Stasiun Tokyo

stasiun kereta api di Jepang
Revisi sejak 13 Februari 2022 14.32 oleh Braverious (bicara | kontrib) (→‎Sejarah: (+))

Stasiun Tokyo adalah stasiun kereta api yang terletak di distrik perkantoran Marunouchi, Tokyo. Stasiun Tokyo merupakan titik awal dan titik akhir bagi kebanyakan shinkansen yang beroperasi di Jepang, dan juga merupakan stasiun penting untuk banyak jalur kereta api lokal dan kereta bawah tanah.

Stasiun Tokyo
東京駅
Stasiun Tokyo dilihat dari sisi Marunouchi
Lokasi
PrefekturTokyo
(Lihat stasiun lainnya di Tokyo)
Distrik kotaChiyoda
Sejarah
Dibuka1914
Layanan kereta api
JalurJR East
Jalur Utama Chūō
Jalur Keihin-Tōhoku
Jalur Keiyō
Jalur Utama Sōbu
Jalur Utama Tōkaidō
Jalur Yamanote
Jalur Yokosuka
Tōhoku Shinkansen
Yamagata Shinkansen
Akita Shinkansen
Jōetsu Shinkansen
Hokuriku Shinkansen
JR Central
Tōkaidō Shinkansen
Tokyo Metro
Jalur Marunouchi
TYOJT01JU01JK26JY01JC01JO19JE01
Stasiun Tokyo

東京駅
Peron Shinkansen pada tahun 2021
Operator
JalurTokaido Shinkansen
Tōhoku Shinkansen
Jalur Utama Tōkaidōe
Jalur Utama Tōhoku
Jalur Utama Chūō
Jalur Utama Sōbu
Jalur Keiyō
Layanan
  • Bus terminal
Informasi lain
Kode stasiunJT01 (Tōkaidō Line)
JC01 (Chūō Line)
JO19 (Yokosuka Line/Sōbu Line (Rapid))
JE01 (Keiyo Line)
JY01 (Yamanote Line)
JU01 (Utsunomiya Line and Takasaki Line)
JK26 (Keihin–Tōhoku Line)
Sejarah
Dibuka20 Desember 1914 (1914-12-20)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya JR East Stasiun berikutnya
Terminus Tōhoku Shinkansen Ueno
Tōhoku Shinkansen Ueno
kearah Morioka
Tōhoku Shinkansen Ueno
kearah Kōriyama
Yamagata Shinkansen
Tsubasa
Ueno
kearah Shinjō
Akita Shinkansen
Komachi
Ueno
kearah Akita
Jōetsu Shinkansen Ueno
kearah Niigata
Jōetsu Shinkansen Ueno
Hokuriku Shinkansen Ueno
kearah Nagano
Hokuriku Shinkansen Ueno
Hokuriku Shinkansen Ueno
kearah Nagano
Other services
JY JK JC JT JU JJ JO JE
Stasiun sebelumnya JR East Stasiun berikutnya
Yūrakuchō
JY30
Next clockwise
Jalur Yamanote Kanda
KNDJY02
Next counter-clockwise
Hamamatsuchō
HMCJK23
kearah Yokohama
Jalur Keihin–Tōhoku
  Rapid
Kanda
KNDJK27
kearah Ōmiya
Yūrakuchō
JK25
kearah Yokohama
Jalur Keihin–Tōhoku
Local
Terminus Azusa Shinjuku
SJKJC05
Kaiji
(limited service)
Shinjuku
SJKJC05
kearah Ryuo
Hachioji Shinjuku
SJKJC05
kearah Hachiōji
Ōme Shinjuku
SJKJC05
kearah Ōme
Chūō Line
  Commuter Special Rapid
Kanda
Perjalanan satu arah
Chūō Line
  Chūō Special Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Ōtsuki
Chūō Line
  Ōme Special Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Tachikawa
Chūō Line
  Commuter Rapid
  Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Ōtsuki
Shinagawa
SGWJT03
Saphir Odoriko Terminus
Shinagawa
SGWJT03
Odoriko
lewat Tōkaidō Line Jalur Utsunomiya / Takasaki
Rapid Rabbit & Urban
Ueno
UENJU02
kearah Utsunomiya atau Takasaki
Jalur Utsunomiya / Takasaki
Local
Ueno
UENJU02
kearah Kuroiso atau Takasaki
Shinagawa
SGWJT03
Terminus
Hitachi Ueno
UENJJ01
kearah Sendai
Tokiwa Ueno
UENJJ01
kearah Takahagi
Shinagawa
SGWJO17

