Tim nasional sepak bola Indonesia

tim nasional sepak bola pria yang mewakili Indonesia
Revisi sejak 3 Desember 2021 05.11 oleh Jebat2 (bicara | kontrib)

Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim yang mewakili Indonesia di sepak bola internasional. Tim ini dikontrol oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebelum kemerdekaan pada 1945, tim ini menggunakan nama tim nasional sepak bola Hindia Belanda. Dengan nama itulah, tim ini bermain di Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis, di mana mereka kalah dari Hongaria di putaran pertama dan belum pernah lolos lagi sampai saat ini.

Indonesia
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
Julukan
  • Merah Putih
  • Garuda
AsosiasiPSSI
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiAFF (Asia Tenggara)
PelatihShin Tae-yong
KaptenEvan Dimas
Penampilan terbanyakBambang Pamungkas (85)
Pencetak gol terbanyakBambang Pamungkas (37)
Stadion kandangStadion Utama Gelora Bung Karno
Kode FIFAIDN
Peringkat FIFA
Terkini 129 Kenaikan 4 (19 September 2024)[1]
Tertinggi76 (September 1997)
Terendah191 (Juli 2016)
Peringkat Elo
Terkini 145 Penurunan 3 (19 Januari 2024)[2]
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
Hindia Belanda 7–1 Jepang
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[3][4]
Kemenangan terbesar
Indonesia 12–0 Filipina
(Seoul, Korea Selatan; 21 September 1972)
Indonesia 13–1 Filipina
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
Bahrain 10–0 Indonesia
(Riffa, Bahrain; 29 Februari 2012)

Sejarah

Periode awal

Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[5]
Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1-0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2-1) dan 1 tim dari Shanghai 2 tahun kemudian (seri 4-4).[5]
Pada 1934, 1 tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7-1 dalam pertandingan pertama,[6] 2 pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0-2 atas Tiongkok dan 2-3 atas tim tuan rumah menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat 2. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[7]

Piala Dunia FIFA 1938

Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pada waktu itu tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[8]

Skuat Piala Dunia 1938

Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.

Nama Klub Posisi
Tan "Bing" Mo Heng Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang Penjaga gawang
L.N. Van Beuzekom

Digantikan oleh Jack Samuels

Hercules Batavia Penjaga gawang
Dorst Tidak diketahui Pemain belakang
J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain belakang
Frans G. Hu Kon Sparta Bandung Pemain belakang
Jack Kolle

Digantikan oleh Teilherber

Tidak diketahui Pemain belakang
Jack Samuels

Menggantikan L.N. Van Beuzekom

Excelsior Soerabaja Pemain belakang
G.H.V.L. Faulhaber Djocoja Djogjakarta Pemain tengah
Frans Alfred Meeng Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia Pemain tengah
Achmad Nawir (C) Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain tengah
Anwar Sutan Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia Pemain tengah
G. van den Burgh Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang Pemain tengah
Tan Hong Djien Tiong Hoa Soerabaja Pemain depan
Tan See Han Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Isaac "Tjaak" Pattiwael Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Suvarte Soedarmadji Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Teilherber

Menggantikan Jack Kolle

Djocoja Djogjakarta Pemain depan
R. Telwe Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Herman Zomers Hercules Batavia Pemain depan

Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem gugur.
Surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[9]

1950-an

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional sepak bola asosiasi Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper Lev Yashin. Ketika itu berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Itu menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1. Indonesia juga bermain imbang 2-2 saat melawan Timnas Jerman Timur.

Suspensi 2015

PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[10]
Suspensi tersebut dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[11]

Era baru 2017

Beberapa minggu setelah menjadi runner-up pada Piala Suzuki AFF 2016, PSSI melaksanakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam rangka menetapkan Luis Milla sebagai pelatih timnas Indonesia.

Kostum

 
Jersey pada tahun 1981

Kostum tim Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut "memperkuat" timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani.

Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau.

