Kota Depok

kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Revisi sejak 22 April 2022 11.31 oleh Risma Zahra (bicara | kontrib) (Kesehatan: Sudah menjadi museum)

6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E / -6.37250; 106.82750

Kota Depok
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮓᮨᮕᮧᮊ᮪
Panorama Kota Depok
Panorama Kota Depok
Bendera Kota Depok
Lambang resmi Kota Depok
Julukan: 
Kota Petir
Kota Belimbing
Motto: 
Paricara Darma
(Sanskerta) Abdi kebaikan, kebenaran, dan keadilan
Peta
Peta
Kota Depok di Jawa
Kota Depok
Kota Depok
Peta
Kota Depok di Indonesia
Kota Depok
Kota Depok
Kota Depok (Indonesia)
Koordinat: 6°23′24″S 106°49′48″E / 6.39000°S 106.83000°E / -6.39000; 106.83000
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri27 April 1999; 25 tahun lalu (1999-04-27)
Dasar hukumUU Nomor 15 Tahun 1999[1]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • Wali KotaMohammad Idris
 • Wakil Wali KotaImam Budi Hartono
 • Sekretaris DaerahSupian Suri
 • Ketua DPRDTengku Muhammad Yusufsyah Putra
Luas
 • Total200,29 km2 (77,33 sq mi)
 • Luas daratan198,6 km2 (76,7 sq mi)
 • Luas perairan1,69 km2 (0,65 sq mi)
Peringkat38
Populasi
 • Total1.886.890
 • Peringkat11
 • Kepadatan9.421/km2 (24,400/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam (93,07%)
Kristen (6,37%)
- Protestan (4,83%)
- Katolik (1,54%)
Buddha (0,28%)
Hindu (0,17%)
Konghucu (0,11%)[2]
 • BahasaIndonesia
Sunda
Betawi
 • IPMKenaikan 81,37 (2021)
sangat tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3276 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021 dan 0251
Pelat kendaraanB xxxx E**/Z**
Kode Kemendagri32.76 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023DPK
APBDRp 3,5 Triliun (2022)[4]
DAURp 946.332.371.000.- (2022)
Flora resmiBelimbing
Fauna resmiBurung Gagak
Situs webwww.depok.go.id


Depok (bahasa Sunda: ᮓᮨᮕᮧᮊ᮪, translit. Depok) adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota pada tanggal 27 April 1999.[5] Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Depok sebanyak 1.886.890 jiwa dengan kepadatan 9.421 jiwa/km².[2]

Geografi

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00” - 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” - 106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.

Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 situ atau danau. Hal ini menjadikan Depok sebagai daerah yang rawan banjir.

Batas Wilayah

Secara administratif wilayah berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Depok dan Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya.

Utara DKI Jakarta
Timur Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
Selatan Kabupaten Bogor
Barat Kabupaten Bogor dan Banten

Sejarah

Kecamatan Depok

Berawal pada akhir abad ke-17, seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km². Dengan harga Rp. 2,4 juta dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda.

Pada zaman Hindia Belanda serta sampai pendudukan Jepang dan hingga masa Republik Indonesia Serikat, wilayah Kota Depok modern masih terpisah ke dalam 3 Kawedanan yang berbeda di wilayah Kabupaten Bogor yaitu:[6]

  • Kawedanan Depok meliputi: Kecamatan Depok (mencakup Pancoran Mas dan Beji); Kecamatan Limo (mencakup Cinere); Kecamatan Sawangan (mencakup Bojongsari).
  • Kawedanan Jonggol meliputi: Kecamatan Cimanggis (mencakup Tapos).
  • Kawedanan Cibinong meliputi: Kecamatan Sukmajaya (mencakup Cilodong).

Setelah penghapusan Kawedanan, Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.

Sejak era Orde Baru pembangunan di Kecamatan Depok menggeliat, Depok yang dahulunya sepi kini mulai dilirik oleh pemerintah sebagai bagian dampak dari cepatnya urbanisasi di DKI Jakarta. Pemerintah Orde Baru kemudian menata Depok untuk dijadikan kawasan hunian yang tertata melalui pembangunan yang diprakarsai oleh Perumnas. Pada akhir 1980an pemerintah Orde Baru juga memindahkan kampus utama Universitas Indonesia dari Salemba ke Beji, Depok, hal tersebut membuat Depok semakin banyak didatangi para perantau dari penjuru Indonesia.

