Wali Sanga

Pendakwah Islam di Nusantara pada Abad 15 dan 16
Revisi sejak 6 April 2006 01.37 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot-assisted disambiguation: Arab)

Walisongo atau walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17. Ada beberapa pendapat mengenai arti Wali Songo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa Walisanga ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisanga beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra pertama dari Sunan Ampel), Qosim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel), Usman Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan Kudus), Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra dari Maulana Ishak), Syekh Suta Maharaja, Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan Raden Mahmud.

Nama-nama Walisanga yang terkenal

Tercatat ada 9 nama yang dikenal orang sebagai anggota walisanga:

Sumber Tertulis Tentang Walisanga

Ada beberapa sumber tertulis tentang walisanga ini, antara lain Serat Walisanga karya Ranggawarsita pada abad ke-19, Kitab Walisana karya Sunan Giri II yang merupakan anak dari Sunan Giri dan juga diceritakan cukup banyak dalam Babad Tanah Jawi.