Pada kostum Timnas Indonesia yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, terdapat Burung Garuda yang membentang di bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

Pembuat

Pembuat Tahun
Adidas 1970–1995
Diadora 1995–1996
Asics 1996–1997
Adidas 1997–2000
Nike 2000–2001
Adidas 2001–2003
Ghazali Sport 2003–2004
Adidas 2004–2006
Nike 2006–2020
Mills 2020–

Stadion

Terletak di Jakarta, stadion kandang bagi timnas Indonesia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 78.011 penonton. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US $ 12,5 juta. Stadion ini selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[12]

Stadion lainnya yang digunakan Tim Nasional Indonesia meliputi:

Turnamen

Piala Asia AFC

Tahun Ronde Poin M S K GM GK
  1956 Tidak ikut - - - - - -
  1960 Tidak ikut - - - - - -
  1964 Tidak ikut - - - - - -
  1968 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1972 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1976 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1980 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1984 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1988 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1992 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  1996 Babak 1 3 0 1 2 4 8
  2000 Babak 1 3 0 1 2 0 7
  2004 Babak 1 3 1 0 2 3 9
     2007 Babak 1 3 1 0 2 3 4
  2011 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  2015 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
  2019 Didiskualifikasi - - - - - -
  2023
Total 12 2 2 8 10 28

Kejuaraan ASEAN

Pertandingan

      Menang       Seri       Kalah

Staf Kepelatihan

Official

Posisi Nama[13]
Manajer dan Pelatih kepala   Shin Tae-yong[14]
Asisten pelatih   Choi In-Cheol
Asisten pelatih   Dzenan Radoncic
Asisten pelatih   Nova Arianto
Pelatih Kiper   Kim Bong-soo
Pelatih Kiper   Sahari Gultom
Pelatih Fisik   Shin Sang-gyu
Pelatih Fisik   Alex Aldha Yudi
Interpreter/Penerjemah   Yoo Jae-hoon
  Jeong Seok-seo
Tim dokter   dr. Syarif Alwi
  dr. Ahmad Nizar
Fisioterapis   Asep Azis
Masseur   Mohd Shah Shaharudin
Kitman   Jusuf Jufriyanto

Daftar Pelatih

Periode Asal Negara Nama Pelatih
1938   Belanda Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951–1953   Singapura Choo Seng Quee
1954–1964   Yugoslavia Antun Pogačnik
1966–1970   Indonesia E.A. Mangindaan
1970   Indonesia Endang Witarsa
1971–1972   Turki Yusuf Balik
1972–1974   Indonesia Suwardi Arland
1974   Indonesia Djamiat Dalhar
1974–1975   Indonesia Aang Witarsa
1975–1976   Belanda Wiel Coerver
1976–1978   Indonesia Suwardi Arland
1978–1979   Belanda Frans Van Balkom
1979–1980   Polandia Marek Janota
1980–1981   Jerman Bernd Fischer
1981–1982   Indonesia Harry Tjong
1982–1983   Indonesia Sinyo Aliandoe
1983–1984   Indonesia M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985–1987   Indonesia Bertje Matulapelwa
1987   Indonesia Sinyo Aliandoe
1987–1991   Rusia Anatoli Polosin
1991–1993   Yugoslavia Ivan Toplak
1993–1995   Italia Romano Mattè
1995–1996   Indonesia Danurwindo
1996–1997   Belanda Henk Wullems
1998   Indonesia Rusdy Bahalwan
1999   Jerman Bernard Schumm
1999–2000   Indonesia Nandar Iskandar
2000–2001   Indonesia Benny Dollo
2002–2004   Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2004–2007   Inggris Peter Withe
2007   Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2008–2010   Indonesia Benny Dollo
2010–2011   Austria Alfred Riedl
2011–2012   Belanda Wim Rijsbergen
2012   Indonesia Aji Santoso
2012–2013   Indonesia Nil Maizar
2013   Argentina Luis Manuel Blanco
2013   Indonesia Rahmad Darmawan
2013   Brasil Jacksen F. Tiago
2013–2014   Austria Alfred Riedl
2015   Indonesia Benny Dollo
2015   Belanda Pieter Huistra
2016   Austria Alfred Riedl
2017–2018   Spanyol Luis Milla
2018   Indonesia Bima Sakti Tukiman
2018–2019   Skotlandia Simon McMenemy
2019–   Korea Selatan Shin Tae-yong

Pemain

Skuat Terakhir

Pemain-pemain berikut dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab pada Juni 2021, dan pertandingan persahabatan melawan Afganistan dan Oman, semua pertandingan dilaksanakan di Dubai.[15]
Jumlah penampilan dan gol akurat sejak tanggal 11 Juni 2021 melawan   Uni Emirat Arab.

