Daihatsu

perusahaan asal Jepang

Daihatsu Motor Co., Ltd. (ダイハツ工業株式会社, Daihatsu Kōgyō Kabushiki-gaisha), atau biasa dikenal sebagai Daihatsu, adalah sebuah produsen mobil asal Jepang dan merupakan salah satu produsen mesin pembakaran dalam tertua di Jepang yang masih eksis hingga saat ini. Perusahaan ini terkenal berkat produk kendaraan roda tiganya serta berbagai macam model mobil kei, penumpang, dan off-road-nya. Perusahaan ini berkantor pusat di Ikeda, Osaka.[3] Seluruh saham perusahaan ini dipegang oleh Toyota Motor Corporation sejak bulan Agustus 2016.

Daihatsu Motor Co., Ltd.
Nama asli
ダイハツ工業株式会社
Nama latin
Daihatsu Kōgyō Kabushiki-gaisha
Anak perusahaan
IndustriOtomotif
PendahuluHatsudoki Seizo Co., Ltd (1907-1951)
Didirikan1 Maret 1951; 73 tahun lalu (1951-03-01)
Kantor pusat,
Jepang
Tokoh kunci
Soichiro Okudaira (Presiden)
ProdukMobil dan mesin
Produksi
Kenaikan 1.764.766 unit kendaraan (1.530.954 unit, jika mengecualikan produksi Perodua)[1][note 1] (FY2019)
PendapatanKenaikan ¥1,435 triliun[2] (FY2019)
Penurunan ¥100 milyar[2] (FY2019)
Steady ¥98 milyar[2] (FY2019)
Total asetPenurunan ¥915 milyar[2] (FY2019)
Total ekuitasPenurunan ¥424 milyar[2] (FY2019)
Karyawan
13.156 (April 2020)[1]
IndukToyota
Anak usahaAstra Daihatsu Motor (61,7%)
Perodua (25%)
Situs webdaihatsu.com

Nama

Nama "Daihatsu" merupakan kombinasi antara kanji pertama dari Ōsaka (大) dan kanji pertama dari kata "produksi mesin" (発動機製造, hatsudōki seizō). Pada kombinasi yang baru, pembacaan "大" berubah dari "ō" menjadi "dai", sehingga muncullah nama "dai hatsu".[4]

Latar belakang

Daihatsu dibentuk pada bulan Maret 1951 sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran terhadap Hatsudoki Seizo Co. Ltd yang didirikan pada tahun 1907. Pendirian Hatsudoki sangat dipengaruhi oleh civitas dari Departemen Teknik Universitas Osaka, yang ingin mengembangkan mesin berbahan bakar solar untuk kendaraan kecil. Sejak pertama kali didirikan hingga tahun 1930, saat sebuah purwarupa truk tiga roda diajukan, fokus Hatsudoki terutama adalah mesin uap dan kereta untuk Japanese National Railways. Hatsudoki lalu fokus pada mesin diesel perkeretaapian, melalui kerja sama dengan Niigata Engineering dan Shinko Engineering. Sebelum mulai memproduksi mobil, kompetitor utama perusahaan ini di Jepang adalah Yanmar yang juga memproduksi mesin diesel stasioner.

Keputusan perusahaan ini untuk fokus pada produksi mobil dan teknologi yang terkait dipengaruhi oleh tumbuhnya industri mobil di Jepang selama dekade 1920-an dan 1930-an, saat Ford dan General Motors (GM) membuka pabrik di Jepang dan berhasil menguasai cukup banyak pangsa pasar. Ford membuka pabrik di Yokohama pada bulan Maret 1925 dan GM membuka Pabrik Perakitan Osaka pada tahun 1927. Kedua pabrik tersebut akhirnya ditutup oleh Pemerintah Kekaisaran Jepang sebelum Perang Dunia II.[5]

Selama dekade 1960-an, Daihatsu mulai mengekspor produknya ke Eropa, di mana perusahaan ini cukup kesulitan hingga dekade 1980-an. Di Jepang, sejumlah model buatan Daihatsu juga dikenal sebagai kei jidōsha (atau mobil kei).

