Moeljati
Kolonel Tit. (Purn.) Moeljati (26 Februari 1926 – 30 Maret 2009) merupakan seorang perwira menengah angkatan darat dari Indonesia. Ia merupakan salah satu dari lima pendiri Korps Wanita Angkatan Darat yang diberikan pangkat tituler kapten. Moeljati menjabat sebagai Komandan Pusat Korps Wanita Angkatan Darat dari tahun 1972 hingga 1975.
Moeljati | |
---|---|
Lahir | 26 Februari 1926 |
Meninggal | 30 Maret 2009 | (umur 83)
Pengabdian | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Lama dinas | 1961 – 1976 |
Pangkat | Kolonel TNI |
Masa kecil dan pendidikan
Moeljati lahir pada tanggal 26 Februari 1926.[1] Ayahnya, Boga Prawiro, merupakan seorang pegawai pertanian pada Kesultanan Yogyakarta yang menikah dengan seorang perempuan bernama Juharistiyah. Ketika Moeljati berada di kelas 2 SD, ibunya wafat, sehingga Moeljati menjadi seorang piatu.
Moeljati kemudian mulai memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas pada masa Revolusi Indonesia dan ia juga bekerja paruh waktu di Kementerian Pertahanan yang pada waktu itu berbasis di Yogyakarta. Ketika Agresi Militer Belanda II terjadi, Moeljati yang sedang bekerja di Kementerian Pertahanan menyingkir ke Kota Kediri dan membawa sejumlah peralatan kantor, seperti mesin ketik. Perjalanannya tersebut ditempuh selama kurang lebih tujuh bulan. Latief Hendraningrat, Wakil Komandan Markas Besar Komando Daerah Jawa Timur, memuji sikap Moeljati selama perjalanan tersebut. Latief menyatakan bahwa Moeljati tidak pernah tampak letih, bimbang, atau putus asa dan bahwa ia selalu merawat anggota rombongan yang sakit.
Moeljati kemudian mengemban berbagai tugas seperti sebagai koki di dapur umum yang terletak di Bantul dan juga sebagai kurir untuk tentara Indonesia. Saat ia bekerja sebagai kurir, Moeljati ditahan oleh tentara Belanda dan dibawa ke Bandar Udara Maguwo. Ia kemudian ditahan dan diinterogasi disana selama satu malam. Moeljati dibawa kembali ke Yogyakarta setelah proses penahanan dan interogasi selesai dan diberikan sebuah kartu identifikasi yang mengkonfirmasi bahwa dirinya telah ditahan dan diinterogasi sebelumnya.
Setelah pengakuan kedaulatan, Moeljati kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada. Ayahnya wafat di tengah masa pembelajarannya sehingga Moeljati harus meninggalkan universitas dan bekerja secara penuh di Kementerian Pertahanan. Beberapa waktu setelahnya, Moeljati dikirim untuk belajar di Jurusan Organisasi dan Manusia pada Universitas Amerika di Washington, D.C. Pada masa ini, Moeljati juga aktif di Kongres Wanita Indonesia sebagai Sekretaris II, mewakili Pemuda Putri Indonesia.
Perintis Korps Wanita Angkatan Darat
Pada tahun 1959, Jenderal Achmad Yani mengusulkan pembentukan Korps Wanita Angkatan Darat, dengan dasar bahwa pada masa Revolusi Kemerdekaan, pria dan wanita bahu-membahu berjuang bersama. Sebagai seorang
- jabatan danpuskowad sampai dengan 8 September 1975.[2]
Referensi
- ^ Nasuri (20 Desember 2014). "400 Kowad Ziarah di TMPN Kalibata". Liputan 6. hlm. 3. Diakses tanggal 13 Oktober 2021.
- ^ "Mayor Arismiyati Nasution, Komandan Pusat Kowad" . Kompas. 9 September 1975. hlm. 2. Diakses tanggal 13 Oktober 2021.