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Aqil Savik 17 Januari 1999 (umur 25) 0 0   Bandung United
23 1GK Muhammad Riyandi 3 Januari 2000 (umur 24) 1 0   Barito Putera
1GK Nadeo Argawinata 9 Maret 1997 (umur 27) 3 0   Bali United
1GK Adi Satryo 7 Juli 2001 (umur 23) 1 0   PS Sleman

2 2DF Arif Satria 17 September 1995 (umur 29) 3 0   Persebaya Surabaya
3 2DF Firza Andika 11 Mei 1999 (umur 25) 1 0   Persikabo 1973
4 2DF Rizky Ridho 24 Juni 2001 (umur 23) 4 0   Persebaya Surabaya
5 2DF Didik Wahyu 13 Februari 1994 (umur 30) 1 0   Persikabo 1973
11 2DF Pratama Arhan 21 Desember 2001 (umur 22) 4 0   PSIS Semarang
12 2DF Rifad Marasabessy 7 Juli 1999 (umur 25) 1 0   Borneo
13 2DF Rachmat Irianto 20 Juni 1999 (umur 25) 3 0   Persebaya Surabaya
14 2DF Asnawi Mangkualam 4 Oktober 1999 (umur 25) 5 0   Ansan Greeners
2DF Andy Setyo 16 September 1997 (umur 27) 1 0   Persikabo 1973

6 3MF Evan Dimas   13 Maret 1995 (umur 29) 28 6   Bhayangkara
7 3MF Genta Alparedo 7 Oktober 2001 (umur 23) 1 0   Semen Padang
8 3MF Witan Sulaeman 8 Oktober 2001 (umur 23) 4 0   Radnik Surdulica
16 3MF Ady Setiawan 10 September 1994 (umur 30) 0 0   Persebaya Surabaya
17 3MF Syahrian Abimanyu 25 April 1999 (umur 25) 4 0   Johor Darul Takzim
18 3MF Adam Alis 19 Desember 1993 (umur 30) 5 0   Bhayangkara
19 3MF Yakob Sayuri 9 September 1997 (umur 27) 1 0   PSM Makassar
21 3MF Braif Fatari 9 April 2002 (umur 22) 1 0   Persija Jakarta
22 3MF Kadek Agung 25 Juni 1998 (umur 26) 4 1   Bali United

9 4FW Kushedya Hari Yudo 6 Juli 1993 (umur 31) 4 0   Arema
10 4FW Egy Maulana 7 Juli 2000 (umur 24) 5 1   FK Senica
15 4FW Muhammad Rafli 24 November 1998 (umur 25) 3 0   Arema
20 4FW Osvaldo Haay 17 Mei 1998 (umur 26) 6 0   Persija Jakarta
4FW Saddam Gaffar 24 September 2001 (umur 23) 1 0   PSS Sleman

Pemain yang Dipanggil

Para pemain berikut juga telah dipanggil ke skuat dalam 12 bulan terakhir.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Rivky Mokodompit 5 Desember 1988 (umur 35) 0 0   Dewa United Training Center Agustus 2020
GK Miswar Saputra 19 April 1996 (umur 28) 0 0   PS Sleman Training Center Agustus 2020

DF Ryuji Utomo 1 Juli 1995 (umur 29) 1 0   Penang v.   Vietnam, 7 June 2021INJ
DF Nurhidayat 5 April 1999 (umur 25) 1 0   AHHA PS Pati v.   Oman, 29 May 2021
DF Yanto Basna 12 Juni 1995 (umur 29) 14 0   PT Prachuap v.   Afganistan, 25 May 2021INJ
DF Arthur Irawan 3 Maret 1993 (umur 31) 1 0   PS Sleman v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
DF Koko Ari 9 Januari 2000 (umur 24) 0 0   Persebaya Surabaya v.   Afganistan, 25 May 2021INJ
DF Salman Alfarid 16 April 2002 (umur 22) 0 0   Persija Jakarta v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
DF Elkan Baggott 23 Oktober 2002 (umur 21) 0 0   Ipswich Town v.   Afganistan, 25 May 2021WD
DF Fachrudin Aryanto 19 Februari 1989 (umur 35) 34 2   Madura United Training Center Agustus 2020
DF Bagas Adi 8 Maret 1997 (umur 27) 4 0   Arema Training Center Agustus 2020
DF Johan Alfarizi 25 Mei 1990 (umur 34) 3 0   Arema Training Center Agustus 2020

MF Marc Klok 20 April 1993 (umur 31) 0 0   Persija Jakarta v.   Afganistan, 25 May 2021WD
MF Altalariq Ballah 30 Desember 2000 (umur 23) 0 0   Persita Tangerang v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
MF Febri Hariyadi 19 Februari 1996 (umur 28) 15 0   Persib Bandung Training Center Agustus 2020
MF Zulfiandi 17 Juli 1995 (umur 29) 10 1   Madura United Training Center Agustus 2020
MF Hendro Siswanto 12 Maret 1990 (umur 34) 6 0   Borneo Training Center Agustus 2020
MF Muhammad Arfan 22 Januari 1998 (umur 26) 1 0   PSM Makassar Training Center Agustus 2020
MF Asep Berlian 11 Juli 1990 (umur 34) 0 0   Madura United Training Center Agustus 2020

