Golok adalah Senjata para Raja tanah Pasundan, bukan senjata tani atau berkebun dan juga bukan senjata dari rumpun melayu, tetapi merupakan senjata masyarakat sunda pada zaman dahulu. hal ini dapat kita buktikan berdasarkan keterangan yang tertulis pada Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan code inv. 69 L 624 dan kode inv. 16 L 630. yang pada kitab ini (630) tertulis tahun pembuatannya yaitu : nora (0) catur (4) sagara (4) wulan (1) =1440 Saka (1518 M). Jadi naskah ini ditulis dalam masa pemerintaan Sri Baduga Maharaja, penguasa Pakuan Pajajaran tahun 1482 - 1521 M dan ditulis dengan menggunakan aksara Buda/Gunung. Keterangan tentang strata dan senjata, terutama Golok ada pada Lembar ke 18 SSK 624 dan Lembar ke 17 SSK 630, yang menyebutkan bahwa Golok adalah senjata para Raja. di Lembar ke 18 SSK 624 tidak tercatat Pedang adalah Senjata Raja, Namun pada SSK 630 di lembar ke 17 di sebutkan bahwa pedang juga termasuk senjata Raja tanah Pasundan.

  • Ki Kumbang - Seni Golok Indonesia

Sejarah

Menurut sejarahnya Golok adalah senjata yang selalu digunakan oleh Raja. Hal itu dicatat dalam naskah Sunda Kuno abad ke-15 yaitu kitab Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Sanghyang Siksa Kandang Karesian pupuh XVII

 Ganggaman di sang prabu ma: pedang, abet, pamuk, golok, peso teundeut, keris. 


Artinya :

 Senjata sang prabu ialah: pedang, abet (pecut), pamuk, golok, peso teundeut, keris.

Deskripsi

Bilah Golok banyak mempunyai jenis seperti Tjendong atau Ujung Turun, Pontrang atau Salam Nunggal, Njadap, Malapah Gedang dan lain - lain. ukuran bilah (wilah) biasanya 2,5 hasta atau lebih. Perah atau gagang Golok banyak sekali jenisnya seperti Ceker Kidang, Koceak, Mear, Kucuit, Ekek, Buntut Lubang, Buta Torek, mejong dakom, dan lain lain. perah Golok biasanya terbuat dari tanduk kerbau hitam, albino, ataupun cula.