Laleilmanino
Laleilmanino adalah trio pencipta lagu dan produser rekaman asal Jakarta yang terbentuk sejak tahun 2013. Laleilmanino beranggotakan Arya Aditya Ramadhya, Ilman Ibrahim dan Anindyo Baskoro. Laleilmanino sebagai platform pembuatan lagu untuk para penyanyi Indonesia telah melahirkan lebih dari 100 lagu selama tujuh tahun berkarier termasuk memproduseri 3 album studio penyanyi lain.[1] Laleilmanino telah menerima beberapa penghargaan termasuk 5 Anugerah Musik Indonesia dan 1 Penghargaan Musik Asia Mnet.
Laleilmanino | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Asal | Jakarta, Indonesia |
Genre | Pop |
Pekerjaan | |
Instrumen | |
Tahun aktif | 2013–sekarang |
Label | Independen[a] |
Artis terkait | |
Anggota |
Latar belakang
Nama Laleilmanino merupakan penggabungan dari nama panggilan dari masing-masing personil yakni Lale (Arya Aditya Ramadhya), Ilman (Ilman Ibrahim), dan Nino (Anindyo Baskoro). Mereka mendefinisikan Laleilmanino sebagai produser dan penulis lagu, bukan sebuah grup musik maupun penyanyi. Alasan mereka bertiga membentuk grup ini didasari dari rasa prihatin mereka terhadap kurangnya apresiasi pecinta musik Indonesia terhadap pencipta musik.[2]
Biasanya orang hanya tahu lagu dan penyanyinya saja, tetapi tidak tahu pencipta lagu tersebut. Lewat kerja sama ini, kami berharap pencipta lagu di Indonesia bisa terkenal seperti penyanyi atau bahkan menjadi idola baru.
Melalui kolaborasi tersebut Lale, Ilman, dan Nino ingin meningkatkan popularitas pencipta lagu. Mereka juga ingin menciptakan lagu untuk semua orang dan ingin karya mereka menjadi warisan untuk seterusnya.
Karier
2013: Pembentukan
Laleilmanino terbentuk pada tahun 2013 yang dilatarbelakangi oleh keahlian ketiganya yang gemar menulis lagu. Laleilmanino merupakan basis bagi para penyanyi yang ingin dibuatkan sebuah lagu. Proyek ini terbentuk dari pertemuan mereka yang tidak disengajai saat perayaan ulang tahun Yovie Widiyanto di Bali, yang mana MALIQ & D’Essentials dan RAN hadir dalam acara tersebut sebagai pengisi acara. Kemudian disela-sela pembicaraan mereka bertiga, munculah ide untuk membuat Laleilmanino sebagai platform pembuatan lagu untuk para penyanyi.[4]
Sebelumnya Lale dan Ilman sudah sering berkolaborasi sebagai pencipta lagu dan produser musik. Keduanya sempat menciptakan lagu untuk Angel Pieters, Alit Jiwandana dan Vanessa TM sedangkan Nino sebelumnya juga telah menciptakan lagu-lagu serta memproduseri album pertama HIVI!, Say Hi! To HiVi!.
Laleilmanino menggunakan sudut kecil di sebelah kantor dan studio rekaman Maliq & D'Essentials di ruko kawasan Bintaro, Tangerang Selatan sebagai kantor serta memiliki manajer yang mengatur jadwal kosong mereka bertiga untuk mengerjakan lagu pesanan, sejauh tidak bertubrukan dengan jadwal Maliq & D'Essentials dan RAN.[5]
Lagu pertama hasil kolaborasi mereka bertiga adalah “Surat Izin Mencinta”, dinyanyikan oleh Bastian Steel yang rilis di tahun 2014. Berlanjut dengan lagu “Gantung” untuk Acha Septriasa, “Arloji” untuk Maudy Ayunda dan “Pena” untuk Rio Febrian.
2021: Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada
Setelah tujuh tahun berkarya, Laleilmanino telah telah melahirkan 100 karya termasuk memproduseri 3 album studio yakni Kererta Kencan oleh HiVi!, Persona oleh Vidi Aldiano, dan Marion oleh Marion Jola. Melahirkan 100 karya selama tujuh tahun diakui Nino, Ilman, dan Lale membuat mentok mencari ide-ide baru yang segar untuk dijadikan karya. Atas keresahan itu, Laleilmanino kemudian berkolaborasi dengan Joox Indonesia membuat proyek Svara.[1] Proyek tersebut dirilis pada tahun 2021 dengan menghadirkan seri dokumenter dan lagu orisinal bertajuk Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada. Proyek ini juga bekerja sama dengan Visinema, Swara Gembira, serta sejumlah musisi dan komunitas kesenian.
Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada sendiri bercerita tentang perjalanan manusia dalam meneguhkan identitas serta menguak makna yang hadir pada hubungan manusia dengan dunia sekitar melalui musik. Dalam seri dokumenter itu mereka melakukan perjalanan ke empat kota, yakni, Bali, Yogyakarta, Cirebon, dan Jakarta. Mereka bertemu sejumlah seniman lokal di sana dan mempelajari kesenian-kesenian yang belum terekspos selama ini.[6]
Laleilmanino juga menghadirkan 4 lagu orisinal dalam seri tersebut, hasil berkolaborasi dengan empat musisi Indonesia dan memasukkan unsur alat musik tradisional. Untuk membawakan keempat lagu orisinal tersebut, mereka mengajak empat musisi yang memiliki genre musik berbeda, yakni Baila Fauri, Diskoria, HIVI!, dan Rizky Febian. Lagu tersebut di antaranya "Kita Bukan Mereka" bersama Baila Fauri, "100 (Satu Kosong Kosong)" berduet dengan HIVI!, "Lukisan Kaca" bersama Rizky Febian, dan "Jakarta" bersama Diskoria.
Cerita perjalanan menemukan inspirasi dan cerita di balik keempat lagu didokumentasikan dalam bentuk lima episode dokumenter oleh Visinema Content. Seluruh episode tersebut dirilis di platform digital musik Joox pada 5 November 2021 melalui fitur Joox Live. Sementara empat lagu Joox Original Svara dirilis secara berkala setiap minggunya mulai 8 November 2021 secara eksklusif di aplikasi Joox.[7]
2022: Laleilmanino Version
Pada tahun 2022, Laleilmanino merilis album mini perdana berjudul Laleilmanino Version. Album mini tersebut terdiri atas empat lagu yang mana lagu-lagu tersebut adalah ciptaan mereka untuk musisi lain yang dibawakan dengan aransemen ala Laleilmanino. Keempat lagu tersebut adalah Rapsodi (JKT48), Gemintang Hatiku (Lyodra & Tiara Andini), C.H.R.I.S.Y.E. (Diskoria & Eva Celia), dan Serenata Jiwa Lara (Diskoria & Dian Sastrowardoyo). [8]
Proses pembuatan Laleilmanino Version awalnya tidak direncanakan sama sekali. Berawal dari unggahan video cover lagu yang mereka ciptakan untuk sejumlah musisi Indonesia di YouTube yang diawali dengan lagu "Rapsodi", yang mereka ciptakan untuk JKT48. Disambut dengan animo yang luar biasa dari para pencinta musik, mereka kemudian berlanjut mengunggah video cover lagu Gemintang Hatiku, diikuti dengan Serenata Jiwa Lara, serta C.H.R.I.S.YE. Mereka pun dibanjiri banyak permintaan untuk merilis cover-cover mereka secara resmi di platform streaming musik.[9]
Gaya bermusik
Laleilmanino merupakan penulis lagu dengan genre utama yakni Pop. Lagu-lagu ciptaan Laleilmanino dinilai mewakili jenis musik populer masa kini di Indonesia. Alunan musik Laleilmanino sedikit mengingatkan akan musik di era pop kreatif yang pernah populer di tahun 70 sampai 90-an. Lirik yang sangat pop dibalut oleh musik yang khas karya mereka.
Lale mendefinisikan musik pop dikatakan pop setelah diterima oleh banyak orang, hal itu yang menjadi harapan Laleilmanino untuk karya-karya yang mereka ciptakan. Ilman mengatakan bahwa musik pop adalah tombak utama. Sedangkan Nino mendefinisikan musik pop yakni populer, komersil, dan suara meletup. Tiga hal yang mereka harapkan terjadi pada lagu-lagu yang mereka ciptakan. Menjadi karya yang bagus & bisa dipertanggung jawabkan, disukai pasar, serta meledak di pasaran.[10]
Dimas Prasetyo dari Popmama.com menulis bahwa Laleilmanino "menjelma sebagai mesin pencetak lagu hits yang tidak diragukan lagi karya-karyanya"[11]. Sementara itu Nizar Zulmi dari Fimela.com mengklasifikasikan Laleilmanino sebagai salah satu "produser muda pencetak lagu-lagu hits Indonesia"[12].
