Perubahan iklim dan penyandang disabilitas

Revisi sejak 21 Desember 2022 13.14 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perubahan iklim dan penyandang disabilitas merupakan cara untuk menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap penyandang disabilitas. Penyandang cacat rentan terhadap bencana alam dan krisis iklim. Kerentanan ini disebabkan oleh ketidaksetaraan multidimensi yang mereka alami. Penyandang disabilitas rentan terpinggirkan dalam hampir semua bidang kehidupan, antara lain budaya, ekonomi, kelembagaan, politik, dan sosial. Dalam kondisi normal maupun saat bencana, mereka juga memiliki ketergantungan yang lebih besar terhadap orang lain dibandingkan dengan individu yang tidak cacat. Oleh karena itu, kerentanan mereka terhadap efek perubahan iklim berlipat-lipat. Pemahaman mengenai kerentanan dan kemampuan adaptasi penyandang disabilitas dalam merespon perubahan iklim dapat diperoleh dengan menggali bagaimana mereka bertahan dalam bencana iklim, seperti kekeringan, banjir, gelombang panas, badai, dan kebakaran hutan.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Gaskin, Cadeyrn J.; Taylor, Davina; Kinnear, Susan; Mann, Julie; Hillman, Wendy; Moran, Monica (2017-10-01). "Factors Associated with the Climate Change Vulnerability and the Adaptive Capacity of People with Disability: A Systematic Review". Weather, Climate, and Society (dalam bahasa Inggris). 9 (4): 801–814. doi:10.1175/WCAS-D-16-0126.1. ISSN 1948-8327.