Organisasi Papua Merdeka

istilah payung untuk gerakan kemerdekaan untuk Papua Barat (provinsi Indonesia yaitu Papua dan Papua Barat), dengan elemen militan ataupun nonkekerasan

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi separatis teroris yang didirikan pada tahun 1963 untuk selalu membuat kekacauan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya,[10] dan untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Organisasi Papua Merdeka
PemimpinJacob Prai
Waktu operasi1 Desember 1963 – sekarang
MarkasPapua Barat
Wilayah operasiSeluruh Papua
IdeologiNasionalisme Papua
StatusAktif
Sekutu Vanuatu[1][2]
 Kepulauan Solomon[3]
 Australia[4][5][6][7]
 Senegal[8]
 Tonga[9]
Lawan Indonesia
 Amerika Serikat (1969–1992)
Dicap sebagai organisasi teror oleh Indonesia

Gerakan ini biasa disebut sebagai KKB, KKSB, dan KSTP (singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata, dan Kelompok Separatis Teroris Papua). Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan kekacauan bagi provinsi tersebut yang berarti pengkhianatan.[11] OPM juga menempuh upaya jalur diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan aksi terorisme sebagai bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari separatis Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.

Sejarah

 
Graffiti OPM di Sentani, Papua

Selama Perang Dunia II, Hindia Belanda (kelak menjadi Indonesia) dipandu oleh Soekarno untuk menyuplai minyak demi upaya perang Jepang dan langsung menyatakan merdeka dengan nama Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Nugini Belanda (Nugini Barat) dan Australia yang menjalankan pemerintahan di teritori Papua dan Nugini Britania menolak penjajahan Jepang dan menjadi sekutu pasukan Amerika Serikat dan Australia sepanjang Perang Pasifik.

Hubungan Belanda dan Nugini Belanda sebelum perang berakhir dengan diangkatnya warga sipil Papua ke pemerintahan[12] sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan tahun 1963. Meski sudah ada perjanjian antara Australia dan Belanda tahun 1957 bahwa teritori milik mereka lebih baik bersatu dan merdeka, ketiadaan pembangunan di teritori Australia dan kepentingan Amerika Serikat membuat dua wilayah ini berpisah. OPM didirikan bulan Desember 1963 dengan pengumuman, "Kami tidak mau kehidupan modern! Kami menolak pembangunan apapun: rombongan pemuka agama, lembaga kemanusiaan, dan organisasi pemerintahan. Tinggalkan kami sendiri! [sic]"[13] Organisasi ini awalnya merupakan gerakan spiritual kargoisme, kelompok kebatinan yang menggabungkan kepercayaan adat dan kristiani, yang dibentuk oleh kepala distrik Demta, Aser Demotekay. Walau begitu pihak Aser kooperatif dengan pemerintah Indonesia dan melarang kekerasan. Walau pengikut Aser, Jacob Prai kemudian melanjutkan gerakan tersebut dengan kekerasan.

Kelompok kedua berasal dari Manokwari pada tahun 1964, tokohnya adalah Terianus Aronggear. Dia mendirikan 'Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat'. Organisasi ini juga bergerak secara klandestin. Belakangan, organisasi Terianus dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok ini mengirim dokumen ke PBB meminta peninjauan kembali persetujuan New York, yang juga berisi rancangan susunan kabinet Papua Barat, susunannya antara lain Markus Kaisiepo sebagai Presiden, Nicolaas Jouwe sebagai Wakil Presiden, Terianus Aronggear sebagai Menteri Luar Negeri, dan Permenas Ferry Awom sebagai Panglima Perang.[14] Berdasarkan pengakuan Nicolas Jouwe, ada campur tangan pihak Belanda dalam pelatihan pemuda Papua yang kemudian diminta mendirikan OPM.[15]

Nugini Belanda mengadakan pemilu pada Januari 1961 dan Dewan Nugini dilantik pada April 1961. Akan tetapi, di Washington, D.C., Penasihat Keamanan Nasional McGeorge Bundy melobi Presiden A.S. John F. Kennedy untuk menegosiasikan transfer pemerintahan Nugini Barat ke Indonesia.[16] Perjanjian New York dirancang oleh Robert Kennedy dan ditandatangani oleh Belanda, Indonesia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Agustus 1962.

