Wolly Sutinah
Hj. Wolly Sutinah (17 Juli 1916 – 14 September 1987)[1][2] atau lebih dikenal sebagai Mak Wok adalah seorang aktris berkebangsaan Indonesia.
Hj. Wolly Sutinah | |
---|---|
Lahir | Hj. Wolly Sutinah 17 Juli 1916 Magelang, Hindia Belanda |
Meninggal | 14 September 1987 Jakarta, Indonesia | (umur 71)
Tempat pemakaman | Taman Pemakaman Umum Karet Bivak Jakarta Pusat |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Aktris |
Tahun aktif | 1926–1987 |
Suami/istri | H. Husin Nagib (m. 1936–1943)H. Chalid Nagib
(m. 1943–1977) |
Anak | 5, termasuk Aminah Cendrakasih |
Masa kecil
Mak Wok adalah anak seorang pemain biola, karena Wolly Sutinah sering menonton kegiatan panggung, akhirnya ia pun ikut naik panggung. Pada masa gemilang Dardanela, ia mendirikan grup sendiri yakni Miss Wolly Opera.
Karier
Pertama kali ia main film Pat Tian Hoat (Delapan Pendekar), tahun 1933. Mak Wok dipakai, karena ia bisa bermain silat. Dalam film ini ia bermain toya. Semenjak itu banyak film yang dibintanginya.
Mak Wok adalah orang yang sangat disiplin. Ia selalu berusaha datang lebih awal di gedung pertunjukan. “Saya kalau sakit justru nggak enak tinggal di rumah, enggak enak kalau sakit itu dirasa-rasain”, katanya. Itu sebabnya Mak Wok tetap bergiat dalam pementasan sandiwara atau tampil di depan kamera film.
Postur tubuhnya yang gemuk dan lincah, menghapus dugaan ekonomi rumah tangganya selalu pas-pasan. Tetapi apa pun keadaan yang dihadapi, selalu ditanggapi dengan sikap kesehariannya yang tenang dan menunjukkan kebahagiaan batin. Barangkali di antara sejumlah artis tua di Indonesia, tercatat nama Wolly Sutinah sebagai seniwati panggung yang patut memperoleh penghargaan, mengingat seniwati tiga zaman ini berkiprah tanpa henti-hentinya.
Tercatat sekitar 100 judul film nasional yang pernah dibintangi, dan sudah puluhan kali tampil di atas panggung. Sebagai seniwati alam yang tak pernah secara formal belajar teknik drama, Mak Wok mampu memainkan peran apa saja. Dari mulai peran wanita cerewet, peran kocak, sampai dengan tragedi yang dapat menimbulkan rasa haru penonton. Kekuatan Mak Wok dalam seni peran, justru terletak pada improvisasinya yang luar biasa. Lebih dari itu, sikapnya yang toleran terhadap tanggung jawabnya sebagai seniwati panggung, mendukung sosoknya yang utuh. Sebagaimana yang pernah ia ucapkan pada suatu sore di teras Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki. Ia mencatat kariernya sebagai manusia panggung yang luar biasa. Pada tahun 70-an artis ini sempat tampil dengan penyanyi cilik Adi Bing Slamet dalam lagu E...copot.. copot.
Wolly Sutinah dan Aminah Cendrakasih (ibu dan anak) pernah juga tampil bersama dalam sinetron Rumah Masa Depan yang ditayangkan TVRI pada tahun 80-an, yang disutradarai oleh Ali Shahab.
Keluarga
Dari pernikahannya dengan H. Husin Nagib membuahkan seorang putri, Aminah Cendrakasih yang juga mengikuti jejak ibunya.
Meninggal dunia
Sampai menjelang akhir hayatnya, Mak Wok menunjukkan sikapnya yang tenang dan damai. Sikap ini pun tergambar jelas tatkala ia dipanggil Tuhan. Ia meninggal pada usia 72 tahun di RS. PGI Cikini Jakarta. Almarhumah terserang sesak napas, tetapi menurut dokter Mak Wok meninggal akibat serangan jantung. Almarhumah tidak saja dicintai oleh anak-anak karena peran-peran yang dibawakannya, tetapi juga idola para kaum ibu karena selalu menampilkan diri sebagai orang tua yang memiliki kewibawaan dengan petunjuk-petunjuknya yang mulia.
