Tulus (penyanyi)
Muhammad Tulus (lahir 20 Agustus 1987) adalah penyanyi, penulis dan pencipta lagu asal Indonesia.[1]
Tulus | |
---|---|
Lahir | Muhammad Tulus 29 Juli 1987 Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia |
Almamater | Universitas Katolik Parahyangan |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2011—sekarang |
Karier musik | |
Genre |
|
Instrumen | Vokal |
Tahun aktif | 2011—sekarang |
Label | TulusCompany |
Artis terkait | Glenn Fredly Yovie Widianto RAN Pongki Barata |
Situs web | situstulus |
Tanda tangan | |
Memulai perjalanan musiknya pada September 2011, TULUS sebagai penyanyi dan penulis lagu aktif merilis karya musik yang ia ciptakan sendiri. Tidak hanya bertindak sebagai pelaku seni, TULUS juga berperan penting dalam perusahaan label rekaman dan manajemen talenta yang dibangun bersama kakak kandungnya, Riri Muktamar. TulusCompany secara resmi telah merilis 5 kantung album.
Lebih dari 70 penghargaan dalam bidang musik dan sinematografi telah TULUS terima di 10 tahun perjalanan musiknya. Bentuk apresiasi yang tidak pernah diduga sebelumnya, namun besar harapan TulusCompany dapat lebih banyak lagi pendengar yang bisa menikmati karya musik TULUS.
Tidak hanya aktif berkarya melalui media musik, TULUS juga menginisiasi 2 kampanye independen dengan tujuan sosial, yaitu Teman Gajah untuk konservasi gajah sumatera dan Bantu Guru Belajar Lagi untuk kampanye di bidang kemajuan pendidikan Indonesia. Hingga saat ini, TULUS aktif menjalankan kedua kampanye sosial tersebut.[2]
Kehidupan awal
Tulus lahir pada 20 Agustus 1987 di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan keluarga Minangkabau. Ayahnya bekerja sebagai kontraktor, sedangkan ibunya berjualan kaset musik.
Tulus mulai bernyanyi di depan kelas saat duduk di bangku kelas 3 SD di Kota Payakumbuh. Saat itu, ia dipaksa tampil oleh guru keseniannya, Nur. Sang guru menyadari bakat menyanyi Tulus sehingga mendorongnya untuk menjadi penyanyi. Saat duduk di bangku kelas 2 SMP, Tulus pergi ke Kota Padang menyaksikan konser Chrisye yang diiringi aransemen musik Erwin Gutawa. Pengalaman itu membuatnya terkesan dengan dunia musik.
Memasuki masa SMA, Tulus bersama orang tuanya pindah ke Kota Bandung. Mereka menyusul kakak-kakak Tulus yang lebih dulu bermukim di sana untuk kuliah. Ia masuk ke SMA PGII 1 Bandung. Saat SMA, muncul keinginannya untuk jadi arsitek sehingga ia masuk ke Jurusan Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Semasa kuliah, ia mulai menulis lagu setelah diajari seorang teman. Tanpa latar belakang pendidikan musik, Tulus menulis melodi dengan intuisi. Untuk lirik lagu, ia mengambil contoh dari pantun dan perumpamaan yang dipengaruhi bentuk puisi lama di Minangkabau.
Pada masa akhir kuliah, Tulus mulai sering bernyanyi di acara komunitas klab jazz dan beberapa kampus di Kota Bandung. Semasa kuliahnya, ia pernah bergabung dalam Sikuai Band.
Karier
Album perdana Tulus, TULUS, yang diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors dirilis oleh perusahaan rekamannya sendiri, TulusCompany. pada tanggal 28 September 2011, di mana TULUS menciptakan seluruh lagu, berperan sebagai komposer sekaligus koproduser album tersebut. Kakak kandung TULUS, Riri Muktamar bertindak sebagai produser eksekutif. Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta, merajai tangga lagu di sejumlah radio Indonesia.[1]
Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu, album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.[3] Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV.