Walaupun Belanda menuntut agar rakyat Nugini Barat boleh menentukan nasib sendiri sesuai piagam PBB dan Resolusi 1514 (XV) Majelis Umum PBB dengan nama "Act of Free Choice" (Penentuan Pendapat Rakyat), Perjanjian New York memberikan jeda tujuh tahun dan menghapuskan wewenang PBB untuk mengawasi pelaksanaan Akta tersebut.[17] Kelompok separatis mengibarkan bendera Bintang Kejora Papua Barat pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Tanggal tersebut mereka anggap sebagai hari kemerdekaan Papua. Menurut laporan Human Rights Watch, Polri berspekulasi bahwa orang-orang yang melakukan tindakan seperti ini bisa dijerat dengan tuduhan pengkhianatan yang hukumannya berupa kurungan penjara selama 7 sampai 20 tahun di Indonesia.[18]

Nama

"Negara Persatuan Republik Papua Barat" Lepas Dari "Negara Kesatuan Republik Indonesia" saat ini digunakan, khususnya di Negara Persatuan Republik Papua Barat, untuk merujuk kepada Pulau Melanesia Australasia Nederlands New Guinea ini secara keseluruhan dan juga untuk wilayah Provinsi Papua Provinsi Papua Barat]] Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Tenggah Provinsi Papua Utara Dan Provinsi Papua Selatan di pulau Melanesia Australasia Negara Persatuan Republik Papua Barat. Istilah "Negara Persatuan Republik Papua Barat" juga digunakan untuk merujuk kepada 6 Enam provinsi di wilayah Negara Persatuan Republik Papua Barat yang termasuk dalam wilayah pemerintahan negara Nederlands New Guinea Sampai Negara Persatuan Republik Papua Barat, yaitu Provinsi Papua Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Tenggah Provinsi Papua Utara Provinsi Papua Selatan Negara Persatuan Republik Papua Barat Di Bagi 6 Provinsi. Namun beberapa publikasi (lihat misalnya Kartikasari et al. 2007[19]) membatasi penggunaan nama "Republik Of West Papua" khusus untuk wilayah Negara Persatuan Republik Papua Barat.

"Nugini" dan "Guinea Baru" berasal dari kata New Guinea, nama yang diberikan oleh orang Barat yang di Indonesia Negara Persatuan Republik Papua Barat Pisah Dari Induk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nederlands Dan Misionary dahulu berpendapat bahwa Melanesia Australasia Nederlands New Guinea tanah Papua mirip Guinea, sebuah wilayah di Afrika dan sehingga pulau ini disebut "Guinea baru". Kini, istilah ini digunakan oleh dunia internasional untuk merujuk pada keseluruhan Pulau Papua.

"Negara Persatuan Republik Papua Barat" dahulu digunakan di Negara Induk Yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengacu terhadap pulau Papua ini, sedangkan "Negara Persatuan Republik Papua Barat" dan "Republik Papua Barat" dahulu digunakan pada wilayah Melanesia Australasia Nederlands New Guinea dari pulau Papua dan provinsinya, yaitu "Provinsi Papua Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Selatan Provinsi Papua Utara Provinsi Papua Tenggah".[20] Nama ini diusulkan pada tahun 1945 1961 1963 Dan Sampai Saat ini 2022 oleh Vice President Sony Esau Mbisikmbo,[21] saudara dari Gubernur yang akan datang Vice President Sony Esau Mbisikmbo.[22] Nama ini diambil dari Bahasa Nduga yang berarti Abua, atau semangat untuk bangkit. Nama ini juga digunakan dalam bahasa pribumi lain seperti Bahasa Biak Serui, Bahasa Merauke dan Bahasa Waropen puncak jaya jayawi jaya sorong sampai merauke.[21] Nama ini digunakan sampai tahun 2001 Sampai Tahun 2022 Saat ini di mana nama pulau beserta provinsinya diubah menjadi "Negara Persatuan Republik Papua Barat".[23] Nama Irian-papua-negara-persatuan-republik-papua-barat yang awalnya disukai oleh penduduk asli Papua, sekarang dianggap sebagai nama yang diberikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia Kepada [[Negara Persatuan Republik Papua Barat.[21] EVOLUSI IDEOLOGI NASIONALISME SEJARAH NEGARA PERSATUAN REPUBLIK PAPUA BARAT

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 18 September 2022

<languages /> Templat:Bundled Hubungan berulang templat terdeteksi: Templat:Extension <translate> The WikiEditor extension provides an improved interface (primarily a toolbar) for editing wikitext.</translate> <translate> It is the wikitext editing interface that Wikipedia Sony Esau Mbisikmno started using in 2010 for desktop users, and so it is sometimes called the 2010 wikitext editor.</translate>

<translate>

Organisasi Papua Merdeka
PemimpinPresident Jacob Prai
Waktu operasi1 Desember 1963 – sekarang
MarkasNegara Persatuan Republik Papua Barat
Wilayah operasiSeluruh Tanah Air Negara Persatuan Republik Papua Barat
IdeologiNasionalisme Papua
StatusAktif
Sekutu  Vanuatu[24][2]
  Kepulauan Solomon[25]
  Australia[26][27][28][29]
  Senegal[30]
  Tonga[31]
LawanTemplat:Country data Negara Persatuan Republik Papua Barat
  Amerika Serikat (1969–1992)

