Kabupaten Kerinci
Kerinci adalah kabupaten paling barat di provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan daerah wisata unggulan provinsi Jambi, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Sejak 2011, kabupaten ini beribu kota di Siulak.[5] Sebelumnya pusat pemerintahan terletak di Sungai Penuh, yang saat ini berstatus sebagai kota.
Kabupaten Kerinci | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawi | كرينچي |
Motto: Sakti alam Kerinci | |
Koordinat: 2°05′02″S 101°28′48″E / 2.0839°S 101.48°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jambi |
Tanggal berdiri | 10 November 1958 |
Dasar hukum | UU No. 58 Tahun 1958 |
Ibu kota | Siulak |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Adirozal |
• Wakil Bupati | Ami Taher |
Luas | |
• Total | 3.807,28 km2 (1,470,00 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 254.241 |
• Kepadatan | 64/km2 (170/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,76% Kristen 0,23% - Protestan 0,19% - Katolik 0,04% Lainnya 0,01%[3] |
• IPM | 71,45 (2021) tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0748 |
Pelat kendaraan | BH xxxx |
Kode Kemendagri | 15.01 |
DAU | Rp 638.935.209.000,- (2020) |
Flora resmi | Bunga Bangkai |
Fauna resmi | Harimau Sumatra |
Situs web | www |
Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil yaitu Kurinji, yang merupakan bunga yang tumbuh di daerah pegunungan di India Selatan.
Geografi
Batas Wilayah
Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sejarah
Bukti kehadiran manusia modern (Homo sapiens) terawal di kawasan Kerinci ditemukan di Gua Ulu Tiangko (Merangin Sekarang). Indikasi tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Bennet Bronsot dan Teguh Asmar (1941). Mereka berhasil menemukan adanya serpihan batu obsidian dan sisa tulang hewan. Penanggalan menggunakan radiokarbon menunjukkan aktivitas manusia modern pada sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Migrasi para penutur Austronesia ke wilayah Kerinci terjadi pada sekitar 3500 tahun yang lalu. Bukti kehadiran mereka terdapat di situs Bukit Arat, dan situs Koto Pekih dengan temuan alat-alat neolitik dan tembikar slip merah. Bukti paleoekologi di sekitar Danau Bento juga menunjukkan kehadiran Austronesia di sana berupa indikasi aktivitas pertanian padi dan pengembalaan kerbau. [6]
Permukiman prasejarah yang lebih muda di Kerinci berlangsung pada abad ke-5 hingga abad ke-9 Masehi dengan tinggalan berupa megalitik Batu Silindrik, bekas rumah panggung, dan kubur tempayan yang berada satu lapisan budaya dengan temuan artefak perunggu dan besi. [7]
Pengaruh Hindu-Buddha di kawasan Kerinci belum terungkap sepenuhnya. Temuan lepas berupa arca perunggu Awalokisterwara dan Dipalaksmi pada zaman Kolonial menunjukkan adanya pengaruh Hindu-Buddha di wilayah ini. Pada Abad ke-14 M, Maharaja Dharmasraya dari Kerajaan Dharmasraya menganugerahkan Kitab Undang-Undang kepada para Dipati di Silunjur Bhumi Kurinci. Kitab tersebut ditulis oleh Kuja Ali Dipati dan sekarang masih tersimpan sebagai pusaka Luhah Depati Talam, Dusun Tanjung Tanah. [8]
Antara Abad 15-16 M, Kerajaan Jambi mulai menancapkan kekuasaan politiknya di wilayah Kerinci. Kerajaan Jambi mendudukkan pejabatnya sebagai wakil raja bergelar Pangeran Temenggung Mangku Negara di Muaro Masumai (Merangin, Sekarang). Pangeran Temengggung bertugas mengontrol dan menghubungkan para penguasa di wilayah Puncak Jambi yakni Serampas dan Kerinci dengan kekuasaan Kesultanan Jambi di hilir. Bukti hubungan antara Depati (kepala klan) di wilayah Kerinci berupa puluhan naskah surat piagam Raja yang masih disimpan sebagai pusaka hingga kini. [9] Di masa ini, terbentuk persekutuan para Depati di Kerinci seperti Depati IV dan Delapan Helai Kain dengan balai pertemuan berada di Sanggaran Agung.