Atas dasar tersebut, Pemerintah Orde Baru melakukan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan disekitar Depok seperti pembangunan Jalan Margonda Raya, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Tole Iskandar, Jalan Transyogi (penghubung DKI Jakarta dengan Jonggol di Kabupaten Bogor) dan pelebaran Jalan Raya Bogor. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan penduduk dan ekonomi Depok mulai mengalahkan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bogor.

Perkembangan Depok yang begitu cepat menjadi perhatian bagi Pemerintah Orde Baru, lewat Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Machmud pada akhir 1970-an mulai mengkaji peningkatan status Kecamatan Depok menjadi kota administratif. Peningkatan status tersebut dimaksudkan agar pembangunan lebih tertata dan terarah sebagai kota masa depan, ketimbang dikelola sepenuhnya oleh Kabupaten Bogor hanya sebagai kecamatan yang dipimpin oleh camat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 Kecamatan Depok dimekarkan, tujuannya untuk meningkatkan status kecamatan menjadi kota administratif.[7] Hasil pemekaran tersebut antara lain:

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, yaitu: Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.
  2. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, yaitu Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.

Kota Administratif Depok

 
Galeri peresmian pembentukan Kota Administratif Depok oleh Mendagri Amir Machmud.

Pada tahun 1982, Pemerintah Pusat membentuk Kota Administratif Depok dengan memasukkan Kecamatan Sukmajaya yang sebelumnya wilayah Kawedanan Cibinong. Saat itu, Depok menjadi Kota Administratif keempat di Jawa Barat setelah Cimahi, Tasikmalaya dan Tangerang. Saat ini Tangerang sudah pisah dari Jawa Barat dan masuk ke Provinsi Banten.

Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud sekaligus pelantikan Wali Kota Administratif pertama, yaitu Mochammad Rukasah Suradimadja oleh Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi. Di awal tahun 1999, Kota Administratif Depok dimekarkan dan seluruh desa berganti status menjadi kelurahan.

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Beji, Beji Timur, Pondok Cina, Kemiri Muka, Kukusan dan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Sukmajaya, Tirtajaya, Mekar Jaya, Abadijaya, Bakti Jaya, Cisalak, Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.

Kota Depok

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat, maka pada tanggal 27 April 1999 terbentuklah Kota Depok yang terdiri dari 3 kecamatan dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yaitu:

  1. Kecamatan Cimanggis
  2. Kecamatan Limo
  3. Kecamatan Sawangan
  4. Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojonggede.

Setelah beberapa wilayah di Kabupaten Bogor itu memilih gabung ke Kota Depok sesuai Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999, wilayah Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan diantaranya:

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Beji, Beji Timur, Pondok Cina, Kemiri Muka, Kukusan dan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Cimanggis, terdiri dari 13 kelurahan, yaitu: Cisalak Pasar, Pasir Gunung Selatan, Tugu, Mekarsari, Curug, Harjamukti, Tapos, Cilangkap, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cimpaeun dan Leuwinanggung.
  3. Kecamatan Limo, terdiri dari 8 kelurahan, yaitu: Limo, Meruyung, Krukut, Grogol, Cinere, Gandul, Pangkalan Jati dan Pangkalan Jati Baru.
  4. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong dan Pondok Jaya.
  5. Kecamatan Sawangan, terdiri dari 14 kelurahan, yaitu: Sawangan Lama, Sawangan Baru, Cinangka, Kedaung, Pengasinan, Bedahan, Pasir Putih, Bojongsari Lama, Bojongsari Baru, Serua, Pondok Petir, Curug, Duren Seribu dan Duren Mekar.
  6. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Sukmajaya, Tirtajaya, Mekar Jaya, Abadijaya, Bakti Jaya, Cisalak, Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.