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi Negara Persatuan Republik Papua Barat President Benny Wenda Benny Wenda Vice President Sony Esau Mbisikmbo yang didirikan pada tahun 1 Desember 1961 Sampai 1 May 1963 untuk Menentukan Nasip Sendiri di Provinsi Papua Papua Barat Papua Timur Papua Tenggah Papua Utara Papua Selatan yang saat ini di Negara Persatuan Republik Papua Barat, yang sebelumnya dikenal sebagai Nederlands New Guinea,[10] dan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gerakan Persatuan Republik Papua Barat ini biasa disebut sebagai TPNPB', TNPB, dan PNPB (singkatan dari Kelompok Militer Bersenjata, Kelompok Militer Melanesia Australasia Nederlands New Guinea Bersenjata, dan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat). Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan Kemajuan Perubahan Bagi Seluruh Rakyat Dan Bangsa Melanesia bagi provinsi tersebut yang berarti pejuang Sejati.[32] OPM juga menempuh upaya jalur diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan TPNPB PPNPB TNPB AWP WPA Bersama Panglima Tertinggi Wakil Panglima Markus Wakerkwa Kelly Kwalik Ndinar Wakerkwa Wilemur Kogoya Pinus Kogoya Sakarias Mbisikmbo Nenoleh Mbisikmbo aksi Lawan TNI POLRI KOPASUS BRIMOB DENSUS88 BIN INTELIJEN Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk Menentukan Nasip Sendiri Namun Ada Pasukan Lain Dari Group Terlampir Di Atas Tersebut Lawan Pemerintah Pemimpin Keamanan Dll sebagai bagian dari konflik Organisasi Papua Merdeka. PRO KONTRA Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari Organisasi Papua Merdeka, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" Ho My Land Papua Melanesia Raya dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1 Desember 1961 sampai pemerintahan Negara Persatuan Republik Papua Barat dimulai pada 1 Mei 1963 di bawah Perjanjian New York. Administrasi PBB Amerika Serikat Nederlands Kirim Pt Freeport McMoRaN Dan Anak Perusahaan Berdiri Di Atas Kebenaran Injil Yosua 1:1_18 Yaitu Partai Politik Republik Demokrasi Negara Persatuan Republik Papua Barat Vice President Sony Esau Mbisikmbo Menciptakan Lagu Marks Nasional Yaitu; Lagu Kebangsaan Melanesia Raya Negara Persatuan Republik Papua Barat Sony Esau Mbisikmbo Persatuan Republik Melanesia [Persatuan Amerika Melanesia|Persatuan Amerika Melanesia]] Persatuan Melayu Melanesia Persatuan Papua New Guinea And Nederlands New Guinea Persatuan Black The World Country Persatuan Administrasi PBB Sony Esau Mbisikmbo

Deklarasi Republik Papua Barat

 
Protes "Bebaskan Papua Barat" di Melbourne, Australia, Agustus 2012
 
Bendera Bintang Kejora atau Morgenstervlag

Menanggapi hal tersebut, Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM, Seth Jafeth Roemkorem dan Jacob Hendrik Prai, berencana mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada tahun 1971. Tanggal 1 Juli 1971, Roemkorem dan Prai mendeklarasikan Republik Papua Barat dan segera merancang konstitusinya.

Konflik strategi antara Roemkorem dan Prai berujung pada perpecahan OPM menjadi dua faksi: PEMKA yang dipimpin Prai dan TPN yang dipimpin Roemkorem. Perpecahan ini sangat memengaruhi kemampuan OPM sebagai suatu pasukan tempur yang terpusat.

Sejak 1976, para pejabat perusahaan pertambangan Freeport Indonesia sering menerima surat dari OPM yang mengancam perusahaan dan meminta bantuan dalam rencana pemberontakan musim semi. Perusahaan menolak bekerja sama dengan OPM. Mulai 23 Juli sampai 7 September 1977, milisi OPM melaksanakan ancaman mereka terhadap Freeport dan memotong jalur pipa slurry dan bahan bakar, memutus kabel telepon dan listrik, membakar sebuah gudang, dan meledakkan bom di sejumlah fasilitas perusahaan. Freeport memperkirakan kerugiannya mencapai $123.871,23.[10]

Tahun 1982, Dewan Revolusi OPM (OPMRC) didirikan dan di bawah kepemimpinan Moses Werror, OPMRC berusaha meraih kemerdekaan melalui kampanye diplomasi internasional. OPMRC bertujuan mendapatkan pengakuan internasional untuk kemerdekaan Papua Barat melalui forum-forum internasional seperti PBB, Gerakan Non-Blok, Forum Pasifik Selatan, dan ASEAN.

Tahun 1984, OPM melancarkan serangan di Jayapura, ibu kota provinsi dan kota yang didominasi orang Indonesia non-Melanesia. Serangan ini langsung diredam militer Indonesia dengan aksi kontra-pemberontakan yang lebih besar. Kegagalan ini menciptakan eksodus pengungsi Papua yang diduga dibantu OPM ke kamp-kamp di Papua Nugini.