Pada sekitar abad ke-17 M, para Depati di Kerinci mengadakan perjanjian dengan Kesultanan Inderapura di Pesisir Barat Sumatera. Perjanjian ini dikenal dengan nama Persumpahan Bukit Tinjau Laut karena dilaksanakan di Bukit tersebut. Perjanjian Bukit Tinjau Laut dihadiri oleh pihak Kesultanan Jambi yang diwakili Pangeran Temenggung, pihak Kesultanan Inderapura diwakili oleh Sultan Muhammadsyah atau dikenal dengan gelar Tuanku Berdarah Putih, dan pihak Kerinci yang diwakili oleh Depati Rencong Telang dari Pulau Sangkar dan Depati Rajo Mudo dari Kemantan. Isi perjanjian tersebut adalah untuk saling menjaga keamanan penduduk di tiga wilayah tersebut ketika mereka berniaga ke wilayah lain. Selain itu, perjanjian juga meliputi pemberlakuan mata uang yang berbeda di masing-masing wilayah tersebut “pitis sekeping dibagi tiga” serta aturan-aturan keringanan cukai bagi para peniaga Kerinci di Inderapura. [10]
Pada abad ke-18 hingga abad ke-19 M,mulai terbentuk pemerintahan federasi lain di luar Depati IV dan VII Helai Kain di Kerinci. Seperti pemerintahan Siulak Tanah Sekudung pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Zainuddin, Kumun Tanah Kurnia pada masa Sultan Masud Badrudin, dan Tanah Pegawai Rajo Pegawai Jenang di Sungai Penuh pada masa Pangeran Sukarta Negara.
Pada awal abad ke-19 M, orang-orang Eropa mulai mempelajari kawasan Kerinci dan penduduknya. Pada tahun 1837, Mr. Campbell seorang berkebangsaan Inggris yang berkedudukan di Muko-Muko masuk ke wilayah Kerinci secara diam-diam. Pada tahun 1901, utusan Belanda bernama Imam Marusa dari Muko-Muko terbunuh di Dusun Lolo dalam perjalanan pulang setelah menghadap Depati IV di Kerinci. Pembunuhan tersebut karena Imam Marusa dituduh memalsukan surat dari Depati IV yang berbunyi mengizinkan Belanda mendirikan loji di Kerinci.
Pada tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, kepala Regent sekaligus Sultan Indrapura untuk untuk membawa pasukan ekspedisi Belanda ke Alam Kerinci. Pasukan Belanda masuk melalui Tapan menuju Koto Limau Sering turun di Sekungkung dan kemudian membuat markas di Rawang. Pasukan Belanda lalu melakukan menaklukkan dusun-dusun di Kerinci untuk tunduk kepada Belanda. Perlawanan keras dari penduduk Kerinci berlangsunh di beberapa lokasi yakni Hiang, Pulau Tengah, dan Lolo. Di tiga tempat ini sejumlah pasukan Belanda berhasil dibunuh oleh hulubalang Kerinci. Pada September 1903, seluruh Dusun di Kerinci berhasil ditaklukkan. Untuk sementara waktu, Kerinci menjadi bagian Residentie Palembang sebagaimana wilayah bekas Kesultanan Jambi lainnya.
Pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda, memasukkan Kerinci masuk ke dalam Residentie Djambi atau Keresidenan Jambi dengan status sebagai wilayah onderafdelling Korintji di bawah afdeelingg Djambi Bovenlanden. Pada tahun 1912, status administratif Kerinci dinaikkan dari onderafdeeling menjadi afdeeling di bawah Residentie Djambi.
