Tabrakan kereta api Ratujaya 1968
Kecelakaan kereta api Ratu Jaya 1968 adalah peristiwa tabrakan dua kereta api di desa Ratujaya, Kecamatan Depok pada 20 September 1968 yang merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia sebelum terjadinya Tragedi Bintaro atau peristiwa kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1987. Peristiwa bermula ketika sebuah kereta lokomotif bertabrakan dengan kereta api cepat lokomotif BB200. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.[1]
Tabrakan kereta api Ratujaya 1968 | |
---|---|
Rincian | |
Tanggal | 20 September 1968 |
Letak | Ratujaya, Cipayung, Depok |
Negara | Indonesia |
Jalur | Kota–Bogor |
Operator | Perusahaan Jawatan Kereta Api |
Jenis kecelakaan | Tabrakan berhadapan |
Penyebab | Kesalahan manusia (human error) |
Statistik | |
Kereta api | 2 |
Meninggal dunia | 116 |
Lokasi
Kecelakaan terjadi di perlintasan desa Ratujaya, petak Stasiun Depok Lama dan Citayem. Pada masa itu jalur Depok Lama menuju Bogor masih menggunakan jalur tunggal. Kecelakaan ini mengakibatkan jatuhnya 116 korban meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka. Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Harapan, Depok.
Lihat pula
- Tragedi Bintaro
- Kecelakaan kereta api Ratu Jaya 1993, kecelakaan kereta api lainnya yang juga terjadi di Ratujaya.
Referensi
- ^ "Lima Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek". news.liputan6.com. 10 Desember 2013. Diakses tanggal 13 September 2017.
Pranala luar
- (Inggris) Ratu Jaya Depok 1968 youtube.com