Humanisme

pemikiran filsafat
Revisi sejak 9 Januari 2023 10.20 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (top: clean up)

Humanisme adalah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.[1] Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisional yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnik tertentu.

Humanisme modern terbagi pada dua aliran:

  • Humanisme keagamaan, berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.
  • Humanisme sekuler, mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekuler juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.

Beberapa humanis terkenal

Referensi

  1. ^ Hadi, Sumasno (2012). "Konsep Humanisme Yunani Kuno dan Perkembangannya dalam Sejarah Pemikiran Filsafat". Jurnal Filsafat. Yogyakarta: UGM. 22 (2): 107–119. eISSN 2528-6881 Periksa nilai |eissn= (bantuan). 

Lihat juga

Pranala luar

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini (1 menit)
noicon
 
Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 6 November 2008 (2008-11-06), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.