MNC Asia Holding

perusahaan asal Indonesia

PT MNC Investama Tbk (IDX: BHIT) berbisnis dengan nama MNC Corporation atau MNC Group adalah sebuah konglomerat media massa dan jasa keuangan yang berkantor pusat di Jakarta.[3][4]

PT MNC Investama Tbk
MNC Corporation
MNC Group
Sebelumnya
PT Bhakti Investama Tbk (1989-2013)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: BHIT
IndustriKonglomerat
Didirikan2 November 1989; 34 tahun lalu (1989-11-02)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Darma Putra[1]
(Direktur Utama)
Hary Tanoesoedibjo[2]
(Komisaris Utama)
Jasa
PendapatanRp 14,795 triliun (2020)[3]
Rp 1,526 triliun (2020)[3]
Total asetRp 59,484 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 31,414 triliun (2020)[3]
PemilikHT Investment Development Ltd. (18,58%)
DBS Bank Ltd S/A Caravaggio Holdings Ltd. (11,68%)
DBS Bank Ltd. S/A New Ascend Ltd. (10,43%)
PT Bhakti Panjiwira (7,39%)
Karyawan
6.250 (2020)[3]
Anak
usaha
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
PT MNC Energy Investments Tbk
PT MNC Energi
Bhakti Investama International Ltd.
Bhakti Investama International Ltd.
Situs webwww.mncgroup.com

Sejarah

1989-2011

Perusahaan ini didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo di Surabaya pada tanggal 2 November 1989 sebagai sebuah perusahaan sekuritas dengan nama "PT Bhakti Investama", bermodal Rp 64 juta. Setahun kemudian, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta.[5] Pada tahun 1994, perusahaan memperluas cakupan usahanya untuk memasukkan perdagangan efek dan perantara pedagang efek, penasihat investasi, manajer investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset, serta merger dan akuisisi, diikuti oleh peluncuran reksa dana produk. Tiga tahun kemudian, pada 1997, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia yang berhasil meraup dana Rp 80 miliar.[6] Titiek Soeharto dan George Soros pun pernah memegang minoritas saham perusahaan ini, walaupun tidak lama.[7] Pada tahun 1999, perusahaan ini beralih ke bisnis investasi, sehingga bisnis sekuritas dan manajemen asetnya masing-masing dipisah ke PT Bhakti Capital Indonesia dan PT Bhakti Asset Management.

Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini membeli saham dari sejumlah perusahaan, seperti Astra Internasional (3%), PT Bentoel Prima (75%), PT Indomarco Prismatama (51%), dan PT Salim Oleochemical (100%).[8] Bahkan Hary Tanoesoedibjo pun ditawari langsung oleh Bambang Trihatmodjo agar mau membeli 25% saham PT Bimantara Citra.[9] Sebagian besar saham-saham tersebut kemudian dilepas. Keberhasilan perusahaan ini dalam membeli saham dari banyak perusahaan pun sempat menimbulkan pertanyaan, dan muncul rumor bahwa perusahaan ini didukung oleh keluarga Cendana atau Salim Group.[10] Namun, Hary Tanoesoedibjo mengaku bahwa ia hanya memanfaatkan situasi ekonomi saat itu untuk menarik banyak investor sebesar-besarnya, dan keberhasilannya lebih disebabkan oleh usahanya dalam menyehatkan perusahaan-perusahaan yang sahamnya ia beli. Kemudian, ia menjual saham dari perusahaan yang kondisinya sudah lebih baik kepada pemilik baru dengan harga mahal.[9][11]

Pada tahun 2001, Bhakti Capital Indonesia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, dan pada tahun 2002, Bhakti Capital Indonesia ditunjuk sebagai induk untuk anak-anak usaha perusahaan ini yang bergerak di bidang jasa keuangan. Pada tahun 2003, perusahaan ini resmi mengakuisisi Bimantara Citra. Pada tahun 2004, Bhakti Capital Indonesia memisahkan bisnis sekuritasnya ke PT Bhakti Securities. Pada tahun 2007, perusahaan ini menjadi pemegang 20% saham PT MNC Sky Vision. Pada tahun yang sama, anak usahanya Media Nusantara Citra resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2010, perusahaan ini berekspansi ke bisnis energi dan sumber daya alam. Bhakti Capital Indonesia kemudian mengakuisisi PT UOB Life Sun Assurance dan mengubah namanya menjadi PT MNC Life Assurance. Global Mediacom juga resmi memegang 75,4% saham PT MNC Sky Vision. Pada tahun 2011, perusahaan ini mengubah merek anak-anak usahanya yang bergerak di bidang jasa keuangan, yakni menjadi MNC Securities, MNC Asset Management, dan MNC Finance. Bhakti Capital Indonesia kemudian mengakuisisi PT Jamindo General Insurance dan mengubah namanya menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.