Tanggal 14 Februari 1986, Freeport Indonesia mendapatkan informasi bahwa OPM kembali aktif di daerah mereka dan sejumlah karyawan Freeport adalah anggota atau simpatisan OPM. Tanggal 18 Februari, sebuah surat yang ditandatangani "Jenderal Pemberontak" memperingatkan bahwa "Pada hari Rabu, 19 Februari, akan turun hujan di Tembagapura". Sekitar pukul 22:00 WIT, sejumlah orang tak dikenal memotong jalur pipa slurry dan bahan bakar dengan gergaji, sehingga "banyak slurry, bijih tembaga, perak, emas, dan bahan bakar diesel yang terbuang." Selain itu, mereka membakar pagar jalur pipa dan menembak polisi yang mencoba mendekati lokasi kejadian. Tanggal 14 April 1986, milisi OPM kembali memotong jalur pipa, memutus kabel listrik, merusak sistem sanitasi, dan membakar ban. Kru teknisi diserang OPM saat mendekati lokasi kejadian, sehingga Freeport terpaksa meminta bantuan polisi dan militer.[10]

Dalam insiden terpisah pada bulan Januari dan Agustus 1996, OPM menawan sejumlah orang Eropa dan Indonesia; pertama dari grup peneliti, kemudian dari kamp hutan. Dua sandera dari grup pertama dibunuh dan sisanya dibebaskan.

Bulan Juli 1998, OPM mengibarkan bendera mereka di menara air kota Biak di pulau Biak. Mereka menetap di sana selama beberapa hari sebelum militer Indonesia membubarkan mereka. Filep Karma termasuk di antara orang-orang yang ditangkap.[33]

Tanggal 24 Oktober 2011, Dominggus Oktavianus Awes, kepala polisi Mulia, ditembak oleh orang tak dikenal di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Kepolisian Indonesia menduga sang penembak adalah anggota OPM. Rangkaian serangan terhadap polisi Indonesia memaksa pemerintah menerjunkan lebih banyak personel di Papua.[34]

Pada tanggal 21 Januari 2012, orang-orang bersenjata yang diduga anggota OPM menembak mati seorang warga sipil yang sedang menjaga warung. Ia adalah transmigran asal Sumatra Barat.[35]

Tanggal 8 Januari 2012, OPM melancarkan serangan ke bus umum yang mengakibatkan kematian 3 warga sipil dan 1 anggota TNI. 4 lainnya juga cedera.[36]

Tanggal 31 Januari 2012, seorang anggota OPM tertangkap membawa 1 kilogram obat-obatan terlarang di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Obat-obatan tersebut diduga akan dijual di Jayapura.[37]

Tanggal 8 April 2012, OPM menyerang sebuah pesawat sipil Trigana Air setelah mendarat yang akan parkir di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Lima militan bersenjata OPM tiba-tiba melepaskan tembakan ke pesawat, sehingga pesawat kehilangan kendali dan menabrak sebuah bangunan. Satu orang tewas, yaitu Leiron Kogoya, seorang jurnalis Papua Pos yang mengalami luka tembak di leher. Pilot Beby Astek dan Kopilot Willy Resubun terluka akibat pecahan peluru. Yanti Korwa, seorang ibu rumah tangga, terluka di lengan kanannya dan anaknya yang berusia 4 tahun, Pako Korwa, terluka di tangan kirinya. Pasca-serangan, para militan mundur ke hutan sekitar bandara. Semua korban adalah warga sipil.[38]

Tanggal 1 Juli 2012, patroli keamanan rutin yang diserang OPM mengakibatkan seorang warga sipil tewas. Korban adalah presiden desa setempat yang ditembak di bagian kepala dan perut. Seorang anggota TNI terluka oleh pecahan kaca.[39]

Tanggal 9 Juli 2012, tiga orang diserang dan tewas di Paniai, Papua. Salah satu korban adalah anggota TNI. Dua lainnya adalah warga sipil, termasuk bocah berusia 8 tahun. Bocah tersebut ditemukan dengan luka tusuk di bagian dada.[40]

Nama

"Negara Persatuan Republik Papua Barat" Lepas Dari "Negara Kesatuan Republik Indonesia" saat ini digunakan, khususnya di Negara Persatuan Republik Papua Barat, untuk merujuk kepada Pulau Melanesia Australasia Nederlands New Guinea ini secara keseluruhan dan juga untuk wilayah Provinsi Papua Provinsi Papua Barat]] Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Tenggah Provinsi Papua Utara Dan Provinsi Papua Selatan di pulau Melanesia Australasia Negara Persatuan Republik Papua Barat. Istilah "Negara Persatuan Republik Papua Barat" juga digunakan untuk merujuk kepada 6 Enam provinsi di wilayah Negara Persatuan Republik Papua Barat yang termasuk dalam wilayah pemerintahan negara Nederlands New Guinea Sampai Negara Persatuan Republik Papua Barat, yaitu Provinsi Papua Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Tenggah Provinsi Papua Utara Provinsi Papua Selatan Negara Persatuan Republik Papua Barat Di Bagi 6 Provinsi. Namun beberapa publikasi (lihat misalnya Kartikasari et al. 2007[41]) membatasi penggunaan nama "Republik Of West Papua" khusus untuk wilayah Negara Persatuan Republik Papua Barat.