Personil
- Anindyo Baskoro – vokalis RAN
- Arya Aditya Ramadhya – gitaris Maliq & D'Essentials
- Ilman Ibrahim – kibordis Maliq & D’Essentials
Dalam proses pengerjaan lagu, biasanya Ilman fokus kepada progresi kord dan penyelarasan dengan vokal, Ilman merancang pondasi lagu, dan Nino mengerjakan lirik.[5] Laleilmanino menggabungkan kompleksitas kord dan gaya sophisticated dari Lale dan Ilman dengan melodi dan lirik dari Nino yang sederhana dan mudah dinyanyikan sehingga bersatu padu menjadi lagu pop yang apik.[2]
Kolaborasi penting
Bersama Vidi Aldiano
Berawal dari pertemanan, Nino mempertemukan Vidi Aldiano dengan Laleilmanino. Lagu pertama hasil kolaborasi ini adalah “Membiasakan Cinta” yang rilis pada tahun 2014. Selang 2 tahun setelahnya, pada tahun 2016 Laleilmanino dipercayakan untuk memproduseri dan menciptakan semua lagu di album ke dua Vidi Aldiano, Persona. Beberapa lagu yang dipilih sebagai single antara lain, “Definisi Bahagia”, “Hingga Nanti” dan “Tak Bisa Bersama”. Lagu “Tak Bisa Bersama” juga sempat dinyanyikan ulang oleh Vidi Aldiano bersama PJ Morton. Setelah album Persona, kolaborasi Laleilmanino bersama Vidi Aldiano tetap berlanjut ke single-single berikutnya.
Bersama HIVI!
Di tahun 2016, popularitas Laleilmanino meningkat saat mereka dipercaya untuk menciptakan lagu-lagu dan memproduseri album kedua HIVI!, Kereta Kencan. Kereta Kencan adalah full album pertama yang dikerjakan oleh Laleilmanino, dimana sebelumnya mereka hanya membuat single per single. Lagu-lagu yang ada di album itu seperti, “Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi”, “Remaja”, “Pelangi” dan “Sama-Sama Tau”, sukses secara komersil dan berhasil mendewasakan musik HIVI!. Lagu terakhir hasil kolaborasi Laleilmanino bersama HIVI! adalah “100 (Satu Kosong Kosong)”, yang masuk kedalam EP: SVARA.
Bersama Marion Jola
Bisa dibilang pertemuan dengan Marion Jola adalah kolaborasi terbaik di sepanjang karir Laleilmanino. Marion Jola merupakan enam besar Indonesian Idol musim ke sembilan. Single pertama yang Laleilmanino ciptakan untuk Marion Jola adalah “Jangan”, yang karenanya berhasil memantapkan karir Marion Jola di industri musik tanah air. Lagu ini juga sukses mengantar Marion Jola meraih Best New Asian Artist di MAMA Awards 2018. Lagu “Jangan” juga mengantarkan Laleilmanino meraih piala AMI Awards pertamanya di kategori “Produser Rekaman Terbaik”. Kolaborasi ini berlanjut dan akhirnya membuat Laleilmanino pada tahun 2019 dipercaya untuk memproduseri album pertama Marion Jola yang diberi judul Marion. Laleilmanino menciptakan seluruh lagu-lagu yang ada di dalam album tersebut. Beberapa lagu seperti “Jangan”, “Rayu”, “Tak Ingin Pisah Lagi” dan “So In Love”, sempat mengisi tangga teratas di semua chart musik Indonesia. Lewat album Marion di tahun 2020 Laleilmanino berhasil mendapatkan piala AMI Awards ke duanya sebagai “Produser Rekaman Terbaik”.
Bersama Lalahuta
Lalahuta sebelumnya adalah salah satu band asal Jakarta dengan jam terbang panggung tinggi di cafe-cafe. Ide awal Lalahuta mengajak kolaborasi Laleilmanino adalah untuk mengembangkan konsep bermusik dan agar Lalahuta tidak hanya bermain di cafe-cafe saja. Diskusi itu berbuah single pertama Lalahuta yang rilis di tahun 2018, dengan judul “Tunggu Apa Lagi”. Lagu itu terbukti berhasil memperluas telinga pendengar dan pangsa pasar musik Lalahuta, serta membuat panggung Lalahuta lebih beragam. Kolaborasi Laleilmanino dan Lalahuta terus berlanjut hingga 2 single berikutnya, “Tak Pernah Salah” yang rilis di tahun yang sama dan “Buat Apa Mencoba” yang rilis di tahun 2019.