Pada tahun 1920-1, afdeeling Korintji dikeluarkan dari Residentie Djambi dan kemudian dimasukkan ke dalam Karesidenan Sumatra's Westkust (Keresidenan Sumatera Barat). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling di bawah Afdeeling Painan. Pada akhir era Kolonial, Kerinci berada dalam satu onderafdeeling dengan Inderapura.
Pada era Kemerdekaan, Kerinci merupakan wilayah setingkay kewedanan di bawah Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat, Subprovinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera.[11]
Kewedanan Kerinci terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu:
- Kecamatan Kerinci Hulu terdiri dari Kemendapoan Danau Bento, Kemendapoan Natasari, Kemendapoan Siulak (Wilayah Adat tanah Sekudung) serta Kemendapoan Semurup,
- Kecamatan Kerinci tengah terdiri dari Kemendapoan Depati Tujuh, Kemendapoan Kemantan, Kemendapoan Rawang, Kemendapoan Sungai Tutung, Kemendapoan Limo Dusun, Kemendapoan Penawar, Kemendapoan Hiang,dan Kemendapoan Keliling danau,
- Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo.
Pada tahun 1954, ketika rakyat Jambi berjuang untuk mendirikan Provinsi Jambi, salah seorang tokoh masyarakat Kerinci datang ke Bangko untuk menghadiri pertemuan dengan Front Pemuda Jambi. Kedatangan beliau dalam rangka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Kerinci terkait keinginan mereka untuk bergabung dengan Provinsi Jambi yang akan dibentuk. Salah satu tokoh Kerinci yang hadir yakni Sati Depati Anom mengatakan bahwa "Pucuk Jambi Sembilan Lurah", tidak lengkap kalau di dalamnya tidak termasuk Kerinci.[12]
Melalui UU No 61 tahun 1958, pada tahun 1958 Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jambi.
Etimologi
Nama "Kerinci" berasal dari bahasa Tamil "Kurinci". Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin Strobilanthus. Dengan demikian Kurinci juga berarti 'kawasan pegunungan'.
Zaman dahulu, Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong, dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil emas utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.
Awalnya Kerinci adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (Kinci atau Kince atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut Daftar Bupati Kerinci dari masa ke masa:
No. | Bupati | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Mohd. Noeh | ||||||||
Yusuf Nasri | ||||||||
H. Ali Hamzah |
||||||||
Drs. Z. Mukhtar Daeng Maguna |
||||||||
Letkol Yusuf Rusdi | ||||||||
Syamsu Bahrun | ||||||||
Kol. M. Koekoeh |
||||||||
Mohammad Azir Achmad Datuk Madjo Indo[13] | ||||||||
Drs. Ahmad Daud |
||||||||
Rusdi Sayuti BA |
||||||||
Jamaludin Tambunan SH |
||||||||
Nazar Efendi | ||||||||
Drs. H. Mohd. Awal |
||||||||
Drs. Hasmi Mukhtar |
||||||||
Kol. H. Bambang Sukowinarno |
||||||||
Letkol Czi (Purn.) H. Fauzi Siin |
||||||||
H. Murasman S.Pd., M.M. |
||||||||
Dr. H. Adirozal M.Si. |
||||||||
Agus Sunaryo | ||||||||
Dr.H. Adirozal M.Si. |
Ami Taher | |||||||
Asraf, S.Pt., M.Si. |
Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci | |
---|---|
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Kerinci 2024-2029 | |
Jenis | |
Jenis | |
Sejarah | |
Sesi baru dimulai | 28 Agustus 2024 |
Komposisi | |
Anggota | 30 |
Partai & kursi | Gerindra (5)
Golkar (4)
NasDem (4)
PAN (3)
Demokrat (3)
PKS (3)
PKB (2)
PDI-P (2)
PPP (2)
Hanura (1)
Perindo (1) |
Pemilihan | |
Representasi Proposional | |
Pemilihan terakhir | 14 Februari 2024 |
Tempat bersidang | |
Gedung DPRD Kabupaten Kerinci Komplek Perkantoran Bukit Tengah Mukai Tinggi, Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci Jambi, Indonesia | |
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci (disingkat DPRD Kabupaten Kerinci) lembaga perwakilan rakyat daerah tingkat kabupaten yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. DPRD Kabupaten Kerinci memiliki 30 anggota yang tersebar di 11 partai politik, dengan perolehan kursi mayoritas diraih oleh Partai Gerakan Indonesia Raya.
