Kota Pematangsiantar
Kota Pematangsiantar (sering disebut dengan Kota Siantar saja) adalah salah satu kota di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, kota ini dilalui oleh jalan Raya Lintas Sumatra. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 268.254 jiwa (2021), dimana Laki-laki berjumlah 132.615 jiwa dan perempuan 135.639 jiwa.[1]
Kota Pematangsiantar ᯃᯬᯖ ᯈᯩᯕᯖᯰᯙᯫᯁᯉ᯳ᯖᯓ᯳ | |
---|---|
Motto: Sapangambei Manoktok Hitei | |
Koordinat: 2°58′N 99°04′E / 2.96°N 99.06°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 24 April 1871 |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Hefriansyah Noor |
• Wakil Bupati | Togar Sitorus |
Luas | |
• Total | 79,97 km2 (30,88 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 268.254 |
• Kepadatan | 3.354/km2 (8,690/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 51,25% - Protestan 46,54% - Katolik 4,71% Islam 45,90% Buddha 4,36% Hindu 0,11% Konghucu 0,01% Lainnya 0,37%[2] |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Batak Simalungun, Bahasa Batak Toba,Bahasa Batak Mandailing, Bahasa Melayu, Bahasa Hokkien |
• IPM | 78,75 (2020) Tinggi[3] |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0622 |
Kode Kemendagri | 12.72 |
DAU | Rp 622.331.041.000,- (2020) |
Situs web | www |
Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 50 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati dan 268 restoran. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor The Birminghan Small ArmsbCompany (BSA) kapasitas 500 cc buatan Inggris, model lama sebagai becak bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras.
Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 Adam Malik, lahir di kota ini pada 22 Juli 1917. Kota ini pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996.
Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian kota yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun ini adalah industri besar dan sedang. Dari seluruh total kegiatan ekonomi, pada tahun 2000 kota ini mencapai Rp1,69 triliun, pangsa pasar industri mencapai 38,18% atau Rp646 miliar. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyusul di urutan kedua, dengan sumbangan 22,77% atau Rp385 miliar.
Motto dari kota ini adalah Sapangambei Manoktok Hitei yang berasal dari Bahasa Simalungun yang memiliki arti Saling bergotong-royong demi mencapai tujuan yang mulia.
Sejarah
Masa Kerajaan Pematangsiantar
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.
Di sekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu:
- Pulau Holing menjadi Kampung Pematang
- Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota
- Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame, dan Bane.
- Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.
Masa Pendudukan Belanda
Setelah Belanda memasuki Daerah Sumatra Utara, Daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Kontroleur Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.
Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No. 285 Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No. 717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai Dewan.
Masa Pendudukan Jepang
Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-undang No.22/ 1948 Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Wali Kota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.
Masa Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan UU No.1/1957 berubah menjadi Kota Praja Penuh dan dengan keluarnya Undang-undang No.18/ 1965 berubah menjadi Kota, dan dengan keluarnya Undang-undang No. 5/ 1974 tentang-Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah berubah menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 1981 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar terbagi atas empat wilayah kecamatan yang terdiri atas 29 Desa/Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km² yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatra Utara pada tanggal 17 Maret 1982. Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
- Kecamatan Siantar Barat
- Kecamatan Siantar Timur
- Kecamatan Siantar Utara
- Kecamatan Siantar Selatan
Pemekaran Daerah 1986
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, di mana 9 desa/Kelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk menjadi wilayah Kota Pematangsiantar, sehingga Kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desa/kelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,230 km² Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
- Kecamatan Siantar Barat
- Kecamatan Siantar Timur
- Kecamatan Siantar Utara
- Kecamatan Siantar Selatan
- Kecamatan Siantar Marihat
- Kecamatan Siantar Martoba
Pada tanggal 23 Mei 1994, dikeluarkan kesepakatan bersama Penyesuaian Batas Wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Adapun hasil kesepakatan tersebut adalah wilayah Kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,9706 km².
Pemekaran Daerah 2007
Pada tahun 2007, diterbitkan 5 Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah administrasi Kota Pematangsiantar yaitu:
- Peraturan Daerah No.3 tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Sitalasari
- Peraturan Daerah No.6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun
- Peraturan Daerah No.7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah Sorma
- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Tanjung Tongah, Nagapitu dan Tanjung Pinggir
- Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tetang Pembentukan Kelurahan Parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat Jaya, Tong Marimbun, Mekar Nauli dan Nagahuta Timur
Dengan demikian jumlah Kecamatan di Kota Pematangsiantar ada sebanyak delapan kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak lima puluh tiga Kelurahan.
Geografi
Kota Pematangsiantar terletak pada garis 2° 53’ 20” - 3° 01’ 00” Lintang Utara dan 99° 1’00” - 99° 6’ 35” Bujur Timur, berada di tengah–tengah wilayah Kabupaten Simalungun.