Bersama Diskoria
Tahun 2019 adalah tahun dimana Laleilmanino untuk pertama kalinya bekerja sama dengan duo disjoki Diskoria. Lagu pertama yang mereka ciptakan untuk Diskoria diberi judul “Balada Insan Muda”, dinyanyikan oleh Omar dan Barsena Bestandhi. Kolaborasi ini berlanjut ke 3 single berikutnya, “Serenata Jiwa Lara” yang dinyanyikan oleh Dian Sastrowardoyo, “C.H.R.I.S.Y.E” yang dinyanyikan oleh Eva Celia dan “Jakarta” yang masuk kedalam EP: SVARA dan hanya distribusikan di digital streaming platform Joox. Lagu “C.H.R.I.S.Y.E” sendiri adalah sebuah lagu yang dikerjakan hanya dalam waktu 24 jam oleh Laleilmanino melalui sebuah program Studio Pop. Pada tahun 2021, “C.H.R.I.S.Y.E” berhasil mengantarkan Laleilmanino meraih piala AMI Awards ke tiga untuk “Produser Rekaman Terbaik”. Lagu ini juga menang di kategori “Karya Produksi Kolaborasi Terbaik”. Kerja sama Laleilmanino dan Diskoria bisa dibilang sukses mengangkat kembali genre klasik disko Indonesia.
Diskografi
Album mini
Judul | Detail album | Ref. |
---|---|---|
Laleilmanino Version |
|
[13] |
Singel
Judul | Tahun | Album |
---|---|---|
"Rayu" (bersama Marion Jola) |
2019 | Marion |
"Sampai Kapan" (bersama Reza Chandika dan Rendha Rais) |
2020 | Singel non-album |
"C.H.R.I.S.Y.E" (bersama Diskoria dan Eva Celia) |
2021 | |
"Sayang" (bersama Baso Aci Akang) | ||
"Semuanya Semaunya" | ||
"Bidadariku" (bersama Emil Dardak) | ||
"Jago Cemburu" (bersama Mark Natama) | ||
"Kita Bukan Mereka" (menampilkan Baila Fauri) |
Joox Original Svara[b] | |
"100 (Satu Kosong Kosong)" (menampilkan HIVI!) | ||
"Lukisan Kaca" (menampilkan Rizky Febian) | ||
"Jakarta" (menampilkan Diskoria) | ||
"Dengar Alam Bernyanyi" (bersama HIVI!, Sheila Dara Aisha, Chicco Jerikho) |
2022 | Singel non-album |
"Berani Bersuara <3 <3" (bersama JKT48) |
Judul | Tahun | Album |
---|---|---|
"Sinaran" (Rumpies menampilkan Laleilmanino) |
2022 | Singel non-album |
Lagu ciptaan Laleilmanino
Filmografi
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2021 | Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada | Diri mereka sendiri | Seri dokumenter, 5 episode | [14] |
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Nomine | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
Anugerah Musik Indonesia | 2018 | Penata Musik Pop Terbaik | "Jangan" | Nominasi | [15] |
Produser Rekaman Terbaik | Menang | ||||
2019 | Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Menari" (bersama Rizky Febian) |
Nominasi | [16][17] | |
"Tak Ingin Pisah Lagi" | Nominasi | ||||
Penata Musik Pop Terbaik | Nominasi | ||||
Produser Rekaman Terbaik | Nominasi | ||||
2020 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Rayu" (bersama Marion Jola) |
Nominasi | [18] | |
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | Menang | ||||
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Rayu" | Nominasi | |||
Penata Musik Pop Terbaik | Nominasi | ||||
Produser Rekaman Terbaik | Menang | ||||
2021 | Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | "C.H.R.I.S.Y.E" (bersama Diskoria & Eva Celia) |
Menang | [19] | |
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Sabda Rindu" | Nominasi | |||
Penata Musik Pop Terbaik | "C.H.R.I.S.Y.E" (bersama Diskoria) |
Nominasi | |||
Produser Rekaman Terbaik | Menang | ||||
Billboard Indonesia Music Awards | 2020 | Top 100 Song Of The Year | "Rayu"
(bersama Marion Jola) |
Nominasi | [20] |
Top Streaming Song Of The Year (Audio) | Nominasi | ||||
Top Radio Airplay Of The Year | Nominasi | ||||
Indonesian Music Awards | 2021 | Songwriter or Composer of the Year | "C.H.R.I.S.Y.E" | Nominasi | [21] |
Penghargaan Musik Asia Mnet | 2018 | Engineer of the Year | "Jangan" (bersama Java Finger) |
Menang | [22] |
Bisnis
Dalam upaya untuk memaksimalkan penjualan karyanya dan menyiasati bisnis musik di era digital, Laleilmanino digandeng pelaku startup teknologi Kolektibel dengan mengadopsi "Non Fungible Token" (NFT) bagi industri musik Indonesia.[23]
Catatan
- ^ Laleilmanino merupakan produser dengan label rekaman independen dengan nama label sama dengan nama grup
- ^ Joox Original Svara tidak dirilis sebagai album dan hanya diklasifikasikan sebagai daftar putar oleh Joox sekalipun lagu-lagu dalam Joox Original Svara merupakan lagu orisinal untuk jalur suara seri dokumentasi Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada.
