Melayakusuma

Revisi sejak 2 Desember 2022 02.45 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Referensi: clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Raden Demang Melayakusuma atau Malayakusuma (Madura, ? - Mataram, 1647) adalah putra sulung Pangeran Cakraningrat I (bupati Madura masa pemerintahan Sultan Agung).[1] Malayakusuma bertugas mewakili ayahnya sebagai kepala pemerintahan Madura karena Cakraningrat I lebih sering berada di Kartasura, ibu kota Kerajaan Mataram saat itu.

Sultan Agung meninggal dunia pada tahun 1645, digantikan putranya, yang bergelar Amangkurat I. Pada tahun 1647 terjadi pemberontakan Pangeran Alit, adik Amangkurat I. Saat itu Malayakusuma sedang berada di Kartasura. Ia dan ayahnya ditugasi memadamkan pemberontakan itu, tetapi keduanya tewas di tangan Pangeran Alit. Pangeran Alit sendiri akhirnya tewas terkena pusakanya sendiri akibat keletihan.

Demang Malayakusuma memiliki beberapa orang putra. Putranya yang sulung bernama Trunajaya melakukan pemberontakan terhadap Amangkurat I pada tahun 1676. Ia bahkan berhasil mengusir Amangkurat I dari Kartasura. Akhirnya pemberontakan Trunajaya dapat dipadamkan akhir tahun 1779 oleh Amangkurat II, putra Amangkurat I yang mendapat bantuan VOC.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Danardhana, Agus Sri; Hadisuryo, B.P. (1992). Kepahlawanan Trunajaya. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 5.