Hasil Pemilihan Umum
Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci adalah sebagai berikut.
Hasil pemilihan umum 2024 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Pimpinan Dewan
Pimpinan DPRD Kabupaten Kerinci terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[15]
No | Jabatan | Nama | Partai Politik |
---|---|---|---|
1 | Ketua | Partai Gerakan Indonesia Raya | |
2 | Wakil Ketua I | Partai Golongan Karya | |
3 | Wakil Ketua II | Partai NasDem |
Komposisi Anggota
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kerinci dalam tiga periode terakhir.[16][17]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029 | ||
Gerindra | 5 | 5 | 5 | |
Golkar | 5 | 4 | 4 | |
NasDem | 2 | 2 | 4 | |
PAN | 4 | 5 | 3 | |
Demokrat | 3 | 3 | 3 | |
PKS | 0 | 3 | 3 | |
PKB | 2 | 4 | 2 | |
PDI-P | 4 | 3 | 2 | |
PPP | 3 | 0 | 2 | |
Hanura | 1 | 0 | 1 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||
PBB | 1 | 0 | 0 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 11 |
Daerah Pemilihan
Pada Pileg 2019[18], pemilihan DPRD Kabupaten Kerinci dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:
Nama Dapil | Wilayah Dapil | Jumlah Kursi |
---|---|---|
KERINCI 1 | Gunung Kerinci, Siulak, Siulak Mukai | 5 |
KERINCI 2 | Gunung Tujuh, Kayu Aro, Kayu Aro Barat | 6 |
KERINCI 3 | Air Hangat, Air Hangat Barat, Air Hangat Timur, Depati Tujuh | 7 |
KERINCI 4 | Batang Merangin, Danau Kerinci, Sitinjau Laut | 6 |
KERINCI 5 | Bukitkerman, Gunung Raya, Keliling Danau | 6 |
TOTAL | 30 |
Pada Pileg 2024[19], pemilihan DPRD Kabupaten Kerinci dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:
Nama Dapil | Wilayah Dapil | Jumlah Kursi |
---|---|---|
KERINCI 1 | Gunung Kerinci, Siulak, Siulak Mukai | 5 |
KERINCI 2 | Kayu Aro, Gunung Tujuh, Kayu Aro Barat | 7 |
KERINCI 3 | Air Hangat, Air Hangat Timur, Depati Tujuh, Air Hangat Barat | 7 |
KERINCI 4 | Danau Kerinci, Sitinjau Laut, Batang Merangin, Tanah Cogok | 5 |
KERINCI 5 | Gunung Raya, Keliling Danau, Bukitkerman, Danau Kerinci Barat | 6 |
TOTAL | 30 |
Daftar Anggota
Berikut adalah daftar anggota DPRD Kabupaten Kerinci periode 2019-2024.[20][21]
Nama Anggota | Partai Politik | Daerah Pemilihan | Suara Sah | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|
Arwiyanto | PKB | 2.411 | |||
Reno Efendy | PKB | 2.649 | |||
Mensediar Rusli | PKB | 1.647 | |||
Sofyan | PKB | 1.778 | |||
Irwandri | Gerindra | 2.962 | |||
Edminuddin | Gerindra | 2.104 | Ketua DPRD | ||
Erduan | Gerindra | 1.471 | |||
M. Yunus | Gerindra | 1.685 | |||
Andespa Kendora | Gerindra | 2.607 | |||
Joni Efendi | PDI-P | 2.114 | |||
Adi Purnomo | PDI-P | 2.123 | |||
Yenwen | PDI-P | 1.744 | |||
Amrizal | Golkar | 2.621 | |||
Boy Edwar | Golkar | 2.214 | Wakil Ketua DPRD | ||
Asrizal | Golkar | 1.267 | |||
M. Rusdi Usman | Golkar | 1.114 | |||
Jumadi Armanto | NasDem | 1.913 | |||
