Jalur kereta api Kalisat–Panarukan
Jalur kereta api Kalisat–Panarukan merupakan jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Kalisat dan Stasiun Panarukan, Situbondo, termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember dan dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai UU No. 23 Tahun 2007.
Jalur kereta api Kalisat–Panarukan | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Kalisat Panarukan |
Stasiun | 17 |
Operasi | |
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen Oosterlijnen (SS-OL) |
Legalitas pembangunan | Wet 23 Juni 1893 Staatblad No. 214 Surat Gouv. Scr. dd. 20 September 1907 No. 2574 |
Dibuka | 1 Oktober 1897 |
Ditutup | 2004 |
Pemilik | Direktorat Jenderal Perkeretaapian (pemilik aset jalur dan stasiun) |
Operator | Wilayah Aset IX Jember |
Data teknis | |
Panjang rel | 70 km |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Kecepatan operasi | 30 s.d. 40 km/jam |
Jalur yang panjangnya 70 km ini melayani kereta lokal angkutan penumpang Panarukan-Jember. Kereta ini terakhir melintas jalur ini pada awal tahun 2004. Namun jalur ini ditutup pada pertengahan 2004 karena sepinya kereta api yang lewat serta kalah bersaing dengan moda transportasi lain.
Pada Maret 2022, upaya penyelamatan aset perkeretaaapian dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur DJKA bersama Komunitas IRPS dan warga sekitar, yang didukung PT KAI Daop IX Jember. Penyelamatan ini berupa preservasi handle sinyal tipe krian di Stasiun Tamanan. Preservasi ini merupakan salah satu langkah awal untuk sosialisasi terhadap warga mengingat jalur ini masuk dalam prioritas jalur yang akan diaktifkan lagi sesuai Perpres 80 Tahun 2019.
Sejarah
Dalam verslag yang dibuat oleh Staatsspoorwegen, jalur ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1897 sebagai bagian dari proyek jalur kereta api Jember-Panarukan. Stasiun-stasiun kereta api yang ada di jalur ini sepenuhnya tergolong klasik, karena mengusung arsitektur Neoklasik dan Indische Empire.[1] Dari Stasiun Situbondo, terdapat jalur cabang menuju Pabrik Gula Panji yang terlebih dahulu ditutup.
Menjelang nonaktif, jalur ini dahulu hanya dilayani oleh kereta api lokal Jember–Panarukan p.p. Sering ditarik lokomotif diesel hidraulis produksi Henschel (BB303 dan BB306), serta membawa tiga unit kereta penumpang ekonomi non-AC. Kereta penumpang ini dahulu difungsikan untuk mengumpan penumpang dari pelosok Situbondo menuju Stasiun Jember. Jalur ini dinonaktifkan penuh pada tahun 2004 oleh PT KA beserta stasiun dan seluruh layanannya karena prasarana yang tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[2]
Preservasi dan reaktivasi
Jalur kereta api ini memiliki peralatan persinyalan unik berupa sinyal tebeng bertipe "Krian". Pada tanggal 5 Desember 2014, sinyal-sinyal tebeng bertipe "Krian" beserta tuas-tuas handelnya yang ditempatkan di Stasiun Tamanan dipindah ke Museum Kereta Api Ambarawa. Penyelamatan benda bersejarah tersebut bertujuan untuk mengenalkan sejarah tipe persinyalan mekanik kepada masyarakat pada umumnya.[3][4]
Salah satu stasiun di jalur ini, yaitu Stasiun Bondowoso, sudah selesai dipugar, sehingga jalur dan layanannya akan segera dihidupkan sebagai layanan wisata dan pengangkutan barang.[5]
Dengan mengacu pada Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019, jalur ini dimasukkan dalam daftar reaktivasi yang dicanangkan oleh pemerintah.[6] Belum ada progres reaktivasi untuk saat ini.
Pada tanggal 28 Maret 2022, sinyal tebeng bertipe "Krian" yang berada di dekat Stasiun Tamanan dipreservasi kembali.
Jalur terhubung
Lintas aktif
- Bangil–Kalisat
- Kalisat–Banyuwangi Baru (lintas gabungan SS dan PJKA)
Lintas nonaktif
- Percabangan menuju Panji/Pabrik Gula Panji
- Kelanjutan menuju Pelabuhan Panarukan
Layanan kereta api
Tidak ada layanan yang dijalankan di jalur ini. Sebelum ditutup, jalur ini dilewati oleh kereta api lokal tujuan Jember dan Panarukan yang hanya membawa 2 kereta penumpang ekonomi dan gerbong barang (gerbong Pusri).
