Kabupaten Batang
Batang (bahasa Jawa: ꦧꦠꦁ) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat.
Kabupaten Batang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦧꦠꦁ |
Dari atas searah jarum jam: Curug Gombong, Balekambang, Kebun Teh Pagilaran, Kembang Langit Park, Bukit Srigunung, Pantai Sigandu | |
Koordinat: 6°54′29″S 109°43′50″E / 6.90811163°S 109.73041877°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 8 April 1966 |
Dasar hukum | UU No.9 tahun 1965 |
Ibu kota | Batang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. |
Luas | |
• Total | 788,64 km2 (304,50 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 801.718 |
• Kepadatan | 896/km2 (2,320/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,51% Kristen 0,46% - Protestan 0,24% - Katolik 0,22% Buddha 0,01% Hindu 0,01% Kepercayaan 0,01%[2] |
• IPM | 68,92 (2021) Sedang[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0285 (bagian barat) 0294 (bagian timur) |
Pelat kendaraan | G xxxx C*/L*/V*/X* |
Kode Kemendagri | 33.25 |
DAU | Rp 835.669.833.000,- (2020) |
Semboyan daerah | Batang Berkembang (Bersih, Kencar-kencar, Eyub, Menuju Bebrayan, Aman, dan Tenang) |
Flora resmi | Nangka |
Fauna resmi | Lebah madu |
Situs web | www |
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak begitu lebar. Di bagian selatan adalah terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter).
Ibu kota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu. Kabupaten Batang terletak pada 6° 51' 46" sampai 7° 11' 47" Lintang Selatan dan antara 109° 40' 19" sampai 110° 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah . Luas daerah 78.864,16 Ha.
Batas Wilayah
Utara | Laut Jawa |
Timur | Kabupaten Kendal |
Selatan | Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara |
Barat | Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan |
Sejarah
Kabupaten Batang saat ini merupakan gabungan antara Jabarangkah dan Kabupaten Batang lama di Pesisiran. Kabupaten Batang pada masa Majapahit ikut pada wilayah Mancanegara Majapahit yang bernama Kembang Jenar. Kabupaten Batang di masa lampau juga berkaitan dengan Kerajaan Holing yang dipimpin oleh Maharani Shima. Beberapa hipotesis terutama yang dikemukakan Van Der Meulen juga menyatakan bahwa pusat kerajaan Kalingga terletak di Kabupaten Batang bagian Timur tepatnya di sekitar Prasasti Sojomerto saat ini. Nama kota Lempevangih yang di Prasasti Sojomerto berkaitan dengan Wangsa Sailendra juga serupa dengan nama Limpungwangi (Limpung) yang merupakan kecamatan yang dekat dengan keberadaan Prasasti Sojomerto saat ini.
Kabupaten Batang dapat dibagi dalam 3 periodisasi sejarah. Berdiri sebagai Kabupaten sejak awal abad 17 dan bertahan sampai dengan 31 Desember 1935. Per 1 Januari 1936, Batang secara resmi digabungkan kedalam Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.
Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).
Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.
Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).
Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.
Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).
Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.
Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.
Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.
Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah di Semarang.
Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.
Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.
Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.
Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Batang | |
---|---|
Kediaman | Kantor Bupati Kabupaten Batang |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1966 |
Pejabat pertama | R. Sadi Poerwopranoto |
Situs web | batangkab |
Berikut adalah daftar Bupati Batang dari masa ke masa.