Satria Budhi Dharma | NasDem | 2.177 | |||
Yaruddin | PKS | 2.127 | |||
Syahrial Thaib | PKS | 1.758 | |||
Novandri Panca Putra | PKS | 1.531 | |||
Angra Pradana Putra | Perindo | 3.104 | |||
Yuldi Herman | PAN | 2.171 | Wakil Ketua DPRD | ||
Dosi Arafik | PAN | 2.338 | |||
Syaiful Efrijal | PAN | 1.524 | |||
H. Asril Syam | PAN | 2.417 | |||
Mukhsin Zakaria | PAN | 2.072 | |||
Lis Nurbani | Demokrat | 1.531 | |||
Darmayansyah | Demokrat | 1.615 | |||
Ardi | Demokrat | 1.334 |
Lihat Pula
Referensi
- ^ https://kerincikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ab8ae116328cc609b7c5eb54/kabupaten-kerinci-dalam-angka-2021.html
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-09. Diakses tanggal 2013-05-02.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 Juni 2022.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 3 Desember 2021.
- ^ Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Kerinci dari wilayah kota Sungai Penuh ke wilayah kecamatan Siulak
- ^ Setyaningsih, Christina dkk, 2019. "First Palaeoecological Evidence of Buffalo Husbandry and Rice Cultivation in the Kerinci Seblat National Park in Sumatra, Indonesia". Journal of vegetation history and archaeobotany, Springer, pp. 1-16
- ^ Bonatz, Dominik, 2015. 4000 Tahun Jejak Permukiman Manusia Sumatera: perspektif arkeologis di dataran tinggi pulau Sumatera. Medan: Unimed
- ^ Kozok, Uli, 2006. Kitab Undang-undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang tertua tahun 2006, Yayasan obor Indonesia
- ^ Sunliensyar, Hafiful Hadi, 2019. Tanah, Kuasa, dan Niaga: Dinamika Relasi antara Orang Kerinci dan Kerajaan-Kerajaan Islam di Sekitarnya dari abad XVII hingga abad XIX. Jakarta: Perpusnas Press
- ^ Sunliensyar, Hafiful Hadi, 2019. Tanah, Kuasa, dan Niaga: Dinamika Relasi antara Orang Kerinci dan Kerajaan-Kerajaan Islam di Sekitarnya dari abad XVII hingga abad XIX. Jakarta: Perpusnas Press
- ^ Gusti Asnan, Memikir ulang regionalisme: Sumatra Barat tahun 1950-an, Yayasan Obor Indonesia
- ^ Ajisman (2015) Orang Minangkabau di Kerinci: dari kemerdekaan sampai reformasi 1945-1998. BPNB Sumatera Barat, Padang, pp. 1-142. ISBN 9786028742900
- ^ https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA313
- ^ "Keputusan KPU Kabupaten Kerinci Nomor 630 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 20-03-2024. Diakses tanggal 08-05-2024.
- ^ Pimpinan DPRD Kabupaten Kerinci 2019-2024
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Kerinci Periode 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Kerinci 2019-2024
- ^ "Keputusan KPU Nomor 268/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jambi Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019" (PDF). KPU RI. 04-04-2018. Diakses tanggal 09-01-2021.
- ^ "Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 06-02-2023. Diakses tanggal 10-02-2023.
