Jumat adalah hari keenam dalam satu pekan. Kata Jumat diambil dari Bahasa Arab, Jumu'ah yang berarti beramai-ramai, diambil dari tata cara ibadah kaum Muslim yang dilakukan pada hari tersebut. Jumu'ah memiliki akar sama dengan Jama' yang berarti banyak dan juga Jima' yang artinya bergabung. Kata Jumu'ah dipakai menggantikan kata sittah atau sittat yang artinya 6 (enam), urutan harinya dalam seminggu.

Nama lain lagi untuk hari ini adalah Sukra, yang diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti planet Venus, mirip dengan pengertian dalam bahasa-bahasa di Eropa.

Pada hari Jumat umat Muslim beribadah di masjid dengan melaksanakan Sholat Jumat.

Sudut pandang keagamaan

Islam

Umat Islam menjadikan hari Jumat sebagai hari yang memiliki kemuliaan. Hari Jumat merupakan hari terbaik di sisi Allah sehingga beberapa ibadah tertentu dikhususkan hanya pada hari Jumat.[1] Kemuliaan hari Jumat disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Dalam pandangan Islam, hari Jumat merupakan hari yang dipilih oleh Allah untuk diagungkan. Ini merupakan pertanda bagi perselisihan antara Yahudi dan Nasrani dalam peribadatan. Yahudi memilih hari Sabtu, sedangkan Nasrani memilih hari Minggu.[2]

Sementara itu, pada hadits lain yang diriwayatkan pula oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa kemuliaan hari Jumat didasarkan oleh beberapa hal. Hari Jumat diyakini sebagai hari terbaik yang dilalui oleh Matahari. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Adam selalu terjadi pada hari Jumat, mulai dari penciptaan, menempati surga hingga terusir dari surga. Selain itu, hari Jumat juga diyakini sebagai hari terjadinya kiamat.[3]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Adil 2018, hlm. 289.
  2. ^ Adil 2018, hlm. 289-290.
  3. ^ Adil 2018, hlm. 290.

Daftar pustaka

  • Adil, Abu Abdirrahman (2018). Mujtahid, Umar, ed. Ensiklopedi Salat. Jakarta: Ummul Qura. ISBN 978-602-7637-03-0. 

Lihat pula