Kereta api Serayu

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 6 Desember 2022 06.59 oleh Fazily (bicara | kontrib) (Suntingan 103.120.169.31 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh NFarras)

Kereta api Serayu merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani lintas PurwokertoPasar Senen via Jalur Selatan Kroya-Bandung Kiaracondong dan sebaliknya. Nama "Serayu" berasal dari nama salah satu sungai besar di Jawa Tengah yang membelah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Purbalingga bernama Sungai Serayu.

Kereta api Serayu
Kereta api Serayu melintas di Cikarang, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
Pendahulu
  • Patas Bandung–Jakarta (mulai 1950-an)
  • Patas Banjar-Manggarai (mulai sekitar 1978)
  • Cepat Sidareja (1980-an–1990-an)
Mulai beroperasi15 November 1990
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh745 km
Waktu tempuh rerata
  • 10 jam 55 menit (Pagi 301 PWT-PSE)
  • 10 jam 42 menit (Pagi 302 PSE-PWT)
  • 11 jam 25 menit (Malam 305 PWT-PSE)
  • 10 jam 37 menit (Malam 306 PSE-PWT)
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk disusun 3-2
kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanTidak
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional55 s.d 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal301-304 (Serayu Pagi arah Pasar Senen )

302-303 (Serayu Pagi arah Purwokerto )

305-308 (Serayu Malam arah Pasar Senen )

306-307 (Serayu Malam arah Purwokerto )

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp63.000,00-Rp67.000,00 tergantung pada jarak yang ditempuh penumpang.

Sejarah

Kereta api Patas dan Cepat (mulai 1950-an–1990-an)

Sejarah pengoperasian kereta api Serayu berawal dari peluncuran kereta api Patas Bandung–Jakarta pada tahun 1950-an. Berdasarkan jadwal perjalanan kereta api yang diterbitkan pada 1965, kereta api tersebut melayani sebanyak empat kali perjalanan pulang-pergi.[1]

Pada sekitar tahun 1978, PJKA menyusun ulang perjalanan kereta api, salah satunya dengan memperpanjang rute kereta api Patas hingga Banjar yang mengakibatkan terjadinya penyesuaian nama kereta api menjadi Patas Banjar–Manggarai.[2] Dengan membawa tujuh hingga delapan kereta kelas ekonomi dalam pengoperasiannya, kereta api tersebut memiliki tingkat okupansi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat pada saat lebaran.

Pada tahun 1980-an, perjalanan kereta api Patas kemudian kembali dilakukan pemanjangan rute hingga Sidareja, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Cepat Sidareja. Kereta api Patas Banjar–Manggarai dan Cepat Sidareja beroperasi secara bersamaan dengan menerapkan pola v-slag, beroperasi dengan rute Bandung–Jakarta–Sidareja–Jakarta–Bandung.[2]

Kereta api Serayu (1990-an–sekarang)

 
Kereta api Serayu saat melintas di Jembatan Cikubang, Bandung, Jawa Barat, sekitar 2011
 
Kereta api Serayu melintas di Cikarang, Bekasi

Kereta api Cepat Sidareja kemudian dilakukan pemanjangan rute hingga Kroya, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Serayu mulai 15 November 1990 nama "Serayu" muncul pada grafik perjalanan kereta api tahun 1993 oleh Perumka.[3] Walaupun diberi nama "Serayu", kereta api ini lebih dikenal sebagai Cipuja oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung. Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga Purwokerto sebelum dikembalikan seperti semula. Jadwal kereta api Patas Jakarta–Bandung "menghilang" saat rute kereta api Cepat Sidareja diperpanjang hingga Kroya.[2]

Pada pertengahan 1990-an, Perumka meluncurkan kereta api Serayu yang dioperasikan pada malam hari—dikenal sebagai Citrajaya oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung.

Untuk mengakomodasi penumpang dari Cilacap, Perumka sempat mengoperasikan kereta api pengumpan lintas Kroya/Maos–Cilacap sebelum layanan tersebut dihentikan mulai tahun 2000-an.

Rute kereta api Serayu diperpanjang hingga Purwokerto mulai 1 September 2013, tetapi dioperasikan sebagai kereta api pengumpan di lintas Kroya–Purwokerto.[4][5] Penggabungan layanan dilakukan pada awal 2014.[2]

Kereta api Serayu menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang Mulai 1 Maret 2022.

Rute

Kereta ini akan berhenti di Stasiun:

Insiden

Pada tanggal 2 Oktober 2020, KA 322 Serayu Pagi relasi Purwokerto – Kroya – Kiaracondong – Pasar Senen Anjlok di Ciamis. anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Anjlokan terjadi pada lokomotif kereta sehingga mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang KA Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan KA pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan KA 78 Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.[6]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Indra Krishnamurti (2004). 1965 Timetable—Passenger Timetable. Diarsip dari jadwal perjalanan kereta api pada 1965
  2. ^ a b c d "Jalan Panjang Serayu". Roda Sayap. 2019-01-14. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Jadwal Perjalanan Kereta Api: Dari Jakarta Kota, Pasar Senen, Tanjung Priuk, dan Tanah Abang. (1993). Perumka–Daop I Jakarta
  4. ^ Atmoko, Hari (2013-08-31). "Rute KA Serayu Diperpanjang". ANTARA News. 
  5. ^ "KAI Perpanjang Rute Perjalanan KA Serayu". Republika. 2013-08-30. 
  6. ^ (), Ahmad Fikri. Widyastuti, Rr. Ariyani Yakti, ed. "Kereta Api Serayu Anjlok, Sejumlah Perjalanan Kereta Memutar ke Utara". Tempo.co. Diakses tanggal 13 Oktober 2021. 

Pranala luar