"Nugini" dan "Guinea Baru" berasal dari kata New Guinea, nama yang diberikan oleh orang Barat yang di Indonesia Negara Persatuan Republik Papua Barat Pisah Dari Induk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nederlands Dan Misionary dahulu berpendapat bahwa Melanesia Australasia Nederlands New Guinea tanah Papua mirip Guinea, sebuah wilayah di Afrika dan sehingga pulau ini disebut "Guinea baru". Kini, istilah ini digunakan oleh dunia internasional untuk merujuk pada keseluruhan Pulau Papua.

"Negara Persatuan Republik Papua Barat" dahulu digunakan di Negara Induk Yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengacu terhadap pulau Papua ini, sedangkan "Negara Persatuan Republik Papua Barat" dan "Republik Papua Barat" dahulu digunakan pada wilayah Melanesia Australasia Nederlands New Guinea dari pulau Papua dan provinsinya, yaitu "Provinsi Papua Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Timur Provinsi Papua Selatan Provinsi Papua Utara Provinsi Papua Tenggah".[42] Nama ini diusulkan pada tahun 1945 1961 1963 Dan Sampai Saat ini 2022 oleh Vice President Sony Esau Mbisikmbo,[21] saudara dari Gubernur yang akan datang Vice President Sony Esau Mbisikmbo.[43] Nama ini diambil dari Bahasa Nduga yang berarti Abua, atau semangat untuk bangkit. Nama ini juga digunakan dalam bahasa pribumi lain seperti Bahasa Biak Serui, Bahasa Merauke dan Bahasa Waropen puncak jaya jayawi jaya sorong sampai merauke.[21] Nama ini digunakan sampai tahun 2001 Sampai Tahun 2022 Saat ini di mana nama pulau beserta provinsinya diubah menjadi "Negara Persatuan Republik Papua Barat".[44] Nama Irian-papua-negara-persatuan-republik-papua-barat yang awalnya disukai oleh penduduk asli Papua, sekarang dianggap sebagai nama yang diberikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia Kepada [[Negara Persatuan Republik Papua Barat.[21] EVOLUSI IDEOLOGI NASIONALISME SEJARAH NEGARA PERSATUAN REPUBLIK PAPUA BARAT

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 18 September 2022

<languages /> Templat:Bundled Hubungan berulang templat terdeteksi: Templat:Extension <translate> The WikiEditor extension provides an improved interface (primarily a toolbar) for editing wikitext.</translate> <translate> It is the wikitext editing interface that Wikipedia Sony Esau Mbisikmno started using in 2010 for desktop users, and so it is sometimes called the 2010 wikitext editor.</translate>

<translate>

Organisasi Papua Merdeka
PemimpinPresident Jacob Prai
Waktu operasi1 Desember 1963 – sekarang
MarkasNegara Persatuan Republik Papua Barat
Wilayah operasiSeluruh Tanah Air Negara Persatuan Republik Papua Barat
IdeologiNasionalisme Papua
StatusAktif
Sekutu  Vanuatu[45][2]
  Kepulauan Solomon[46]
  Australia[47][48][49][50]
  Senegal[51]
  Tonga[52]
LawanTemplat:Country data Negara Persatuan Republik Papua Barat
  Amerika Serikat (1969–1992)

