang mana mukanya Presiden. Jusuf Kalla aja nggak tahu juga,” ujar Bebe. Usai dari acara itu, Kangen Band kembali ke Lampung. Dan seminggu kemudian, Sudjana dikontak oleh Budi Pamungkas. Di sela percakapan itu, Sudjana langsung menyampaikan keinginannya untuk memanajeri Kangen Band. Terjadi perdebatan dan tidak ada kesepakatan. Akhirnya Sudjana mengalah. Nama Kangen Band hanya tersimpan dalam benaknya. Sebulan kemudian, barulah Sudjana ada firasat lagi untuk mengorbitkan Kangen Band. Pada saat itu, Budi Pamungkas sudah tidak menjadi manajer Kangen Band. Sudjana kembali mendatangi mereka di Lampung. Sudjana menemui Dodi di rumahnya. Andika sudah bebas masa tahanan. Vokalis akhirnya kembali lagi dari Dodhy ke Andika. Betapa kaget Sudjana ketika mengetahui wajah vokalis original Kangen Band, dan Ngetes vokal apakah benar suara asli beliau yang di CD bajakan.

Dia tak menyangka, wajah Andika tidak sebagus lagu yang dinyanyikannya. Sudjana ciut. Terbesit di benaknya untuk mengganti Andika dengan vokalis lain. “Sambil ngobrol, saya memikirkan Andika. Akhirnya saya putuskan, biarkan apa adanya Kangen Band aja deh,” ujar Sudjana. Di rumah Dodi, Sudjana menyuruh personil Kangen Band menyanyi dengan alat seadanya dan merekamnya. “Saya tertarik dengan tekad mereka (Kangen Band). Mereka dari keluarga biasa, tapi punya keinginan kuat untuk berkembang di musik. Modal saya cuma insting. Saya tidak tahu jenis musik, tapi setiap lagu mereka, sangat saya nikmati,” ujarnya. “Om, kami bisa nyanyi dan main musik di Jakarta kan?” tanya Izzi. Dodi juga mengemukakan hal sama. Personil lain terdiam. Sudjana tetap belum bisa memastikan. “Saya usahakan,” jawabnya singkat sambil melihat mata ayah dan ibu Dodi yang memancarkan pengharapan. Dari pertemuan itu, Sudjana membawa CD master demo yang isinya tujuh lagu Kangen Band ke Jakarta. Dia belum tahu, ke mana CD ini diperkenalkan. Seminggu kemudian, dia ingat seorang penyanyi cum pencipta lagu era tahun 80-an, Ali Tasman. Sosok ini sudah lama dikenalnya. Sudjana langsung menghubunginya melalui telepon seluler. “Kang, ini ada lagu baru yang saya perkenalkan. Bisa nggak. Dengerin aja dulu,” ujar Sudjana. “Ya sudah, bawa ke sini. Saya ingin dengar,” jawab Ali Tasman

ALBUM TENTANG AKU KAU DAN DIA (2007)

Besarnya animo pendengar yang begitu kuat, akhirnya terendus juga oleh Warner Music Indonesia di Jakarta. Akhirnya keluarlah album perdana mereka yang bertitel "Tentang Aku, Kau, dan Dia". Tak main-main, album mereka langsung menyabet Golden Award karena penjualannya melebihi angka 150 ribu kopi.

PERPECAHAN (2012-2014)

[4] Di bulan Juli 2012, Andika mengundurkan diri dari Kangen Band, sebab tak bersedia membayar denda Rp1 Milyar kepada Warner Musik sehubungan dengan bersolo-karirnya Andika di luar etiket Warner Musik Indonesia

Setelah Andika hengkang, Kangen Band segera mencari vokalis baru. Setelah melakukan audisi dengan sebanyak 5000 peserta, Pada November 2012 Kangen Band resmi memperkenalkan vokalis baru bernama Reyhan dan menambah personil baru pada gitar yang bernama Rezka Sehingga formasi Kangen band saat itu adalah, Dodhy (Gitar), Reyhan (Vocal), Tama (Gitar), Rezka (Gitar), Bebe (Bass), Izzy (Keyboard), dan Baim (Drum) dalam formasi ini kangen band sempat mengeluarkan Album Kompilasi The Best of kangen Band yang dirilis pada tahun 2013, Album yang memuat lagu lagu lama dan 2 lagu baru.

PENGGUNDURAN DODDHY (2014-2016)

Pada tahun 2014 lagi lagi Kangen band harus di tinggal oleh Dodhy yang memotori band ini sejak awal. Tanpa Dodhy Kangen Band tetap berkarya, personel Kangen band paska ditinggal Dodhy adalah, Reyhan (Vocal), Tama (Gitar), Rezka (Gitar), Bebe (Bass), Izzy, Keyboard, dan Baim (Drum). Dengan formasi ini kangen band melakukan konser demi konser hingga tour ke Asia.