Tulus kerap kali mengadakan konser tunggal untuk memuaskan para penggemarnya. Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk Tulus: An Introduction pada 28 September 2011, kemudian konser Tulus: Beyond Sincere di Gedung Kesenian Jakarta pada 25 Mei 2012, dan konser tunggal bertajuk Konser Diorama pada 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.
Mengiringi peluncuran album keduanya pada 19 Februari 2014 yang diberi judul TULUS-Gajah, TULUS mengadakan konser-konser tunggal yang diberi nama Konser Gajah TULUS di dua kota yang berbeda, yaitu pada tanggal 25 September 2014 di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 2 Desember 2014 di Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan 21 Maret 2015 di Grand Pasific Hall Yogyakarta. Album TULUS-Gajah seperti halnya album TULUS-Tulus, tetap dirilis lewat perusahaan label musiknya sendiri, TulusCompany dan diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi.
50 Penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi, telah TULUS dapatkan di 7 tahun perjalanan musiknya. Pada tahun 2017 lalu, 5 piala AMI Awards dari album Monokrom berhasil diraihnya. TULUS juga sempat didaulat untuk memimpin menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ pada upacara pembukaan Asian Games ke-18 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Tidak hanya membatasi diri di bidang musik, TULUS, melakukan kolaborasi dengan berbagai macam profesi di luar industri musik, di antaranya, ilustrator, desainer grafis, art performer, videographer, dan fotografer. Nama seperti Davy Linggar, Melati Suryodharmo, Papermoon Puppet Theatre, dan Kendra Paramita adalah 4 di antara banyak nama lain yang pernah berkolaborasi dengan TULUS.
Sampai saat ini, lagu-lagu TULUS telah didengarkan sebanyak 97,01 juta kali lewat layanan digital streaming, Spotify. TULUS juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di layanan digital streaming, Spotify. Memiliki 425.668 pelanggan di kanal Youtube MusikTulus, seluruh video TULUS telah disaksikan sebanyak 224.098.506 kali.
Indonesia, menjadi rumah di setiap karya musik TULUS, namun tidak hanya berhenti mempublikasikan karya musik di “rumah”nya saja, terhitung 2015, TULUS telah berekspansi ke Jepang. Langkah awal ekspansi TULUS di Jepang, dimulai dengan merilis lagu berbahasa Jepang ciptaan TULUS untuk pertama kalinya yang berjudul “Kutsu”. “Kutsu” adalah gubahan lagu “Sepatu” dalam versi Bahasa Jepang. Pada tahun ketiga perjalanan musik di Jepang, TULUS didaulat sebagai Duta Besar 60 tahun Persahabatan Indonesia–Jepang.
Setelah Jepang, TulusCompany memulai kembali langkah ekspansi pendengar ke negara tetangga, Malaysia. Langkah awal di negara ini dimulai dengan diluncurkannya secara resmi Album Monokrom pada Juni 2015 dengan menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany. Bekerja sama dengan Shiraz Project serta Wardah, Ia pun sempat menggelar konser mini perdananya pada pertengahan September 2018 yang digelar di Istana Budaya, Kuala Lumpur. 1200 tiket terjual habis dalam pertunjukan tersebut.
Pada awal Oktober 2016, TULUS mendapatkan kesempatan untuk tampil di showcase perdananya di San Francisco.” TULUS Live in San Francisco” menjadi tajuk dalam acara tersebut. Diadakan di Social Hall–The Regency, TULUS menampilkan 14 nomor lagu karya miliknya.
Setelah San Francisco, TULUS melanjutkan perjalanannya di kota Hamamatsu, Jepang. Dalam kesempatan ini, TULUS tampil sebagai pembuka di festival musik jazz berskala internasional bertajuk International Jazz Festival in Hamamatsu.