Filmografi
- Aladin dengan Lampoe Wasiat (1941)
- Poesaka Terpendam (1941)
- Koeda Sembrani (1941)
- Panggilan Darah (1941)
- Keseberang (1944)
- Remong Batik (1950)
- Tirtonadi (1950)
- Bintang Surabaja (1950)
- Kembang Katjang (1950)
- Selamat Berdjuang, Masku! (1951)
- Klenting Kuning (1954)
- Burung Merpati (1954)
- Rahasia Sukudomas (1954)
- Dibalik Dinding (1955)
- Kasih Ibu (1955)
- Gambang Semarang (1955)
- Ada Gula Ada Semut (1955)
- Senjum Derita (1955)
- Terang Bulan Terang di Kali (1956)
- Rini (1956)
- Serampang 12 (1956)
- Arriany (1958)
- Tjambuk Api (1958)
- Serodja (1958)
- Mutiara jang Kembali (1959)
- Serba Salah (1959)
- Iseng (1959)
- Sekedjap Mata (1959)
- Tak Terduga (1960)
- Gadis Manis Dipinggir Djalan (1960)
- Pedjuang (1960)
- Darah Tinggi (1960)
- Pesan Ibu (1961)
- Bermalam di Solo (1962)
- Operasi Hansip 13 (1965)
- Terpesona (1966)
- Djampang Mentjari Naga Hitam (1968)
- Samiun dan Dasima (1970)
- Kutukan (1970)
- Penunggang Kuda Dari Tjimande (1971)
- Biarkan Musim Berganti (1971)
- Tiada Maaf Bagimu (1971)
- Lantai Berdarah (1971)
- Wadjah Seorang Laki-Laki (1971)
- Singa Betina dari Marunda (1971)
- Pendekar Sumur Tudjuh (1971)
- Ilusia (1971)
- Selamat Tinggal Kekasih (1972)
- Samtidar (1972)
- Benyamin Biang Kerok (1972)
- Takdir (1973)
- Bapak Kawin Lagi (1973)
- Dimadu (1973)
- Tabah Sampai Akhir (1973)
- Anak Yatim (1973)
- Biang Kerok Beruntung (1973)
- Bing Slamet Sibuk (1973)
- Bundaku Sayang (1973)
- Bajingan Tengik (1974)
- Setitik Noda (1974)
- Pacar (1974)
- Kosong-Kosong Tiga Belas (1974)
- Buaye Gile (1974)
- Tetesan Air Mata Ibu (1974)
- Paul Sontoloyo (1974)
- Keluarga Sinting (1975)
- Benyamin Raja Lenong (1975)
- Setan Kuburan (1975)
- Syahdu (1975)
- Samson Betawi (1975)
- Pengakuan Seorang Perempuan (1976)
- Liku-Liku Panasnya Cinta (1976)
- Tiga Janggo (1976)
- Mustika Ibu (1976)
- Cinta Abadi (1976)
- Ingin Cepat Kaya (1976)
- Hippies Lokal (1976)
- Ranjang Siang Ranjang Malam (1976)
- Zorro Kemayoran (1976)
- Warung Pojok (1977)
- Kembalilah Mama (1977)
- Diana (1977)
- Badai Pasti Berlalu (1977)
- Yuli Buah Hati Kekasih Mama (1977)
- Jeritan Si Buyung (1977)
- Nasib Si Miskin (1977)
- Rahasia Seorang Ibu (1977)
- Hujan Duit (1977)
- Penasaran (1977)
- Jalal Kojak Palsu (1977)
- Saritem Penjual Jamu (1977)
- Operasi Tinombala (1977)
- Ateng Bikin Pusing (1977)
- Salah Kamar (1978)
- Kisah Cinderella (1978)
- Cowok Masa Kini (1978)
- Duyung Ajaib (1978)
- Pelajaran Cinta (1979)
- Ach Yang Benerrr... (1979)
- Tiga Dara Mencari Cinta (1980)
- Senyum Untuk Mama (1980)
- Tomboy (1981)
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981)
- IQ Jongkok (1981)
- Dukun Lintah (1981)
- Hukum Karma (1982)
- Neraca Kasih (1982)
- Sentuhan Kasih (1982)
- Bayi Ajaib (1982)
- Rumput-Rumput Yang Bergoyang (1983)
- Gadis Telepon (1983)
- Damarwulan-Minakjinggo (1983)
- Sunan Kalijaga (1984)
- Asmara Di Balik Pintu (1984)
- Melacak Primadona (1985)
- Tari Kejang Muda-Mudi (1985)
- Cemburu Nih.. Yee... (1986)
- Memble Tapi Kece (1986)
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986)
- Tangkaplah Daku Kau Kujitak (1987)
Pranala luar
- (Inggris) Profil @ citwf.com
- (Indonesia) Profil Mak Wok di tamanismailmarzuki.com