KEMBALINYA ANDIKA (2016-2018)

.[5] Pada tahun 2016 Reyhan mengundurkan diri, kekosongan vocalis membuat Andika kembali ke kangen band, dengan masuknya Andika, formasi kangen band saat itu adalah, Andika (Vocal), Tama (Gitar), Rezka (Gitar), Bebe (Bass), Izzy (Keyboard), dan Baim (Drum), dengan formasi ini, kangen band sempat mengeluarkan 3 single yaitu, Kembalilah Padaku, Untukmu Tercinta, & Takkan Terganti.

KEMBALINYA DODHY (2018-2019)

Pada tahun 2018 Kangen Band kembali bubar di karenakan label yang ia naungi Ta Pro Music & Publishing bermasalah, yang membuat kangen band merasa rugi atas honor yang di terima dari label yang ia naungi saat itu. Andika, Tama, Rezka, Izzy, Bebe Dan Iim, mengundurkan diri di tahun yang sama. Setelah cukup lama tak mengeluarkan karya baru, Nama Kangen Band akhirnya di serahkan kepada Dodhy dengan dirilisnya lagu"Binti Ayahnya". Video klip lagu tersebut telah diunggah di akun YouTube GP Records pada Selasa (9/10). Bertepatan dengan perilisan lagu"Binti Ayahnya", Kangen Band juga memperkenalkan memperombak formasi baru. Mereka adalah Raden dan Rina Avia (Vokal), Enddru (Bass), Risa (Drum), dan sang Gitaris Dodhy. Sayangnya formasi itu hanya bertahan satu tahun saja.

JANGAN NAKAL LAGI (2019-2020)

Pada tahun 2019 Kangen Band ditinggal Endrru dan Risa, namun semua itu tak menjadi hambatan untuk Kangen band, dengan hanya beranggotakan Raden dan Rina Avia (Vocal) dan Dodhy (Gitaris), Kangen band tetap berkarya dengan dirilis nya Single "Jangan Nakal Lagi" melalui kanal Youtube Chanel milik "GP Records".


KANGEN BAND REAL COME BACK (2020-SEKARANG)

Pada akhir tahun 2020 Kangen Band mengumumkan kembali Ke formasi awal, grup band yang mereka bentuk sejak 2005, dengan ini Kangen band terdiri, Andika (Vocal), Dodhy (Gitar), Tama (Gitar), Bebe (Bass), dan Izzy (Keyboard), Adapun Baim (Drum) masih belum bergabung. Di Pertengahan 2021 band ini mengumumkan resmi memakai nama Kangen Band, dan untuk menyapa para fans yang rindu dengan karyanya, Kangen Band Merilis single terbaru dan Video klip, Dengan Judul "Sesaknya Dada" Lagu ini sedikit mirip dengan dengan lagu "Jangan Bertengkar Lagi" dan di tayangkan Kanal youtube channel "Kangen Band Official".

Tanggapan

Kangen Band dinilai sebagai sebuah fenomena yang menggambarkan naik kelasnya kalangan ekonomi bawah ke kelas menengah secara masif.[6] Meskipun disambut meriah oleh pasar dengan penjualan yang mampu menembus 300.000 keping, kehadiran mereka mengejutkan karena baik penampilan maupun kualitas musik dianggap di bawah band menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh merusak kualitas musik Indonesia.[6] Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Rollingstone, vokalis band Naif, David Bayu Danangjaya, secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap Kangen Band, termasuk label tempat bernaung band tersebut.[6][7] Keberatan David dilatari oleh banyaknya produser musik yang pada saat itu cenderung mematikan heterogenitas musik Indonesia dengan hanya fokus menggarap band-band bercorak pop melayu.[8]

Dalam bukunya Cracking Zone, pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa cemoohan terhadap Kangen Band menggambarkan "kegalauan psikologis masyarakat menengah ke atas (di Indonesia) dalam menerima strata sosial yang lebih rendah sebagai konsumen pada strata yang sama..." Penolakan tersebut menyimbolkan ketidakmampuan menafsirkan kode-kode baru kehidupan sosial. Kasali juga menyamakan fenomena penolakan ini dengan kegalauan psikologis yang dialami bangsa Amerika pada tahun 60-an, ketika Martin Luther King memimpin gerakan kaum sipil membebaskan Amerika dari belengu-belenggu perbedaan warna kulit.

