Trans Jogja

layanan bus raya terpadu di Indonesia
Revisi sejak 24 April 2022 01.23 oleh Ahmes Syahda (bicara | kontrib) (koreksi formatting no. lambung armada)

Trans Jogja, yang juga dikenal dengan merek Trans Jogja Istimewa, adalah sebuah sistem transportasi bus cepat, murah, dan ber-AC di seputar Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Trans Jogja merupakan salah satu bagian dari program penerapan Bus Rapid Transit yang dicanangkan Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sistem ini mulai dioperasikan pada awal bulan Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan DIY.

Trans Jogja Istimewa
Atas: Logo Trans Jogja, sejak 2016
Bus kota di Jogja dengan sistem transfer seperti Transjakarta
Didirikan2008
LokalKabupaten Bantul
Kabupaten Sleman
Kota Yogyakarta
Jenis layananBus Rapid Transit
Penumpang harian1.402 (2020)[1]
OperatorPT Jogja Tugu Trans (jalur 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, 12, 13 dan 14)
PT Anindya Mitra Internasional (jalur 3B, 4A, 4B, 5A, 5B, 6A, 6B, 7, 8, 9, 10 dan 11)
Situs webTrans Jogja di Dishub DI Yogyakarta
Salah satu halte Trans Jogja

Sistem yang menggunakan bus (berukuran sedang) ini menerapkan sistem tertutup, dalam arti penumpang tidak dapat memasuki bus tanpa melewati gerbang pemeriksaan, seperti juga TransJakarta. Selain itu, diterapkan sistem pembayaran yang berbeda-beda: sekali jalan, tiket berlangganan pelajar, dan tiket berlangganan umum. Ada tiga macam tiket yang dapat dibeli oleh penumpang, yaitu tiket sekali jalan (single trip), dan tiket umum berlangganan. Tiket ini berupa kartu pintar, bukan karcis bus biasa. Karcis akan diperiksa secara otomatis melalui suatu mesin yang akan membuka pintu secara otomatis. Penumpang dapat berganti bus tanpa harus membayar biaya tambahan, asalkan masih dalam satu tujuan.

Pengelola Trans Jogja adalah PT Jogja Tugu Trans, sebagai wujud konsorsium empat koperasi pengelola transportasi umum kota dan pedesaan di Yogya (Koperasi Pemuda Sleman, Kopata, Aspada, Kobutri, dan Puskopkar) dan Perum DAMRI, dan PT Anindya Mitra Internasional.[2]

Sejarah

Perencanaan Trans Jogja cukup mendesak karena sistem transportasi Yogyakarta dan sekitarnya sebelumnya dinilai tidak efisien. Pada tahap perencanaan banyak tantangan muncul dari pengelola bus yang telah ada serta para pengemudi becak. Penerapan sistem ini semula direncanakan pada tahun 2007, namun bencana gempa bumi Yogyakarta pada bulan Juni 2006 menyebabkan pergeseran waktu pelaksanaan.

Pada saat awal peluncuran, terdapat enam trayek bus yang dilayani secara melingkar dari dan kembali ke terminal awal mulai dari jam 05.30 hingga 21.30 WIB. Terdapat 105 armada bus berukuran sedang dengan 34 tempat duduk. Halte-halte yang digunakan untuk pemberhentian dibuat dengan biaya masing-masing 70 juta rupiah[3] yang dikerjakan oleh dua kontraktor.

Pada tanggal 17–18 Februari 2008, Trans Jogja mulai diuji coba. Mulanya, Trans Jogja hanya bermodalkan enam trayek (1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B), menghubungkan tempat-tempat yang penting di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Jalan Malioboro, Kotagede, Jogja Expo Center, Plaza Ambarrukmo, UGM, Kotabaru, dan lain-lain. Trans Jogja mulanya juga hanya memiliki 78 pemberhentian dengan delapan di antaranya merupakan halte point of sales (PoS). Mulanya bus ini menarik tarif percobaan Rp1.000,00, sebelum akhirnya diganti dengan tarif reguler sebesar Rp3.500,00 dengan menggunakan sistem kartu single trip. Semua bus dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah DIY serta dioperasikan oleh PT Jogja Tugu Trans sebanyak 54 unit dengan enam bus cadangan.[4]

