Gunoto Saparie

Sastrawan Indonesia
Revisi sejak 25 Maret 2022 20.35 oleh 123.253.235.130 (bicara) (Aktivitas saat kuliah di Yogya dan organisasi yang diikuti)

Templat:Infobox artis indonesia Gunoto Saparie (kelahiran 22 Desember 1955) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia mempublikasikan puisi, cerita pendek, dan esai sastranya di berbagai media massa, daerah dan nasional. Aktif di berbagai organisasi antara lain Dewan Kesenian Jawa Tengah, ICMI Orwil Jawa Tengah, PWI Jawa Tengah, dan Ormas MKGR Jawa Tengah. Pernah menjadi Redaktur Pelaksana Harian Wawasan Semarang dan staf ahli pemimpin umum bidang pengendalian mutu pada harian tersebut.[1][2]

Kehidupan pribadi

Gunoto Saparie lahir di Desa Tlahab Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ayahnya seorang kepala desa dan merupakan anak sulung dari 13 bersaudara. Pendidikan dasar dan menengah dia selesaikan di Kendal. Pendidikan keagamaan ditempuh di langgar, masjid, dan madrasah ibtidaiyah islamiyah di kampung halamannya. Kemudian dia melanjutkan kuliah di Akademi Uang dan Bank Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Gunoto mengawali debutnya sebagai penulis sejak masih duduk di bangku SMP Negeri Cepiring. Kala itu, karyanya dimuat di mingguan Sophia Weekly (Semarang), Pos Minggu (Semarang), dan Adil (Surakarta). Karena kecintaannya terhadap dunia sastra, uang sakunya pun ditabung untuk membeli majalah sastra Horison dan buku-buku kumpulan puisi. Di Yogyakarta aktivitas dan kreativitas sastranya makin meningkat karena pergaulannya dengan sejumlah sastrawan muda Kota Pelajar saat itu, seperti Korrie Layun Rampan, Linus Suryadi AG, Emha Ainun Nadjib, Arwan Tuti Artha, Suwarna Pragolapati, Sutirman Eka Ardhana, dan lain-lain. Sebagai pengagum Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Iwan Simatupang, Emily Dickinson (Amerika Serikat), dan Yasunari Kawabata (Jepang), Gunoto merasa bisa menulis dengan baik saat larut malam, di tengah kesunyian. Selain menulis di bidang kesusastraan berupa puisi, cerita pendek, novel, dan esai, Gunoto Saparie juga membuat artikel tentang ekonomi, keuangan, politik, dan agama, di sejumlah surat kabar. Kemampuannya di kancah kesusastraan menjadikan dirinya sering diundang menjadi juri dan membacakan karyanya serta menyampaikan risalah di berbagai seminar di berbagai kota Indonesia dan luar negeri, antara lain di Bangkok, Thailand (1987), Singapura (1991), Malaka, Malaysia (1991), Johor Bahru, Malaysia (1991), Kuala Lumpur, Malaysia (1991, 2009), Manila, Filipina (1992), dan Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam (2010).

Sebelum menjadi wartawan, Gunoto pernah bekerja di bidang keuangan, konstruksi, perdagangan, dan pendidikan. Kegemarannya membaca dan menulis sejak remaja membuat ia merasa lebih cocok menjadi jurnalis.

Di bidang organisasi, saat ini Gunoto Saparie aktif mengelola Dewan Kesenian Jawa Tengah dan Perkumpulan Penulis Indonesia "Satupena" Jawa Tengah sebagai ketua umum, Komite Seni Budaya Nusantara Jawa Tengah sebagai salah seorang ketua, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jawa Tengah sebagai salah seorang pengurus, Komunitas Puisi Esai Jawa Tengah sebagai koordinator. Gunoto Saparie juga pernah aktif sebagai fungsionaris Partai Golkar Jawa Tengah dan Partai Nasdem Jawa Tengah serta Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana Jawa Tengah. [3][4]

Karier

  • Pemimpin Redaksi Radio Gaya FM, Semarang
  • Redaktur Pelaksana Tabloid Otobursa Plus, Semarang
  • Pemimpin Redaksi Warta Pos, Semarang
  • Pemimpin Redaksi Tabloid Faktual, Semarang
  • Pemimpin Redaksi Majalah Kampus Indonesia, Jakarta
  • Pemimpin Redaksi Majalah Tanahku, Semarang
  • Redaktur Pelaksana Majalah Info Koperasi, Kendal

Bibliografi

  • Antologi Puisi Kendal I (1976)
  • Antologi Kendal II (1979)
  • Kumpulan Puisi Putih! Putih! Putih! (bersama Korrie Layun Rampan, 1976)
  • Melancholia (1979)
  • Kumpulan Cerpen Kendal-Semarang-Jakarta (bersama Noeng Runua, Abdul Karim Husain, Yetty Nuraini, dan Korrie Layun Rampan, 1980)
  • Solitaire (1981)
  • Malam Pertama (1996)
  • Islam dalam Kesusastraan Indonesia (1986)
  • Dari Negeri Poci 3 (1996)
  • Ki Ageng Pandanaran: Sepilihan Cerita Rakyat Jawa Tengah (2003)
  • Dari Negeri Poci 4 (2013)
  • Dari Negeri Poci 5 (2014)
  • Suara Sendawar Kendal (bersama Korrie Layun Rampan, 2015)
  • Antologi Puisi Aku Bangga Jadi Orang Indonesia (2012)
  • Penyair Kamar (2018)
  • Mendung, Kabut, dan Lain-lain (2019)
  • Bau (2019)
  • Lirik (2020)
  • Kinanti (2021)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Nasional Kompas: DKJT Siapkan sejumlah buku tentang kesenian, diakses 21 Februari 2015
  2. ^ Badan Bahasa Kemendikbud Diarsipkan 2015-08-18 di WebCite, diakses 21 Februari 2015
  3. ^ Kumpulan Karya Puisi: Gunoto Saparie, diakses 21 Februari 2015
  4. ^ Karya puisi: Biodata Gunoto Saparie Diarsipkan 2015-02-21 di Wayback Machine., diakses 21 Februari 2015