Rano Karno
H. Rano Karno, S.I.P. (lahir 8 Oktober 1960) adalah seorang aktor, penyanyi, politikus dan sutradara Indonesia keturunan Jawa dan Minangkabau, Sumatera Barat. Ia adalah putra dari aktor Indonesia, Soekarno M. Noor sekaligus adik dari aktor Indonesia, Tino Karno dan kakak dari pemeran Indonesia, Suti Karno. Saat ini, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjabat sejak 1 Oktober 2019.
Rano Karno | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2019 | |
Perolehan suara | 274.294 (2019)[1] |
Daerah pemilihan | Banten III |
Gubernur Banten ke-3 | |
Masa jabatan 13 Mei 2014 – 11 Januari 2017 (Pelaksana Tugas sampai 12 Agustus 2015) | |
Wakil Gubernur Banten ke-3 | |
Masa jabatan 11 Januari 2012 – 13 Mei 2014 | |
Gubernur | Ratu Atut Chosiyah |
Wakil Bupati Tangerang ke-1 | |
Masa jabatan 22 Maret 2008 – 19 Desember 2011 | |
Pendahulu Moch. Norodom Sukarno | |
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Rano Karno 8 Oktober 1960 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PDI-P (1999–sekarang) |
Afiliasi politik lainnya | Golkar (1997—1999) |
Suami/istri |
|
Anak | 2, keduanya anak angkat |
Kerabat |
|
Almamater | Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara Jakarta |
Pekerjaan | |
Orang tua | Soekarno M. Noor (ayah) Lily Istiarti (ibu) |
Tanda tangan | |
Karier musik | |
Asal | Kemayoran, Jakarta Pusat |
Genre | |
Instrumen | Vokal |
Label | Purnama Records |
Artis terkait | |
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
Rano Karno dilahirkan pada 8 Oktober 1960 di Jakarta,[2] putra dari aktor Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti, dan dibesarkan di Kemayoran, Jakarta Pusat.[2][3] Karena pendapatan ayahnya yang rendah, ia dibesarkan dalam kemiskinan; dia kemudian berkelakar bahwa keluarganya punya satu piring untuk memberi makan lima orang, seperti lagu dangdut populer.[3] Meskipun keuangan keluarga tidak akan cukup untuk membiayai sekolahnya, ia dapat menyelesaikan sekolahnya setelah biaya dikurangi setengahnya.[3] Sebagai pelarian dari kemiskinan keluarganya, Karno pergi ke perpustakaan yang dikelola Balai Pustaka dan membaca karya-karya klasik sastra Indonesia, termasuk novel-novel seperti Salah Asuhan karya Abdul Muis dan cerita rakyat tradisional Malin Kundang.[3]
Kebiasaannya membaca kemudian membantunya mendapatkan pekerjaan akting pertamanya.[3] Pada usia sepuluh tahun, ia menghadiri audisi untuk produksi film Malin Kundang dan, tidak senang dengan perubahan cerita, berkata, "Ceritanya tidak seperti itu."[3] Sutradara, terkesan dengan pengetahuan Karno tentang cerita, memberikan dia peran.[3] Awalnya, ayahnya tidak mendukung pilihannya karena Noer yang lebih tua khawatir Karno akan terus miskin.[3]
Setelah Malin Kundang, pada tahun 1972 Karno membintangi film adaptasi Si Doel Anak Betawi.[3] Setelah film tersebut sukses, Karno membintangi beberapa film lainnya, antara lain Rio Anakku (1974) dan di mana Kau Ibu... (1974).[3] Pada 1979, ia berperan sebagai Galih dalam film Arizal Gita Cinta dari SMA; untuk beberapa waktu setelah film, ia dikabarkan berkencan dengan lawan mainnya, Yessy Gusman.[3]
Pada tahun 1990, Karno beralih ke penyutradaraan; adaptasi serial Si Doel Anak Sekolahan, meskipun awalnya ditolak oleh studio karena terlalu "kedaerahan", sangat sukses dan berjalan selama enam musim.[3] Dari 1997 hingga 2002, ia menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, dan dari 2002 hingga 2007, Karno menjabat sebagai Duta Niat Baik UNICEF, mempromosikan literasi.[2][3]
Buku pertamanya, The Last Barongsai, diterbitkan pada tahun 2010;[3] pada tahun yang sama, ia merilis film lain, Satu Jam Saja.[4]
Hingga September 2011[update], Karno berencana membuat film adaptasi The Last Barongsai.[5]
Karier
Sebelum menjabat sebagai gubernur, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten sejak 13 Mei 2014 hingga 12 Agustus 2015 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan karena terkait kasus suap pilkada di MK. Ia terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai aktor melalui sejumlah film seperti Rio Anakku, Gita Cinta dari SMA, dan Taksi, serta sebagai Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1990-an. Selain aktor, Rano Karno juga dikenal sebagai penyanyi dan sutradara.
Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada 22 Maret 2008, ia resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia mengundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017.[6]
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Lily Istiarti (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Kasdullah atau Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan dari musim pertama sampai musim keenam, PT. Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat.
Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, "Yang Sangat Kusayang" terhitung cukup laku di pasaran.[7]
Karier politik
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.[8] Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.[9]
Wakil Bupati Tangerang
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008.[10] Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Wakil Gubernur Banten
Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). Berdasarkan hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada Banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Narulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.[11]
Pelaksana Tugas Gubernur Banten
Sejak 13 Mei 2014, Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kehidupan pribadi dan sosial
Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.[12]
Filmografi
Film
Sebagai aktor
Sebagai pembuat film
Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|---|
Penulis | Produser | Sutradara | |||
1986 | Anak-Anak Malam | Cerita | Tidak | Tidak | |
1987 | Macan Kampus | Cerita | Tidak | Tidak | |
2010 | Satu Jam Saja | Skenario | Tidak | Tidak | |
2017 | The Last Barongsai | Cerita | Tidak | Tidak | |
2018 | Si Doel the Movie | Skenario | Produser eksekutif | Ya | Debut penyutradaraan |
2019 | Si Doel the Movie 2 | Skenario | Produser eksekutif | Ya | |
2020 | Akhir Kisah Cinta Si Doel | Skenario | Produser eksekutif | Ya |
Sinetron
- Pelangi di Hatiku (RCTI, 1992-1993)
- Si Doel Anak Sekolahan 1 - 4 (RCTI, 1993-1998)
- Si Doel Anak Sekolahan 5 (Kabelvision, 2001)
- Gerhana (RCTI, 2001)
- Kau di Atas Aku di Bawah (Kabelvision, 2001)
- Si Doel 6 (Kabelvision, 2003)
- Si Doel Anak Gedongan (Kabelvision, 2005)
- Jomblo The Series (RCTI, 2008)
- Amanah Wali 4 (RCTI, 2020)
- Amanah Wali 5 (RCTI, 2021)
- Amanah Wali 6 (RCTI, 2022)
Film televisi
(RCTI, 2022)
Prestasi
- Bintang Drama Pria Terfavorit dalam Panasonic Awards 1997
- Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) - 1997
- Pemain Cilik Terbaik di Surabaya - Festival Film Indonesia 1974
- Best Child Actor di Taiwan melalui film Rio Anakku (1973) - Festival Film Indonesia 1974
- Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actress - PWI (1974)
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1974 | Aktor-Aktris Terbaik PWI | Aktor Terbaik | Rio Anakku | Runner-up I |
1984 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Yang, Terlarang Tersayang | Nominasi |
1985 | Ranjau-Ranjau Cinta | Nominasi | ||
1987 | Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat | Nominasi | ||
1989 | Arini II, Biarkan Kereta Itu Lewat | Nominasi | ||
1990 | Taksi | Menang | ||
1992 | Kuberikan Segalanya | Nominasi | ||
2018 | Penulis Skenario Adaptasi Terbaik | Si Doel the Movie | Nominasi | |
2019 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Utama Pria Terbaik | Menang | |
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
Indonesian Box Office Movie Awards | Sutradara Terbaik | Nominasi | ||
Penulis Skenario Terbaik | Menang | |||
Pemeran Utama Pria Terbaik | Nominasi | |||
Festival Film Indonesia | Penulis Skenario Adaptasi Terbaik | Si Doel the Movie 2 | Nominasi | |
2021 | Festival Film Bandung | Penerima | ||
2022 | Indonesian Movie Actors Awards | Penerima |
Sejarah elektoral
Pemilu | Lembaga legislatif | Daerah pemilihan | Partai politik | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2019 | Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | Banten III | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 274.294 [butuh rujukan] | Terpilih |
Pranala luar
- Profil di Tamanismailmarzuki.com Diarsipkan 2008-05-13 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Filmografi di CITWF
- Penghargaan di jibis.pnri.go.id Diarsipkan 2007-12-28 di Wayback Machine.
