Bahasa Aram Nabath
Bahasa Aram Nabatea adalah ragam bahasa Aram yang digunakan secara tertulis pada prasasti-prasasti oleh bangsa Nabatea di Negev, sebelah timur Sungai Yordan, dan juga di Semenanjung Sinai.
Bahasa Aram Nabath | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Arabia Petraea dan Jazirah Arab | ||||
Etnis | Suku Nabath | ||||
Kepunahan | abad ke-6 M | ||||
Abjad Nabath | |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | Tidak ada (tidak ada ) | ||||
LINGUIST List | qhy | ||||
Glottolog | Tidak ada | ||||
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Sejarah
Setelah runtuhnya Kekaisaran Akhemeniyah (330 SM), penggunaan bahasa Aram sebagai basantara di Timur Tengah mulai menurun, digantikan oleh bahasa Yunani Koine di wilayah-wilayah yang ditaklukan oleh Aleksander Agung. Tetapi bahasa Aram masih bertahan sebagai basantara di Syam bagian selatan dan Jazirah Arab.[4]
Kepunahan
Bahasa Aram Nabatea dianggap punah ketika mulai populernya bahasa Arab selama kemunculan kepercayaan Islam, yang menariknya merupakan salah satu bahasa yang sebelumnya juga pernah digunakan oleh suku ini.[5]
Bukti tertulis
Bukti tulisan bahasa Aram Nabatea dapat ditemukan berupa prasasti penguburan dan penahbisan di kota kuno Petra, Bosra, dan Hegra (kini Mada'in Saleh), serta ada banyak prasasti kecil yang ditemukan di Semenanjung Sinai bagian selatan. Ada juga bukti prasasti yang dianggap sebagai bahasa ini di Qumran.
Prasasti Aram Nabatea pertama kali ditemukan di Elusa, yang sekarang merupakan bagian Negev, Israel. Prasasti itu menyebut Aretas, seorang raja Nabatea.. Joseph Naveh berpendapat bahwa prasasti ini, yang dapat dilacak ke Aretas I, seorang penguasa Arab yang kemungkinan disebut Imam Yason sebagai penguasa yang melindunginya di Petra pada tahun 169 SM.[6]
Lebih dari 4.000 prasasti yang digali telah dianggap ditulis dalam bahasa Aram Nabatea.[6] Sebagian besar prasasti Aram Nabatea yang ditemukan menyebut penguburan. Prasasti paling awal yang ditemukan ditulis dalam abjad Nabatea ditemukan di Horvat Raqiq, dekat kota Beersheba, Israel. Prasasti ini termasuk unik karena juga ditulis menggunakan tinta yang dioleskan di atas batu besar.[7]
Sebagian besar prasasti Aram Nabatea ditemukan terukir di atas batu, seperti prasasti Aslah dari Petra (95 SM), persembahan kepada dewi al-Kutba dari Wadi Tumilat (77 SM) dan Rabbel I dari Petra (66 M).[8] Beberapa penggalian telah menemukan prasasti pada benda-benda logam. Sebagian besar prasasti tersebut tertulis pada koin logam. Penggalian di Wadi Musa, Yordania bagian selatan, menemukan lusinan fragmen perunggu dengan tulisan Nabatean di atasnya, namun sumber fragmen ini tidak pasti. Sebuah prasasti perunggu penting ditemukan pada kompor minyak perunggu yang digali di Wadi Musa dengan persembahan dari seorang imam dan putranya kepada Obodas, yang berasal dari masa pemerintahan raja Nabatea bernama Rabbel II, yang memerintah antara tahun 70 M–106 M.[8]
Beberapa pendapat mengemukakan bahwa pencaplokan Petra oleh Romawi pada tahun 106 M menyebabkan penurunan penggunaan bahasa Aram Nabatheadi wilayah tersebut, karena tidak ada prasasti Nabatea yang ditemukan di Petra yang dapat dilacak setelah pencaplokan. Prasasti Nabatea terbaru yang ditemukan ditulis pada tahun 356 M, yang ditemukan di Hijaz, yang sekarang merupakan bagian dari Arab Saudi.[9]
Penggolongan
Bahasa Aram Nabatea merupakan ragam bahasa Aram Kekaisaran yang mulai menunjukkan ciri khas ragam barat, yaitu penggunaan penanda objek yt.[10]
Aksara
Abjad Nabatea memiliki ciri ragam abjad Aram yang ditulis dengan gaya kursif. Abjad ini kemudian berkembang menjadi abjad Arab mulai abad ke-5 M.[11]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Basalt, 1st century AD. Found in Sia in the Hauran, Southern Syria.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Gzella, Holger. A Cultural History of Aramaic. From the Beginnings to the Advent of Islam. Leiden: Brill, 2015: 213.
- ^ Cantineau, J. Le Nabatéen. Paris: Librairie Ernest Leroux, 1930–1932: x. Print.
- ^ a b Richard, Suzanne Louise. Near Eastern Archaeology: A Reader. Winona Lake, IN: Eisenbrauns, 2003. Print
- ^ Naveh, Joseph. "Nabatean Language, Script and Inscriptions". http://mushecht.haifa.ac.il/catalogues/Nabateans/Joseph_Naveh.pdf
- ^ a b al-Salameen, Zeyad, and Younis Shdaifat. "A New Nabataean Inscribed Bronze Lamp." Arabian Archaeology and Epigraphy 25.1 (2014): 43-49. Print.
- ^ Richard, Suzanne Louise. Near Eastern Archaeology: A Reader. Winona Lake, IN: Eisenbrauns, 2003. Print.
- ^ Gzella, Holger. A Cultural History of Aramaic. From the Beginnings to the Advent of Islam. Leiden: Brill, 2015: 241.
- ^ Everson, Michael (2010-12-09). "N3969: Proposal for encoding the Nabataean script in the SMP of the UCS" (PDF). Working Group Document, ISO/IEC JTC1/SC2/WG2.
Daftar pustaka
- al-Khraysheh, Fawwaz. Die Personennamen in den nabatäischen Inschriften des Corpus Inscriptionum Semiticarum. Marburg 1986. In German
- Cantineau, J. Le Nabatéen. 2 vols. Paris: Librairie Ernest Leroux, 1930–1932. In French
- Euting, Julius. Nabatäische Inschriften aus Arabien. Berlin 1885. In German
- Hackl, Ursula/Jenni, Hanna/Schneider, Christoph. Quellen zur Geschichte der Nabatäer. NTOA 51. Fribourg 2003. ISBN 3-7278-1410-1. In German