Bengkulu

provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia

Bengkulu (dulu dikenal sebagai Bencoolen, Benkoelen, atau Bengkulen, beberapa menyebutnya Bangkahulu) adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatra Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatra Selatan sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.

Bengkulu
Peta
Peta
Negara Indonesia
Ibu kotaBengkulu Kota
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 8
  • Kota: 1
Pemerintahan
 • GubernurAgusrin Maryono Najamuddin, ST
Luas
 • Total19,788,70 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total2,000,000 (+/-)
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Animisme
 • BahasaBahasa Rejang, bahasa Serawai, bahasa Pasemah, bahasa Melayu dialek Bengkulu, bahasa Kaur, bahasa Enggano, bahasa Indonesia, dan lain-lain
Kode Kemendagri17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS17 Edit nilai pada Wikidata
Rumah adatPusako Bubung Limo
Senjata tradisionalKeris Bengkulu
Situs webwww.bengkulu.go.id

Asal usul Nama

Nama "Bencoolen" diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal, apalagi di Skotlandia yang jauh disana. Tapi berdasarkan sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata 'Bangkai' dan 'Hulu' yang maksudnya 'bangkai di hulu'. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah [[kerajaan Dharmasraya], yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang.

Sejarah

Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.

Sebagian wilayah Bengkulu juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.

Sejak 1713 dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Baru semenjak dilaksanakannya Perjanjian London 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka (sekaligus penegasan kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.

Semenjak kemerdekaan Indonesia, Bengkulu pertama-tama menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Baru semenjak 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Daerah Tingkat II

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota luas wilayah (km2)[1] Jumlah penduduk (2022)[1] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna Gusnan Mulyadi 1.219,22 170.931 11 16/142
 
 
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi Heriyandi Roni (Pj.) 1.132,38 119.599 10 1/142
 
 
3 Kabupaten Bengkulu Utara Kota Arga Makmur Mian 4.481,99 296.130 19 5/215
 
 
4 Kabupaten Kaur Kaur Selatan Lismidianto 2.608,56 131.867 15 3/192
 
 
5 Kabupaten Kepahiang Kepahiang Hidayatullah Sjahid 738,97 153.232 8 12/105
 
 
6 Kabupaten Lebong Tubei Kopli Ansori 1.666,62 110.233 13 11/93
 
 
7 Kabupaten Mukomuko Kota Mukomuko Sapuan 4.138,68 193.154 15 3/148
 
 
8 Kabupaten Rejang Lebong Curup Syamsul Effendi 1.559,42 282.349 15 34/122
 
 
9 Kabupaten Seluma Pasar Tais Erwin Octavian 2.432,16 214.089 14 20/182
 
 
10 Kota Bengkulu - Arif Gunadi (Pj.) 150,35 375.526 9 67/-
 
 

Daftar gubernur

  Gubernur Bengkulu  
No. Foto Gubernur[2] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur
1   Ali Amin 1968 1974 1  
2   Abdul Chalik 1974 1979 2  
3   Suprapto 1979 1984 3   M. Sofyan Yusuf
(1983–86)
Abdullah Razie Jachya
(1986–89)
1984 1989 4
4   Abdullah Razie Jachya 1989 1994 5   R. Usup Supriyadi
(1990–95)
Iskandar Ramis
(1996–2001)
5   Adjis Ahmad 1994 1999 6  
6   Hasan Zen 1999 2004 7
7   Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 29 November 2010 8 Muhammad Syamlan
29 November 2010 17 April 2012 9 [ket. 1] Junaidi Hamsyah
8   Junaidi Hamsyah 17 Desember 2012 1 Desember 2015 Sultan Bachtiar Najamudin
9   Ridwan Mukti 12 Februari 2016 21 Juni 2017 10 [ket. 2] Rohidin Mersyah
10   Rohidin Mersyah 10 Desember 2018 12 Februari 2021 Dedy Ermansyah
25 Februari 2021 Petahana[a] 11 Rosjonsyah Syahili
11   Helmi Hasan (Terpilih) 7 Februari 2025 Petahana 12   Mian
Akan Menjabat

Pengganti sementara Gubernur

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Bengkulu.

Potret Pejabat Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref.
  Andi Djalal Bachtiar
(Pejabat sementara)
Independen 1999 1999 Transisi
(1999)
[ket. 3]
  Seman Widjojo
Independen 2004 2005 Transisi
(2004–2005)
  Junaidi Hamsyah
(Pelaksana tugas)
Independen 20 Januari 2011 17 Desember 2012 9 Agusrin M. Najamuddin [ket. 4]
  Suhajar Diantoro
(Penjabat)
Independen 1 Desember 2015 12 Februari 2016 Transisi
(2015–2016)
[ket. 5]
  Rohidin Mersyah Golkar 22 Juni 2017 10 Desember 2018 10 Ridwan Mukti [ket. 6]
  Hamka Sabri
(Pelaksana Harian)
Independen 12 Februari 2021 18 Februari 2021 Transisi
(2021)
  Robert Simbolon
(Penjabat)
Independen 18 Februari 2021 25 Februari 2021
  Rosjonsyah Syahili
(Pelaksana tugas)
PDIP 25 September 2024 23 November 2024 11 Rohidin Mersyah [ket. 7]
24 November 2024 Petahana [ket. 8]
Catatan
  1. ^ Berstatus non-aktif sejak 24 November 2024, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Rosjonsyah Syahili
Keterangan
  1. ^ Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin dinonaktifkan sementara pada 20 Januari 2011 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2/P Tahun 2011.[3] Kemudian resmi diberhentikan pada 17 April 2012.[4]
  2. ^ Gubernur Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan karena kena kasus suap[5]
  3. ^ Merangkap jabatan sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri
  4. ^ Wakil Gubernur Junaidi Hamsyah menggantikan posisi Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin sebagai Pelaksana tugas. Gubernur Agusrin dinonaktifkan kemudian diberhentikan secara resmi
  5. ^ Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro mengisi jabatan pada periode transisi hingga Gubernur definitif dilantik secara bersamaan dengan Gubernur lainnya hasil dari Pilkada serentak 2015
  6. ^ Pelaksana Tugas setelah Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan Gubernur[6]
  7. ^ Gubernur Rohidin Mersyah cuti kampanye pada Pemilihan umum Gubernur Bengkulu 2024, posisi sementara diisi oleh Wakil Gubernur Rosjonsyah Syahili sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur
  8. ^ Gubernur Rohidin Mersyah dinonaktifkan sementara karena terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

Lihat pula

Referensi dan pranala luar

  1. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  2. ^ "50 Tahun Bengkulu, Ini 13 Nama Yang Pernah Duduk di Kursi Gubernur Bengkulu". Bengkulu Today. 11 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 6 Februari 2019. 
  3. ^ "Gubernur Bengkulu Resmi Diberhentikan Sementara". Republika. 21 Januari 2011. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  4. ^ "Resmi Diberhentikan, Agusrin Pasrah". Hukum Online. 18 April 2012. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  5. ^ Sutrisno, Elvan Dany (21 Juni 2017). "Golkar: Ridwan Mukti Mundur dari Gubernur Bengkulu". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-03. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  6. ^ Prakoso, Amriyono (21 Juni 2017). Aco, Hasanudin, ed. "Rohidin Mersyah Resmi Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-24. Diakses tanggal 22 Juni 2017.