Kota Soe, Timor Tengah Selatan

kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Revisi sejak 17 Agustus 2022 11.08 oleh Penikmatbacaan (bicara | kontrib) (Penambahan Konten)

Kota Soe (ditulis So'E/Soe dibaca So'E) adalah sebuah Kecamatan yang juga merupakan ibukota dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini biasa disebut "The Freezing City" atau "Kota Membeku" karena cuaca di kota ini jauh lebih dingin dibandingkan kota lainnya di Pulau Timor. Kota ini berjarak 110 km dari Kupang, atau sekitar 185 km dari Atambua. Luas kota Soe sekitar 28,94 km2 dengan populasi ditahun 2021 berjumlah 41.055 jiwa, dan kepadatan 1.419 jiwa/km².[2][3]

Kota Soe
Kota Soe di Pulau Timor
Kota Soe
Kota Soe
Peta lokasi Kecamatan Kota Soe
Kota Soe di Nusa Tenggara Timur
Kota Soe
Kota Soe
Kota Soe (Nusa Tenggara Timur)
Koordinat: 9°52′00″S 124°16′21″E / 9.866655°S 124.272575°E / -9.866655; 124.272575
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenTimor Tengah Selatan
Pemerintahan
 • CamatBuce Balelai, S.Sos[1]
Populasi
 • Total41.055 jiwa
 • Kepadatan1.419/km2 (3,680/sq mi)
Kode pos
855xx
Kode Kemendagri53.02.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5304030 Edit nilai pada Wikidata
Luas28,94
Desa/kelurahan2 desa / 11 kelurahan
Kota Soe pada tahun 1930-an

Demografi

Jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 40.999 jiwa, yang terbagi di 11 kelurahan dan 2 desa dan memiliki 211 Rukun Tetangga (RT), 78 Rukun Warga (RW) dan 4 dusun. Penduduk asli Timor Tengah Selatan ialah suku Amanatun, Amanuban, Mollo, Boti, dan ada juga suku Timor, demikian juga yang ada di kota Soe.[4] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Timor.[4]

Salah satu ritual adat yang masih melekat di Timor Tengah Utara ialah ritual adat Tulu Nekak Ansaof Neu Ahonit Ma Ataos Amoet Apakaet. Ritual ini dilakukan oleh para ketua adat di tiga wilayah besar yakni, Insana, Miomaffo dan Biboki, yang di dalamnya terdapat 18 kevetoran dan Raja Sonbai. Dalam ritual, mereka akan menyembelih seekor kerbau besar. Selain kerbau, tokoh adat juga akan memberi sesajian berupa sirih pinang, seekor ayam, sebotol minuman lokal dan beberapa keping uang perak. Ritual ini merupakan simbol penyerahan diri kepada leluhur orang Timor.[4]

Dalam bidang keagamaan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Timor Tengah Selatan 2020 mencatat bahwa masyarakat di kecamatan ini memiliki penduduk yang beragam keyaninan. Penduduk yang beragama Kristen sebanyak 91,01% dimana mayoritas Protestan 79,56% dan Katolik 11,45%. Kemudian sebagian memeluk agama Islam 8,39%, Budha 0,38% dan Hindu 0,22%.[3]

Pekerjaan

Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, kemudian pensiunan, buruh dan pekerjaan lainnya.[3]

Geografi

Batas Kota


Referensi

  1. ^ Kota, Dion. Kanis Jehola, ed. "Lewat Program Kotaku, 5 Kelurahan di Kota SoE Dapat Anggaran 300 Juta Dari Kementerian PUPR". accessdate=13 Januari 2022. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Februari 2021. 
  3. ^ a b c "Kecamatan Kota Soe Dalam Angka 2020" (pdf). www.sumbatimurkab.bps.go.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 
  4. ^ a b c "Ritual Adat Tulu Nekak Ansaof Neu, Simbol Penyerahan Diri Kepada Leluhur Orang Timor". www.liputan6.com. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.