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi Negara Persatuan Republik Papua Barat President Benny Wenda Benny Wenda Vice President Sony Esau Mbisikmbo yang didirikan pada tahun 1 Desember 1961 Sampai 1 May 1963 untuk Menentukan Nasip Sendiri di Provinsi Papua Papua Barat Papua Timur Papua Tenggah Papua Utara Papua Selatan yang saat ini di Negara Persatuan Republik Papua Barat, yang sebelumnya dikenal sebagai Nederlands New Guinea,[10] dan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gerakan Persatuan Republik Papua Barat ini biasa disebut sebagai TPNPB', TNPB, dan PNPB (singkatan dari Kelompok Militer Bersenjata, Kelompok Militer Melanesia Australasia Nederlands New Guinea Bersenjata, dan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat). Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan Kemajuan Perubahan Bagi Seluruh Rakyat Dan Bangsa Melanesia bagi provinsi tersebut yang berarti pejuang Sejati.[53] OPM juga menempuh upaya jalur diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan TPNPB PPNPB TNPB AWP WPA Bersama Panglima Tertinggi Wakil Panglima Markus Wakerkwa Kelly Kwalik Ndinar Wakerkwa Wilemur Kogoya Pinus Kogoya Sakarias Mbisikmbo Nenoleh Mbisikmbo aksi Lawan TNI POLRI KOPASUS BRIMOB DENSUS88 BIN INTELIJEN Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk Menentukan Nasip Sendiri Namun Ada Pasukan Lain Dari Group Terlampir Di Atas Tersebut Lawan Pemerintah Pemimpin Keamanan Dll sebagai bagian dari konflik Organisasi Papua Merdeka. PRO KONTRA Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari Organisasi Papua Merdeka, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" Ho My Land Papua Melanesia Raya dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1 Desember 1961 sampai pemerintahan Negara Persatuan Republik Papua Barat dimulai pada 1 Mei 1963 di bawah Perjanjian New York. Administrasi PBB Amerika Serikat Nederlands Kirim Pt Freeport McMoRaN Dan Anak Perusahaan Berdiri Di Atas Kebenaran Injil Yosua 1:1_18 Yaitu Partai Politik Republik Demokrasi Negara Persatuan Republik Papua Barat Vice President Sony Esau Mbisikmbo Menciptakan Lagu Marks Nasional Yaitu; Lagu Kebangsaan Melanesia Raya Negara Persatuan Republik Papua Barat Sony Esau Mbisikmbo Persatuan Republik Melanesia [Persatuan Amerika Melanesia|Persatuan Amerika Melanesia]] Persatuan Melayu Melanesia Persatuan Papua New Guinea And Nederlands New Guinea Persatuan Black The World Country Persatuan Administrasi PBB Sony Esau Mbisikmbo

Hierarki organisasi dan otoritas pemerintahan

Organisasi internal OPM sulit untuk ditentukan. Pada tahun 1996 'Panglima Tertinggi' OPM adalah Mathias Wenda.[54] Juru bicara OPM di Sydney, John Otto Ondawame, mengatakan telah lebih atau kurang dari sembilan titah kemerdekaan.[54] Jurnalis lepas Australia, Ben Bohane, mengatakan telah ada tujuh titah kemerdekaan.[54] Tentara Nasional Indonesia mengatakan OPM memiliki dua sayap utama, 'Markas Besar Victoria' dan 'Pembela Kebenaran'. Mantan yang lebih kecil, dan dipimpin oleh ML Prawar sampai ia ditembak mati pada tahun 1991. Terakhir ini jauh lebih besar dan beroperasi di seluruh Papua Barat.[54]

Organisasi yang lebih besar, atau Pembela Kebenaran (selanjutnya PEMKA), yang diketuai oleh Jacob Prai, dan Seth Roemkorem adalah pemimpin Fraksi Victoria. Selama pembunuhan Prawar, Roemkorem adalah komandannya.

Sebelum pemisahan ini, TPN/OPM adalah satu, di bawah kepemimpinan Seth Roemkorem sebagai Komandan OPM, kemudian menjadi Presiden Pemerintahan Sementara Papua Barat, sementara Jacob Prai menjabat sebagai Ketua Senat. OPM mencapai puncaknya dalam organisasi dan manajemen (dalam istilah modern) karena sebagai struktural terorganisasi. Selama ini, Pemerintah Senegal mengakui keberadaan OPM dan memungkinkan OPM untuk membuka Kedutaan di Dakar, dengan Tanggahma sebagai Duta Besar.

Karena persaingan, Roemkorem meninggalkan markasnya dan pergi ke Belanda. Selama ini, Prai mengambil alih kepemimpinan. John Otto Ondawame (waktu itu ia meninggalkan sekolah hukum di Jayapura karena diikuti dan diancam untuk dibunuh oleh ABRI Indonesia siang dan malam) menjadi tangan kanan dari Jacob Prai. Itu inisiatif Prai untuk mendirikan Komandan Regional OPM. Dia menunjuk dan memerintahkan sembilan Komandan Regional. Sebagian besar dari mereka adalah anggota pasukannya sendiri di kantor pusat PEMKA, perbatasan Skotiau, Vanimo-Papua Barat.

Komandan regional dari mereka , Mathias Wenda adalah komandan untuk wilayah II (Jayapura – Wamena), Kelly Kwalik untuk Nemangkawi (Kabupaten Fakfak), Tadeus Yogi (Kabupaten Paniai), Bernardus Mawen untuk wilayah Maroke dan lain-lain. Komandan ini telah aktif sejak itu. Kelly Kwalik ditembak dan dibunuh pada 16 Desember 2009.[55]

Pada tahun 2009, sebuah kelompok perintah OPM yang dipimpin oleh Jenderal Goliat Tabuni (Kabupaten Puncak Jaya) sebagai fitur pada laporan menyamar tentang gerakan kemerdekaan Papua Barat.[56]

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah sayap militer dari Organisasi Separatisme Papua Merdeka. TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria. Pembentukan TPNPB adalah Tentara Papua Barat berdasarkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan 1971 pada Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan. Sejak 2012 melalui reformasih TPN, Goliath Tabuni diangkat menjadi Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Hari jadi

