Stasiun Kedinding

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Kedinding (KDN) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kedinding, Tarik, Sidoarjo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +13 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Stasiun ini cukup mudah dijangkau karena terletak sekitar 2 km sebelah barat dari Jalan Raya Krian-Prambon-Mojosari, tepatnya di dekat Pasar Desa Temu, Prambon, dan terhubung dengan jalan desa. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus.

Stasiun Kedinding

Tampak depan Stasiun Kedinding, 2020
Lokasi
Koordinat7°26′16″S 112°33′13″E / 7.43778°S 112.55361°E / -7.43778; 112.55361
Ketinggian+13 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang rendah dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persilangan dan penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasMusala 
Tipe persinyalanElektrik tipe Ansaldo[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Alat pengangkut tebu yang terletak di barat daya Stasiun Kedinding—kini sudah tidak terpakai
Kereta api melintas langsung Stasiun Kedinding, 1927

Di sebelah barat stasiun, terdapat sebuah rangka crane yang pada zaman dahulu berfungsi sebagai fasilitas kegiatan bongkar muat tebu dari kereta lori tebu ke gerbong barang kereta api. Dahulu juga ada rel lori tebu yang menghubungkan bagian barat stasiun dengan Pabrik Gula Watutulis, yang saat ini ditutup oleh PTPN X.[4]

Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api saja, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang.

Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa pada segmen Mojokerto-Sepanjang, saat ini di area emplasemen stasiun sedang ada perombakan besar-besaran. Rencananya stasiun ini, bersama Stasiun Boharan akan diturunkan statusnya menjadi halte. Terdapat pembangunan peron baru di sisi timur dan barat emplasemen stasiun. Jalur 1 stasiun ini sudah dibongkar total karena terdampak pembangunan peron sisi yang tinggi.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ "Rencana Penutupan 9 Pabrik Gula di Jatim Tetap Dilanjutkan". beritasatu.com. 2017-01-12. Diakses tanggal 2018-03-09. 

7°26′13″S 112°33′10″E / 07.4370222°S 112.5526583°E / -07.4370222; 112.5526583{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Tarik
ke arah Kertosono
Kertosono–Wonokromo Krian
ke arah Wonokromo