Penambahan rute 2009–2010

Kesuksesan program ini membuat Pemerintah DIY berpikir untuk menambah lagi armada dan rute Trans Jogja. Meskipun demikian, Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY meminta kepada Pemerintah DIY mengkaji ulang penambahan 20 armada bus dan 19 halte baru untuk Trans Jogja.[5]

Perlu dicatat bahwa meskipun trayek baru ini sedianya akan dijalankan pada bulan April 2010, operasionalnya tersendat lantaran terjadi penundaan akibat kendala dalam proses hibah. Pemda DIY pun akhirnya optimistis bus tersebut dioperasikan pada tanggal 15 Oktober 2010. Trayek baru tersebut adalah trayek 4A dan 4B, menghubungkan Terminal Giwangan dengan UIN Suka dan Lempuyangan.[6]

Pada bulan Oktober hingga November 2010, terjadi letusan Gunung Merapi 2010 yang menyebabkan Trans Jogja rugi Rp400 juta lantaran sepinya okupansi penumpang.[7]

Masuknya Anindya Mitra Internasional dan masa depan

Pemerintah DIY merencanakan akan mengakhiri kontrak kerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans pada akhir 2015. Pada bulan September 2015, Pemda DIY akhirnya menunjuk PT Anindya Mitra Internasional (AMI), BUMD DIY untuk mengoperasikan bus Trans Jogja. Selama masa transisi tersebut, 34 bus Trans Jogja yang diproduksi tahun 2007-2008 tetap beroperasi di bawah kendali PT AMI ditambah 40 bus tambahan. Bahkan dalam perencanaan yang dibuat oleh PT AMI, perusahaan ini juga akan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga seperti bank dan layanan penunjang.[8][9][10] Pada akibatnya, sejumlah kru PT JTT dirumahkan.

Sebagai langkah awal, PT AMI meluncurkan bus baru pada tanggal 27 Mei 2016, merupakan bus bantuan dari Ditjen Perhubungan Darat, untuk menggantikan bus-bus pertama Trans Jogja yang diproduksi pada tahun 2007-2008. Semua bus memiliki fasilitas difabel.[11] Pada awal tahun 2017, tercatat 85 bus Trans Jogja siap beroperasi dan ditambah lagi sebanyak 43 bus dengan nilai sebesar Rp30 miliar rupiah.[12]

Pada bulan Maret 2017, Dinas Perhubungan DIY merencanakan trayek baru untuk bus Trans Jogja yaitu trayek 5A, 5B, 6A, 6B, 7, 8, 9, 10, dan 11,[13] dengan perincian 25 April 2017 untuk trayek 7, 9, dan 11, 12 Mei 2017 untuk trayek 5A, 5B, 6A, dan 6B, dan terakhir, 3 Juli 2017 untuk trayek 8 dan 10. Pada akhirnya Trans Jogja memiliki 17 rute yang mampu mengakses tempat-tempat yang jarang maupun sering dikunjungi serta mendukung pariwisata Yogyakarta.[14]

Pada Agustus 2017, sebanyak 121 kru PT JTT yang sempat dirumahkan akhirnya kembali bekerja di PT JTT setelah perusahaan tersebut membeli 15 bus baru untuk trayek 1A (Hino FB 130) dengan perincian 14 untuk operasional dan 1 untuk cadangan. Sebagian di antara mereka ada yang mengundurkan diri, dan sebagian lagi berpindah ke PT AMI.[15]

Pada April 2020, Trans Jogja memiliki jumlah penumpang harian sebesar 1.402, turun dari jumlah normal sebesar 20.000-22.000 karena adanya pandemi COVID-19.[1]

Penghubung antarmoda

Sebagai komponen dari sistem transportasi terpadu bagi Kota Yogyakarta dan daerah-daerah pendukungnya, sistem ini menghubungkan enam titik penting moda perhubungan di sekitar kota:

Kecuali Giwangan Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Yogyakarta, titik-titik terletak di wilayah Kabupaten Sleman. Terdapat pula halte yang berada di dekat objek wisata serta tempat publik penting, seperti sekolah, universitas, rumah sakit, bank, Samsat, serta perpustakaan).

