Kepulauan Nusa Tenggara
Kepulauan Nusa Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil[1] (sekarang kadang kala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat, hingga Pulau Timor di sebelah timur.[2] Kepulauan Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 9°00′S 120°00′E / 9.000°S 120.000°E |
Kepulauan | Kepulauan Sunda |
Jumlah pulau | 975 |
Pulau besar | Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor |
Luas | 88843,08 km2 |
Titik tertinggi | Gunung Rinjani (3.726 m) |
Pemerintahan | |
Negara | |
Provinsi | Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur |
Kota terbesar | Denpasar (652.239 jiwa) |
Negara | |
Distrik | Oe-Cusse Ambeno Bobonaro Cova-Lima Liquiçá Ermera Ainaro Dili Aileu Manufahi Manatuto Baucau Viqueque Lautém |
Kota terbesar | Dili |
Kependudukan | |
Penduduk | 16.303.575 jiwa (2020) |
Kepadatan | 183,50 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Bali, Sasak, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor |
Secara administratif, sebagian besar Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang termasuk wilayah negara Timor Leste.
Di awal kemerdekaan Indonesia, kepulauan ini merupakan suatu provinsi tunggal bernama Provinsi Sunda Kecil yang berganti nama menjadi Provinsi Nusa Tenggara pada tahun 1954,[3] yang beribu kota di kota Singaraja. Pada tahun 1975, wilayah ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara di bagian timur Pulau Timor diintegrasikan ke dalam negara Indonesia menjadi Provinsi Timor Timur hingga memperoleh kemerdekaannya tahun 2002. Kepulauan ini kini terdiri atas 3 provinsi di Indonesia (berturut-turut dari barat): Bali; Nusa Tenggara Barat; dan Nusa Tenggara Timur, serta 13 distrik milik negara Timor Leste.
Etimologi
Penggunaan istilah Sunda sebagai rujukan wilayah Nusantara atau Indonesia berawal dari laporan penjelajahan ahli geografi Claudius Ptolemaeus. Pada 150 Masehi, Ptolemaeus menuliskan terdapat kepulauan dengan nama Sunda di timur India dalam laporan penjelajahan ahli geografi Claudius Ptolemaeus. Pada 1500 M, laporan ini menjadi acuan bagi bangsa Portugis untuk datang ke Indonesia.
Saat bangsa Portugis datang, mereka menjelajahi kerajaan Sunda. Sebabnya mereka mengenal Nusantara sebagai Sunda. Lebih lanjut, mereka membagi Nusantara menjadi Soenda Mayor (Sunda Besar) karena pulau-pulau di bagian barat berukuran besar dan Soenda Minor (Sunda Kecil) karena pulau-pulau di bagian timur berukuran kecil.
Pada tahun 1950-an Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Yamin menamai Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara yang artinya "Nusa" (pulau-pulau, kepulauan) yang berada di tenggara Indonesia.[4] Saat ini nama "Nusa Tenggara" digunakan oleh dua daerah administratif: Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Lokasi Transisi antara Busur Sunda dan Busur Banda
Pada ujung akhir rentangan busur Sunda bagian timur terjadi perubahan sistem konvergensi di mana subduksi antara bagian lempeng samudera dari lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia berubah menjadi continental-island arc collision, yaitu kolisi antara bagian lempeng benua dari lempeng Indo-Australia, the Scouth plateau dengan Banda Island arc di mana pulau sumba yang berada di antaranya.[5][6]
Keberadaan pulau Sumba sendiri terletak di Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda Island; sekarang "Kepulauan Nusa Tenggara"). Pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil bagian utara ditemukan adanya rangkaian gunung api yang menandakan pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau busur kepulauan vulkanik, di antaranya pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores dan Wetar. Sedangkan bagian dari kepulauan Sunda Kecil selatan, seperti pulau Sumba dan pulau Timor, tidak ditemukannya rangkaian gunung api aktif.
Pulau-pulau utama
Indonesia
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
- Pulau Komodo
- Pulau Flores
- Pulau Palue
- Pulau Adonara
- Pulau Solor
- Pulau Lomblen (Pulau Lembata)
- Pulau Pantar
- Pulau Alor
- Pulau Sumba
- Pulau Timor (bersama Timor Leste)
- Pulau Sawu
- Pulau Rote
Lihat pula
Referensi
- ^ "Badak Sunda dan Harimau Sunda". "[...] Mr. Muhamad Yamin yang pada 1950-an ketika menjadi Menteri P.P. dan K. mengganti istilah Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara. Sebab, istilah Kepulauan Sunda Kecil diganti dengan Kepulauan Nusa Tenggara, maka istilah Kepulauan Sunda Besar juga tidak lagi digunakan dalam ilmu bumi dan perpetaan nasional Indonesia – meskipun dalam perpetaan Internasional istilah Greater Sunda Islands dan Lesser Sunda Islands masih tetap digunakan." - Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Pikiran Rakyat, 21 Agustus 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal Juli 7, 2015.
- ^ "Southeastern Asia: Lesser Sundas Islands, Indonesi | Ecoregions | WWF". World Wildlife Fund (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-12.
- ^ "Penetapan Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1954 tentang Perubahan Nama Propinsi Sunda Kecil Menjadi Propinsi Nusa Tenggara (Lembaran-Negara Tahun 1954 No. 66) Sebagai Undang-Undang". JDIH BPK RI: Database Peraturan. BPK RI. Diakses tanggal 28 Mei 2021.
- ^ "JAN B. AVE; 'INDONESIA', 'INSULINDE' AND 'NUSANTARA': DOTTING THE I'S AND CROSSING THE T p. 14". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2009-11-30.
- ^ "Bentuk geomorfologi dasar laut pada tepian lempeng aktif di lepas pantai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-28. Diakses tanggal 2020-02-28.
- ^ Investigasi Heterogeneitas di sepanjang zona subduksi Busur Sunda
Pustaka
- Shulgin. A, H.Kopp, C. Mueller, dkk. 2009. Sunda-Banda Arc Transition: Incipient continent-island arc collision (northwest Australia). Geophysical Research Letters, Vol. 36, L10304, doi: 10.1029/2009GL037533.2009.
Pranala luar