Pemekaran Kecamatan

Pada tahun 2007, kecamatan yang ada di Depok dimekarkan. Adapun selengkapnya nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran yang disahkan oleh DPRD Kota Depok, sebagai berikut:

  1. Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan dan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Bojongsari Lama, Bojongsari Baru, Serua, Pondok Petir, Curug, Duren Mekar dan Duren Seribu.
  3. Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.
  4. Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Cisalak Pasar, Mekarsari, Tugu, Pasir Gunung Selatan, Harjamukti dan Curug.
  5. Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Cinere, Gandul, Pangkalan Jati dan Pangkalan Jati Baru.
  6. Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong dan Pondok Jaya.
  7. Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Limo, Meruyung, Grogol dan Krukut.
  8. Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
  9. Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Sawangan Lama, Sawangan Baru, Kedaung, Cinangka, Bedahan, Pengasinan dan Pasir Putih.
  10. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Sukmajaya, Mekar Jaya, Bakti Jaya, Abadijaya, Tirtajaya dan Cisalak.
  11. Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Tapos, Leuwinanggung, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap dan Cimpaeun.

Pada tahun 2014, 2 kecamatan di Kabupaten Bogor rencananya akan bergabung ke Kota Depok. Hanya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah pusat.[8] Kecamatan tersebut antara lain:

  1. Kecamatan Bojonggede meliputi wilayah kerja: Bojonggede, Pabuaran, Bojong Baru, Cimanggis, Kedung Waringin, Ragajaya, Rawa Panjang, Susukan dan Waringin Jaya.
  2. Kecamatan Tajurhalang meliputi wilayah kerja: Tajurhalang, Citayam, Kalisuren, Nanggerang, Sasakpanjang, Sukmajaya dan Tonjong.

Pemerintahan

Wali Kota

Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.[9]

Nomor urut Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Periode Masa jabatan Pemilihan umum Wakil Ref.
  Badrul Kamal
(Penjabat Sementara)
(lahir 1945)
Independen 27 April 1999 15 Maret 2000 1999–2000 5 tahun, 322 hari Tidak ada Tidak ada
1 Badrul Kamal 15 Maret 2000 15 Maret 2005 2000–2005 2000 Yus Ruswandi
2000–2005
[10][11]
2 Nur Mahmudi Ismail
(lahir 1961)
  PKS 26 Januari 2006 26 Januari 2011 2006–2011 10 tahun, 0 hari 2005 Yuyun Wirasaputra
2006–2011
[12][13]
26 Januari 2011 26 Januari 2016 2011–2016 2010 Mohammad Idris
2011–2016
[14][15]
3 Mohammad Idris
(lahir 1961)
  Independen 17 Februari 2016 17 Februari 2021 2016–2021 5 tahun, 0 hari 2015 Pradi Supriatna
2016–2021
[16]
PKS 26 Februari 2021 Petahana 2021–2025 3 tahun, 308 hari 2020 Imam Budi Hartono
2021–sekarang
[17][18]
[19]
4 Supian Suri
(Terpilih)
(lahir 1975)
  Gerindra Februari 2025 Belum dilantik 2025–2030 2024 Chandra Rahmansyah
akan menjabat
[20]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam enam periode terakhir.

Partai Perolehan kursi pascapemilu
1999–2004 2004–2009 2009–2014 2014–2019 2019–2024 2024–2029
Partai Keadilan Sejahtera
3 / 45
(sebagai Partai Keadilan)
12 / 45
11 / 50
6 / 50
12 / 50
13 / 50
Partai Gerakan Indonesia Raya n/a n/a
3 / 50
9 / 50
10 / 50
8 / 50
Partai Golongan Karya
6 / 45
8 / 45
7 / 50
5 / 50
5 / 50
7 / 50
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12 / 45
5 / 45
5 / 50
11 / 50
10 / 50
6 / 50
Partai Kebangkitan Bangsa
2 / 45
2 / 45
1 / 50
1 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Demokrat n/a
8 / 45
15 / 50
5 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Amanat Nasional
7 / 45
5 / 45
6 / 50
6 / 50
4 / 50
2 / 50
Partai Persatuan Pembangunan
7 / 45
4 / 45
1 / 50
4 / 50
2 / 50
2 / 50
Partai Nasional Demokrat n/a n/a n/a
1 / 50
0 / 50
1 / 50
Partai Solidaritas Indonesia n/a n/a n/a n/a
1 / 50
1 / 50
Partai Hati Nurani Rakyat n/a n/a
0 / 50
2 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Bulan Bintang
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Keadilan dan Persatuan
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Damai Sejahtera n/a
1 / 45
1 / 50
n/a n/a n/a
Partai Persatuan
1 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (fraksi)
5 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Jumlah anggota 45   45   50   50   50   50
Jumlah partai 10   8   9   10   9   10