Daihatsu adalah sebuah perusahaan independen hingga tahun 1967, saat Toyota mulai menjadi pemegang saham besar Daihatsu, seiring dengan keinginan pemerintah Jepang untuk membuka pasar domestik.[6] Menurut Toyota, awalnya mereka didekati oleh Sanwa Bank, bank dari Daihatsu.[7] Pada tahun 1995, Toyota meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini dari 16,8% menjadi 33,4%.[6] Pada saat itu, perusahaan ini memproduksi kendaraan kecil dan sejumlah mobil kecil di bawah kontrak untuk Toyota.[6] Dengan menguasai lebih dari sepertiga saham perusahaan ini, Toyota dapat memveto keputusan para pemegang saham pada rapat umum tahunan.[6] Pada tahun 1998, Toyota meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 51,2%.[8]

Pada bulan Januari 2011, Daihatsu mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari Eropa pada tahun 2013, karena kuatnya yen menyebabkan mereka kesulitan untuk mencetak laba dari kegiatan ekspor.[9] Pasca krisis finansial 2007–2008, penjualan Daihatsu di Eropa turun drastis, dari 58.000 unit pada tahun 2007 menjadi 12.000 unit pada tahun 2011.[10] Pada bulan Agustus 2016, Toyota Motor Corporation resmi membeli seluruh saham Daihatsu yang belum mereka pegang.

Linimasa

 
Daihatsu Midget Model DKA, 1957
  • 1907 – Hatsudoki Seizo Co., Ltd. didirikan
  • 1951 – Nama perusahaan ini diubah menjadi Daihatsu Motor Co., Ltd.
  • 1963 – Daihatsu Compagno, yang menggunakan sejumlah gaya bodi pada satu platform, resmi diluncurkan. Logo D, yang sampai sekarang terkenal sebagai identitas Daihatsu, juga diperkenalkan.
  • 1964 – Daihatsu berhasil memproduksi kendaraan ke-1.000.000 pada tanggal 1 September.[11]
  • 1965 – Daihatsu Compagno Berlina mulai dijual di Britania Raya, sehingga menjadi mobil asal Jepang pertama yang dipasarkan di sana.[12]
  • 1967 – Mulai bekerja sama dengan Toyota Motor Corporation
  • 1969 – Daihatsu berhasil memproduksi kendaraan ke-2.000.000.[13]
  • 1971 – Generasi pertama truk Daihatsu Delta diluncurkan di Jepang. Daihatsu Delta adalah truk empat roda berkapasitas 6 ton yang dipengaruhi oleh rancangan Toyota.
  • 1975 – Mulai memasok mesin diesel ke SEMAL asal Portugal untuk digunakan pada kendaraan offroad PORTARO 4X4 dan TAGUS 4X4.
  • 1980 – Daihatsu berhasil memproduksi kendaraan ke-3.000.000[14]
  • 1987 – Daihatsu masuk ke Amerika Serikat dengan Hijet
  • 1988 – Daihatsu memperkenalkan Rocky dan Charade di Amerika Serikat
  • 1992 – Daihatsu menghentikan penjualan di Amerika Serikat dan berhenti memproduksi kendaraan berspesifikasi Amerika Serikat
  • 1998 – Toyota resmi memegang 51,2% saham Daihatsu Motor Co., Ltd.
  • 2011 – Daihatsu menyatakan bahwa penjualan kendaraan Daihatsu di Eropa akan dihentikan pada tanggal 31 Januari 2013
  • 2011 – Daihatsu berinvestasi sebesar 20 milyar yen ($238,9 juta) di Indonesia guna membangun pabrik untuk memproduksi mobil murah.[15] Konstruksi pabrik tersebut dimulai pada tanggal 27 Mei 2011 di atas lahan seluas 70.000 meter persegi dan akan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2012 dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 mobil per tahun.[16]
  • 2016 – Toyota membeli seluruh saham Daihatsu yang belum mereka pegang.[17]

Pasar ekspor

Daihatsu pertama kali melakukan ekspor pada tahun 1953, dan pada tahun 1980, sebanyak 500.000 ribu unit kendaraan buatan Daihatsu telah diekspor.[18] Pada tahun 1979, Daihatsu membuka kantor untuk Eropa di Brussels, guna mengendalikan dan mengembangkan aktivitas ekspor di Eropa Barat.[14] Sejak akhir dekade 1990-an, ekspor Daihatsu terus menurun. Namun, penurunan tersebut sebagian tertutup oleh penjualan kendaraan buatan Daihatsu melalui kanal Toyota, dan penjualan teknologi ke Perodua asal Malaysia. Daihatsu juga pernah memasok mobil untuk sejumlah produsen otomotif. Perusahaan ini kini menyediakan mesin dan transmisi untuk Perodua asal Malaysia, yang memproduksi dan memasarkan mobil Daihatsu yang namanya diubah di sana, serta menjual sejumlah mobil bermerek Perodua di Britania Raya dan Irlandia hingga tahun 2012.