Kasus

Pada tanggal 11 Maret 2011 seluruh anggota Kangen Band kecuali Eren (Dodhy, Andika, Tama, Lim, Nory, dan Barry) ditangkap atas tuduhan pemakaian narkoba.[9] Satu dari enam anggota bebas dari narkoba berdasarkan hasil tes urine.[10] Andika dan Izzy ditahan sedangkan anggota yang lain bebas dari tuduhan.[11]

Anggota

Nama Nama beken Instrumen Tempat lahir Tanggal lahir Umur Tahun aktif
Mahesa Andika Setiawan Andika Vokal utama Bandar Lampung 21 Mei 1985 39 2005-2012, 2016-2018, 2020-sekarang
Erna Tri Suryani Eren Vokal Latar Bandar Lampung 27 September 1984

40

2005-2009, 2016-2018, 2021-sekarang
Dodhy Hardianto Dodhy Gitar utama Bandar Lampung 5 Mei 1984

40

2005-2014, 2019-sekarang
Rustam Wijaya Tama Gitar irama Bandar Lampung 26 Oktober 1984 40 2005 - sekarang
Novri Azwar Bebe Bass Bandar Lampung 7 November 1987 36
Muhammad Barry Alfarizzy Izzy Kibor Bandar Lampung 17 September 1988 35

Diskografi

Album studio

Tahun Rilis Judul
2007 Tentang Aku Kau dan Dia
2008 Yang Sempurna (Repackage)
Bintang 14 Hari
2009 Pujaan Hati
2011 Jangan Bertengkar
2013 The Best of Kangen Band

Lagu studio

Tahun Judul Album MTV Ampuh
[butuh rujukan]
Inbox
[butuh rujukan]
On The Spot
[butuh rujukan]
Dahsyat
[butuh rujukan]
Radio Airplay
[butuh rujukan]
2007 Tentang Bintang Tentang Aku Kau dan Dia - - - - 1 (1 Minggu)
Penantian Yang Tertunda - - - 4
Tentang Aku Kau dan Dia - - - 1 (2 Minggu)
Selingkuh - - - 3
2008 Cinta Yang Sempurna Yang Sempurna (Repackage) - 10 - - 6
Doy Bintang 14 Hari 2 1 (3 Minggu) - 4 1 (4 Minggu)
Kembali Pulang 2 1 (1 Minggu) - 1 (1 Minggu)
Yolanda 1 (1 Minggu) 1 (2 Minggu) 9 4
2009 Terbang Bersamaku Pujaan Hati 5 7 1 (1 Minggu) 1 (1 Minggu) 1 (2 Minggu)
Pujaan Hati 7 1 (2 Minggu) 1 (2 Minggu) 1 (2 Minggu)

Single

Jangan Bertengkar Lagi

Ijab Kabul

Tiba Waktunya

Ada - ada Aja

Sudah Kubilang

Untukmu Tercinta

Binti Ayahnya

Takkan Terganti

Kembalilah Padaku

Jangan Nakal Lagi

Serpihan Rasa

Indah Pada Waktunya

SesakNya Dada

Sherin

Babang Tamvan

Cabut Tuduhanmu

Batinmu Telah Mati


Sinetron

Film

Referensi

  1. ^ a b c (Indonesia) Profil di Kapanlagi.com. Diakses 10 Februari 2011.
  2. ^ (Indonesia) Rilis Album Ke-2, Kangen Band Tampil Beda, diakses 7 Agustus 2008
  3. ^ (Indonesia) 'Pelacur' Milik Kangen Band Diganti, diakses 7 Agustus 2008
  4. ^ "Keluar dari Kangen Band, Andhika Terpukul". July 10, 2012. 
  5. ^ Ganti Vokalis, Kangen Band Tambah Personil, KapanLagi.com, diakses 11 November 2012.
  6. ^ a b c (Indonesia) Kasali, Rhenald. 2011. Cracking Zone. Jakarta: Gramedia. ISBN 978-979-22-6633-7. Hal. 58.
  7. ^ (Indonesia) Dian, Yulika. David 'Naif': 'Kangen Band' Please Deh!. DetikHot. Diakses 9 Februari 2010.
  8. ^ "David Naif komentari band plagiat dan band melayu". 11 May 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-28. Diakses tanggal 27 Juli 2005. 
  9. ^ "Enam Personel Kangen Band Tertangkap Karena Narkoba". Diakses tanggal 12 Maret 2011. 
  10. ^ "Hanya Drummer Kangen Band yang Tidak Terbukti Pakai Narkoba". Diakses tanggal 12 Maret 2011. 
  11. ^ "Personel Kangen Band Direhab Agar Tak Dipenjara?". Diakses tanggal 28 Maret 2011. 

Pranala luar