  • 1 Mei 1963: Hari Aneksasi Papua (untuk Indonesia diperingati sebagai Hari Integrasi Papua).
  • 1 Desember 1963: Hari Kemerdekaan Papua.
  • 1 Juli 1971: Hari Proklamasi Kemerdekaan Papua.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Templat:Cite mess
  2. ^ a b c "Fiery debate over West Papua at UN General Assembly". Radio New Zealand 2017. 27 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2017. Diakses tanggal 7 October 2017.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Radion17" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ "Solomon Islands Prime Minister softens support for West Papua self-determination". abc.net.au. 29 April 2019. Diakses tanggal 10 February 2020. 
  4. ^ Wijaya, Pandasurya (2018-12-11). "Campur Tangan Australia dan Respons PBB Dalam Isu Papua". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-25. 
  5. ^ Taylor, Rob (27 March 2007). "Australia risks Papua conflict role -- activists". Reuters. Thomson Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  6. ^ Rollo, Stuart (28 October 2013). "Ending our pragmatic complicity in West Papua". ABC News. Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  7. ^ Pearson, Elaine (5 November 2016). "Australia should go to Papua and see the human rights situation for itself". The Guardian. Guardian Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  8. ^ "President of Senegal – "West Papua is now an issue for all black Africans"". 19 December 2010. 
  9. ^ https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/285742/tonga%27s-pm-highlights-papua-issue-at-un
  10. ^ a b c d e Bishop, R. Doak (2005). Foreign Investment Disputes: Cases, Materials, and Commentary. Wolters Kluwer. hlm. 609–611. 
  11. ^ Lintner, Bertil (January 22, 2009). "Papuans Try to Keep Cause Alive". Jakarta Globe. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  12. ^ Report on Netherlands New Guinea for the year 1961 http://wpik.org/Src/un_report_1961.html
  13. ^ "Free Papua Movement (OPM)". Global Terrorism Database. University of Maryland, College Park. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-24. Diakses tanggal 2011-04-10. 
  14. ^ Damarjati, Danu (2018-12-15). "Kelahiran OPM: Gerakan Spiritual Rahasia hingga Angkat Senjata". detiknews. Diakses tanggal 2022-08-19. 
  15. ^ "Papuan Leader Says Netherlands Created OPM to Oppose Indonesia". Antara. 12 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2020. Diakses tanggal 5 March 2021. 
  16. ^ U.S. Dept. of State Foreign Relations, 1961–63, Vol XXIII, Southeast Asia http://wpik.org/Src/950306_FRUS_XXIII_1961-63.html#Indonesia
  17. ^ Teks Perjanjian New York
  18. ^ Protest and Punishment Political Prisoners in Papua, Laporan oleh Human Rights Watch
  19. ^ Kartikasari, S.N., A.J. Marshall, & B.M. Beehler. 2007. Ekologi Republik Of West Papua, Seri ekologi Negara Persatuan Republik Papua Barat jilid VI: 3. Jakarta: Pustaka Obor & Conservation International. ISBN 978-979-461-796-0
  20. ^ https://bangka.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/2018/05/02/sonyesaumbisikmbo-ubah-nama-republik-papua-barat-menjadi-negara-persatuan-republik-papua-barat-diplomasi-nasional
  21. ^ a b c d e f Pickell, David (2002). Between the tides: a fascinating journey among the Kamoro of New Guinea. Tuttle Publishing. hlm. 153. ISBN 9780794600723. 
  22. ^ https://www.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/nasional/20180816162950-20-322837/vice-president-sony-esau-mbisikmbo-dan-ikut-negara-induk-republik-indonesia-anti-nederland
  23. ^ https://www.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/news/gus-ami-ungkit-kebijakan-gus-dur-ubah-nama-irian-jaya-papua-jadi-negara-persatuan-republik-papua-barat
  24. ^ Templat:Cite mess
  25. ^ "Solomon Islands Prime Minister softens support for West Papua self-determination". abc.net.au. 29 April 2019. Diakses tanggal 10 February 2020. 
  26. ^ Wijaya, Pandasurya (2018-12-11). "Campur Tangan Australia dan Respons PBB Dalam Isu Organisasi Papua Merdeka". organisasipapuamerdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-25. 
  27. ^ Taylor, Rob (27 March 2007). "Australia risks Papua conflict role -- activists". Reuters. Thomson Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  28. ^ Rollo, Stuart (28 October 2013). "Ending our pragmatic complicity in West Papua". ABC News. Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  29. ^ Pearson, Elaine (5 November 2016). "Australia should go to Papua and see the human rights situation for itself". The Guardian. Guardian Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  30. ^ "President of Senegal – "West Papua is now an issue for all black Africans"". 19 December 2010. 
  31. ^ https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/285742/tonga%27s-pm-highlights-papua-issue-at-un