Kecamatan

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Ibu kota Kodepos[21] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.76.06 Beji Beji 16421-16426 6
32.76.11 Bojongsari Bojongsari 16521-16527 7
32.76.08 Cilodong Cilodong 16471-16475 5
32.76.02 Cimanggis Cisalak Pasar 16451-16454 6
32.76.09 Cinere Cinere 16541-16544 4
32.76.07 Cipayung Cipayung 16441-16445 5
32.76.04 Limo Limo 16531-16534 4
32.76.01 Pancoran Mas Depok 16431-16436 6
32.76.03 Sawangan Sawangan 16511-16519 7
32.76.05 Sukmajaya Mekarjaya 16411-16418 6
32.76.10 Tapos Tapos 16461-16467 7
Jumlah 63


Pendidikan

Pendidikan Formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan Tinggi Lainnya
Negeri 3 207 34 15 4 5 -
Swasta 498 352 293 84 126 30 606
Total 501 559 327 99 130 35 606
Data Sekolah di Kota Depok
Sumber:[22][23]

Perguruan Tinggi

Transportasi

Berikut ini adalah jalur transportasi umum di Kota Depok:

Jalan raya

Terdapat ruas jalan tol berikut di Depok:

Jalan raya di Depok di antaranya adalah:

Selain itu, Kota Depok dilalui oleh Jalur KA Manggarai-Padalarang.

Terminal

Jl. Gedoran Depok No.39, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431.

Jl. Raya Bogor No.12, Jatijajar, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16451.

Jl. Sawangan Permai No.36, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511.

Jl. Raya Cipayung Jaya No.41, Bojong Pondok Terong, Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat 16437

Jl. Raya Jatimulya No.22, Jatimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413.

Jl. Raya Leuwinanggung No.17, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456.[24][25]

Stasiun

Kota Depok memiliki 5 stasiun KRL, 1 stasiun LRT Jabodebek, diantaranya:

Selain itu, Kota Depok juga memiliki 2 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Tragedi Ratu Jaya dan Vandalisme, yaitu:

Pahlawan Depok

Arif Rahman Hakim adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut tritura atas pemerintahan orde lama dibawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966.

Lahir di Bogor, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kali Bata, Depok pada tanggal 16 November 1945. Sejak saat itu peristiwa ini dinamakan Gedoran Depok.

Ridwan Rais merupakan salah satu tokoh pahlawan ampera yang tewas di Jakarta pada Tragedi Wisma Marta. Ia gugur dalam usia yang relatif muda (14 tahun). Dalam catatan sejarah, namanya sejajar dengan salah satu pahlawan ampera yaitu Arif Rahman Hakim.

Lahir di Depok, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran dengan sekutu di Perkebunan Cikasintu, Kabupaten Sukabumi pada tahun 1947. Tole Iskandar berjasa karena telah membebaskan Depok dari tangan NICA yang sebelumnya telah mempropaganda agar tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Fasilitas

Perumahan

Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2022, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[26]

Tempat Ibadah

Depok memiliki 387 Masjid dan 83 Musala, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik Roma, 2 Pura, 1 Wihara dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[27]

Taman

Walikota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 65 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[28]

Stadion

Pemerintah Kota Depok meresmikan 5 stadion diantaranya 4 stadion umum dan 1 stadion internasional. Stadion ini diresmikan dikarenakan minat pemuda terhadap sepak bola cukup tinggi terlebih di Kota Depok. Berikut beberapa stadion yang sudah diresmikan:

Wi-Fi Free Connection

Saat ini Diskominfo Depok sudah memasang WiFi gratis sebanyak 74 titik diseluruh kecamatan dan kelurahan. 11 titik dipasang tahun 2012, sedangkan 63 titik lagi dipasang pada tahun 2013.[29]

Ekonomi

Perkembangan Kota Depok dari aspek geografi, demografi maupun sumber pendapatan begitu pesat. Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:

  1. Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dan mengalami peningkatan dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 925,50 pada tahun 2022.
  2. Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok pada tahun 2022 adalah 8,16%.
  3. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 58,92% pada tahun 2022.