Luas daratan Kota Pematangsiantar adalah 79,971 Km² terletak 400-500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan luas wilayah menurut kecamatan, kecamatan yang terluas adalah kecamatan Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41% dari total luas wilayah Kota Pematangsiantar.
Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum rata-rata 30,3 oC dan suhu minimum rata-rata 21,1 oC pada tahun 2012.
Selama tahun 2012 kelembaban udara rata-rata 84 persen. Rata-rata tertinggi pada bulan Oktober dan Desember masing-masing mencapai 88 persen, sedangkan curah hujan rata-rata 229 mm di mana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 341 mm.
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
No | Potret | Wali Kota | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | O.K.H. Salamuddin | 1956 | 1957 | 1 | |||||
2 | Djamaluddin Tambunan | 1957 | 1959 | 2 | |||||
3 | Rakutta Sembiring Brahmana | 1960 | 1964 | 3 | |||||
4 | Abner Situmorang | Juni 1964 | Agustus 1964 | 4 | |||||
5 | Pandak Tarigan | 10 Agustus 1964 | 31 Agustus 1965 | 5 | |||||
6 | Zainuddin Hasan | 31 Agustus 1965 | 20 Oktober 1966 | 6 | |||||
7 | Tarip Siregar | 1 November 1966 | 27 Desember 1966 | 7 | |||||
8 | Mulatua Pardede | 28 Desember 1966 | 24 April 1967 | 8 | |||||
9 | Laurimba Saragih | 25 April 1967 | 28 Juni 1974 | 8 | |||||
10 | Sanggup Ketaren | 29 Juni 1974 | 29 Juni 1979 | 10 | |||||
11 | MJT. Sihotang | 29 Juni 1979 | 29 Juni 1984 | 11 | |||||
12 | Djabanten Damanik | 29 Juni 1984 | 29 Juni 1989 | 12 | |||||
13 | Zulkifli Harahap | 29 Juni 1989 | 29 Juni 1994 | 13 | |||||
14 | Abu Hanifah | 29 Juni 1994 | 25 Mei 2000 | 14 | |||||
15 | Marim Purba | 25 Mei 2000 | 2005 | 15 | Kurnia Rajasyah Saragih | ||||
— | Nabari Ginting (Pejabat sementara) |
30 Juni 2005 | 25 Agustus 2005 | — | |||||
16 | Robert Edison Siahaan | 25 Agustus 2005 | 25 Agustus 2010 | 16 (2005) |
Imal Raya Harahap | ||||
17 | Hulman Sitorus | 22 September 2010 | 22 September 2015 | 17 (2010) |
Koni Siregar | ||||
— | Donver Panggabean (Pelaksana harian) |
22 September 2015 | 16 Oktober 2015 | — | — | ||||
— | Eddy Syofyan Purba (Penjabat) |
16 Oktober 2015 | 13 November 2015 | [ket. 1] | |||||
— | Donver Panggabean (Pelaksana harian) |
14 November 2015 | 8 Desember 2015 | [5] | |||||
— | Jumsadi Damanik (Penjabat) |
8 Desember 2015 | 31 Oktober 2016 | ||||||
— | Anthony Siahaan (Penjabat) |
31 Oktober 2016 | 22 Februari 2017 | [6] | |||||
— | Hefriansyah Noor | 22 Februari 2017 | 10 Agustus 2017 | 18 (2015) |
[ket. 2] | Hefriansyah Noor | |||
18 | 10 Agustus 2017 | 22 Februari 2022 | [ket. 3] | Togar Sitorus (sejak 2018) | |||||
19 | Susanti Dewayani | 22 Februari 2022 | Sekarang | 19
(2020) |
[ket. 4] | Lowong |
- Keterangan
- ^ Diberhentikan karena tersandung kasus korupsi Dana Bansos Provinsi Sumatera Utara[4]
- ^ Hefriansyah sendiri dilantik sebagai Wakil Wali Kota dan dilakukan pengambilan sumpah jabatannya karena pasangannya, Wali Kota terpilih Hulmas Sitorus telah meninggal dunia[7]
- ^ Dilantik sebagai Wali Kota Definitif untuk mengisi kekosongan kekuasaan[8]
- ^ Dilantik sebagai Wakil Wali Kota resmi, sementara Wali Kota terpilih, Asner Silalahi, telah meninggal dunia. Selanjutnya Susanti akan diangkat menjadi Wali Kota setelah penetapatan Wakil Wali Kota.[9]
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pematangsiantar dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[10] | 2019–2024[11] | 2024–2029 | ||
Gerindra | 3 | 3 | 3 | |
PDI-P | 4 | 8 | 7 | |
Golkar | 5 | 5 | 5 | |
NasDem | (baru) 3 | 4 | 4 | |
PKS | 1 | 0 | 2 | |
Hanura | 2 | 4 | 2 | |
PAN | 3 | 2 | 3 | |
Demokrat | 6 | 3 | 3 | |
Perindo | (baru) 0 | 1 | ||
PPP | 1 | 0 | 0 | |