Daftar stasiun
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 25 Jember–Kalisat–Panarukan Segmen Kalisat–Panarukan |
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1897 oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember | ||||||
5503 | Kalisat | KLT | Jalan HOS Cokroaminoto 1, Kalisat, Kalisat, Jember | km 214+462 lintas Surabaya Kota–Probolinggo–Kalisat–Panarukan km 0+000 lintas Kalisat–Kabat–Banyuwangi Lama |
+265 m | Beroperasi | |
5601 | Ajung | AJU | Ajung, Kalisat, Jember | km 217+612 | +298 m | Tidak beroperasi | |
5602 | Sukosari | SSR | Sukosari, Sukowono, Jember | km 222+192 | +321 m | Tidak beroperasi | |
5603 | Sukowono | SKW | Sukowono, Sukowono, Jember | km 225+172 | +344 m | Tidak beroperasi | |
5604 | Tamanan | TMN | Tamanan, Bondowoso | km 230+230 | +345 m | Tidak beroperasi | |
5605 | Grujugan | GRJ | Grujugan Kidul, Grujugan, Bondowoso | km 235+443 | +286 m | Tidak beroperasi | |
5606 | Nangkaan | NKN | km 239+830 | Tidak beroperasi | |||
5607 | Bondowoso | BO | Kademangan, Bondowoso, Bondowoso | km 241+826 | +253 m | Beroperasi sebagai museum | |
5608 | Tangsil | TGS[a] | Tenggarang, Tenggarang, Bondowoso | km 244+907 | +259 m | Tidak beroperasi | |
5609 | Bonosare | BNS | Wonosari, Wonosari, Bondowoso | km 249+757 | +230 m | Tidak beroperasi | |
5611 | Tapen | TAP | Tapen, Tapen, Bondowoso | km 256+243 | +184 m | Tidak beroperasi | |
5612 | Prajekan | PRJ | Lumutan, Botolinggo, Bondowoso | km 263+976 | +92 m | Tidak beroperasi | |
5613 | Widuri | WDR | km 266+768 | +74 m | Tidak beroperasi | ||
5614 | Kalibagor | KLB | Kalibagor, Situbondo, Situbondo | km 269+638 | +62 m | Tidak beroperasi | |
5615 | Situbondo | SIT | Sumber Kolak, Panarukan, Situbondo | km 276+925 Surabaya Kota–Probolinggo–Kalisat–Panarukan km 0+000 lintas Situbondo–Panji |
+30 m | Tidak beroperasi | |
5617 | Tribungan | TBG | Paowan, Panarukan, Situbondo | km 279+486 | +18 m | Tidak beroperasi | |
5618 | Panarukan | PNR | Kilensari, Panarukan, Situbondo | km 284+016 | +3 m | Tidak beroperasi | |
5619 | Panarukan Pelabuhan | PNRH | Tidak beroperasi |
Percabangan menuju Panji
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Segmen Situbondo–Panji Panjang segmen 3 Km |
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1912 | ||||||
5615 | Situbondo | SIT | Sumber Kolak, Panarukan, Situbondo | km 276+925 lintas km 0+000 lintas Situbondo–Panji |
+30 m | Tidak beroperasi | |
- | Hotel | - | km 0+829 | Tidak beroperasi | |||
5616 | Situbondo Gudang | SITG | km 1+625 | Tidak beroperasi | |||
- | Mimbaan | - | km 2+251 | Tidak beroperasi | |||
- | Cerajeru | - | km 3+820 | Tidak beroperasi | |||
5620 | Panji | PJI | km 4+407 | Tidak beroperasi | |||
Keterangan:
Referensi:
|
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ Singkatan stasiun ini sama dengan Stasiun Tigaraksa di lintas Merak–Tanah Abang
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaverslag
- ^ "Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Segera Dibuka". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2009-01-12. Diakses tanggal 2020-05-13.
- ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Penyelamatan Benda Peninggalan Sejarah Perkeretaapian Handel Sinyal Krian di Jalur Nonaktif Kalisat-Panarukan
- ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Pemindahan Sinyal Cagar Budaya
- ^ Detik: Mulai Dipugar, Stasiun Kereta di Jalur Rel Mati Kini Kinclong
- ^ "PERPRES No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2020-01-23.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.