Asia dan Oseania

Pasca krisis keuangan Asia 1997, Daihatsu menutup pabriknya di Thailand dan keluar dari sana.[19] Hingga keluar pada bulan Maret 1998, Daihatsu terutama menjual jajaran produk Mira di Thailand. Mira juga diproduksi di sana dengan modifikasi lokal tertentu.

Setelah Perodua diluncurkan, bisnis Daihatsu di Malaysia diperkecil agar fokus pada kendaraan niaga saja, dengan menjual Delta dan Gran Max. Daihatsu sebelumnya juga menjual Charades dan Miras di Malaysia sejak pertama kali beroperasi di Malaysia sebagai sebuah joint venture pada tahun 1980. Di Indonesia, Daihatsu tetap menjadi pemain besar.

Pada tanggal 31 Maret 2005, diberitakan bahwa Toyota akan menarik Daihatsu dari Australia setelah penjualannya menurun drastis pada tahun 2005, padahal pasar mobil baru di Australia secara umum tumbuh sebesar 7%. Daihatsu resmi mengakhiri bisnisnya di Australia pada bulan Maret 2006 setelah beroperasi selama hampir 40 tahun di sana.

Pada tanggal 8 April 2013, Toyota New Zealand mengumumkan bahwa penjualan kendaraan buatan Daihatsu akan dihentikan pada akhir tahun 2013, karena kurangnya produk Daihatsu yang memenuhi aturan yang akan diterapkan di Selandia Baru. Tidak ada kendaraan baru Daihatsu yang diimpor sejak pengumuman tersebut dibuat.[20]

Amerika

Bisnis Daihatsu di Chile, di mana Daihatsu terkenal berkat kendaraan buatannya pada dekade 1970-an, seperti Charade atau Cuore, juga terancam akibat penjualan yang rendah pada tahun 2004 dan 2005. Toyota menyatakan bahwa mereka berniat bertahan di Chile, di mana hanya Terios yang tersedia di sana hingga model tersebut diubah namanya menjadi Toyota Rush pada bulan Agustus 2016, karena Daihatsu akhirnya keluar dari Chile.[21][22]

Di Trinidad dan Tobago, Daihatsu telah eksis sejak tahun 1958, saat Mark I Midget buatannya menjadi pilihan populer bagi para pedagang pasar di sana. Mulai tahun 1978 hingga 2001, sebuah diler lokal memasarkan Charmant, Rocky, Fourtrak, serta kemudian, Terios dan Grand Move. Sasis Delta tetap populer sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1985 hingga saat ini. Anak usaha Toyota, Toyota Trinidad and Tobago Ltd. kini memasarkan Daihatsu Terios, YRV, dan Sirion.

Di Amerika Serikat, Daihatsu dipasarkan mulai tahun 1988 hingga 1992, namun terhambat oleh resesi 1990-an, dan produk Daihatsu kurang laku, karena mobil kecil dan hemat bahan bakar buatan Daihatsu tidak sesuai dengan persepsi kebutuhan dari masyarakat Amerika. Hanya Charade dan Rocky yang dijual di Amerika Serikat. Mulai tahun 1987, Daihatsu juga menjual Hijet di Amerika Serikat sebagai kendaraan utilitas off-road. Kantor pusat Daihatsu untuk Amerika Serikat dulu terletak di Los Alamitos, California, dan kini menjadi lokasi Timken Bearing Inspection Inc. Daihatsu dan Bombardier Inc. pernah berencana membuka sebuah pabrik perakitan untuk Charade di Kanada pada tahun 1989. Tujuan pendirian pabrik tersebut pada akhirnya adalah untuk memproduksi mobil kecil rancangan Bombardier untuk dijual di Amerika Utara.[23] Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.