2012-sekarang

Pada tahun 2012, PT MNC Sky Vision resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Nama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk kemudian diubah menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Pada tahun 2013, perusahaan ini berekspansi ke bisnis properti dengan membeli 26,23% saham PT MNC Land Tbk. Nama perusahaan ini juga diubah menjadi seperti sekarang.[12] Pada tahun 2014, melalui MNC Kapital Indonesia, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk dan PT Indo Finance Perkasa, yang kemudian namanya masing-masing diubah menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk dan PT MNC Guna Usaha Indonesia. Perusahaan ini kemudian meluncurkan MNC Play, layanan pita lebar multimedia interaktif berteknologi Fiber To The Home (FTTH). Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan perubahan nama SindoTV menjadi iNews TV. Melalui MNC Land, perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan kompleks perkantoran dan studio TV di Kebon Jeruk, serta iNews Tower di Kebon Sirih dari tahun 2011. Melalui MNC Land juga, perusahaan ini meneken kesepakatan kerja sama dengan Trump Hotel Collection dan Korea Land and Housing Corporation. Sementara itu, melalui MNC Travel, perusahaan ini juga meluncurkan www.misteraladin.com, sebuah situs untuk memesan kamar hotel, tiket perjalanan, dan paket wisata.

Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan MeTube.co.id brandoutlet.co.id. Perusahaan ini juga meresmikan "MNC Studios" sebagai nama untuk kompleks perkantoran dan studio TV miliknya di Kebon Jeruk. Pada tahun 2017, nama GlobalTV, Indovision, iNews TV, dan brandoutlet.co.id masing-masing diubah menjadi GTV, MNC Vision, iNews, dan The F Thing. Pada tahun yang sama, MNC Kapital Indonesia meresmikan kantor cabang terintegrasi di Surabaya, Pekanbaru dan Medan. Sementara itu, nama PT MNC Securities juga diubah menjadi PT MNC Sekuritas. MNC Land dan Hyatt Hotels Corporation kemudian mengumumkan rencana untuk membuka hotel Park Hyatt pertama di Indonesia, yakni di Jakarta. Pada tahun 2018, PT MNC Studios International resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini kemudian meresmikan One East Penthouse and Residences Collection di Surabaya dan MNC Innovation Center di Jakarta.

Pada tahun 2019, PT MNC Vision Networks resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini kemudian meluncurkan RCTI+, sebuah layanan streaming untuk empat stasiun TV milik Media Nusantara Citra. MNC Vision Networks lalu mengakuisisi 60% saham K-Vision. Perusahaan ini juga meluncurkan aplikasi Smart Payment Indonesia (SPIN) untuk menghubungkan semua unit bisnis MNC Group di dalam satu aplikasi. Perusahaan ini kemudian meluncurkan Trump Residences di Lido dan Bali, serta Oakwood Hotel & Residence di Surabaya. Perusahaan ini juga meluncurkan co-working space MNC x Koléga di Park Tower Jakarta. Pada tahun 2020, MNC Vision Network mengubah nama MNC Now menjadi Vision+. Perusahaan ini lalu meluncurkan eTVmall, sebuah konsep belanja dengan memindai kode batang yang ditampilkan saat program TV disiarkan. MNC Kapital Indonesia juga mengakuisisi Flash Mobile, sebuah perusahaan penyedia platform pembayaran tagihan, dan mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC. Sementara itu, MNC Land juga meresmikan Lido Adventure Park.

Pada bulan Desember 2020, total kepemirsaan dari empat stasiun TV milik Media Nusantara Citra (RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews) mencapai 56,5%, tertinggi sepanjang sejarah perusahaan ini. Pada tahun 2021, Media Nusantara Citra meluncurkan portal celebrities.id dan sportstars.id. MNC Vision Networks kemudian mengakuisisi sisa 20% saham K-Vision yang belum mereka pegang. MNC Land juga meletakkan batu pertama pembangunan Lido Music & Arts Center di kawasan MNC Lido City. Melalui kerja sama dengan MNC Studios International, MNC Land juga meletakkan batu pertama pembangunan Movieland di kawasan MNC Lido City. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus kemudian menetapkan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.[4][3]

Komposisi kepemilikan saham

Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 September 2021 adalah:

Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan (%)
HT Investment Development Ltd 13.238.835.716 15,85
DBS Bank Ltd S/A Caravaggio Holdings Ltd 8.321.109.800 9,96
DBS Bank Ltd S/A New Ascent Ltd 6.631.314.000 7,94
PT Bhakti Panjiwira 5.262.220.112 6,30
Komisaris dan Direksi
Hary Tanoesoedibjo (Komisaris Utama) 2.166.568.300 2,59
Liliana Tanoesoedibjo (Komisaris) 89.662.000 0,11
Valencia Tanoesoedibjo (Komisaris) 160.000 0,00
Darma Putra (Direktur Utama) 44.477.200 0,05
Susanty Tjandra Sanusi (Wakil Direktur Utama) 1.000.000 0,00
Tien (Direktur) 44.377.100 0,05
Henry Suparman (Direktur) 16.180.500 0,02
Natalia Purnama (Direktur) 16.152.500 0,02
Jiohan Sebastian (Direktur) 1.000.000 0,00
Mashudi Hamka (Direktur) 4.440.400 0,01
Santi Paramita (Direktur) 2.700 0,00
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 47.705.241.431 57,10
Jumlah 83.542.741.759 100
Ditambah: Saham diperoleh kembali 2.525.414.946
Jumlah 86.068.156.705

Anak perusahaan

Berikut ini anak usaha BHIT, dari laporan keuangan:[13][14]

  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
    • PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
      • PT RCTI Satu
      • PT RCTI Dua
      • PT RCTI Tiga
      • PT RCTI Empat
      • PT RCTI Lima
      • PT RCTI Enam
      • PT RCTI Tujuh
      • PT RCTI Delapan
      • PT RCTI Sembilan
      • PT RCTI Sepuluh
      • PT RCTI Sebelas
      • PT RCTI Duabelas
      • PT RCTI Tigabelas
      • PT RCTI Empatbelas
      • PT RCTI Limabelas Aceh
      • PT RCTI Enambelas
      • PT RCTI Gorontalo
    • PT MNC Televisi Indonesia (MNCTV)
      • PT TPI Satu
      • PT TPI Dua
      • PT TPI Tiga
      • PT TPI Empat
      • PT TPI Lima
      • PT TPI Enam
      • PT TPI Tujuh
      • PT TPI Delapan
      • PT TPI Sembilan
      • PT TPI Sepuluh
      • PT TPI Sebelas
      • PT TPI Lintas Ambon
      • PT TPI Lintas Babel
      • PT TPI Lintas Bengkulu
      • PT TPI Lintas Jember
      • PT TPI Lintas Kalteng
      • PT TPI Lintas NTB
    • PT Global Informasi Bermutu (GTV)
      • PT GTV Satu
      • PT GTV Dua
      • PT GTV Tiga
      • PT GTV Empat
      • PT GTV Lima
      • PT GTV Enam
      • PT GTV Tujuh
      • PT GTV Delapan
      • PT GTV Sembilan
      • PT GTV Sepuluh
      • PT GTV Aceh
      • PT GTV Ambon
      • PT GTV Babel
      • PT GTV Balikpapan
      • PT GTV Batam
      • PT GTV Bengkulu
      • PT GTV Cirebon
      • PT GTV Garut
      • PT GTV Jember
      • PT GTV Kendari
      • PT GTV Kupang
      • PT GTV Madiun
      • PT GTV Mataram
      • PT GTV Palangkaraya
      • PT GTV Palu
      • PT GTV Purwokerto
      • PT GTV Sukabumi
      • PT GTV Sumedang
      • PT GTV Tegal
    • PT MNC Televisi Network (iNews)
      • PT Tivi Bursa Indonesia (IDX Channel)
      • PT Deli Media Televisi
      • PT Global Telekomunikasi Terpadu
      • PT Media Semesta Sumatera
      • PT Media Semesta Bangka
      • PT Media Semesta Lampung
      • PT Media Semesta Jakarta
      • PT Media Semesta Jabar
      • PT Media Semesta Matahari
      • PT Media Semesta Bali
      • PT Media Semesta Nusa
      • PT Media Semesta Kalimantan
      • PT Media Semesta Sulawesi
      • PT Media Semesta Makassar
      • PT Media Semesta Permata
      • PT Semesta Aceh Televisi
      • PT Semesta Alam Televisi
      • PT Semesta Bumi Televisi
      • PT Semesta Esa Televisi
      • PT Semesta Indah Televisi
      • PT Semesta Kalimantan Televisi
      • PT Semesta Matahari Televisi
      • PT Semesta Mutiara Televisi
      • PT Semesta Permata Televisi
      • PT Semesta Pesona Televisi
      • PT Semesta Sulawesi Televisi
      • PT Semesta Sumatera Televisi
      • PT Semesta Televisi Jakarta
      • PT Lampung Media Televisi
      • PT Indonesia Musik Televisi
      • PT Visi Citra Mitra Mulia
      • PT Bali Music Channel
      • PT Sun Televisi Makassar
      • PT Manado Semesta Televisi
    • PT MNC Networks (MNC Radio Networks)
    • PT MNI Publishing
      • PT MNI Entertainment
    • PT MNC Portal Indonesia (MNC Portal)
    • PT MNC Digital Entertainment Tbk
      • PT Mediate Indonesia
        • PT Multi Media Integrasi
      • PT MNC Pictures
        • PT MNC Movieland Indonesia
      • PT Star Media Nusantara
        • PT Sinar Cipta Musikindo
        • PT Suara Mas Abadi (Star Hits)
        • PT Swara Bintang Abadi
      • PT MNC Infotainment Indonesia (Star Pro)
      • PT MNC Film Indonesia
      • PT Asia Media Productions
      • PT MNC Lisensi Internasional (Klaklik)
      • PT Blockbuster Media Visual (Vision Pictures)
      • PT Esports Digital Indonesia
    • PT MNC Digital Indonesia (RCTI+)
      • PT MNC Metube Indonesia
    • PT MNC Media Utama
    • MNC International Middle East Limited
    • PT MNC Media Investasi
  • PT MNC Vision Networks Tbk
    • PT MNC Sky Vision Tbk (MNC Vision)
      • PT Media Citra Indostar
      • PT Mitra Operator Lokal
      • PT AMG Kundur Vision
      • PT Punggawa Utama Sorong Mulia
    • PT Digital Vision Nusantara (K-Vision)
    • PT MNC Kabel Mediacom (MNC Play)
    • PT MNC OTT Network (Vision+)
    • PT Nusantara Vision
    • PT Anak Muda Group
  • PT Infokom Elektrindo (Infokom)
  • PT MNC GS Homeshopping (M Shop)
  • Universal Media Holding Corporation
  • Global Mediacom International Ltd
    • MNC International Limited
      • MNC Media Investment Ltd
  • BMTR Media Ltd.