Referensi
- Catatan kaki
- ^ "Hasil Pemilu 2019". kpu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 27 Mei 2022.
- ^ a b c TokohIndonesia.com, Si Doel, Wagub.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Hamdani 2010, Indonesian Star Rano.
- ^ The Jakarta Post 2010, Reva thrilled to be acting.
- ^ The Jakarta Post 2011, Rano's movie on Chinese-Indonesians.
- ^ Artikel:"Rano Karno Resmi Mundur dari Wabup Tangerang" di kompas.com
- ^ Rano Karno: Si Doel Jadi Lebih Matang, diakses 7 Desember 2007
- ^ Tinggalkan Dunia Akting, 'Bang Doel' Terjun ke Politik, diakses 7 Desember 2007
- ^ Iklan Rano Terkesan Ada Suap Diarsipkan 2007-12-28 di Wayback Machine., diakses 7 Desember 2007
- ^ Rano Karno Dicalonkan Jadi Cawabup Tangerang, diakses 7 Desember 2007
- ^ Artikel:"Pasangan Atut-Rano Karno Menangkan Pemilukada Banten", di Detik.com
- ^ SELEB DUTA DUNIA: Damai Dalam Pelukan Selebritis Diarsipkan 2007-12-29 di Wayback Machine., diakses 7 Desember 2007
- Bibliografi
- Fidrus, Multa (15 December 2011). "Rano quits Tangerang post". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 June 2015. Diakses tanggal 1 January 2012.
- Hamdani, Syviana (12 October 2010). "Indonesian Star Rano Karno Is One for the Books". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2010. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Rano's movie on Chinese-Indonesians". The Jakarta Post. 3 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Rano Karno and Fauzi Bowo most popular Governor candidates: survey". The Jakarta Post. 27 May 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2011. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Rano Karno hospitalized for dengue". The Jakarta Post. 18 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Rano Karno to run in Banten polls". The Jakarta Post. 7 July 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2011. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Ratu Atut richest Banten hopeful with Rp 38b". The Jakarta Post. 7 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2011. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Reva thrilled to be acting in Rano Karno's movie". The Jakarta Post. 6 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 1 January 2012.
- "Si Doel, Wagub Banten" [Doel, Deputy Governor of Banten]. TokohIndonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 1 January 2012.
- Holmstrom, John. The Moving Picture Boy: An International Encyclopaedia from 1895 to 1995. Norwich, Michael Russell, 1996, p. 332.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ratu Atut Chosiyah |
Gubernur Banten 2015–2017 (Pelaksana Tugas: 2014–2015) |
Diteruskan oleh: Wahidin Halim |
Didahului oleh: Mohammad Masduki |
Wakil Gubernur Banten 2012–2014 |
Jabatan lowong Selanjutnya dijabat oleh Andika Hazrumy
|
Didahului oleh: 'Norodom Soekarno |
Wakil Bupati Tangerang 2008–2011 |
Jabatan lowong Selanjutnya dijabat oleh Hermansyah
|
Penghargaan dan prestasi | ||
Didahului oleh: Rachmat Hidayat Film : Pacar Ketinggalan Kereta (1989) |
Pemeran Utama Pria Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Taksi (1990) |
Diteruskan oleh: Tio Pakusadewo Film : Lagu untuk Seruni (1991) |