No | Foto | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan |
---|---|---|---|---|
Hindia Belanda | ||||
1 | P.A. Soerohadiningrat | |||
2 | R.A.A. Poespodiningrat | 18 Februari 1847 | ||
3 | R.A.A. Poespodiningrat II | 8 Mei 1866 | ||
4 | R.T. Soerodiningrat | 22 Oktober 1870 | ||
5 | R.A.A. Soerjoadiningrat | 10 Mei 1886 | ||
6 | R.M.A.A. Dhipokoesoemo | 26 Mei 1913 | 27 Agustus 1935 | |
Republik Indonesia | ||||
1 | R. Sadi Poerwopranoto | 8 April 1966 | 31 Mei 1967 | |
2 | R. Harjono Prodjodirdjo | 31 Mei 1967 | 10 Oktober 1972 | |
3 | Soejitno | 10 November 1972 | 21 Maret 1979 | |
3 | Soekirdjo | 21 Maret 1979 | 1 Januari 1988 | |
3 | Soehoed | 26 Juli 1988 | 26 Juli 1993 | |
3 | Muslich Effendi | 26 Juli 1993 | 26 Juli 1998 | |
7 | Djoko Poernomo | 22 Oktober 1998 | 7 Agustus 2001 | |
8 | Bambang Bintoro | 11 Februari 2002 | 11 Februari 2007 | |
11 Februari 2007 | 11 Februari 2012 | |||
9 | Yoyok Riyo Sudibyo | 12 Februari 2012 | 13 Februari 2017 | |
10 | Wihaji | 22 Mei 2017 | 22 Mei 2022 | |
– | Lani Dwi Rejeki | 22 Mei 2022 | Petahana |
Referensi
- ^ "Kabupaten Batang Dalam Angka 2021" (pdf). www.batangkab.bps.go.id. hlm. 9, 75, 170. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 10 Desember 2021.
Lihat pula
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Batang dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[1] | 2014–2019[2] | 2019–2024[3] | 2024–2029[4] | ||
PKB | 5 | 8 | 10 | 11 | |
Gerindra | 2 | 5 | 5 | 5 | |
PDI-P | 15 | 10 | 8 | 7 | |
Golkar | 5 | 5 | 8 | 6 | |
NasDem | (baru) 3 | 2 | 1 | ||
Gelora | (baru) 1 | ||||
PKS | 0 | 2 | 1 | 4 | |
Hanura | 4 | 1 | 2 | 2 | |
PAN | 3 | 2 | 2 | 1 | |
Demokrat | 6 | 5 | 2 | 2 | |
PPP | 4 | 4 | 5 | 5 | |
PDP | (baru) 1 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 9 | 10 | 10 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Batang terdiri dari 15 kecamatan, 9 kelurahan, dan 239 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 773.138 jiwa dengan luas wilayah 788,65 km² dan sebaran penduduk 980 jiwa/km².[5][6]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Batang, adalah sebagai berikut:
Kemendagri | Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[7] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.25.08 | Limpung | 17 | 51271 | Desa | ||
33.25.14 | Pecalungan | 10 | 51263 | Desa | ||
33.25.02 | Bandar | 17 | 51254 | Desa | ||
33.25.15 | Banyuputih | 11 | 51282 | Desa | ||
33.25.11 | Batang | 9 | 12 | 51211-51219 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.25.05 | Bawang | 20 | 51274 | Desa | ||
33.25.03 | Blado | 18 | 51255 | Desa | ||
33.25.07 | Gringsing | 15 | 51281 | Desa | ||
33.25.13 | Kandeman | 13 | 51264 | Desa | ||
33.25.04 | Reban | 19 | 51273 | Desa | ||
33.25.09 | Subah | 17 | 51262 | Desa | ||
33.25.06 | Tersono | 20 | 51272 | Desa | ||
33.25.10 | Tulis | 17 | 51261 | Desa | ||
33.25.12 | Warungasem | 18 | 51252 | Desa | ||
33.25.01 | Wonotunggal | 15 | 51253 | Desa | ||
TOTAL | 9 | 239 |
Kecamatan-kecamatan itu dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Batang. Di samping Batang, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Tulis, Subah, Banyuputih, Gringsing (Plelen); keempatnya berada di jalur pantura serta Limpung sebagai segitiga emas pertemuan bisnis Tersono, Bawang, Reban, dan Bandar. Juga di selatan kota Batang ada kota Bandar yang saat ini berkembang pesat yang merupakan sentra penghasil cengkih, petai dan pisang.
