Islam di Spanyol

artikel daftar Wikimedia

Islam adalah agama yang tersebar luas di Semenanjung Iberia, dimulai dari penaklukan Hispania oleh Umayyah dan berakhir (setidaknya secara terbuka) dengan pemindahan agama secara paksa oleh negara Spanyol modern pada pertengahan abad ke-16 dan pengusiran sekitar 500.000 orang dari etnis minoritas religius Morisco yang disebut dengan pengusiran Morisco pada awal abad ke-17.[2] Meskipun sebagian besar orang-orang Morisco tersebut kembali lagi ke Spanyol atau menghindari pengusiran melalui berbagai cara, praktik Islam di Spanyol telah memudar menjadi tidak jelas pada abad ke-19.[3]

Orang Moor meminta izin dari Raja James I dari Aragon.
Islam di Spanyol
Total populasi
2.250.000 (Statista.com, 2021)[1]
Wilayah dengan populasi signifikan
Dalam frekuensi absolut: Catalonia, Andalusia, Komunitas Madrid, Valencia, Murcia
Agama
Islam Sunni
Bahasa
Bahasa utama: Spanyol, Arab, Bahasa Berber dan lainnya
Masjid Kordoba salah satu dari banyak masjid yang berubah menjadi gereja setelah Reconquista.
Masjid Raya Madrid

Namun demikian, sepanjang sejarah modern selalu ada kehadiran umat Islam di Spanyol secara konstan, banyak di antaranya adalah mantan budak (dikenal sebagai 'moros cortados') setelah dibebaskan pada awal abad ke-18. Lebih jauh lagi, kedekatan Spanyol dengan Afrika Utara dan perbatasan tanahnya yang kecil dengan Maroko (serta pemerintahan kolonial Spanyol di Afrika Utara yang berlangsung antara 1912-1975) memungkinkan kehadiran Muslim di Spanyol. Muslim Maroko memainkan peran penting dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939), bertempur di pihak Nasional, termasuk Letnan Jenderal Mohamed Meziane, teman dekat Jenderal Francisco Franco, yang kemudian menjadi Kapten Jenderal dari Ceuta, Galicia dan Kepulauan Canary selama kariernya pasca-perang.

Orang Maroko tidak memerlukan visa untuk masuk ke Spanyol sampai 1985. Namun kebijakan ini berubah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Spanyol yang kemudian bergabung dengan ke Uni Eropa, setelah itu pengawasan imigrasi diberlakukan dengan lebih ketat. Imigrasi ke Spanyol meledak pada 1990-an, dengan orang-orang Maroko tiba dalam jumlah besar dan menjadi komunitas imigran ekonomi penting pertama Spanyol.

Pada 2000-an, para migran mulai berdatangan dalam jumlah tertentu dari negara-negara mayoritas Muslim lainnya (juga dari Amerika Latin dan Eropa Timur). Maroko saat ini merupakan komunitas imigran Muslim tertua serta paling terintegrasi di Spanyol dan menjadi populasi asing terbesar kedua setelah Rumania.

Pada 2016, Spanyol secara resmi memiliki 1.919.141 Muslim dari total populasi 46.438.422 jiwa, atau sekitar 4% dari total populasi. Dari jumlah ini, 1.115.124 jiwa atau 58,7%, adalah imigran tanpa kewarganegaraan Spanyol. Komunitas Muslim Spanyol mencakup 804.017 warga negara Spanyol (42% dari total) dan 753.425 warga negara Maroko (39,2% dari komunitas Muslim dan lebih dari 67,5% dari warga asing Muslim). Komunitas kecil lainnya termasuk Pakistan, Bangladesh, Aljazair, Senegal, dan Nigeria. Tetapi, Statista.com mengklaim bahwa jumlah muslim di Spanyol mencapai 2.2 juta pada tahun 2020[4]

Adapun Muslim dengan kewarganegaraan Spanyol pada tahun 2016 terdiri dari 277.409 warga yang dinaturalisasi (terutama dari Maroko), 430.990 warga keturunan yang dinaturalisasi, 64.334 Muslim Ceuta / Melilla (dinaturalisasi dengan keputusan pada awal 1980-an) dan 23.624 jiwa adalah orang Spanyol berlatar belakang Kristen Katolik yang dikonversi ke Islam untuk menikah atau karena keyakinan agama pribadi.[5]

Demografi

Muslim di Spanyol menurut kebangsaan
Kebangsaan Muslim[6]
Spanyol 879.808
Maroko 812.412
Pakistan 88.783
Senegal 70.879
Aljazair 63.051
Nigeria 39.241
Mali 24.965
Gambia 20.354
Bangladesh 18.093
Guinea 10.784
Lainnya 63.286
Muslim menurut Komunitas Otonom
Komunitas Otonom Muslim[7]
  Catalunya 564.055
  Andalusia 341.069
  Madrid 299.311
  Valencia 221.355
  Murcia 112.527
  Kepulauan Canaria 75.662
  Castile-La Mancha 69.914
  País Vasco 62.466
  Aragon 59.821
  Kepulauan Balears 59.418
  Melilla 44.958
  Castilla y León 41.275
  Ceuta 36.822

Referensi

  1. ^ [1]
  2. ^ Dadson, Trevor J. (15 October 2018). "Tolerance and Coexistence in Early Modern Spain: Old Christians and Moriscos in the Campo de Calatrava". Boydell & Brewer Ltd – via Google Books.
  3. ^ Soria Mesa, Enrique (1 January 2012). "Los moriscos que se quedaron. La permanencia de la población de origen islámico en la España Moderna: Reino de Granada, siglos XVII-XVIII" [The Moriscos who remained. The permanence of Islamic origin population in Early Modern Spain: Kingdom of Granada, XVII-XVIII centuries]. Vínculos de Historia (dalam bahasa Spanyol) (1): 205–230. ISSN 2254-6901. Diakses tanggal 18 May 2019 – via Dialnet. 
  4. ^ "Muslims in Spain by nationality 2020". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-30. 
  5. ^ Herrero, Anastasio (2019). Consejo Musulmán de Cooperación en Europa, ed. "Estudio demográfico de la población musulmana. Explotación estadística del censo de ciudadanos musulmanes en España referido a fecha 31/12/2019" (PDF). Observatorio Andalusí (dalam bahasa Spanyol). Unión de Comunidades Islámicas de España. Diakses tanggal 18 May 2019. 
  6. ^ "Muslims in Spain by nationality 2019". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-30. 
  7. ^ "Muslims in Spain by autonomous community 2019". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-31. 

Bacaan lebih lanjut

  • Harvey, L. P. (16 May 2005). Muslims in Spain, 1500 to 1614. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-31963-6. 
  • W. Montgomery Watt and Pierre Cachia, A History of Islamic Spain. Piscataway, NJ: Transaction Publishers, 2007.
  • Brian A. Catlos, Kingdoms of Faith: A New History of Islamic Spain Hurst/Basic Books, 2018. Review: Nicola Clarke: "Abraham's Descendants in Love, Life and War". History Today Vol. 68/10, October 2018, pp. 98–99.