Pilihan Pembayaran

Saat ini Trans Jogja dipatok tarif Rp 3.500,- untuk penumpang umum non-berlangganan, Rp 2.700,- untuk umum berlangganan, dan Rp 1.800,- untuk pelajar berlangganan.[16] Untuk mempermudah pembayaran, Trans Jogja menerima pembayaran secara tunai dan non-tunai. Pembayaran tunai dapat dilakukan baik di halte yang dijaga oleh petugas maupun langsung di dalam bus. Selain itu pembayaran non-tunai sebesar Rp 2.700,00 dapat dilakukan dengan menggunakan kartu uang elektronik perbankan seperti BRIZZI (Bank BRI), TapCash (Bank BNI), e-Money (Bank Mandiri) dan Flazz (Bank BCA dan Bank BPD DIY), serta dapat juga menggunakan akun dompet digital LinkAja, GoPay, dan AstraPay melalui aplikasi Trans Jogja.

Jenis-jenis Halte

Terdapat beberapa jenis halte Trans Jogja yang secara umum dibedakan menjadi Halte yang dijaga Petugas dan Halte yang tidak dijaga petugas (portable).

Berbagai bentuk tempat perhentian Trans Jogja
No. Jenis Halte Bentuk Halte Gambar
1 Permanen Halte dengan Petugas
 
Halte Trans Jogja Cokroaminoto
2 Halte tanpa Petugas
 
Halte Trans Jogja SMP 11
3 Portable (TPB) Halte dengan Ramp
 
TPB Trans Jogja Kotabaru
4 Halte Beratap dengan Kursi
 
TPB Jlagran
5 Halte Beratap dengan Tangga di kedua sisi
 
TPB Lapangan Kasihan
6 Halte Tanpa Atap dengan Tangga di kedua sisi
 
TPB PGRI
7 Halte Tanpa Atap dengan Tangga satu sisi
 
TPB BRI UMY
8 Halte dengan Rambu Bus Stop

(Trans Jogja 12, 13, 14 / K1J, K2J, K3J)

 
Bus Stop Hotel Grand Tjokro

Koridor Trans Jogja

 
Peta Transportasi Umum Yogyakarta, Akurat per Februari 2022
Layanan Koridor Rute Jenis rute Headway (menit) Jam operasional Operator
Trans Jogja 1A Terminal PrambananMalioboro Loop 15 06.00-19.00 PT Jogja Tugu Trans
1B Bandara Adisutjipto – Pasar Pathuk Loop 20
2A Terminal Condongcatur – XT Square Loop 15
2B Terminal Condongcatur – XT Square Loop 15
3A Terminal Giwangan – XT Square Loop 20
3B Terminal Giwangan – XT Square Loop 25 PT Anindya Mitra Internasional
4A Terminal GiwanganUGM Loop 50
4B Terminal GiwanganUGM Loop 50
5A Terminal Jombor – Babarsari Loop 50
5B Terminal JomborBandara Adisutjipto Loop 60
6A Gamping – Ngabean Loop 35
6B Gamping – Ngabean Loop 35
7 Terminal Giwangan – Babarsari Dua arah 50
8 Terminal Jombor – Jogokaryan Dua arah 30
9 Terminal Jombor – Terminal Giwangan Dua arah 30
10 Gamping – SGM (Kusumanegara) Dua arah 35
11 Terminal Giwangan – Terminal Condongcatur Dua arah 60
Teman Bus K1J Terminal Condongcatur – Terminal Pakem Dua arah 10 05.00-20.00 PT Jogja Tugu Trans
K2J Ngabean – Pusat Kuliner Belut Godean Loop 10
K3J Bandara Adisutjipto – Terminal Pakem Dua arah 10

Armada

Bus armada Trans Jogja menggunakan tipe bus medium. Armada tersebut antara lain:

