Kalimantan Utara

provinsi di Pulau Kalimantan, Indonesia

0°57′N 116°26′E / 0.950°N 116.433°E / 0.950; 116.433

Kalimantan Utara
Dari kiri ke kanan, atas ke bawah: Baloy Adat Dayak Nunukan, Lamin adat Adjang Lidem Malinau, Tugu Perbatasan Garuda Perkasa Sebatik, Tugu Dwikora Nunukan, Islamic Centre Kota Tarakan, Gereja Katedral Tanjung Selor.
Bendera Kalimantan Utara
Motto: 
Benuanta
(Bulungan) Daerah kita yang harus dibangun bersama
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 20 Tahun 2012
Hari jadi25 Oktober 2012[1]
Ibu kotaTanjung Selor
Kota besar lainnyaKota Tarakan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 5
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 50
  • Kelurahan: 479
Pemerintahan
 • GubernurZainal Arifin Paliwang
 • Wakil GubernurYansen Tipa Padan
 • Sekretaris DaerahSuriansyah
 • Ketua DPRDNurhayati Andris
Luas
 • Total75.467,70 km2 (29,138,24 sq mi)
Populasi
 • Total713.622
 • Kepadatan9/km2 (20/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 73,06%
Kristen 26,23%
- Protestan 20,18%
- Katolik 6,05%
Buddha 0,63%
Hindu 0,06%
Lainnya 0,02%[3]
 • BahasaIndonesia (resmi), Dayak (dominan), Banjar, Melayu Bulungan, Jawa, Makassar, Melayu, Tausug, Suluk, Tidung, Mandarin
 • IPMKenaikan 71,19 (2021)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
77xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0551 - Tarakan, Bunyu
  • 0552 - Tanjung Selor, Tana Tidung
  • 0553 - Malinau
  • 0556 - Nunukan
Kode ISO 3166ID-KU
Pelat kendaraanKU
Kode Kemendagri65 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS65 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 2.146.310.000.000,- (2022[5])
DAURp 1.079.281.761.000,- (2022)[6]
Lagu daerahLeten Jenai, Kucing Hitam, Bebilin, Jugit Demaring
Rumah adatBaloy
Senjata tradisionalMandau
Flora resmiAnggrek hitam
Fauna resmiRangkong badak
Situs webkaltaraprov.go.id
Peta topografi Kalimantan Utara
Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (disingkat Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada di Tanjung Selor, bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan.[2]

Sebelum pemekaran provinsi Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua tengah, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia yang resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.[7]

Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013. Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.[8]

Sejarah

Sejarah Sebelum Pembentukan

 
Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.

Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Sabah, Brunei.[9] Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.[10] Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.[11] Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).[12][13]

Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.[14] Namun Kerajaan Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).[15] Sampai tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu.[16] Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.[17] Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, tetapi negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau.

Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang, daerah bagian Lawai dan Daerah Aliran Sungai Jelai (salah satu wilayah Kepageranan Kotawaringin di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.[18] Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung yang dihapuskan tahun 1916.[19] Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[20]

Sejarah Pembentukan Kaltara

 
Kantor Gubernur Kalimantan Utara yang berada di kota Tanjung Selor.

Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.[21][22] Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.[23][24]

Geografis

Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas wilayah ± 75.467.70 km², terletak di posisi antara 114º 35’ 22’–118º 03 00’ Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36’–4º 24’ 55’ Lintang Utara. Selain itu sesuai dengan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total).[25]

Batas Wilayah Kalimantan Utara :
Utara Negara Sabah (Malaysia)
Timur Laut Sulawesi
Selatan Provinsi Kalimantan Timur
Barat Negara Serawak (Malaysia)

Pemerintahan

Daftar Gubernur

Berikut adalah daftar Gubernur Kalimantan Utara dari masa ke masa sejak berdiri.

  Gubernur Kalimantan Utara  
Nomor urut Gubernur Potret Partai Awal Akhir Periode Masa jabatan Pemilihan umum Wakil Ref.
1 Irianto Lambrie   NasDem 12 Februari 2016 12 Februari 2021 2016–2021 5 tahun, 0 hari 2015 Udin Hianggio
2016–2021
[26]
2 Zainal Arifin Paliwang
(lahir 1962)
  Gerindra 15 Februari 2021 Petahana 2021–2025 5 tahun, 0 hari 2020 Yansen Tipa Padan
2021–sekarang
[27][28][29]


Pegawai Negeri Sipil

Pada saat dibentuk, wilayah Kalimantan Utara dengan 408 orang PNS dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:

Kabupaten/Kota Ibu kota PNS 2018[2]
Kabupaten Nunukan Nunukan 3.836
Kabupaten Malinau Malinau 3.365
Kabupaten Bulungan Tanjung Selor 7.028
Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale 1.403
Kota Tarakan Tarakan 3.223
Total 18.885

Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.[30]