Pendidikan
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 6 | 455 | 52 | 8 | 4 | 1 | 0 | |||||
Swasta | 319 | 127 | 55 | 20 | 25 | 2 | 0 | |||||
Total | 325 | 582 | 107 | 28 | 29 | 3 | 0 | |||||
Data sekolah di Kabupaten Batang Sumber:[8][9][10][11] |
Transportasi
Batang dilalui oleh jaringan Jalan Provinsi Limpung - Banyuputih - Batang. Selain itu, Batang juga dilalui jalan nasional (rute 1) jalur pantura ("Jalan Daendels 1808 M"), yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi). Meski jalan negara tersebut memiliki 5 lajur, 3 di kanan dan 2 di kiri, namun saat musim mudik lebaran terjadi kemacetan di jalur ini. Tersedia jalur alternatif untuk menghindari kemacetan ini, yaitu melalui:
Batang - Warungasem - Wonotunggal - Bandar - Pecalungan - Limpung - Tersono - Plantungan - Sukorejo - Pageruyung - Weleri - Semarang.
Batang - Warungasem - Wonotunggal - Bandar - Blado - Reban - Sojomerto - Bawang - Plantungan - Sukorejo - Patean - Parakan - Temanggung - Magelang - Jogja.
Adapun wilayah Batang yang dilalui Jalan Pantura meliputi Batang - Kandeman - Tulis - Subah - Banyuputih - Gringsing
Batang juga dilalui Jalan Tol Pemalang-Batang dan Jalan Tol Batang-Semarang yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Wilayah-wilayah yang dilalui Tol TransJawa di Kabupaten Batang antara lain: Warungasem - Batang - Kandeman - Ujungnegoro - Kedungsegog - Roban - Gondang - Kuripan - Celong - Plabuan - Tawang - Kalikutho.
Kabupaten Batang juga dilintasi jalur kereta api lintas utara pulau Jawa (Jakarta-Surabaya). Karena kedekatannya dengan Kota Pekalongan yang memiliki stasiun Pekalongan yang lebih besar, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun Batang dan stasiun Batang Baru. Naik kereta api melalui wilayah Kabupaten Batang sangat menarik dan tidak membosankan, karena sebelah rel berada tepat di tepi pantai yang memiliki pemandangan yang indah.
Bus Antar Kota
Terminal angkutan Bus terpenting di Kabupaten Batang adalah Terminal Limpung dan Terminal Banyuputih yang selalu ramai disinggahi bus antar kota Dalam Provinsi . Sedangkan Bus Antar Kota-antar provinsi akan singgah untuk istirahat di banyak restaurant di Kecamatan Gringsing .
Angkutan Barang
Terminal angkutan barang / truk ada di Banyuputih dan Timbang, sehngga Batang yang terletak di pertengahan pulau Jawa selalu disinggahi truk-truk barang antar pulau di Indonesia .
Ekonomi
Posisi wilayah Kabupaten Batang berada pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memungkinkan berkembangnya kawasan tersebut yang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi.
Kondisi wilayah Kabupaten Batang yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan, menjadikan Kabupaten Batang berpotensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agribisnis.
Potensi Investasi
Terdapat banyak industri tekstil di wilayah Kabupaten Batang, dari skala rumah tangga sampai industri berorientasi ekspor, antara lain PT Primatex dan PT Saritex. Wilayah Kabupaten Batang sangat strategis dari sisi ekonomi, karena dilewati oleh jalur perdagangan nasional, jalan pantura. Wilayahnya yang memiliki garis pantai yang terhitung panjang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan maupun pelabuhan kargo untuk barang-barang hasil produksi industri setempat.
Rencana Pemerintah Pusat untuk membangun jaringan transmisi gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat ke Gresik, Jawa Timur memiliki potensi tumbuhnya industri besar disepanjang jalur pipa gas tersebut. Pasokan listrik di wilayah Batang juga dapat diandalkan, karena dilewati oleh jaringan SUTET milik PT PLN (persero). Di beberapa wilayah juga memiliki potensi energi hidro yang dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Wilayah Batang yang sangat luas, dengan sejarah bencana geologi yang hampir tidak ada, ditunjang sumber daya manusia yang melimpah akan menguntungkan bagi investor yang hendak membangun industri di wilayah ini.
