Dalhar bin Abdurrahman

Revisi sejak 10 Oktober 2022 06.08 oleh Almarko (bicara | kontrib) (pranala)

K. H. Dalhar Nahrawi bin Abdurrahman (lahir: 10 Syawal 1286 H/ 12 Januari 1870 dan wafat: Rabu Pon, 29 Ramadhan 1890 – Jimakir 1378 H atau 8 April 1959) adalah seorang Ulama', Wali dan Sesepuh masyarakat di Magelang dan sekitarnya. Beliau juga pengasuh Pondok Pesantren Darussalam[1], Watucongol, Gunungpring, Muntilan, Magelang.

Biografi

Beliau lahir dengan nama Nahrowi, sebagai putra K. H. Abdurrahman bin K. H. Abdur Rauf bin K. H. Hasan Tuqa (Raden Bagus Kemuning, yang adalah salah satu ajudan Pangeran Diponegoro)[2]. Jika kita menelusuri keluarga beliau, maka silsilahnya bersambung dengan Susuhunan Amangkurat III dari Kasunanan Kartasura. Keluarga beliau telah lama menjadi semacam Ndoro (Tuan) di kawasan Muntilan, Magelang dan keluarganya banyak menurunkan Kiai-kiai yang Alim.

Keluarga

Ayah: K. H. Abdurrahman bin K. Abdurrauf bin K. Hasan Tuqa

Putra-putri:

  1. K. H. Ahmad Abdul Haq Dalhar
  2. Ny. H. Chunnah Dalhar, isteri pertama KH. Chudlori Ihsan, pendiri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo. Yang menurunkan K. H. Abdurrahman Chudlori dan K. H. Ahmad Muhammad Chudlori.

Cucu:

  1. K. H. 'Abdul Karim Ahmad Abdul Haq Dalhar
  2. K. H. 'Ali Qoishor Ahmad Abdul Haq Dalhar
  3. K H. Nurul Hidayat Ahmad Abdul Haq Dalhar
  4. Ny. Hj. Siti Sa'adah Ahmad, isteri K H. Ahmad Chalwani Nawawi, pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Gintungan, Gebang, Purworejo

Leluhur: Susuhunan Amangkurat III dari Kasunanan Kartasura, melalui Kiai Hasan Tuqa atau R. Bagus Kemuning.

Pendidikan

Beliau awalnya mondok di tempat Simbah Kiai Muhammad Ushul III di kawasan Bawang, Ngadirejo, Salaman, Magelang[3]. Kemudian beliau melanjutkan di Pondok Pesantren Al-Kahfi Sumolangu, Kebumen yang di asuh ketika itu oleh Syaikh as-Sayyid Ibrahim bin Muhammad al-Jilani al-Hasani, atau dikenal sebagai Syaikh Abdul Kahfi ats-Tsani. Kiai Dalhar mengabdi di ndalem Syaikh selama delapan tahun. Hal ini, merupakan permintaan K H. Abdurrahman sendiri kepada Syaikh Abdul Kahfi ats-Tsani.

Pada 1314 H/1896, Syaikh Abdul Kahfi ats-Tsani memerintahkan Kiai Dalhar untuk menemani putranya, Sayyid Muhammad belajar di Makkah (kala itu masih dibawah Kesyarifan Makkah, Kekhalifahan Utsmaniyah). Mereka berdua kemudian mengaji pada Syaikh Sayyid Muhammad Babashol al-Hasani yang masih pernah keluarga dengan Sayyid Muhammad. Syaikh Sayyid Muhammad Babashol al-Hasani kala itu merupakan Mufti Syafi'i di Makkah. Kiai Dalhar dan Sayyid Muhammad menetap di rubath atau pondokan di kawasan Misfalah.

Pada tahun pertama Kiai Dalhar mengaji di Makkah, terjadi Perang di kawasan Hijaz. Sayyid Muhammad mendapat tugas membantu Makkah, sedangkan Kiai Dalhar dapat tetap belajar selama 25 tahun. Kiai Dalhar yang sebelumnya bernama Nahrowi kemudian diberi nama "Dalhar" oleh Syaikh Sayyid Muhammad Babashol al-Hasani. Kiai Dalhar juga memperoleh ijazah mursyid Tarekat Syadziliyah dari Syaikh Muhtarom al-Makki dan ijazah aurad Dalailul Khairat dari Sayyid Muhammad Amin al-Madani. Nantinya Kiai Dalhar menurunkan ijazah Tarekat Syadziliyah kepada 3 orang muridnya, yakni Kiai Iskandar Salatiga, Kiai Dimyati Banten[4], dan putranya, Kiai Ahmad Abdul Haq[5].

Peran

Beliau bersama K. H. Siradj Abdurrasyid dari Payaman adalah dua Kiai besar yang makamnya termasuk paling banyak diziarahi di Magelang.

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Magelang". www.magelangkab.go.id. Diakses tanggal 2022-07-24. 
  2. ^ Admin (2020-02-16). "Mbah Kyai Dalhar, Wali Allah Keturunan Raja yang Tak Gila Harta • BangkitMedia". BangkitMedia. Diakses tanggal 2022-03-12. 
  3. ^ "Pondok Pesantren Ushuluddin (Bawang, Salaman, Magelang), Bawang, Ngadirejo, Salaman., Magelang (2022)". www.schoolandcollegelistings.com. Diakses tanggal 2022-07-24. 
  4. ^ DIA, Yayasan (2019-03-14). "Biografi KH. Muhammad Dimyati al-Bantani (Abuya Dimyati)". Biografi KH. Muhammad Dimyati al-Bantani (Abuya Dimyati) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-24. 
  5. ^ "KH Dalhar Watucongol, Kiai Pejuang dan Cucu Panglima Perang Jawa". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-03-12.