Tabel Informasi Armada Aktif Trans Jogja
No. lambung Jumlah armada Tipe Karoseri Warna Koridor Tahun beroperasi Foto
TB I.1-10
TB II.1-14
TB III.1-16
44[17] Hino FB 130 Laksana Nucleus 4 Low Entry Kuning-Hijau K1J, K2J, K3J 2020 – sekarang  
41
70-73
128
6[18] Hino FB 130 Restu Ibu Pusaka Grand Venus Kuning-Hijau Cadangan 2019 – sekarang  
86-113 28 Hino FB 130 Laksana Nucleus 4 Kuning-Hijau 6A, 6B, 7, 8, 9, 10, 11, Cadangan 2017 – sekarang  
21-30
36-40
114-127
29 Hino FB 130 Restu Ibu Pusaka Neptune Kuning-Hijau 1A, 2A, 2B 2017 – sekarang  
42-69
74-85
40[19] Isuzu Elf 130 Laksana Nucleus 4 Biru-Kuning 3B, 4A, 4B, 5A, 5B, 10, Cadangan 2016 – sekarang  
1-20
31-35
25[20] Hino FB 130 Laksana Nucleus 3 Biru 1B, 2B, 3A 2016 – sekarang  


Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Husna, Maruti Asmaul (1 May 2020). "Penumpang Trans Jogja Menurun 93 Persen Lebih, Mulai 1 Mei 2020 Jumlah Armada Dikurangi 30 Persen". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 24 January 2022. 
  2. ^ "Pemprov Tetap Akan Tambah 13 Trayek Bus Trans Jogja". Harian Jogja. 14 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-10. Diakses tanggal 10 Agustus 2017. 
  3. ^ (Inggris) The Jakarta Post. Yogyakarta hails new TransJogja busway. Diakses 18 Juni 2008
  4. ^ Media, Kompas Cyber. "Yogyakarta Gelar Ujicoba Bus Trans Jogja - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  5. ^ Media, Kompas Cyber. "Penambahan Bus Trans-Jogja Harus Dikaji Cermat - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  6. ^ "20 Bus Baru Trans-Jogja Terkendala - Kompas.com". travel.kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  7. ^ "Trans Jogja Rugi Rp 400 Juta - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  8. ^ "PT AMI Ingin Kelola Bersama Pihak Ketiga - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  9. ^ "Dikelola PT AMI, Bus Trans Jogja Direkondisi". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  10. ^ "Pemda Ingin PT JTT Diperbaiki Manajemen". krjogja.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  11. ^ Fadjri, Raihul (2016-05-25). "Bus Baru Trans Jogja Ada Fasilitas Penumpang Difabel". Tempo. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  12. ^ "Rp30 Miliar untuk 43 Bus Baru TransJogja - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  13. ^ Media, Mediani Dyah Natalia - Harian Jogja Digital. "TRANS JOGJA : Ini 9 Jalur Baru, Silakan Disimak". Harianjogja.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-04. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  14. ^ "Penambahan Rute Baru Trans Jogja". 2JogJa.Com (dalam bahasa Inggris). 2017-04-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-04. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  15. ^ Media, Mediani Dyah Natalia - Solopos Digital. "TRANS JOGJA : JTT Tambah 15 Armada Baru, Eks Karyawan Direkrut Kembali". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  16. ^ "Trans Jogja | DISHUB DI Yogyakarta". dishub.jogjaprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  17. ^ Sudjatmiko, Toni (4 Oktober 2020). "44 Armada Trans Joja Siap Layani Rute Godean-Ngaglik-Ngemplak". KRJOGJA. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  18. ^ Wicaksono, Pribadi (5 Maret 2019). "Bus Trans Jogja Kini Lebih Nyentrik, Siap Dipaksa Kerja Berat". Otomotif Tempo.co. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  19. ^ "Kemenhub Hibahkan 40 Bus untuk Trans Jogja". Republika Online. 27 Desember 2016. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  20. ^ Arifin, Choirul (25 Mei 2016). "25 Unit Armada Baru Bus Trans Jogja Siap Diluncurkan Jumat". Tribunnews.com. Diakses tanggal 24 April 2022. 

Pranala luar