  32. ^ Lintner, Bertil (January 22, 2009). "Papuans Try to Keep Cause Alive". Holandia Globe. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  33. ^ Richard Chauvel (6 April 2011). "Filep Karma and the fight for Papua's future". http://inside.org.au/. Diakses tanggal 18 April 2011.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  34. ^ Bagus BT Saragih and Nethy Dharma Somba. "Police hunt for OPM rebels". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2011-10-26. 
  35. ^ (dalam bahasa Indonesian) http://www.antaranews.com/en/news/79364/opm-gunmen-kill-civilian-in-kurilik-papua.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  36. ^ (dalam bahasa Indonesian) http://berita.liputan6.com/read/346831/anggota-tni-tewas-dalam-serangan-opm.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  37. ^ (dalam bahasa Indonesian) https://web.archive.org/web/20130801084016/http://www.suarapembaruan.com/home/anggota-opm-tertangkap-bawa-ganja-sekilo-di-perbatasan/16696. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-01.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  38. ^ (dalam bahasa Indonesian) https://web.archive.org/web/20120411004451/http://us.nasional.vivanews.com/news/read/302631-ditembaki-opm--pesawat-trigana-tabrak-rumah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-11.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  39. ^ (dalam bahasa Indonesian) https://web.archive.org/web/20190902141701/http://m.griyawisata.com/kota/regional/artikel/patroli-yon-431-kostrad-dihadang-opm-satu-warga-sipil-tewas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-02.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  40. ^ (dalam bahasa Indonesian) http://news.detik.com/read/2012/07/09/184035/1961425/10/1-anggota-tni-2-sipil-tewas-dianiaya-di-papua-salah-satunya-bocah?nd992203605.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  41. ^ Kartikasari, S.N., A.J. Marshall, & B.M. Beehler. 2007. Ekologi Republik Of West Papua, Seri ekologi Negara Persatuan Republik Papua Barat jilid VI: 3. Jakarta: Pustaka Obor & Conservation International. ISBN 978-979-461-796-0
  42. ^ https://bangka.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/2018/05/02/sonyesaumbisikmbo-ubah-nama-republik-papua-barat-menjadi-negara-persatuan-republik-papua-barat-diplomasi-nasional
  43. ^ https://www.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/nasional/20180816162950-20-322837/vice-president-sony-esau-mbisikmbo-dan-ikut-negara-induk-republik-indonesia-anti-nederland
  44. ^ https://www.negarapersatuanrepublikpapuabarat.com/news/gus-ami-ungkit-kebijakan-gus-dur-ubah-nama-irian-jaya-papua-jadi-negara-persatuan-republik-papua-barat
  45. ^ Templat:Cite mess
  46. ^ "Solomon Islands Prime Minister softens support for West Papua self-determination". abc.net.au. 29 April 2019. Diakses tanggal 10 February 2020. 
  47. ^ Wijaya, Pandasurya (2018-12-11). "Campur Tangan Australia dan Respons PBB Dalam Isu Organisasi Papua Merdeka". organisasipapuamerdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-25. 
  48. ^ Taylor, Rob (27 March 2007). "Australia risks Papua conflict role -- activists". Reuters. Thomson Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  49. ^ Rollo, Stuart (28 October 2013). "Ending our pragmatic complicity in West Papua". ABC News. Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  50. ^ Pearson, Elaine (5 November 2016). "Australia should go to Papua and see the human rights situation for itself". The Guardian. Guardian Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  51. ^ "President of Senegal – "West Papua is now an issue for all black Africans"". 19 December 2010. 
  52. ^ https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/285742/tonga%27s-pm-highlights-papua-issue-at-un
  53. ^ Lintner, Bertil (January 22, 2009). "Papuans Try to Keep Cause Alive". Holandia Globe. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  54. ^ a b c d van Klinken, Gerry (1996). "OPM information". Inside Indonesia. 02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-08. Diakses tanggal 2014-10-19. 
  55. ^ Indonesia police 'kill' Papua separatist Kelly Kwalik BBC News, 16 December 2009
  56. ^ "Papua's struggle for independence". BBC News. 2009-03-13. Diakses tanggal 2010-05-02. 

Daftar pustaka

  • Bell, Ian; Herb Feith; and Ron Hatley (1986). The West Papuan challenge to Indonesian authority in Irian Jaya: old problems, new possibilities. Asian Survey 26(5):539-556.
  • Bertrand, Jaques (1997). "Business as Usual" in Suharto's Indonesia. Asian Survey 37(6):441-452.
  • Evans, Julian (1996). Last stand of the stone age. The Guardian Weekend. August 24:p. T20.
  • Monbiot, George. Poisoned Arrows: An Investigative Journey to the Forbidden Territories of West Papua
  • van der Kroef, Justus M (1968). West New Guinea: the uncertain future. Asian Survey 8(8):691-707.

Pranala luar