Pariwisata
Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain:
Tempat Wisata
Wanawisata Alas Polowono
Terletak di Desa Lobang Kecamatan Limpung dengan jarak ± 3 km dari alun-alun Kecamatan Limpung dan ± 8 km dari Jalan Pantura Banyuputih. Wanawisata ini menyuguhkan pemandangan hutan pinus khas dataran tinggi. Bahkan di beberapa spot terlihat jelas keramaian kota Limpung bahkan kapal-kapal yang berlayar di Laut Jawa dari puncak bukit nanti jauh.
Sri Gunung
Terletak di Kecamatan Banyuputih Batang dengan jarak ± 3 km dari Jalan Pantura Kecamatan Banyuputih. Sri Gunung merupakan wisata yang menyuguhkan pemandangan dari puncak perbukitan dengan pemandangan yang dapat dilihat dari segala sisinya. Dari Puncak Sri Gunung dapat dilihat berbagai pemandangan seperti Wilayah Limpung dan Pegunungan Dieng di Selatan, Laut Jawa di Utara dan Hamparan Alas Roban yang dapat dilihat di sisi timur dan baratnya.
Pantai Celong Mangonsari
Terletak di Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih. Pantai ini mempunyai Panorama yang indah dengan rel kereta api yang sangat berdekatan dengan lautan.
Pantai Kuripan
Terletak di Desa Kuripan Kecamatan Subah. Pantai ini mempunyai Panorama yang indah dan berbagai fasilitas penunjang wisata lainnya.
Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkih. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.[butuh rujukan]
Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan.[butuh rujukan]
Curug Gombong
Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai objek wisata potensial.[butuh rujukan]
Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.[butuh rujukan]
Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.[butuh rujukan]
Pantai Ujung Negoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing. Dan saat ini di sekitaran pantai ujung negoro dan pantai sigandu telah banyak bermunculan wisata wisata pantai lainnya yang ditunjang dengan dibukanya usaha usaha warga lokal seperti Kafe dan resto sea food
Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.[butuh rujukan]
Sendang Bale Kambang
Terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing dengan jarak 250 m dari wisata pantai jodo. Sendang ini biasanya wisata paket dengan pantai jodo dan sebagai sumber irigasi para petani.[butuh rujukan]
Mini Safari Batang Dolphins Center
Terletak dalam satu jalur dengan kawasan pantai Sigandu, di jalan pantai sigandu - ujungnegoro, desa Klidang lor mempunyai daya tarik yang luar biasa. Di bawah naungan Taman safari Indonesia ini bisa melihat berbagai macam satwa liar dari 5 benua dan hewan langka di indonesia. Selain itu juga bisa merasakan sensasi menemani perawat satwa sambil memberi makan kemudian ada berbagai reptil dan ular, bisa berfoto dengan satwa dan bisa menunggangi unta. Di samping itu ada permainan kereta mini, gajah terbang dan lain-lain. Menariknya, disini juga bisa menyaksikan pertunjukan Dholphin show (pukul 11.00, 13.00, 16.00), Various animal atau pertunjukan aneka satwa (pukul 12.30, 15.30), dan Bird of Prey show (pukul 10.00, 14.00).[12]
Curug Kanoman Gringgingsari
Terletak di Desa Gringgingsari, kecamatan Wonotunggal, sekitar 15 KM arah selatan dari alun - alun Batang.[butuh rujukan]
Kebun Teh Pagilaran
Terletak di desa Keteleng,kecamatan Blado, sekitar 38 KM arah selatan dari alun - alun Batang.[1][butuh rujukan]
Referensi
- ^ "Batang Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. 28-11-2013. Diakses tanggal 01-05-2023.
- ^ DPRD Kabupaten Batang 2014-2019
- ^ Inilah 45 Nama Anggota DPRD Kabupaten Batang Perpilih 2019-2024
- ^ KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG NOMOR 891 TAHUN 2024 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Batang
- ^ Referensi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
- ^ PSDKU UNDIP BATANG
- ^ UNISS Batang
- ^ STKIP MuhBat
- ^ Website Taman Safari Indonesia (Batang Dolphin Center
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi Pemerintah Kabupaten Batang
- (Indonesia) BPS Kabupaten Batang Diarsipkan 2020-05-11 di Wayback Machine.