Pusat Perbelanjaan

Mall

Pasar

  • Pasar Agung
  • Pasar Cisalak
  • Pasar Citayam
  • Pasar Depok Jaya
  • Pasar Depok Lama
  • Pasar Gandul Modern
  • Pasar Ikan Depok 1
  • Pasar Ikan Hias Musi
  • Pasar Kambing
  • Pasar Kemiri Muka
  • Pasar Mini
  • Pasar Muamalah
  • Pasar Musi Baru
  • Pasar PAL Tugu
  • Pasar Pucung
  • Pasar Reni Jaya
  • Pasar Sawangan
  • Pasar Segar Cinere
  • Pasar Segar Depok
  • Pasar Subuh Detos
  • Pasar Sukatani

Kesehatan

Rumah Sakit

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

  • Puskesmas Pancoran Mas
  • Puskesmas Mampang
  • Puskesmas Rangkapan Jaya Baru
  • Puskesmas Depok Jaya
  • Puskesmas Beji
  • Puskesmas Depok Utara
  • Puskesmas Kemiri Muka
  • Puskesmas Tanah Baru
  • Puskesmas Cipayung
  • Puskesmas Ratu Jaya
  • Puskesmas Sukmajaya
  • Puskesmas Abadijaya
  • Puskesmas Bhaktijaya
  • Puskesmas Pondok Sukmajaya
  • Puskesmas Cilodong
  • Puskesmas Villa Pertiwi
  • Puskesmas Kalimulya
  • Puskesmas Limo
  • Puskesmas Cinere
  • Puskesmas Cimanggis
  • Puskesmas Cisalak Pasar
  • Puskesmas Pasir Gunung Selatan
  • Puskesmas Mekarsari
  • Puskesmas Harjamukti
  • Puskesmas Tugu
  • Puskesmas Tapos
  • Puskesmas Cilangkap
  • Puskesmas Cimpaeun
  • Puskesmas Jatijajar
  • Puskesmas Sukatani
  • Puskesmas Sukamaju Baru
  • Puskesmas Sawangan
  • Puskesmas Kedaung
  • Puskesmas Pasir Putih
  • Puskesmas Pengasinan
  • Puskesmas Cinangka
  • Puskesmas Bojongsari
  • Puskesmas Duren Seribu

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". peraturan.bpk.go.id. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 04 Februari 2022. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2022. 
  4. ^ "APBD Kota Depok 2022". radardepok.com. 
  5. ^ "Portal Resmi Pemerintah Kota Depok". www.depok.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  6. ^ "Sejarah Depok". Diakses tanggal 2022-01-30. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981". peraturan.go.id. Diakses tanggal 2020-10-12. 
  8. ^ "Tajurhalang dan Bojong Gede Gabung ke Kota Depok". bogor-kita.com. 
  9. ^ Biografi/Profil Bupati dan Wali Kota Seluruh Indonesia. Askrida. 2005. hlm. 58. 
  10. ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022. Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok. 
  11. ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021. 
  12. ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017. Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006. 
  13. ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021. 
  14. ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020. Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. 
  15. ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  16. ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  17. ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  18. ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com. 
  19. ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com. 
  20. ^ Juliansyah, Ricky (3 Desember 2024). Tempo.co. Depok https://www.tempo.co/pemilu/rekapitulasi-pilkada-depok-supian-chandra-unggul-hingga-golput-38-29-persen-1176471. Diakses tanggal 4 Desember 2024.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  21. ^ Kode Pos Kota Depok
  22. ^ "Data Jumlah Keseluruhan TK/RA, KB/TPA/SPS di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  23. ^ "Data Jumlah Keseluruhan SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  24. ^ "Data Terminal - Dishub Provinsi Jawa Barat". dishub.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  25. ^ "Data Terminal - Dishub Kota Depok". dishub.depok.go.id. Diakses tanggal 2021-09-05. 
  26. ^ "Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-04. 
  27. ^ "Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat". jabar.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  28. ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  29. ^ "Free Wi-Fi di 11 Kecamatan". diskominfo.depok.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04. 

Pranala luar