Bandar Udara Tjilik Riwut

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Tjilik Riwut (IATA: PKYICAO: WAGG), sebelumnya Bandar Udara Panarung, merupakan sebuah bandara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Bandara ini adalah bandara terbesar di Kalimantan Tengah. Bandara ini juga merupakan Embarkasi Calon Jemaah Haji Kalimantan Tengah. Kini Bandar Udara Tjilik Riwut sedang dalam pembangunan Hangar Lion Air dan Sekolah Penerbangan Lion Air yang dikelola oleh Lion Air. Tahun depan landasan pacu di bandar udara ini akan di perpanjang menjadi 3.000 x 45 meter (9.843 ft × 148 ft). Saat ini juga telah dibangun dan diresmikan terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut dengan luas 29.124 meter persegi dengan tingkat dua dan dapat menampung penumpang sebanyak 2.200 orang. Selain itu Bandar Udara Tjilik Riwut juga diusulkan menjadi bandara internasional.

Bandar Udara Tjilik Riwut

Tjilik Riwut Airport
Informasi
JenisPublik
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
PengelolaPT Angkasa Pura II (Persero)
MelayaniPalangkaraya
LokasiPalangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Ketinggian dpl25 mdpl
Koordinat02°13′30″S 113°56′33″E / 2.22500°S 113.94250°E / -2.22500; 113.94250
Situs webtjilikriwut.com
Peta
Kalimantan daerah di Indonesia
Kalimantan daerah di Indonesia
PKY di Kalimantan
PKY
PKY
Lokasi bandara di Kalimantan Tengah / Indonesia
PKY di Indonesia
PKY
PKY
PKY (Indonesia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
16/34 2,600 9 Aspal
Sumber: DAFIF[1][2]

Sejarah

Sebelumnya Bandar Udara Tjilik Riwut mempunyai nama Pelabuhan Udara Panarung berdiri pada tanggal 1 Mei 1958 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Residen Kalimantan Tengah yaitu Bapak Tjilik Riwut. Pada saat itu dapat difungsikan dan didarati Pesawat Terbang jenis Twin Otter (dari TNI-AU) Pada Tanggal 24 September 1973 Pelabuhan Udara Panarung oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah di serah terimakan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI. Sejak itu tanggung jawab Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah beralih sepenuhnya kepada pemerintah pusat, sebagai tindak lanjut dari serah terima tersebut oleh Menteri Perhubungan Bapak Prof. Dr. Emil Salim dinyatakan Pelabuhan Udara Panarung Palangka Raya sebagai Pelabuhan Udara untuk lalu lintas udara dalam negeri (Domestik) dengan menggunakan pesawat jenis Fokker 27.

Pelabuhan Udara Panarung Menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 Nopember 1988 nama Tjilik Riwut (mantan Gubernur Kalimantan Tengah), diabadikan untuk nama Bandar Udara Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah Palangka Raya yang sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Panarung. Penggantian nama menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut serta penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ir. Azwar Anas. Penggantian nama tersebut sesuai dengan usul Gubernur Kalimantan Tengah, DPRD Kalimantan Tengah dan rekomendasi/tanggapan Menteri Dalam Negeri. Pengabadian nama tersebut karena Tjilik Riwut adalah seorang Pahlawan Nasional (Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 6 November 1988 No.108/TK/1988).

Pada tanggal 28 Maret 2019 terminal baru bandara ini mulai dioperasikan, semua aktivitas penerbangan di terminal lama bandara dipindahkan ke terminal baru bandara.

Lalu pada tanggal 8 April 2019 terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Maskapai

MaskapaiTujuan
Aviastar Buntok, Kuala Kurun, Kuala Pembuang, Muara Teweh, Pangkalan Bun, Puruk Cahu, Tumbang Samba
Batik Air Jakarta–Soekarno–Hatta, Surabaya, Yogyakarta–Internasional
Citilink Jakarta–Soekarno–Hatta, Surabaya
Garuda Indonesia Jakarta–Soekarno–Hatta
Lion Air Jakarta–Soekarno–Hatta, Surabaya
NAM Air Bandung, Jakarta–Soekarno–Hatta, Surakarta/Solo
Sriwijaya Air Jakarta–Soekarno–Hatta
Susi Air Muara Teweh, Pangkalan Bun
TransNusa Balikpapan, Pangkalan Bun
Wings Air Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Makassar, Samarinda, Sampit, Surakarta/Solo

Tragedi/kecelakaan

  • 29 Agustus 2011: Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 500 dengan nomor penerbangan GA 551 gagal melakukan penerbangan dari Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah menuju Jakarta dikarenakan mengalami gangguan udara pada kabin pesawat.Gangguan udara pada kabin pesawat itu baru diketahui ketika pesawat yang ditumpangi 96 orang itu sudah lepas landas dari Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, pukul 08.04 WIB. Setelah berada di udara kurang lebih 10 menit pilot memutuskan kembali ke Bandar Udara Tjilik Riwut dengan alasan gangguan teknis.
  • 30 September 2011: Garuda Indonesia Boeing 737 500 Dengan Tujuan Jakarta ke Palangka Raya, gagal mendarat karena Cuaca Kabut asap di Palangka Raya. insiden ini di akibatkan karena Cuaca Berasap dan Jarak Pandang Pilot pun Sangat Sedikit. Pilot Pun Akhirnya memutuskan untuk mendarat di Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin.
  • 22 April 2012: Garuda Indonesia Boeing 737 800NG Dengan No. penerbangan GA 550 Menabrak Burung Elang ketika Hendak Mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Tidak ada korban Jiwa dalam Insiden ini, Namun Moncong Pesawat yang tertabrak Elang itu Rusak. Dan penerbangan ke Jakarta tertunda, dan Penumpang tujuan Jakarta Diberangkatkan Pukul 20.00 Wib, Dengan Pesawat Pengganti Dari Jakarta.
  • 22 September 2012: Lion Air Boeing 737 900ER yang di Carter oleh rombongan kontingen Kalteng pada PON XVIII sempat gagal mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya, Sabtu (22/9) pukul 00.15 dinihari. Kejadian ini terjadi ketika pesawat sudah menyentuh landasan, namun Pesawat kembali terbang dan Berputar-putar di udara selama 45 Menit, dan kemudian pesawat kembali mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Insiden ini terjadi karena ini Pesawat Carteran dan Pilot Belum pernah Mendarat di Palangka Raya bahkan di Malam Hari.

Referensi

  1. ^ Informasi bandar udara World Aero Data untuk WAOP
  2. ^ Informasi bandar udara untuk WAOP di Great Circle Mapper. Sumber: DAFIF.

Pranala