- ^ "Ini Peringkat Perolehan Kursi Setiap Parpol di DPRD Kerinci". Kerinci Time. 2019-08-12. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "28 Agustus 2019 Ini, 30 Anggota DPRD Kerinci Dilantik, Ini Daftar Caleg Terpilih yang Bakal Dilantik". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
Kecamatan
Kabupaten Kerinci memiliki 18 kecamatan, 2 kelurahan dan 285 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 235.735 jiwa dengan luas wilayahnya 3.355,27 km² dan sebaran penduduk 70 jiwa/km².[1][2]
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri tahun 2013, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 244.018 jiwa (dari penduduk seluruh Provinsi Jambi yang berjumlah 3.532.126 jiwa). Dengan luas daerah 3.355,27 km2 (dari luas Provinsi Jambi 50.058,16 km2), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 73 jiwa/km² (dibanding tingkat kepadatan Provinsi Jambi sebesar 71 jiwa/km²).[butuh rujukan]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kerinci, adalah sebagai berikut:
Pemekaran
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, beberapa bekas kecamatan di Kabupaten Kerinci ditetapkan untuk menjadi bagian dari Kota Sungai Penuh. Kecamatan-kecamatan yang dimaksud adalah:
Demografi
Suku bangsa
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci berasal dari suku Kerinci.[3] Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Minangkabau, Sunda, Batak, Jambi, Tionghoa, dan suku lainnya. Data ini masih termasuk untuk Kota Sungai Penuh sebelum dimekarkan pada tahun 2008.[3] Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Kerinci berdasarkan suku bangsa:
No | Suku | Jumlah (2000) |
% |
---|---|---|---|
1 | Kerinci | 238.455 | 80,82% |
2 | Jawa | 30.434 | 10,32% |
3 | Minangkabau | 18.900 | 6,41% |
4 | Sunda | 1.729 | 0,59% |
5 | Batak | 1.340 | 0,45% |
6 | Jambi | 1.062 | 0,36% |
7 | Melayu | 1.002 | 0,34% |
8 | Tionghoa | 209 | 0,07% |
9 | Suku lainnya | 1.909 | 0,64% |
Kabupaten Kerinci | 295.040 | 100% |
Budaya
Masyarakat Kerinci menganut sistem adat matrilineal. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan. Suku Kerinci memiliki banyak tarian tradisional seperti Tarian Asyeik Naik Mahligai, Mandi Taman, Ngayun Luci tarian ini merupakan peninggalan dari tradisi Animisme. Setelah masuknya Islam, Berkembang Tarian yang lebih Islami seperti tari Rangguk, Sike Rebana, dan Iyo-iyo. Suku Kerinci juga memiliki sastra Lisan yang tertuang dalam bentuk Tale, Barendih, Mantau, Nyaho, Kunun dan K'ba. Selain itu,Suku Kerinci memiliki seni bela diridan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk.
Bahasa
Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang Bahasa Austronesia, yang dekat dengan Bahasa Melayu Jambi dan Bahasa Minangkabau.[4] Ada lebih dari 130 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci. -->
Ekonomi
Agrobisnis
Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Kerinci adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:
- Sayur mayur: tomat, cabai, kubis, labu, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll
- Padi
- Tebu
- Tanaman hias
- Kayu-kayuan: Sengon, Jabon
Hasil perikanan & peternakan meliputi:
- Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)
- Daging & telur ayam ras
- Daging Sapi
- Ikan Lele
- Ikan Nila
Industri
Industri di Kabupaten Kerinci banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:
- Industri teh
- Industri makanan olahan (dodol kentang, keripik kentang, aneka camilan, dll)
- Industri minuman olahan (Teh Kulit Kayu Manis/Teh Kayu Manis, Minuman Herbal dari rempahan, (seperti: Sari Kunyit Sirih, Sari Kunyit Putih, Sari Jahe Merah, Sari Temulawak), sirup kayu manis, dll)
- Industri pemotongan & pengolahan kayu
- Industri pengolahan daging ayam kampung
Transportasi
Darat
Terminal Semurup, salah satu terminal bayangan. Ada 2 lagi Terminal namun masih tahap pembangunan.