Dewan Perwakilan

DPRD Kaltara beranggotakan 35 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kaltara terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kaltara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 4 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda, Sutoyo, di Ruang Rapat DPRD Provinsi Kalimantan Utara. Komposisi anggota DPRD Kaltara periode 2019-2024 terdiri dari 12 partai politik dimana Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai Hanura merupakan pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 5 kursi.[31][32][33]

Pembagian Administratif

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²) Jumlah penduduk (2020)[34] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bulungan Tanjung Selor Syarwani 13.925,72 151.800 10 7/74
 
 
2 Kabupaten Malinau Malinau Wempi Wellem Mawa 42.620,70 82.500 15 -/109
 
 
3 Kabupaten Nunukan Nunukan Asmin Laura 13.841,90 199.090 21 8/232
 
 
4 Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale Ibrahim Ali 4.828,58 25.600 5 -/32
 
 
5 Kota Tarakan - Bustan (Pj.) 250,80 242.800 4 20/-
 
 

Kecamatan, Desa dan Kelurahan

Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari 4 kabupaten, 1 kota, 53 kecamatan, 35 kelurahan dan 447 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 625.796 jiwa dengan total luas wilayah 75.467,70 km².[35][36]

No. Kode
Kemendagri
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah
(km2)
Penduduk
(jiwa)
2017
Kecamatan Kelurahan Desa
1 65.01 Kab. Bulungan Tanjung Selor 13.925,72 129.383 10 7 74
2 65.02 Kab. Malinau Malinau Kota 42.620,70 76.836 15 - 109
3 65.03 Kab. Nunukan Nunukan 13.841,90 174.136 19 8 232
4 65.04 Kab. Tana Tidung Tideng Pele 4.828,58 23.639 5 - 32
5 65.71 Kota Tarakan - 250,80 221.802 4 20 -
TOTAL 75.467,70 625.796 53 35 447

Kesehatan

Rumah sakit

No. Kode RS Nama Rumah Sakit Jenis RS Kelas RS Pemilik Total Ranjang
1 6501013 RS Pratama Long Ampung RSU D PRATAMA Pemkab 19
2 6503002 RS Umum Daerah Akhmad Berahim RSU D PRATAMA Pemkab 13
3 6571044 RS Umum Kota Tarakan RSU C Pemkot 73
4 6473043 RS Umum Pertamedika Tarakan RSU D Perusahaan 36
5 6406012 RS Umum Daerah Kabupaten Malinau RSU C Pemkab 163
6 6473042 RS AL Ilyas Tarakan RSU D TNI AL 39
7 6473016 RS Umum Daerah Tarakan RSU B Pemprop 335
8 6408025 RS Umum Daerah Kabupaten Nunukan RSU C Pemkab 117
9 6408014 RS Pratama Langap RSU D PRATAMA Pemkab 10
10 6404021 RS Umum Daerah Tanjung Selor RSU C Pemkab 135
11 6504027 RS Pratama Sebatik RSU D PRATAMA Pemkab 30

Penduduk

Penduduk Kalimantan Utara sangat heterogen dan terbagi menjadi berbagai macam suku bangsa seperti Penduduk asli Kalimantan yaitu Suku Dayak (Lun Bawang / Lun Dayeh, Kenyah, Murut), Suku Banjar, Melayu Bulungan, Suku Tidung dan Suku Kutai, Suku Bajau, lalu kelompok pendatang terbesar seperti Suku Jawa, Suku Makassar, Suku Bugis, Suku Mandar, Suku Buton, Suku Madura, Suku Toraja, Suku Gorontalo, Suku Bawean, Suku Kaili, Suku Tausug Suku Tolaki, dll juga banyak mendiami Kalimantan Utara.[37]

Agama

Berdasarkan agama di Kalimantan Utara menurut Kementerian Dalam Negeri (2021), 507.780 adalah Muslim, 137.540 adalah Protestan, 42.260 adalah Katolik, 4.165 adalah Buddha, 344 adalah Hindu, 151 adalah Konghucu dan 11 adalah agama tradisional.

Pendidikan

Pendidikan bagi anak di Kalimantan Utara masih memerlukan perbaikan ke arah yang lebih baik dan itu berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga perbatasan. Ini dikarenakan penduduk yang tinggal di daerah perbatasan bekerja di perkebunan sawit dan jauh dari pemukiman warga, walhasil anak-anak tak dapat sekolah.[38] Selain dari ketiadaan pilihan lainnya, hal lain adalah warga yang bekerja di kebun sawit di Malaysia putus sekolah dan tak berkeahlian.[38]

Menurut Sistem Informasi Data Statistik Sektoral Kalimantan Utara, 1.140 ruang kelas SD hingga SMA mengalami rusak sedang hingga berat.[39] Per 2019, sebanyak 30 sekolah dasar dan menengah telah direhab dan 12 di antaranya dekat perbatasan Indonesia-Malaysia yang tersebar di Kabupaten Malinau dan Nunukan dengan anggaran mencapai Rp 34 miliar.[39] Namun begitu, ada upaya pemberdayaan pendidikan oleh masyarakat di sini: seperti yang dicontohkan dari Kabupaten Malinau. Daerah ini memiliki program "jam belajar masyarakat" (atau jambelmas) yang berasal dari Gerakan Wajib Belajar 16 Tahun dengan perpustakaan desa dan rumah baca masyarakat. Menurut Neraca Pendidikan Daerah Kemendikbud, per 2018, kabupaten ini memiliki 99 SD dan 29 SMP.[40]