Produk

 
Daihatsu Copen
 
Daihatsu Move Custom
 
Daihatsu Materia
 
FAW Group

Pabrik

Slogan

  • Kemampuannya Dapat Diandalkan (khusus Indonesia, 1969-1979)
  • Kendaraan yang Tahu Kebutuhan Anda (khusus Indonesia, 1979-1982)
  • Penghemat Energi (khusus Indonesia, 1982-1987)
  • Lebih Dari Yang Biasa (khusus Indonesia, 1987-1997)
  • We Make it Compact (1997-2006)
  • Innovation for Tomorrow (2006-sekarang)
  • Daihatsu Sahabatku (khusus Indonesia, 2011-sekarang)

Catatan

  1. ^ Tahun fiskal 2019 sebagaimana dilaporkan oleh Daihatsu adalah mulai tanggal 1 April 2019 hingga 31 Maret 2020. Daihatsu juga melaporkan tahun fiskal sebelumnya sebagai tahun fiskal 2019.

Referensi

  1. ^ a b "Data Book 2020" (PDF). Daihatsu. hlm. 1, 5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-02-22. Diakses tanggal August 1, 2020. 
  2. ^ a b c d e "ダイハツ工業株式会社 第179期決算公告" [Daihatsu Industry (Motor) Co., Ltd. Announcement of financial results for the 179th fiscal year] (dalam bahasa Jepang). Daihatsu. Diakses tanggal August 1, 2020 – via Company Activities Total Research Institute. 
  3. ^ "Corporate Info Diarsipkan January 27, 2010, di Wayback Machine.." Daihatsu. Retrieved on February 5, 2010.
  4. ^ "Daihatsu FAQ". Daihatsu Motor Co., Ltd. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 13, 2017. 
  5. ^ Mason, Mark (1992). American Multinationals and Japan: The Political Economy of Japanese Capital Controls, 1899-1980. Harvard Univ Asia Center. hlm. 146. ISBN 9780674026308 – via Google Books. 
  6. ^ a b c d Pollack, Andrew (September 21, 1995). "Toyota Doubles Its Holdings in Daihatsu Motor of Japan". The New York Times. Diakses tanggal December 27, 2016. 
  7. ^ "Alliance with Daihatsu Motor". Toyota-global.com. Toyota. Diakses tanggal December 27, 2016. 
  8. ^ "Toyota to take over Daihatsu Motor". The Japan Times. Aug 28, 1998. Diakses tanggal December 27, 2016. 
  9. ^ Strong Yen Forces Daihatsu Out of Europe Diarsipkan January 17, 2011, di Wayback Machine. – Industry Week, January 14, 2011
  10. ^ "New Vehicle Registrations – By Manufacturer (2011) Diarsipkan 2020-12-01 di Wayback Machine.." ACEA. Retrieved on March 8, 2012.
  11. ^ Kießler, Bernd-Wilfried (1992), Daihatsu Automobile: Erfahrung für die Zukunft (dalam bahasa Jerman), Südwest, hlm. 34, ISBN 9783517012254 
  12. ^ Kießler, p. 33
  13. ^ Kießler, p. 35
  14. ^ a b Kießler, p. 42
  15. ^ "Toyota Plans Low-Cost Car for Traffic-Choked Indonesia". The Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 29, 2011. Diakses tanggal August 21, 2011. 
  16. ^ "Kontan Online – Daihatsu plans to spend Rp 2.1 trillion on new factory". English.kontan.co.id. February 23, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 8, 2012. Diakses tanggal August 21, 2011. 
  17. ^ "Toyota completes full takeover of Daihatsu". The Japan Times. Diakses tanggal August 1, 2016. 
  18. ^ Daihatsu (stockholder brochure), Daihatsu Motor Company, 1986, hlm. 24 
  19. ^ Piszczalski, Martin (April 1, 2002), "Thailand Tales: Profits Still Elusive", Plastics Technology, Gardner Business Media, diarsipkan dari versi asli tanggal December 17, 2012, diakses tanggal November 25, 2012 
  20. ^ "Toyota New Zealand". toyota.co.nz. April 8, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 3, 2013. Diakses tanggal April 29, 2013. 
  21. ^ Nuñez, Beatriz (8 August 2016). "Daihatsu Terios Bego pasa a ser Toyota Rush". PuroMotor (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 3 September 2019. 
  22. ^ Beher, Jorge (8 September 2016). "Toyota lanza el Rush y liquida a Daihatsu en Chile" [Toyota launches the Rush and discontinues Daihatsu in Chile]. autocosmos.com (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 3 September 2019. 
  23. ^ Stark, Harry A., ed. (1987). Ward's Automotive Yearbook 1987. 49. Detroit, MI: Ward's Communications, Inc. hlm. 155. ISBN ((0910589007)) Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 

Pranala luar