PKPI | 2 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 10 | 8 | 9 |
Kecamatan
Kota Pematang Siantar terdiri dari 8 kecamatan dan 53 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 55,66 km² dan jumlah penduduk sekitar 281.357 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 5.055 jiwa/km².[12][13]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pematang Siantar, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
12.72.02 | Siantar Barat | 8 | |
12.72.05 | Siantar Marihat | 7 | |
12.72.08 | Siantar Marimbun | 6 | |
12.72.06 | Siantar Martoba | 7 | |
12.72.04 | Siantar Selatan | 6 | |
12.72.07 | Siantar Sitalasari | 5 | |
12.72.01 | Siantar Timur | 7 | |
12.72.03 | Siantar Utara | 7 | |
TOTAL | 53 |
Kota Pematangsiantar terdiri dari 8 kecamatan yaitu:
No. | Kecamatan | Luas Wilayah (km²) | Rasio Terhadap Total (%) | Jumlah desa/kelurahan |
---|---|---|---|---|
1 | Siantar Barat | 3,205 | 4,01 | 8 |
2 | Siantar Marihat | 7,825 | 9,78 | 7 |
3 | Siantar Marimbun | 18,006 | 22,52 | 6 |
4 | Siantar Martoba | 18,022 | 22,54 | 7 |
5 | Siantar Selatan | 2,020 | 2,53 | 6 |
6 | Siantar Sitalasari | 22,723 | 28,41 | 5 |
7 | Siantar Timur | 4,520 | 5,65 | 7 |
8 | Siantar Utara | 3,650 | 4,56 | 7 |
Jumlah | 79,971 | 100 | 53 |
Demografi
Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 247.411 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.093,86 jiwa per km². Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan penduduk perempuan 126.814 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,10.
No. | Kecamatan | Laki-laki | Perempuan | Jumlah penduduk | Kepadatan penduduk (per km²) |
---|---|---|---|---|---|
1 | Siantar Barat | 18.214 | 18.911 | 35.467 | 11.583,46 |
2 | Siantar Marihat | 9.372 | 9.724 | 19.096 | 2.440,38 |
3 | Siantar Marimbun | 7.585 | 8.022 | 15.607 | 866,77 |
4 | Siantar Martoba | 20.261 | 20.205 | 40.466 | 2.245,37 |
5 | Siantar Selatan | 8.456 | 9.403 | 17.859 | 8.841,09 |
6 | Siantar Sitalasari | 14.080 | 14.437 | 28.517 | 1.254,98 |
7 | Siantar Timur | 19.162 | 21.040 | 40.202 | 8.894,25 |
8 | Siantar Utara | 23.467 | 25.072 | 48.539 | 13.298,36 |
JUMLAH | 120.597 | 126.814 | 247.411 | 3.093,86 |
Agama
Penduduk di kota Pematangsiantar umumnya adalah suku Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Mandailing, Suku Jawa, Suku Melayu dan sebagian lagi Tionghoa, Karo, Minangkabau dan suku lainnya. Mayoritas penduduk kota Pematangsiantar menganut agama Kristen. Data Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang beragama Kristen sebanyak 51,25% dimana Protestan 46,54% dan Katolik 4,71%. Selain itu agama Islam juga banyak dianut yakni mencapai 45,90%. Selebihnya agama penganut agama Buddha 4,36%, Hindu 0,11%, Konghucu 0,01% dan lainnya 0,37%.[2] Masyarakat dari suku Batak Simalungun, Batak Toba, dan Batak Karo kebanyakan beragama Kekristenan, sementara suku Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak Toba, Batak Karo, Jawa, Minangkabau, Melayu beragama Islam, dan keturunan Tionghoa kebanyakan beragama Buddha, Konghucu, dan Kristen.
Kesehatan
Infrastruktur
Pendidikan
Di kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Theologia HKBP, yang kampusnya terletak di Jl. Sangnawaluh No. 6. Juga terdapat Universitas Simalungun atau disingkat USI dan Universitas HKBP Nommensen yang sering disebut Nommensen. Selain itu kota ini juga tempat di mana Akademi seperti AMIK Multicom, STIKOM Tunas Bangsa, dan AMIK Parbina Nusantara berdiri.
Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Methodist, Sultan Agung, Kalam Kudus, SMA Kampus Nommensen, Taman Asuhan, Taman Siswa, SMK Parbina Nusantara, SMA Budi Mulia, SMA Bintang Timur, dan SMA Seminari, Surya atau sering disebut dengan Surya Komputer,SMA-SMK PELITA.
Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid-murid berprestasi yang bertanding di ajang-ajang olahraga nasional. Secara total, Pematangsiantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum, dan 7 Universitas/Akademi.[14]
Di kota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun, dan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, di antara kantor Polres Siantar dan GKPS Sudirman.
Kesehatan
Terdapat 7 buah Rumah Sakit dari berbagai kategori di Pematangsiantar dengan kapasitas 597 tempat tidur.[15] Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih, dengan kapasitas 220 tempat tidur, yang dilayani oleh 7 dokter umum, 3 dokter gigi, dan 25 dokter spesialis.[16]
Rumah sakit di atas dibantu oleh 17 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan 10 Puskesmas pembantu. Selain itu terdapat 17 Balai Pengobatan Umum (BPU) dan 235 Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu).[16]
Transportasi
Pematangsiantar dapat diakses melalui 2 sarana transport darat, Bus dan Kereta Api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana Angkutan Kota dan Becak Motor. Terminal Bus terbesar di Pematangsiantar terdapat di Terminal Parluasan, yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh Angkutan dalam dan luar Kota.
Pemerintah kota Pematangsiantar melalui Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha telah membuat suatu moda transportasi online, dengan sebutan Antarin Siantar.[17] Antarin Siantar dibangun secara umum berdasarkan kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Pematangsiantar. Adapun beberapa fitur Antarin Siantar adalah: Antar jemput motor, mobil becak, makanan, belanja, obat, pijat, laundri, rental mobil, share, paket, wisata, sekolah, dan lain-lain. Antarin Siantar dapat di download dari google play store dengan mengetik Antarin Siantar.[18]
Tokoh dari Pematangsiantar
- Adam Malik, Wakil Presiden Republik Indonesia ketiga
- Dick Sudirman, tokoh bulu tangkis Indonesia
- Joost van Bodegom, politikus Belanda
- Syamsul Anwar Harahap, petinju Indonesia
- Syamsir Siregar, Mantan Kepala BIN
- Bungaran Saragih, Mantan Menteri Pertanian
- Rudolf Petrus Henricus Oudenhoven, politikus Belanda
- Rudy Kousbroek, penulis dan eseis Belanda
- Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia
- Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat
- Lo Lieh, Bintang Film Hong Kong
- Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak
- William Tanuwijaya, pengusaha, pendiri Tokopedia
- Martua Sitorus, pengusaha
- Eddy Silitonga, penyanyi
- Alex Sinaga, Komisaris Utama PT Pos Indonesia
Galeri gambar
-
Pematangsiantar pada tahun 1923
-
Rumah orang Belanda di Pematangsiantar (1923)
-
Pemandangan jalan di Pematangsiantar pada tahun 1910-an
Referensi
- ^ a b "Kota Pematang Siantar Dalam Angka 2021" (pdf). www.siantarkota.bps.go.id. hlm. 11, 61. Diakses tanggal 28 Oktober 2021.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Pematang Siantar". sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 28 Oktober 2021.
- ^ Simatupang, Sahat (13 November 2015). "Kasus Bansos Gatot Pujo, Eddy Sofyan Terdepak dari Siantar". Tempo.co. Diakses tanggal 6 Januari 2018.
- ^ Tom (14 November 2015). Aan, ed. "Donver Panggabean Dua Kali Jadi Plh Wali Kota". Heta News. Diakses tanggal 6 Januari 2018.
- ^ "Anthony Siahaan, Pj Walikota Siantar Ketiga dalam Setahun". Batak Today. 31 Oktober 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-06. Diakses tanggal 6 Januari 2018.
- ^ Leandha, Mei (22 Februari 2017). Djumena, Erlangga, ed. "Pasangannya Meninggal, Wakil Wali Kota Pematang Siantar Dilantik Sendirian". Kompas.com. Diakses tanggal 6 Januari 2018.
- ^ Pemko Pematangsiantar, Humas (10-08-2017). "Gubsu Lantik Hefriansyah Jadi Walikota Pematangsiantar". pematangsiantarkota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-27. Diakses tanggal 26-04-2021.
- ^ "Susanti Dewayani Dilantik Sebagai Wakil Walik Kota Siantar". portalsiantar.com. 22 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-23. Diakses tanggal 23 Februari 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pematangsiantar 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pematangsiantar 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ DPU, Profil Kota Pematangsiantar, 2002, halaman 7
- ^ DPU, Profil Kabupaten/Kota Pematangsiantar, 2002, halaman 7
- ^ a b Bainfokom Sumut
- ^ tom (2017-04-06). "[SIANTAR] Kota Siantar, Kini Miliki Program 'Antarin', Siap Antar Jemput Makanan dan Orang". Heta News. Diakses tanggal 2018-12-18.
- ^ "ANTARIN SIANTAR - Aplikasi di Google Play". play.google.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2018-12-18.