Referensi

  1. ^ "Disetujui Bersama Raperda Hari Jadi dan Lambang Daerah Kaltara Tuntas". diskominfo.kaltaraprov.go.id. 30 Maret 2021. Diakses tanggal 16 Oktober 2021. 
  2. ^ a b c "Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka 2022". www.kaltara.bp.go.id. BPS Provinsi Kalimantan Utara. hlm. 12, 102. Diakses tanggal 8 Maret 2022. 
  3. ^ "Persentase Penduduk Menurut Agama Yang Dianut 2018-2020". www.kaltara.bp.go.id. BPS Provinsi Kalimantan Utara. Diakses tanggal 8 Maret 2022. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  5. ^ "APBD" (virtual). Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Diakses tanggal 26 Juli 2022. 
  6. ^ "DBH, DAU, DID, Otsus TA 2022" (pdf). Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. hlm. 8. Diakses tanggal 26 Juli 2022. 
  7. ^ Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012
  8. ^ 1 Provinsi dan 10 Kabupaten Baru Diresmikan. www.tempo.co. Diakses pada 25 November 2013
  9. ^ "Borneo in the 15th and 16th centuries". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 2011-06-27. 
  10. ^ TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)
  11. ^ "Borneo, ca 1.750". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-10. Diakses tanggal 2012-11-02. 
  12. ^ "Kalimantan, 1800-1857". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 2012-11-04. 
  13. ^ Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta
  14. ^ Kesultanan Bulungan dan Tidung
  15. ^ (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
  16. ^ "Borneo in 1850". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-10. Diakses tanggal 2012-11-04. 
  17. ^ (Belanda) Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853
  18. ^ (Inggris) Royal Geographical Society (Great Britain) (1856). "A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical". 5. A. Fullarton. 
  19. ^ (Inggris) (1848)"The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia". 2: 438. 
  20. ^ "Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-24. Diakses tanggal 2011-06-27. 
  21. ^ Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk
  22. ^ Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara
  23. ^ DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru
  24. ^ DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia
  25. ^ "Geografis | Kalimantan Utara". kaltaraprov.go.id. Diakses tanggal 2021-10-22. 
  26. ^ Akuntono, Indra (12 Februari 2016). Dwi Wedhaswary, Inggried, ed. "Hari Ini, Jokowi Lantik 7 Gubernur dan Wakilnya di Istana Negara". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  27. ^ Prastiwi, Devira; Liputan6.com (16 Desember 2020). Linawati, Mevi, ed. "Pilkada Kaltara 2020 Dimenangkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-30. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  28. ^ Aras, Muhammad (21 Januari 2021). "KPU Kaltara Tetapkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih". Metro Kaltara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  29. ^ "Presiden Jokowi Lantik Gubernur Beserta Wakil Gubernur Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara". Presiden Republik Indonesia. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. 15 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-24. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  30. ^ Data Wilayah - Buku XXIV Provinsi Kalimantan Utara Diarsipkan 2017-07-13 di Wayback Machine. - Kemendagri 2015.
  31. ^ "Gubernur Ajak Anggota DPRD Lebih Harmonis dan Bersinergi". Humas Pemprov Kaltara. 05-09-2019. Diakses tanggal 17-09-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  32. ^ "Anggota DPRD Kaltara Resmi Dilantik, Gubernur Harapkan Kerja Sama Ditingkatkan". niaga.asia. 04-09-2019. Diakses tanggal 17-09-2019. 
  33. ^ Yusuf P. (04-09-2019). "Pengucapan Sumpa/Janji Anggota DPRD Provinsi Kaltara masa bakti 2019-2024". MITRAPOL. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-10. Diakses tanggal 17-09-2019. 
  34. ^ "Sensus Penduduk 2020", www.kaltara.bps.go.id diakses tanggal 16 April 2021
  35. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  36. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  37. ^ Irianto Yakin Kalimantan Utara Bisa Cepat Berkembang - ANTARANEWS Kaltim. Diakses 28 Januari 2014.
  38. ^ a b Sucipto (5 Oktober 2020). "Tapal Batas dan Jantung Borneo di Kaltara". Kompas. Hlm.11
  39. ^ a b Sucipto (1 Juli 2020). Siwi Yunita, ed. "Puluhan Bangunan Sekolah di Perbatasan Kaltara-Malaysia Dipugar". Kompas.id. Diakses tanggal 27 November 2020. 
  40. ^ Harususilo, Yohanes Enggar, ed. (2 Mei 2019). "Belajar Pemberdayaan Pendidikan oleh Masyarakat dari Malinau Kaltara". Kompas.com. Diakses tanggal 27 November 2020. 

Lihat pula

Pranala luar