(limited service)
kearah Ōfuna, Takao atau Ōmiya
Narita Express Chiba
JO28
(rush periods)
Terminus Shiosai Kinshichō
JO22
kearah Chōshi
Shimbashi
SMBJO18
kearah Kurihama
Jalur Yokosuka lewat Jalur Sōbu
lewat Jalur Yokosuka Jalur Sōbu
  Commuter Rapid
  Rapid
Shin-Nihombashi
JO20
Terminus Sazanami Soga
kearah Tateyama
Wakashio Kaihimmakuhari
JE13
(limited service)
Jalur Keiyō
  Commuter Rapid
  Rapid
  Local
Hatchōbori
JE02
kearah Soga
Jalur Musashino
Keiyō Line through-service
Hatchōbori
JE02
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Jalur kereta api di kota Tokyo

Meskipun Stasiun Tokyo merupakan stasiun yang penting untuk jalur kereta api antar kota, tetapi stasiun ini merupakan yang kedua terbesar di Tokyo setelah Shinjuku, dan kemungkinan juga nomor dua di Jepang. Sementara stasiun kereta api tersibuk di Tokyo adalah Shinjuku dan Ikebukuro.

Posisi

Stasiun Tokyo termasuk stasiun kereta api yang strategis di Tokyo. Selain berada pada wilayah bisnis Marunouchi, stasiun ini juga dekat dengan Istana Kekaisaran Tokyo dan distrik komersial Ginza.

Konstruksi

Sampai sekarang Stasiun Tokyo tetap mempertahankan bangunan gaya lama dengan ciri khas batu bata merah.

Secara keseluruhan, Stasiun Tokyo mempunyai 2 tingkat peron di atas tanah, dan 2 tingkat peron di bawah tanah. Peron untuk shinkansen dan kebanyakan jalur lokal terletak di atas tanah, sementara Jalur Keiyō yang menuju Disneyland Tokyo terletak 2 tingkat di bawah tanah.

Jalur yang Dilayani

Jalur berikut ini melewati atau berujung di  Stasiun Tokyo:

Stasiun yang bersebelahan

« Jalur yang dilayani »
Jalur Chūō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Kanda
Pemberhentian terakhir
Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Chūō Special Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Ōme Special Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Commuter Special Rapid
Kanda
Bandara Narita Terminal 2
Narita Express
Shinagawa
Jalur Yamanote
Yūrakuchō
Lokal
Kanda
Jalur Keihin-Tōhoku
Yūrakuchō
Lokal
Kanda
Hamamatsuchō
Rapid
Akihabara
Jalur Tōkaidō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Shimbashi
Pemberhentian terakhir
Rapid ACTY
Shimbashi
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Shimbashi
Jalur Yokosuka
Pemberhentian terakhir
Lokal
Shimbashi
Jalur Sōbu
Pemberhentian terakhir
Rapid
Shin-Nihombashi
Jalur Keiyō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Keiyō Rapid
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Musashino Rapid
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Hatchōbori
Terminus   Tōkaidō/Sanyō Shinkansen   Shinagawa
Terminus   Tōhoku/Jōetsu Shinkansen   Ueno
Ōtemachi   Jalur Marunouchi   Ginza

Sejarah

Pada tahun 1889, pemerintah kota Tokyo berencana untuk membangun jalur kereta api layang yang menghubungkan Jalur Utama Tōkaido dari Stasiun Shinbashi lama ke Jalur Utama Nippon (sekarang Jalur Utama Tōhoku ) di Stasiun Ueno. Kekaisaran memutuskan untuk membangun stasiun baru di jalur ini yang disebut Stasiun Sentral (中央停車場, Chūō Teishajō) pada tahun 1896, yang terletak tepat di depan taman Istana Kekaisaran.[1]

