Kekristenan di Nusa Tenggara Timur

artikel daftar Wikimedia

Kekristenan di Nusa Tenggara Timur merupakan komunitas keagamaan terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, dan juga merupakan provinsi dengan persentasi pemeluk agama Kekristenan terbesar di Indonesia. Pemeluk agama Kristen menjadi mayoritas di semua kabupaten/kota yang ada di Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, persentasi pemeluk agama Kristen di Nusa Tenggara Timur sebanyak 89,79%, di mana mayoritas Katolik yakni 53,61% dan Protestan 36,18% dari 5.484.580 jiwa penduduk.[1]

Gereja Katedral Santa Maria Imakulata, Atambua, Kabupaten Belu

Daerah dan suku

Nusa Tenggara Timur yang biasa dikenal dengan bumi Flobamor yang merupakan singkatan dari nama pulau-pulau besar yang merangkai provinsi tersebut yaitu Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Di samping itu terdapat banyak pulau-pulau lain yang berada di dalamnya. Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa sub-etnis di dalamnya, yang berbeda bahasa maupun adat-istiadatnya. Sub-etnis itu antara lain:[2]

Masuknya Agama Kristen

Kekristenan di Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah kisah perjalanan panjang oleh para misionaris yang datang ke Nusantara. Orang Belanda mendarat pertama di tanah Timor pada tahun 1613.[3] Raja Kupang pada waktu itu kemudian menjadi pemeluk agama Kristen dan memberikan tanah kepada Belanda. Satu tahun kemudian, datanglah seorang pendeta pertama di Tanah Timor yang bernama Matheos van den Broeck. Pelayanan yang dilakukannya hanya sebatas benteng Kupang dan sekitarnya. Lama kemudian setelah kedatangan pendeta pertama yaitu tahun 1670 datanglah seorang pendeta yang bernama C. Keysero Kind, tetapi tidak lama kemudian ia meninggal dunia.

Pemeluk Kristen Menurut Kabupaten/Kota

Pulau Sumba mayoritas beragama Protestan, sementara di pulau Flores mayoritas Katolik. Beberapa Kabupaten di Nusa Tenggara Timur mayoritas Katolik, dan sebahagian mayoritas Protestan. Sementara di ibukota provinsi, Kota Kupang, mayoritas Protestan. Berikut adalah data pemeluk agama Kristen di provinsi Nusa Tenggara Timur, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri hingga 30 Juni 2021:[1]

Pemeluk agama Kekristenan di provinsi Nusa Tenggara Timur 2021
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Protestan % Katolik % Total Kristen % Mayoritas
1 Malaka 196.916 15.016 7,63% 179.470 91,14% 194.486 98,77%  Katolik 
2 Timor Tengah Utara 267.947 21.928 8,18% 240.739 89,85% 262.667 98,03%  Katolik 
3 Timor Tengah Selatan 469.714 417.145 88,81% 41.590 8,85% 458.735 97,66%  Protestan 
4 Sumba Barat Daya 317.000 135.794 42,84% 172.783 54,51% 308.577 97,35%  Katolik 
5 Kupang 382.402 320.852 83,90% 50.392 13,18% 371.244 97,08%  Protestan 
6 Manggarai 325.530 2.518 0,77% 310.018 95,24% 312.536 96,01%  Katolik 
7 Belu 227.203 16.458 7,24% 200.839 88,40% 217.297 95,64%  Katolik 
8 Rote Ndao 148.862 139.699 93,84% 2.634 1,77% 142.333 95,61%  Protestan 
9 Ngada 168.906 2.718 1,61% 155.422 92,02% 158.140 93,63%  Katolik 
10 Sumba Tengah 88.478 67.749 76,57% 15.096 17,06% 82.845 93,63%  Protestan 
11 Manggarai Timur 276.115 1.107 0,40% 255.853 92,66% 256.960 93,06%  Katolik 
12 Sabu Raijua 93.995 85.003 90,44% 2.334 2,48% 87.337 92,92%  Protestan 
13 Nagekeo 165.514 1.027 0,62% 148.920 89,98% 149.947 90,60%  Katolik 
14 Sikka 326.992 5.381 1,65% 287.508 87,93% 292.889 89,58%  Katolik 
15 Sumba Barat 149.496 105.271 70,42% 27.812 18,60% 133.083 89,02%  Protestan 
16 Sumba Timur 248.455 193.820 77,88% 22.635 9,10% 216.455 86,98%  Protestan 
17 Kota Kupang 441.688 282.727 64,01% 92.939 21,04% 375.666 85,05%  Protestan 
18 Manggarai Barat 266.336 1.737 0,65% 211.142 79,28% 212.879 79,93%  Katolik 
19 Flores Timur 285.306 2.556 0,90% 222.108 77,85% 224.664 78,75%  Katolik 
20 Alor 219.510 157.586 71,79% 6.828 3,11% 164.414 74,90%  Protestan 
21 Ende 276.852 5.795 2,09% 195.286 70,54% 201.081 72,63%  Katolik 
22 Lembata 140.954 2.230 1,58% 98.204 69,67% 100.434 71,25%  Katolik 
Nusa Tenggara Timur 5.484.580 1.984.117 36,18% 2.940.552 53,61% 4.924.669 89,79% Katolik

Referensi

  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 26 Desember 2021. 
  2. ^ (Indonesia) Lembaga Penelitian dan Studi Dewan Gereja-Gereja di Indonesia, 1989
  3. ^ (Indonesia) Sejarah Apostolat di Indonesia, J.L.Ch. Abineno, Gunung Mulia, 1978