Pertambangan: PT MNC Energi

  • PT Nuansacipta Coal Investment
    • PT MNC Griya Prima
    • PT Griya Usaha Permai
    • PT Samarinda Properti Mandiri
    • PT Aneka Griya Abadi

Properti: PT MNC Land Tbk

  • PT MNC Land Lido
    • PT MNC Wahana Wisata
    • PT MNC Lido Resort
    • PT MNC Lido Hotel
  • PT GLD Property
    • PT Nusadua Graha International
    • Shorewood Holding Ltd.
      • SC Properties (SIN) Pte. Ltd.
  • PT MNC Land Bali
  • PT MNC Land Surabaya
  • PT MNC Graha Surabaya
  • PT MNC Graha Bali
  • PT Global Jasa Sejahtera
    • PT BSR Indonesia
  • PT MNC Agro Wisata
  • PT Sentra Rasa Nusantara

Anak usaha lainnya

  • PT Global Transport Services
  • Bhakti Investama International Limited, Dubai
  • Bhakti Investama International Limited, Cayman Islands

Yayasan

Catatan: yayasan di bawah ini bukan anak usaha dari PT MNC Investama Tbk, akan tetapi sering kali dianggap bagian MNC Group.

  • Yayasan Jalinan Kasih
  • Yayasan Peduli Pesantren
  • Yayasan Hary Tanoesoedibjo
    • Universitas MNC
  • Yayasan Anugerah Musik Indonesia
  • Yayasan Miss Indonesia

Bekas anak usaha

Kebanyakan anak usaha dibawah ini diakuisisi pada awal 2000-an, misalnya dari BPPN atau skema obligasi. Kemudian, karena Hary Tanoe ingin fokus ke bisnis media atau sekedar berinvestasi, maka kemudian perusahaan ini dijual kembali.

Sedangkan perusahaan berikut ini, pada laporan keuangan 2020, sudah tidak tercatat lagi dimiliki BHIT.[13]

  • PT MNC Finansindo
  • PT Global Niaga Sentosa
    • PT Sejahtera Bangun Bangsa

Direksi dan Komisaris

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Hary Tanoesoedibjo 1989 2002
2 Hary Djaja 2002 2009
3 Hary Tanoesoedibjo 2009 2016
4 Darma Putra 2016 sekarang

Direksi saat ini

Struktur Direksi MNC Corporation saat ini adalah sebagai berikut:

No. Nama Jabatan
1 Darma Putra Direktur Utama
2 Susanty Tjandra Sanusi Wakil Direktur Utama
3 Tien Direktur
4 Natalia Purnama Direktur
5 Jiohan Sebastian Direktur
6 Henry Suparman Direktur
7 Mashudi Hamka Direktur
8 Santi Paramita Direktur

Komisaris saat ini

Struktur Dewan Komisaris MNC Corporation saat ini adalah sebagai berikut:

No. Nama Jabatan
1 Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama
2 Liliana Tanoesoedibjo Komisaris
3 Valencia H. Tanoesoedibjo Komisaris
4 Kardinal A. Karim Komisaris Independen
5 Ricky Herbert P. Sitohang Komisaris Independen

Referensi

Pranala luar