Ada beberpa mobil travel yang bisa digunakan antara lain:
- Kerinci Wisata Express
- Safa Marwa
- Ayu Transport
- Kerinci Utama, dsb
Udara
Bandar Udara Depati Parbo yang terletak di Sitinjau Laut saat ini melayani jurusan penerbangan Kerinci - Muara Bungo - Jambi ( Wings Air ), rencana jurusan baru Kerinci - Pekanbaru, Kerinci - Jakarta, Kerinci - Palembang, Kerinci - Batam, Kerinci - Padang dan Kerinci - Kuala Lumpur.
Pariwisata
Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jambi. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Kerinci.
Wisata Gunung
- Gunung Kerinci lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci
- Gunung Kunyit lewat desa Talang Kemuning, Bukit Kerman, Kerinci
- Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Kayu Aro, Kerinci
Wisata Danau
- Danau Kerinci pesanggrahan desa Sanggaran Agung, Danau Kerinci, Kerinci
- Danau Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci
- Danau Kaco Lewat Gunung Raya, Kerinci
- Danau Lingkat lewat Gunung Raya, Kerinci
- Danau Duo lewat Gunung Raya, Kerinci
- Danau Nyalo lewat Gunung Raya, Kerinci
- Danau Kecik lewat Gunung Raya, Kerinci
- Rawa Bento lewat Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci
- Danau Belibis lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci
Wisata Air Terjun
- Air Terjun Telun Berasap lewat kecamatan Kayu Aro, Kerinci
- Air Terjun Pancaro Rayo lewat Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci
- Air Terjun Talang Kemulun lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci
- Air Terjun Pendung lewat desa Pendung Hilir, Air Hangat, Kerinci
- Air Terjun Tri Kontra lewat desa Pauh Tinggi, Gunung Tujuh, Kerinci
- Air Terjun Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci
Wisata Perkemahan
- Bukit Tirai Embun lewat desa Danau Tinggi, Gunung Kerinci, Kerinci
- Negla lewat desa Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci
- Bukit Panawa lewat Kecamatan Keliling Danau, Kerinci
- Bukit Villa Indah lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci
- Bukit Casseavera lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci
Wisata Pemandian
- Air Panas Semurup lewat kecamatan Air Hangat, Kerinci
- Air Panas Sungai Tutung lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci
- Air Panas Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci
Wisata Sejarah
- Kampung Batu Megalitikum desa Muak, Bukit Kerman, Kerinci
Wisata Agro
- Kebun Teh Kayu Aro kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh
- Wisata Peternakan Lebah Madu lewat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci
Wisata Religi
- Masjid Keramat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci
Kuliner Khas
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
Makanan ringan
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
Minuman
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
- Sirup Kayu Manis
- Jahe Merah
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Kerinci memiliki bebrepa perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut.
- Institut Agama Islam Negeri Kerinci
- STIE Sakti Alam Kerinci
- STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh
- STKIP Muhamadiyah Sungai Penuh
- STIT YPI Kerinci
- AMIK Depati Parbo Kerinci
Sekolah Menengah Atas
Saat Ini Kabupaten Kerinci memiliki 14 SMA Negeri yang tersebar di tiap daerah Kabupaten Kerinci.
- SMA Negeri 1 Kerinci
- SMA Negeri 2 Kerinci
- SMA Negeri 3 Kerinci
- SMA Negeri 4 Kerinci
- SMA Negeri 5 Kerinci
- SMA Negeri 6 Kerinci
- SMA Negeri 7 Kerinci
- SMA Negeri 8 Kerinci
- SMA Negeri 9 Kerinci
- SMA Negeri 10 Kerinci
- SMA Negeri 11 Kerinci
- SMA Negeri 12 Kerinci
- SMA Negeri 13 Kerinci
- SMA Negeri 14 Kerinci
Lihat pula
Referensi
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ a b "Penduduk Menurut Administrasi dan Suku Bangsa". jambi.bps.go.id. (2000). Diakses tanggal 16 Juni 2022.
- ^ Narendra S. Bisht, T. S. Bankoti, Encyclopaedia of the South East Asian Ethnography, Global Vision Publishing House, 2004