Konstruksi sempat tertunda karena pecahnya Perang Tiongkok-Jepang Pertama dan Perang Rusia-Jepang. Akibatnya, pembangunan dimulai pada tahun 1908. Bangunan stasiun dengan tiga lantai ini dirancang oleh arsitek Tatsuno Kingo (yang juga merancang Stasiun Manseibashi dan gedung Bank of Japan di dekatnya) sebagai perayaan kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang. Bangunan ini sering dikabarkan dibuat setelah stasiun Amsterdam Centraal di Belanda, meskipun ada sedikit bukti yang mendukung pendapat tersebut. Terunobu Fujimori, seorang sarjana dan penilik arsitektur barat, menyangkal rumor tersebut setelah mempelajari gaya bangunan Tatsuno.[2]

Stasiun Tokyo pertama kali dibuka pada 20 Desember 1914 dengan empat peron; dua jalur melayani kereta listrik (saat ini menjadi peron Jalur Yamanote/Keihin–Tōhoku) dan dua jalur lain melayani kereta non-listrik (saat ini menjadi peron Jalur Tōkaidō).[3] Perpanjangan Jalur Utama Chūō ke stasiun ini selesai pada tahun 1919 dan awalnya berhenti di peron yang sekarang digunakan oleh kereta Yamanote/Keihin–Tōhoku tujuan utara. Selama era ini, stasiun hanya memiliki gerbang di sisi Marunouchi, dengan sisi utara berfungsi sebagai pintu keluar dan sisi selatan berfungsi sebagai pintu masuk.[4] Sisi Yaesu dari stasiun baru dibuka pada tahun 1929.

Sebagian besar bangunan stasiun hancur dalam peristiwa serangan bom B-29 pada 25 Mei 1945. Pemboman itu menghancurkan kubah bangunan yang khas sekaligus meruntuhkan gedung lantai tiga. Stasiun dapat dibangun kembali dalam waktu satu tahun, tetapi bangunan yang dipugar hanya memiliki dua lantai, bukan tiga.[1] Sebuah kubah sederhana dibangun menggantikan kubah aslinya yang hancur.[1] Perubahan pascaperang ini yang menciptakan kesan keliru bahwa bangunan itu didasarkan pada bangunan stasiun Centraal di Amsterdam. Kemudian pada tahun 1980-an direncanakan penghancuran gedung dan menggantinya dengan bangunan yang lebih besar, namun digagalkan oleh gerakan pelestarian cagar budaya.[5]

Pada tahun 1971, pemerintah Tokyo berencana untuk membangun jalur kereta berkecepatan tinggi bernama Narita Shinkansen yang menghubungkan Stasiun Tokyo ke Bandara Internasional Narita. Jalur ini direncanakan memanjang di bawah tanah dari Tokyo ke Stasiun Shinjuku. Dalam rencananya, pembangunan peron untuk Shinkansen dilakukan peron di bawah Kajibashi-dori (di selatan Stasiun Tokyo) untuk menghindari pengeboran di bawah Istana Kekaisaran.

Pembangunan Narita Shinkansen dihentikan pada tahun 1983 karena kesulitan memperoleh struktur tanah yang tepat untuk membangun jalur tersebut, tetapi peron yang sudah terlanjur dibangun akhirnya digunakan untuk naik turun penumpang Jalur Keiyō dan Jalur Musashino yang menyusul yang dibuka pada tahun 1990.[6]

Pranala luar

  1. ^ a b c Ito, Masami (December 13, 2014). "Tokyo Station at 100: all change". The Japan Times. Diakses tanggal May 22, 2020. 
  2. ^ Kenchiku Tantei Uten Kekkō (建築探偵 雨天決行; "Architecture Detective, Rain or Shine"), Terunobu Fujimori, ISBN 978-4-02-261179-6
  3. ^ Ito, Masami (December 13, 2014). "Tokyo Station at 100: all change". The Japan Times. Diakses tanggal May 22, 2020. 
  4. ^ Nakata, Hiroko (2012-10-23). "Tokyo Station's Marunouchi side restored to 1914 glory". The Japan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-27. 
  5. ^ Watanabe, Hiroshi (2001). The architecture of Tokyo. Axel Menges, Stuttgart/London. pp. 83–84. ISBN 3-930698-93-5.
  6. ^ "東京駅の京葉線、なぜ遠い?近道は有楽町 成田新幹線構想を再利用". 日本経済新聞. 4 February 2014. Diakses tanggal 4 February 2014.