Referensi
- ^ a b Astari, Dini. "Lahirkan 100 Lagu dalam 7 Tahun, Laleilmanino Cari Titik Balik Bermusik". film-dan-musik. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ a b Liputan6.com (2016-10-18). "Laleilmanino, Senjata Baru Pentolan RAN dan Maliq & D'Essentials". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ "Nino RAN Membentuk Trio 'Laleilmanino'". Tabloidbintang.com. 2016-12-03. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ retno, sekar (2017-04-20). "Kolaborasi LALEILMANINO dalam menciptakan lagu » Hard Rock FM". Hard Rock FM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ a b developer, medcom id (2019-03-21). "Laleilmanino, Arena Bermain Baru Tiga Serangkai". medcom.id. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-10-28). "Terlibat di Dokumenter SVARA, Laleilmanino Bertemu Seniman Musik Tradisional". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-06-18.
- ^ antaranews.com (2021-10-29). "JOOX kolaborasi dengan Laleilmanino, hadirkan seri dokumenter "SVARA"". Antara News. Diakses tanggal 2022-06-18.
- ^ "Laleilmanino Rilis EP 'Laleilmanino Version', Bawakan Ulang Lagu Ciptaan Mereka untuk Musisi Lain!". pramborsfm (dalam bahasa Inggris). 2022-03-15. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ developer, mediaindonesia com (2022-03-13). "Laleilmanino Rilis EP Laleilmanino Version". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ Sarana, PT Balarusa Mitra (2017-06-19). "Laleilmanino: Trio Dibalik Lagu Hits Indonesia Hari Ini". POP HARI INI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Prasetyo, Dimas (2019-11-27). "Lale Ilman Nino, Trio Pencetak Lagu Hits Indonesia". POPMAMA.com. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Fimela.com (2019-06-25). "Sederet Produser Muda Pencetak Lagu-Lagu Hits Indonesia". fimela.com. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ "Laleilmanino Rilis EP 'Laleilmanino Version', Bawakan Ulang Lagu Ciptaan Mereka untuk Musisi Lain!". Prambors. 15 April 2022. Diakses tanggal 21 April 2022.
- ^ antaranews.com (2021-10-29). "JOOX kolaborasi dengan Laleilmanino, hadirkan seri dokumenter "SVARA"". Antara News. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ "Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2018". Tabloidbintang.com. 2018-09-27. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Okezone (2020-10-21). "Daftar Lengkap 53 Nominasi AMI Awards 2020 : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ Okezone (2019-11-28). "Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2019 : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ "Laleilmanino Sabet 2 Penghargaan di AMI Awards 2020, Nino: Semoga Kami Bisa Lebih Baik Lagi". inews.id. 2020-11-27. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ "Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2021". pramborsfm (dalam bahasa Inggris). 2021-11-16. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ "Daftar Lengkap Pemenang Billboard Indonesia Music Awards 2020". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ JawaPos.com (2021-11-17). "Indonesian Music Awards 2021 Digelar, Ini Daftar Lengkap Nominasinya". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-12-11). "Laleilmanino Sabet Penghargaan Best Engineer Of the Year di MAMA 2018". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-06-17.
- ^ "Ini yang Dilakukan Grup Laleilmanino untuk Siasati Bisnis Musik". Republika Online. 2022-01-02. Diakses tanggal 2022-06-20.