FW Ilija Spasojević 11 September 1987 (umur 37) 2 3   Bali United v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
FW Dendy Sulistyawan 12 Oktober 1996 (umur 28) 0 0   Bhayangkara v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
FW Septian Bagaskara 26 September 1997 (umur 27) 0 0   Persik Kediri v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
FW Irfan Jauhari 31 Januari 2001 (umur 23) 0 0   Persis Solo v.   Afganistan, 25 May 2021PRE
FW Irfan Bachdim 11 Agustus 1988 (umur 36) 39 12   PS Sleman Training Center Agustus 2020

Catatan:

  • PRE Skuat awal.
  • SUS Ditangguhkan.
  • INJ Mengundurkan karena cedera.
  • RET Pensiun dari tim nasional.
  • WD Mengundurkan untuk alasan yang tidak terkait dengan cedera.

Penampilan Terbanyak

# Pemain Karier Penampilan Gol
1 Bambang Pamungkas 1999–2013 85 37
2 Soetjipto Soentoro 1965–1970 68 57
3 Ponaryo Astaman 2003–2014 61 2
4 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 60 31
5 Hendro Kartiko 1996–2011 57 0
6 Bima Sakti 1995–2001 56 11
7 Widodo C Putro 1991–1999 55 15
8 Robby Darwis 1987–1997 53 6
9 Ismed Sofyan 2000–2009 53 3
10 Agung Setyabudi 1993–2004 53 1

* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).

Pencetak gol terbanyak

# Nama Karier Gol (penampilan) Rata/Pertandingan
1 Soetjipto Soentoro 1965–1970 57 (68) 0.49
2 Bambang Pamungkas 1999–2012 36 (77) 0.47
3 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 31 (60) 0.52
4 Rochy Putiray 1991–2004 17 (41) 0.41
5 Budi Sudarsono 2001–2010 16 (46) 0.35
6 Widodo C. Putro 1991–1999 15 (55) 0.27
7 Fakhri Husaini 1988–1997 13 (42) 0.31
= Uston Nawawi 1997–2004 13 (43) 0.30
= Ilham Jaya Kesuma 2004–2007 13 (18) 0.72
10 Zaenal Arief 2002–2007 12 (22) 0.55
11 Bima Sakti 1995–2001 11 (56) 0.2

Kapten

Pemain Periode
Achmad Nawir 1938
Maulwi Saelan 1956
Soetjipto Soentoro 1965–1970
Iswadi Idris 1970–1971
Anwar Ujang 1971–1974
Iswadi Idris 1974–1980
Ronny Pattinasarany 1980–1985
Herry Kiswanto 1985–1987
Ricky Yacobi 1987–1990
Ferril Raymond Hattu 1991–1992
Robby Darwis 1993–1995
Sudirman 1996
Robby Darwis 1997
Aji Santoso 1998–2000
Bima Sakti 2001
Agung Setyabudi 2002–2004
Ponaryo Astaman 2004–2008
Charis Yulianto 2008–2010
Firman Utina 2010–2011
Bambang Pamungkas 2011–2012
Syamsidar 2012
Elie Aiboy 2012–2013
Boaz Solossa 2013–2018
Hansamu Yama 2018
Andritany Ardhiyasa 2019–

Rekor Turnamen

Referensi

  1. ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 19 September 2024. Diakses tanggal 19 September 2024. 
  2. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  3. ^ "Dutch East Indies International matches". Diakses tanggal 19 November 2015. 
  4. ^ "Indonesia matches, ratings and points exchanged". World Football Elo Ratings: Indonesia. Diakses tanggal 24 November 2019. 
  5. ^ a b Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 December 2010. 
  6. ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diakses tanggal 21 December 2010. 
  7. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010. 
  8. ^ Een historische voetbalreis
  9. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia Diarsipkan 2010-09-04 di Wayback Machine., Vivanews.com
  10. ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015. 
  11. ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-21. Diakses tanggal 14 May 2016. 
  12. ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  13. ^ "Senior Putra - Officials". PSSI - Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-10. 
  14. ^ Liputan6.com (2019-12-28). "Shin Tae-yong Resmi Latih Timnas Indonesia, Kontrak 4 Tahun". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-28. 
  15. ^ "Pulangkan Nurhidayat, PSSI Dukung Keputusan Shin Tae Yong". Diakses tanggal 2 June 2021. 

Pranala luar