Diskografi
Album studio
Album langsung
- Langsung dari Konser Monokrom Jakarta (Live) (2019)
Singel
- "Kutsu" (2015)
- "Pamit" (2016)
- "Ruang Sendiri" (2016)
- "Langit Abu-Abu (Versi Akapela)" (2018)
- "Semua Murid Semua Guru" (bersama Andien, Vidi Aldiano, Endah N Rhesa, Tompi, Indra Aziz dan Glenn Fredly) (2018)
- "Labirin" (2018)
- "Natsu Wa Kinu (Japanese)" (2018)
- "Adu Rayu" (bersama Yovie Widianto dan Glenn Fredly) (2019)
- "Adaptasi" (2020)
Kompilasi
- "1000 Tahun Lamanya" (2014)
Kolaborasi dengan artis lain
- "Kita Bisa" (bersama RAN) (2013)
Filmografi
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Produksi | Saluran |
---|---|---|---|---|
2020 | Julid Oh Julid | Maxstream Original | Maxstream |
Acara televisi
Tahun | Judul | Peran |
---|---|---|
2016–2017 | The Voice Kids Indonesia | Juri |
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Anugerah Musik Indonesia | 2012 | Karya Produksi Alternatif Terbaik | "Teman Pesta" | Nominasi |
2014 | Karya Produksi Soul/R&B Terbaik | "Kita Bisa" (bersama RAN) | Nominasi | |
2015 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Jangan Cintai Aku Apa Adanya" | Menang | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | Menang | |||
Album Terbaik-Terbaik | Gajah | Menang | ||
Album Pop Terbaik | Menang | |||
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Gajah" Ditampilkan oleh Tulus | Nominasi | ||
"Jangan Cintai Aku Apa Adanya" Ditampilkan oleh Tulus | Menang | |||
Produser/Penata Musik Pop Terbaik | "Gajah" Ditampilkan oleh Tulus | Nominasi | ||
Artis Solo Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik | "Baru" | Nominasi | ||
2016 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Pamit" | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | Menang | |||
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Pamit" (bersama Ari Renaldi) Ditampilkan oleh Tulus | Nominasi | ||
Duo/Grup/Kolaborasi Soul/R&B/Urban Terbaik | "Para Pemenang" (bersama RAN) | Nominasi | ||
2017 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Monokrom" | Menang | |
Artis Solo Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik | Menang | |||
Album Terbaik-Terbaik | Monokrom | Menang | ||
Album Soul/R&B/Urban Terbaik | Menang | |||
2019 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Labirin" | Menang | |
Karya Produksi Terbaik-Terbaik | Nominasi | |||
"Adu Rayu" (bersama Tulus & Glenn Fredly) | Menang | |||
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | Menang | |||
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Adu Rayu" (bersama Yovie Widianto) Ditampilkan oleh Tulus, Glenn Fredly & Yovie Widianto | Nominasi | ||
2020 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Adaptasi" | Nominasi | |
2022 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Hati-Hati di Jalan" | Belum diputuskan | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | Belum diputuskan | |||
Album Terbaik-Terbaik | Manusia | Belum diputuskan | ||
Album Pop Terbaik | Belum diputuskan | |||
Pencipta Lagu Pop Terbaik | "Hati-Hati di Jalan" (bersama Ari Renaldi) Ditampilkan oleh Tulus | Belum diputuskan | ||
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik | "Diri" | Belum diputuskan | ||
Video Musik Terbaik | "Hati-Hati di Jalan" | Belum diputuskan | ||
Nickelodeon Indonesia Kids' Choice Awards | 2015 | Penyanyi Terfavorit | Nominasi | |
2017 | Menang | |||
Indonesian Choice Awards | 2014 | Song of the Year | "Sepatu" | Nominasi |
Album of the Year | Gajah | Nominasi | ||
Male Singer of the Year | Menang | |||
2016 | Menang | |||
2017 | Song of the Year | "Ruang Sendiri" | Nominasi | |
Album of the Year | Monokrom | Menang | ||
Male Singer of the Year | Menang | |||
Music Video of the Year | "Monokrom" | Menang | ||
2018 | "Manusia Kuat" | Menang |
Referensi
- ^ a b "Biodata Tulus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-22. Diakses tanggal 30 Juni 2014.
- ^ "Profil Muhammad Tulus". tirto.id. Diakses tanggal 2022-04-24.
- ^ "Artist Detail Tulus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-04. Diakses tanggal 30 Juni 2014.
Pranala luar
- Tulus di Twitter
- musiktulus di YouTube
- Situs web resmi
- Tulus di Instagram